Surat Al-Kahfi Ayat 42

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِۦ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَىٰ مَآ أَنفَقَ فِيهَا وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَٰلَيْتَنِى لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّىٓ أَحَدًا

Arab-Latin: Wa uḥīṭa biṡamarihī fa aṣbaḥa yuqallibu kaffaihi 'alā mā anfaqa fīhā wa hiya khāwiyatun 'alā 'urụsyihā wa yaqụlu yā laitanī lam usyrik birabbī aḥadā

Artinya: Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku".

« Al-Kahfi 41Al-Kahfi 43 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Terkait Dengan Surat Al-Kahfi Ayat 42

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 42 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan surat Al-Kahfi ayat 42, di antaranya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan nyatalah apa yang dikatakan oleh orang yang mukmin itu dan terjadilah kehancuran pada kebun tersebut, dan hancurlah semua yang ada di dalamnya. Akhirnya orang kafir itu membolak-balikan dua telapak tangannya sebagai ekspresi kekecewaan dan penyesalan terhadap apa yang dia belanjakan untuk kebun itu, sedang pohon-pohonnya roboh, sebagiannya tumbang menindih pohon lainnya dan dia berkata, ”sekiranya aku menyadari nikmat-nikmat Allah dan kekuasaanNya, serta tidak menyekutukan sesuatupun denganNya.” ini adalah rasa penyesalan darinya tatkala penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

42-43. Dan balasan bagi orang angkuh itu datang sehingga semua pohonnya rusak, sehingga dia memukulkan tangannya yang satu kepada tangan yang lain karena merasa sedih atas harta yang telah dikeluarkannya untuk merawat kebun itu. Atap, dinding, dan pepohonannya roboh seluruhnya; sehingga dia berkata dengan penuh penyesalan: “Aduhai aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan sesuatu apapun”. Tidak ada orang yang dapat menolongnya dari musibah ini selain Allah, dan dia tidak dapat melindungi dirinya sendiri dari azab tersebut.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

42. Lalu terjadilah apa yang diperkirakan oleh orang mukmin tersebut. Semua buah kebun orang kafir tersebut dibinasakan sehingga iapun membolak-balikkan kedua tangannya karena sangat rugi dan menyesal atas harta yang ia gunakan untuk memelihara dan menyuburkannya, namun ternyata pohon-pohon kebun itu roboh beserta tiang-tiang yang menyangga dahan anggurnya. Lalu ia berkata, "Celakalah diriku, kenapa dahulu aku tidak beriman kepada Tuhanku semata, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun dalam beribadah."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

42. وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِۦ (Dan harta kekayaannya dibinasakan)
Ini merupakan kalimat yang mengibaratkan bagaimana Allah membinasakan dan menghancurkan kekayaan orang kafir tersebut.

فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ (lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya)
Yakni membolak-balikkan kedua tangannya karena penyesalannya yang begitu besar.

عَلَىٰ مَآ أَنفَقَ فِيهَا (terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu)
Yakni membelanjakan hartanya untuk mengurus dan memelihara kebunnya.

وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا(sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya)
Yakni penyanggah yang digunakan untuk menyanggah pohon-pohon anggur di kebun itu roboh. Atau sebagian pepohonan di kebun itu roboh menimpa pepohonan yang lain.

وَيَقُولُ يٰلَيْتَنِى لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّىٓ أَحَدًا(dan dia berkata: “Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku)
Setelah menyaksikan kehancuran kebunnya ia berangan-angan seandainya ia tidak menyekutukan Allah sehingga kebunnya dapat selamat dari kehancuran. Atau perkataannya dalam ayat ini ia maksudkan sebagai taubatnya dari kesyirikan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ada orang yang terlihat ia menerima percakapan lawan bicaranya secara zhahir, akan tetapi hakikatnya hatinya senantiasa mencoba untuk mengingkari dan menyombongkan diri, maka pada akhirnya nasihat yang diberikan tidak bermanfaat baginya, hal ini sama seperti yang dikisahkan tentang seorang lelaki pemilik dua kebun, ketika temanya menasihatinya tentang iman dengan lisannya, namun lelaki itu justru menerimanya dengan kesombongan dan keangkuhan yang berakhir dengan penyesalan : { وَيَقُولُ يَٰلَيْتَنِى لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّىٓ أَحَدًا } "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

42. Harta kekayaan si kafir dibinasakan dengan bencana dari langit. Lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya sebagai tanda penyesalan terhadap apa yang telah ia belanjakan untuk itu. Adapun pohon anggur itu roboh dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan seuatu apapun"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Harta kekayaannya dibinasakan} azab itu meliputi buah-buahan dari kebunnya {lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya} menepuk-nepuknya tangannya satu sama lain karena menyesal dan berduka {terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedangkan pohon anggur itu roboh} jatuh {bersama penyangganya} penyangganya {dan berkata,“Aduhai sekiranya aku tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

42. Maka Allah mengabulkan doanya “dan harta kekayaannya dibinasakan,” maksudnya siksaan yang merata telah menimpanya dan memusnahkannya, sehingga tidak ada yang tersisa sedikit pun. (Maka) azab yang menimpa buah-buahan secara keseluruhan, berarti semua pepohonan, buah-buahan dan sawah ludes. Lalu dia pun amat menyesal dan sangat berduka cita “lalu dia membolak balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap sesuatu yang telah ia belanjakan untuk itu,” maksudnya, (menyesal) terhadap sesuatu yang telah ia membelanjakan modal duniawi untuk kebun tersebut, sementara ia (sekarang) telah sirna dan lenyap, hingga tidak tersisa cadangan penggantinya. Maka, dia juga menyesal atas kesyirikan dan sifat keburukannnya. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Dia berkata,’Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku’.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 42-44
Allah SWT berfirman: (Dan harta kekayaannya dibinasakan) yaitu harta atau buah-buahannya, berdasarkan pendapat lain. Maksudnya adalah bahwa orang kafir itu tertimpa musibah yang diperingatkan oleh orang mukmin berupa hujan besar yang melanda kebunnya dan membuatnya lupa kepada Allah SWT (lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu)
Qatadah berkata bahwa orang kafir itu menepukkan kedua tangannya sebagai penyesalan dan kekecewaan atas hartanya yang lenyap (dan ia berkata', "Aduhai, kiranya dulu aku tidak memperseku­tukan seorang pun dengan Tuhanku” (42) Dan tidak ada bagi dia segolonganpun) yaitu suatu golongan atau anak sebagaimana yang dia bangga-banggakan (yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya (43) Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak) ulama’ qiraah berbeda pendapat di sini. ada yang mewaqafkan pada firmanNya (dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya di sana) yaitu di tempat itu yang tertimpa oleh azab Allah, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan hartanya. Kemudian dimulai dengan firmanNya: (Pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak) Di antara mereka ada yang mewaqafkan pada firmanNya (dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya) Kemudian dimulai dengan firmanNya: (Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak)
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang bacaan kata “al-walayah”, di antara mereka ada yang memfathah wawunya. sehingga maknannya adalah dalam keadaan demikian setiap orang baik yang mukmin dan yang kafir akan kembali, mengakui, dan tunduk kepada Allah, jika azab diturun­kan. Di antara mereka ada yang mengkasrah wawunya sehingga menjadi “al-wilayah”, yakni di sana keputusan dari Allah Yang Hak. Kemudian ada yang merafa’ kata “al-haq” menjadi “al-haqqu” sebagai na'at dari al-walayah. sebagaimana firman Allah SWT: (Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu) satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir (26)) (Surah Al-Furqan) Di antara mereka ada menkhafdh qafnya sehingga menjadi “al-haqqi: sebagai na'at dari Allah SWT Sebagaimana firmanNya: (Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat (62)) (Surah Al-An'am) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala) yaitu balasan (dan sebaik-baik pem­beri balasan) yaitu amal perbuatan yang hanya karena Allah SWT. Pahalanya itu lebih baik, dan akibatnya sangat terpuj, dan sangat sesuai; semua­nya baik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 42: Dan menyesal pula terhadap perbuatan syirk dan keburukannya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 42

Dan harta kekayaannya dibinasakan, kebunnya hancur dan semua kekayaannya punah, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya karena sedih dan menyesal terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu yang tak terhitung banyaknya, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya, lalu dia berkata, betapa sekiranya dahulu aku menuruti saran temanku tidak mempersekutukan tuhanku dengan sesuatu pun. Ia menyesal, tetapi penyesalannya itu terlambat datangnya. Dan tidak ada lagi baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah, padahal sebelumnya dia membanggakan anak-Nya, keluarganya dan pengikutnya yang diharapkan menjadi pembela dan penolongnya ketika ditimpa bencana; dan dia pun ketika itu dalam keadaan sangat lemah tidak akan dapat membela dirinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari beragam pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 42 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Support perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dikaji

Ada ratusan konten yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 216, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 7, Luqman 13-14, Al-Baqarah 284-286, Al-Fatihah 1. Ada juga Yasin 40, Ali ‘Imran 191, Al-Fatihah 2, Assalaamualaikum, Yunus 41, Al-A’raf.

  1. Al-Baqarah 216
  2. Ali ‘Imran 104
  3. Al-Fatihah 7
  4. Luqman 13-14
  5. Al-Baqarah 284-286
  6. Al-Fatihah 1
  7. Yasin 40
  8. Ali ‘Imran 191
  9. Al-Fatihah 2
  10. Assalaamualaikum
  11. Yunus 41
  12. Al-A’raf

Pencarian: khasiat ayat 5, surat maryam arab lengkap, kullu nafsin dzaiqotul maut surat apa, arti surah al an'am, tipu daya wanita surat yusuf

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.