Surat Al-Kahfi Ayat 41

أَوْ يُصْبِحَ مَآؤُهَا غَوْرًا فَلَن تَسْتَطِيعَ لَهُۥ طَلَبًا

Arab-Latin: Au yuṣbiḥa mā`uhā gauran fa lan tastaṭī'a lahụ ṭalabā

Artinya: Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".

« Al-Kahfi 40Al-Kahfi 42 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Tentang Surat Al-Kahfi Ayat 41

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari berbagai ahli ilmu mengenai kandungan surat Al-Kahfi ayat 41, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

39-41. Dan mengapa sewaktu memasuki kebunmu, lalu kebunmu membuatmu berdecak kagum, kamu tidak memuji Allah dan mengucapkan, ’ini adalah kehendak Allah padaku. Tidak ada kekuatan bagiku untuk mewujudkannya kecuali dengan pertolongan Allah’ jika engkau anggap aku lebih sedikit harta dan anak-anak daripada kamu. ’ Maka semoga tuhanku memberiku sesuatu yang lebih baik daripada kebunmu dan mengambil kenikmatan darimu akibat kekafiranmu dan mengirim sisksaan dari langit pada kebunmu sehingga berubah menjadi tanah yang licin lagi gundul(gersang), di mana kaki tidak dapat menginjak dengan kuat, tanaman tidak dapat tumbuh di sana. Atau airnya yang kamu pakai untuk menyirami tanamunmu dengannya berubah menjadi surut ke dalam tanah, sehingga engkau tiidak dapat menggeluarkannya lagi, ”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

41. Atau air sungainya akan menjadi surut ke dalam tanah, sehingga engkau tidak akan menemukannya kembali dengan sarana apapun. Dan apabila airnya telah surut, maka kebunmu ini tidak akan tinggal lama."


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

41. أَوْ يُصْبِحَ مَآؤُهَا غَوْرًا (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah)
Yakni masuk ke dalam tanah.

فَلَن تَسْتَطِيعَ لَهُۥ طَلَبًا(maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi)
Kamu tidak akan dapat mengembalikannya dengan cara apapun.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

41. Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukan air itu lagi


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{atau airnya menjadi surut ke dalam tanah} lenyap ke kedalaman tanah {sehingga kamu tidak akan dapat menemukannya lagi”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

41. “Atau airnya menjadi,” yaitu air yang materi (pertumbuhannya) berasal darinya “surut ke dalam tanah,” masuk ke dalam tanah “maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi,” maksudnya airnya masuk ke tanah dan tidak isa dicapai lagi, baik dengan cangkul ataupun alat lainnya. Temannya yang MUkmin itu hanya mendoakan keburukan terhadap kebunyya (orang yang mengingkari nikmat Allah), lantaran di dorong rasa marah karena Allah. Sebab kebun itu telah memperdayainya dan membuatnya melampaui batas dan dia merasa tenteram dengannya. Mungkin saja, ia mau bertaubat kembali sadar dan memperhatikan urusannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 37-41
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang dijawab oleh pemiliknya yang muk­min seraya menasehati dan memperingatkannya agar dari ingkar kepada Allah dan teperdaya (Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?) Ini merupakan pengingkaran terhadap dosa besar yang dilakukan orang yang mengingkari kepada Tuhannya yang menciptakannya. Allah memulai penciptaan manusia dari tanah, yaitu nabi Adam, kemudian menjadikan keturunannya dari air mani yang hina. Sebagaimana Allah berfirman: (Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian) (Surah Al-Baqarah: 28) yaitu bagaimana bisa kalian ingkar terhadap Tuhan kalian, sedangkan dalil-dalil tentangNya pada kalian telah tampak dan jelas? setiap orang mengetahuinya dalam dirinya. karena sesungguhnya tidak ada seorang pun melainkan mengetahui bahwa dirinya asalnya tidak ada, kemudian ada, dan keberadaannya itu tidak ada dengan sendirinya, dan tidak bersandar kepada suatu makhluk pun, karena kedudukannya sama. Maka dapat diketahui bahwa keberadaannya disandarkan kepada Penciptanya, yaitu Allah tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Oleh karena itu pemilik yang mukmin berkata: (Tetapi aku (percaya bahwa); Dia-lah Allah, Tuhanku) yaitu tetapi aku tidak mengatakan ucapanmu, melainkan aku mengakui Allah sebagai Tuhanku Yang Maha Esa (dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku) bahkan Dialah Allah yang wajib disembah semata, tidak ada sekutu bagiNya
Kemudian dia berkata: (Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang dari­pada kamu dalam hal harta dan anak (39)) (Surah Al-Kahfi) Ini merupakan anjuran dan dorongan atas hal itu, yaitu mengapa saat kamu memasuki kebunmu, kamu merasa takjub dengannya ketika melihatnya kamu tidak memuji kepada Allah atas nikmat yang telah Dia berikan kepadamu, dan Dia memberimu harta dan anak yang belum pernah diberikan kepada orang lain. sehingga kamu berkata bahwa semua ini atas kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah: (Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku (ke­bun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini)) yaitu di akhirat (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan kepada kebunmu) yaitu menimpakan kepada kebunmu di dunia yang kamu kira bahwa kebun itu tidak akan musnah dan lenyap (ketentuan (petir) dari langit) Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Malik meriwayatkan dari Az-Zuhri yaitu azab dari langit.
Makna yang tampak adalah hujan besar yang menge­jutkan yang mencabut tanaman dan pepohonan. Oleh karena itu Allah berfirman (hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin) yaitu gundul dan tanahnya licin, telapak kaki tidak dapat tegak dan berjalan di atasnya.
Firman Allah: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah) yaitu, menyerap masuk ke dalam tanah, yaitu lawan kata dari mata air yang muncul ke permukaan tanah yang dicari di permukaan bumi. dan “Al-gha’ir” adalah airnya berada di dalam bumi, sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi kering; maka siapakah yang mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?” (30)) (Surah Al-Mulk) yaitu air yang mengalir dan berlimpah. Di sini Allah berfirman: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi (41)) Kata “Al-ghaur” adalah bentuk mashdar dari “gha’ir”, dan itu lebih kuat. sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Kuda-kudanya terus-menerus meringkik seraya berbaris, sedangkan tali-talinya masih ter­pegang olehnya”
“Maknannya adalah naa’ihat (meringkik)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 41: Kawannya yang mukmin terpaksa mendoakan keburukan terhadap kebun kawannya yang kafir lantaran marah karena Allah, karena kebun itu membuat kawannya tertipu dan bersikap melampaui batas. Mungkin saja setelah kebunnya yang menjadi fitnah bagi kawannya itu binasa, maka ia dapat berpikir dan dapat lebih tajam dalam memandang, sehingga ia kembali dan bertobat. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabulkan doanya sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya. Tidak menutup kemungkinan, bahwa orang yang tertimpa musibah ini keadaannya semakin baik, Allah pun mengaruniakan tobat dan kesadaran kepadanya, hal ini ditunjukkan oleh ayat yang menyebutkan bahwa ia menyesal terhadap perbuatan syirknya, dan lagi apabila Allah menginginkan kebaikan terhadap seorang hamba, maka Dia menyegerakan hukuman terhadapnya di dunia.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 41

Atau airnya menjadi surut meresap ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi, yakni tidak dapat menemukan lagi sumber air yang dapat mengairi kebunmu. Dan harta kekayaannya dibinasakan, kebunnya hancur dan semua kekayaannya punah, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya karena sedih dan menyesal terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu yang tak terhitung banyaknya, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya, lalu dia berkata, betapa sekiranya dahulu aku menuruti saran temanku tidak mempersekutukan tuhanku dengan sesuatu pun. Ia menyesal, tetapi penyesalannya itu terlambat datangnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari para mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 41 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantu kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Sering Dilihat

Terdapat berbagai topik yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 1, Al-A’raf, Ali ‘Imran 191, Al-Baqarah 216, Assalaamualaikum, Al-Fatihah 2. Serta Yasin 40, Luqman 13-14, Yunus 41, Al-Baqarah 284-286, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 7.

  1. Al-Fatihah 1
  2. Al-A’raf
  3. Ali ‘Imran 191
  4. Al-Baqarah 216
  5. Assalaamualaikum
  6. Al-Fatihah 2
  7. Yasin 40
  8. Luqman 13-14
  9. Yunus 41
  10. Al-Baqarah 284-286
  11. Ali ‘Imran 104
  12. Al-Fatihah 7

Pencarian: al baqarah ayat 279, sesungguhnya allah menciptakan manusia dengan sebaik baiknya, albaqarah 261, makna al maidah ayat 48, bacaan an nas

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.