Surat Al-Kahfi Ayat 40
فَعَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّن جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا
Arab-Latin: Fa asā rabbī ay yu`tiyani khairam min jannatika wa yursila 'alaihā ḥusbānam minas-samā`i fa tuṣbiḥa ṣa'īdan zalaqā
Artinya: Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Dengan Surat Al-Kahfi Ayat 40
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjelasan dari banyak ulama tafsir terkait makna surat Al-Kahfi ayat 40, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
39-41. Dan mengapa sewaktu memasuki kebunmu, lalu kebunmu membuatmu berdecak kagum, kamu tidak memuji Allah dan mengucapkan, ’ini adalah kehendak Allah padaku. Tidak ada kekuatan bagiku untuk mewujudkannya kecuali dengan pertolongan Allah’ jika engkau anggap aku lebih sedikit harta dan anak-anak daripada kamu. ’ Maka semoga tuhanku memberiku sesuatu yang lebih baik daripada kebunmu dan mengambil kenikmatan darimu akibat kekafiranmu dan mengirim sisksaan dari langit pada kebunmu sehingga berubah menjadi tanah yang licin lagi gundul(gersang), di mana kaki tidak dapat menginjak dengan kuat, tanaman tidak dapat tumbuh di sana. Atau airnya yang kamu pakai untuk menyirami tanamunmu dengannya berubah menjadi surut ke dalam tanah, sehingga engkau tiidak dapat menggeluarkannya lagi, ”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
40. Maka aku memperkirakan bahwa Allah akan memberikanku yang lebih baik dari kebunmu, dan Dia akan mengirimkan suatu bencana dari langit pada kebunmu ini, sehingga kebun itu akan menjadi tanah licin yang tidak ada tumbuhannya, yang bisa membuat kaki tergelincir lantaran licinnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
40. فَعَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّن جَنَّتِكَ (maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu)
Yakni jika kamu melihatku lebih miskin darimu maka aku berharap Allah akan memberiku rezeki berupa kebun yang lebih baik daripada kebunmu baik itu di dunia maupun di akhirat.
وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا(dan mudah-mudahan Dia mengirimkan (petir))
Yakni mengirim sebagian dari kuasa Allah pada kebunmu. Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud dengan (الحسبان) adalah petir.
مِّنَ السَّمَآءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا(dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin)
Yakni kebun orang kafir itu menjadi tanah yang tidak memiliki tanaman, kaki akan terpeleset di kebun tersebut karena kelicinannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
40. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kebun yang lebih baik kepadaku kelak di akhirat dari pada kebunmu di dunia ini. Mudah-mudahan Dia mengirimkan petir dari langit kepada kebunmu; sebagai balasan atas kekufuranmu hingga kebun itu menjadi tanah yang licin, yang akan menggelincirkan kaki. Yaitu tanah yang tidak bisa ditanami kembali
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mudah-mudahan Tuhanku} mudah-mudahan Tuhanku {akan memberiku} memberiku {yang lebih baik daripada kebunmu dan mengirimkan kepada kebunmu} kepada kebunmu {ketentuan} azab {dari langit sehingga menjadi tanah yang licin} tanah licin yang tidak tumbuh tanaman dan tidak bisa digunakan untuk berdiri
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
40. “Maka mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan kepada kebunmu,” maksudnya, (mengirimkan) kepada kebunmu yang mana karenanya engkau berbuat melampaui batas dan ia memperdayakanmu “ketentuan (petir) dari langit,” yaitu azab dengan hujan deras atau yang semacamnya “hingga (kebun itu),” lantaran azab tersebut “menjadi tanah yang licin.” Pohon-pohonnya tercabut, buah-buahannya rusak, tanaman-tanamannya tergenangi air dan kemanfaatannya lenyap.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 37-41
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang dijawab oleh pemiliknya yang mukmin seraya menasehati dan memperingatkannya agar dari ingkar kepada Allah dan teperdaya (Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?) Ini merupakan pengingkaran terhadap dosa besar yang dilakukan orang yang mengingkari kepada Tuhannya yang menciptakannya. Allah memulai penciptaan manusia dari tanah, yaitu nabi Adam, kemudian menjadikan keturunannya dari air mani yang hina. Sebagaimana Allah berfirman: (Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian) (Surah Al-Baqarah: 28) yaitu bagaimana bisa kalian ingkar terhadap Tuhan kalian, sedangkan dalil-dalil tentangNya pada kalian telah tampak dan jelas? setiap orang mengetahuinya dalam dirinya. karena sesungguhnya tidak ada seorang pun melainkan mengetahui bahwa dirinya asalnya tidak ada, kemudian ada, dan keberadaannya itu tidak ada dengan sendirinya, dan tidak bersandar kepada suatu makhluk pun, karena kedudukannya sama. Maka dapat diketahui bahwa keberadaannya disandarkan kepada Penciptanya, yaitu Allah tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Oleh karena itu pemilik yang mukmin berkata: (Tetapi aku (percaya bahwa); Dia-lah Allah, Tuhanku) yaitu tetapi aku tidak mengatakan ucapanmu, melainkan aku mengakui Allah sebagai Tuhanku Yang Maha Esa (dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku) bahkan Dialah Allah yang wajib disembah semata, tidak ada sekutu bagiNya
Kemudian dia berkata: (Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang daripada kamu dalam hal harta dan anak (39)) (Surah Al-Kahfi) Ini merupakan anjuran dan dorongan atas hal itu, yaitu mengapa saat kamu memasuki kebunmu, kamu merasa takjub dengannya ketika melihatnya kamu tidak memuji kepada Allah atas nikmat yang telah Dia berikan kepadamu, dan Dia memberimu harta dan anak yang belum pernah diberikan kepada orang lain. sehingga kamu berkata bahwa semua ini atas kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah: (Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini)) yaitu di akhirat (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan kepada kebunmu) yaitu menimpakan kepada kebunmu di dunia yang kamu kira bahwa kebun itu tidak akan musnah dan lenyap (ketentuan (petir) dari langit) Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Malik meriwayatkan dari Az-Zuhri yaitu azab dari langit.
Makna yang tampak adalah hujan besar yang mengejutkan yang mencabut tanaman dan pepohonan. Oleh karena itu Allah berfirman (hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin) yaitu gundul dan tanahnya licin, telapak kaki tidak dapat tegak dan berjalan di atasnya.
Firman Allah: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah) yaitu, menyerap masuk ke dalam tanah, yaitu lawan kata dari mata air yang muncul ke permukaan tanah yang dicari di permukaan bumi. dan “Al-gha’ir” adalah airnya berada di dalam bumi, sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi kering; maka siapakah yang mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?” (30)) (Surah Al-Mulk) yaitu air yang mengalir dan berlimpah. Di sini Allah berfirman: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi (41)) Kata “Al-ghaur” adalah bentuk mashdar dari “gha’ir”, dan itu lebih kuat. sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Kuda-kudanya terus-menerus meringkik seraya berbaris, sedangkan tali-talinya masih terpegang olehnya”
“Maknannya adalah naa’ihat (meringkik)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 40: Pohon-pohonnya tercabut, buah-buahannya hancur, tanamannya tenggelam oleh air hujan, dan manfaatnya pun hilang. Dalam ayat ini terdapat dalil bolehnya mendoakan kebinasaan terhadap harta jika menjadi sebab kekufuran seseorang dan melampaui batas.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 40
Maka mudah-Mudahan tuhanku, akan memberikan kepadaku kebun yang lebih baik dari kebunmu sekarang ini; dan janganlah engkau membanggakan kekayaanmu, boleh jadi, dia suatu waktu mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, dan memporak porandakan kebunmu sehingga kebun itu menjadi tanah yang licin, dan hilang kesuburan tanahnya, atau airnya menjadi surut meresap ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi, yakni tidak dapat menemukan lagi sumber air yang dapat mengairi kebunmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penafsiran dari beragam mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 40 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.