Surat Al-Kahfi Ayat 43
وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ فِئَةٌ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مُنتَصِرًا
Arab-Latin: Wa lam takul lahụ fi`atuy yanṣurụnahụ min dụnillāhi wa mā kāna muntaṣirā
Artinya: Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Al-Kahfi Ayat 43
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia bermacam penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan kandungan surat Al-Kahfi ayat 43, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan dia tidak memiliki golongan yang dapat dia bangga-banggakan yang melindunginya dari siksaan Allah yang turun kepadanya, dan diapun sekali-kali tidak dapat mempertahankan diri dengan jiwa dan kekuatannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
43. Tidak ada sekelompok orang pun yang bisa menolong orang kafir ini dan menghalangi datangnya azab tersebut. Dia yang sebelumnya merasa angkuh dengan kelompok yang bisa menolongnya, padahal hal ini tidak bisa menghalangi Allah untuk membinasakan kebunnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
43. وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ فِئَةٌ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ اللهِ (Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah)
Yakni tidak bermanfaat baginya para pengikut yang dulu ia banggakan.
وَمَا كَانَ مُنتَصِرًا(dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya)
Yakni kekuataannya tidak dapat mencegah Allah untuk menghancurkan kebunnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
43. Tidak akan ada segolonganpun yang akan bisa menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya dari kehancuran dan balasan Tuhan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tidak ada baginya segolongan pun} sekelompok pun {yang dapat menolongnya selain Allah dan dia tidak dapat membela diri} menjadi penjaga diri
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
43. Allah berfirman, “Dan tidak ada baginya segolongan pun yang menolongnya selain Allah; dan sekali-kali dia tidak dapat membela dirinya,” maksudnya, tatkala azab menerjang kebunnya, maka hilanglah apa yang dulu dia bangga-banggakan di hadapan temannya melalui perkataannya, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.” Mereka (para pengikut itu) tidak dapat menolak azab darinya sedikit pun pada momentum yang dia sangat membutuhkannya. Dia pun tidak membela dirinya. Lalu bagaimana mungkin dia sanggup membela diri atau memiliki kemampuan untuk menang di hadapan keputusan dan takdir Allah, yang mana jika DIa telah jalankan dan takdirkan, sekiranya seluruh penghuni langit-langit dan bumi bersatu untuk mencampakkan sedikit saja, niscaya merekka tidak akan sanggup?
Tidak mustahil, menilik (betapa besar) rahmat dan kelembutan Allah bahwa pemilik kebun (yang telah dilingkari oleh siksaan) keadaannya membaik dan Allah memberinya kesempatan kembali kepadaNya dan menemukan nalarnya yang lurus dan meninggalkan penentangan dan sikapnya yang melampaui batas. Dengan bukti, bahwa orang tersebut memperlihatkan penyesalannya atas tindakan kesyirikannya kepada Rabbnya, dan bahwasanya Allah telah menghilangkan dari dirinya siksap-sikap yang menyebabkannya melampaui batas dan menghukuminya di dunia. Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, niscaya Allah menyegerakan hukuman baginya di dunia. Kemurahan Allah tidak terliputi oleh imajinasi-imajinasi dan akal-pikiran, tidak ada yang mengingkarinya melainkan orang zhalim lagi sangat bodoh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 42-44
Allah SWT berfirman: (Dan harta kekayaannya dibinasakan) yaitu harta atau buah-buahannya, berdasarkan pendapat lain. Maksudnya adalah bahwa orang kafir itu tertimpa musibah yang diperingatkan oleh orang mukmin berupa hujan besar yang melanda kebunnya dan membuatnya lupa kepada Allah SWT (lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu)
Qatadah berkata bahwa orang kafir itu menepukkan kedua tangannya sebagai penyesalan dan kekecewaan atas hartanya yang lenyap (dan ia berkata', "Aduhai, kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku” (42) Dan tidak ada bagi dia segolonganpun) yaitu suatu golongan atau anak sebagaimana yang dia bangga-banggakan (yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya (43) Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak) ulama’ qiraah berbeda pendapat di sini. ada yang mewaqafkan pada firmanNya (dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya di sana) yaitu di tempat itu yang tertimpa oleh azab Allah, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan hartanya. Kemudian dimulai dengan firmanNya: (Pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak) Di antara mereka ada yang mewaqafkan pada firmanNya (dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya) Kemudian dimulai dengan firmanNya: (Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak)
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang bacaan kata “al-walayah”, di antara mereka ada yang memfathah wawunya. sehingga maknannya adalah dalam keadaan demikian setiap orang baik yang mukmin dan yang kafir akan kembali, mengakui, dan tunduk kepada Allah, jika azab diturunkan. Di antara mereka ada yang mengkasrah wawunya sehingga menjadi “al-wilayah”, yakni di sana keputusan dari Allah Yang Hak. Kemudian ada yang merafa’ kata “al-haq” menjadi “al-haqqu” sebagai na'at dari al-walayah. sebagaimana firman Allah SWT: (Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu) satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir (26)) (Surah Al-Furqan) Di antara mereka ada menkhafdh qafnya sehingga menjadi “al-haqqi: sebagai na'at dari Allah SWT Sebagaimana firmanNya: (Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat (62)) (Surah Al-An'am) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala) yaitu balasan (dan sebaik-baik pemberi balasan) yaitu amal perbuatan yang hanya karena Allah SWT. Pahalanya itu lebih baik, dan akibatnya sangat terpuj, dan sangat sesuai; semuanya baik.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 43: Ketika azab turun menimpa kebunnya, dan apa yang dibangga-banggakan dahulu telah hilang, baik harta maupun pengikut. Para pengikutnya meskipun banyak tidak mampu menolongnya dari azab itu, dan dia pun tidak mampu membela dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia dapat membela dirinya dari ketetapan Allah? Padahal jika sekiranya semua penduduk langit dan bumi berkumpul bersama untuk menolak ketetapan-Nya, maka mereka tidak akan sanggup.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 43
Dan tidak ada lagi baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah, padahal sebelumnya dia membanggakan anak-Nya, keluarganya dan pengikutnya yang diharapkan menjadi pembela dan penolongnya ketika ditimpa bencana; dan dia pun ketika itu dalam keadaan sangat lemah tidak akan dapat membela dirinya. Di sana, ia menyadari bahwa pertolongan itu hanya dari Allah yang mahabenar. Dialah sebaik-baik pemberi pahala, dan sebaik-baik pemberi balasan kepada siapa yang berbuat kebajikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penjelasan dari kalangan mufassir terhadap kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 43 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.