Surat An-Nahl Ayat 16
وَعَلَٰمَٰتٍ ۚ وَبِٱلنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ
Arab-Latin: Wa 'alāmāt, wa bin-najmi hum yahtadụn
Artinya: Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat An-Nahl Ayat 16
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan surat An-Nahl ayat 16, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Dia menjadikan di muka bumi bermacam-macam tanda yang kalain manfaatkan untuk mengetahui arah-arah jalan pada siang hari, dan menjadikan bintang-bintang sebagai sumber petunjuk di malam hari.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
16. Allah meletakkan rambu-rambu yang jelas di muka bumi yang bisa kalian gunakan untuk penunjuk jalan di siang hari dan Allah menjadikan bintang-bintang di langit agar kalian gunakan untuk penunjuk jalan di malam hari.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
16. وَعَلٰمٰتٍ ۚ (dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan))
Yakni Allah juga menciptakan tanda-tanda sebagai penunjuk jalan.
وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ(Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk)
Mendapat petunjuk jalan dari berbagai bintang yang beraneka ragam, sehingga mereka dapat mengetahui arah dan kiblat, mereka menjadikannya petunjuk jalan di darat dan di laut pada malam hari.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah gugusan bintang Capricorn.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Berikut ini adalah hikmah dibalik penggunaan kata bintang dalam pemberian petunjuk; karena bintang merupakan titik tolak yang tetap dan tidak dapat berubah, dan tidak pula tertutup, dan cahayanya selalu tetap dan tidak dapat berubah dengan sendirinya, kecuali dengan pengaruh lain, juga untuk mengetahuinya lebih mudah dibanding manazil qomar, dan jika kita benar-benar faham dengan petunjuk dari bintang akan lebih mudah sampai ke tujuan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
16. Dia telah ciptakan tanda-tanda sebagai penunjuk jalan pada waktu siang berupa gunung-gunung , lembah dan wadi. Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk jalan dan arah kiblat ketika malam hari.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan tanda-tanda} tanda-tanda yang nyata yang bisa kalian gunakan sebagai petunjuk menuju jalan-jalan di siang hari {Dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
15-16. “dan Dia menancapkan”, Allah yang menancapkan untuk (kebaikan) para hambaNya, ”gunung gunung dibumi” yaitu gunung gunung yang besar, supaya bumi tidak bergerak gerak dan tergoncang bersama manusia. Hingga mereka mampu bercocok tanam, membangun rumah dan berjalan di atas permukaannya. Diantara rahmatNya adalah Dia menjadikan sungai sungai yang digiring dari wilayah yang jauh menuju tanah yang membutuhkannya, sebagai minuman mereka dan binatang binatang mereka serta (pengairan) tanaman tanaman pertanian mereka; sungai sungai itu (ada yang berada dipermukaan tanah dan (ada) sungai sungai yang terpendam di dalamnya (artesis) mereka mengeksplorasinya dengan mengggalinya (terlebih dahulu) hingga menemukannya dengan bantuan penggerek timba dan alat alat lainnya. Bukti rahmatNya yang lain, Allah menciptakan jalur jalur di bumi, yaitu jalan jalan yang menghubungkan keperkampungan yang saling berjauhan “agar kamu mendapat petunjuk” jalan menuju kearahnya. Sampai sampai engkau akan menjumpai daratan yang bergandengan dengan gunung gunung, yang membentuk barisan padanya, dan Allah telah membuatkan celah celah dan lintasan lintasan di tengah tengahnya bagi para peniti jalan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 14-18
Allah SWT memberitahukan tentang penundukan laut yang luas dengan ombaknya yang gemuruh. Allah menyebutkan karuniaNya kepada hamba-hambaNya dengan menundukkan laut untuk mereka sehingga mereka bisa melewatinya dengan menaiki kapal. Dia menciptakan padanya ikan-ikan kecil dan ikan-ikan besar, lalu menghalalkannya bagi hamba-hambaNya untuk dimakan dagingnya, baik dalam keadaan hidup maupun mati, baik dalam keadaan tidak ihram maupun ihram. Allah menciptakan padanya mutiara-mutiara dan perhiasan yang berharga, serta memudahkan bagi hamba-hambaNya dalam mengeluarkannya dari tempatnya untuk perhiasan yang mereka pakai. Allah menundukkan laut untuk mengangkut bahtera-bahtera yang membelah jalan melaluinya.
Dikatakan, yaitu membelah angin, kedua makna ini benar. dengan anjungannya, yaitu bagian depan bahtera yang bangunannya agak tinggi, yang telah ditunjukkan Allah kepada hamba-hambaNya dalam pembangunannya melalui jejak kakek moyang mereka, yaitu nabi Nuh, yaitu orang pertama yang menaiki bahtera. dia memiliki pengajaran dalam membangun bahtera, Kemudian manusia mengambil pelajaran ini masa demi masa, generasi demi generasi, dimana mereka menaiki bahtera dari wilayah ke wilayah, dari negeri ke negeri, dan dari daerah ke daerah lain untuk memindahkan barang dari sana ke sini, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan supaya kalian mencari (keuntungan) dari karunia-Nya dan supaya kalian bersyukur) yaitu nikmat-nikmat dan kebaikan Nya.
Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang bumi dan sesuatu yang Dia tancapkan untuk meneguhkannya dan tidak berguncang, berupa gunung-gunung yang menjulang tinggi dan kokoh yakni mengguncangkan apa yang ada di permukaannya berupa hewan sehingga tidak akan tenang bagi mereka dalam mencari penghidupan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (32) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah: (dan (Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan) yaitu,Dia menciptakan padanya sungai-sungai yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain sebagai rezeki untuk hamba-hambaNya. Sungai itu bersumber dari suatu tempat dan menjadi rezeki bagi orang yang ada di tempat lain. Sungai menempuh berbagai kawasan dan daerah melalui hutan-hutan, padang pasir, dan membelah bukit-bukit dan lembah-lembah, sampai pada suatu negeri yang sungai itu ditundukkan untuk penduduknya yaitu alirannya mengalir di bumi ke arah kanan dan kiri, selatan dan utara, timur dan barat, kecil dan besar alirannya, ada lembah yang diairi dalam suatu waktu, dan di waktu lain tidak diairi, ada yang dari sumber menuju muaranya, ada yang kuat dan lemahnya arusnya sesuai apa yang Dia kehendaki, takdirkan, dan tundukkan. Maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Demikian juga DIa menjadikan padanya jalan-jalan yang dapat dilalui dari suatu negeri ke negeri lain, sehingga ada jalan yang membelah gunung, sebagai jalan yang dapat dilalui, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas) (Surah Al-Anbiya: 31)
Firman Allah: (dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan)) yaitu dalil-dalil berupa gunung-gunung yang besar, bukit-bukit yang kecil, dan hal lain yang serupa yang dijadikan para musafir sebagai petunjuk mereka dalam perjalanannya baik di darat maupun di laut ketika mereka tersesat di jalan.
Firman Allah: (Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk) yaitu kegelapan malam,
Kemudian Allah SWT mengingatkan kebesaran DzatNya bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Dia, bukan hal lainnya berupa berhala-berhala itu yang tidak bisa membuat apa pun, bahkan mereka dibuat. Oleh karena itu ALlah berfirman: (Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran (17)) Kemudian Allah mengingatkan mereka atas banyaknya nikmat-nikmat dan kebaikanNya kepada mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (18)) yaitu memaafkan kalian. Sekiranya kalian dituntut untuk mensyukuri semua nikmatNya, maka kalian tidak mampu melakukannya, dan seandainya kalian diperintahkan untuk itu, maka kalian lemah dan meninggalkannya. Seandainya Dia mengazab kalian, maka Dia mengazab kalian tanpa berbuat zalim terhadap kalian. Akan tetapi, Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Dia mengampuni dosa-dosa yang banyak dan membalas pahala kebaikan bahkan kecil.
Ibnu Jarir berkata, Allah berfirman, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun atas apa yang ada pada kalian berupa kurangnya bersyukur kepadaNya atas sebagian hal itu jika kalian bertaubat dan kembali kepadaNya dengan melakukan ketaatan kepadaNya serta menempuh jalan yang Dia ridhai. dan Maha Penyayang kepada kalian, Dia tidak mengazab kalian setelah kalian kembali dan bertaubat.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna ayat:
Firman-Nya “dan alamat-alamat” menjadikan bagi kalian alamat jalan dan tanda-tanda, seperti dataran tinggi, lembah-lembah, pepohonan, dan seluruh yang bisa digunakan sebagai tanda dan arah. Firman-Nya “dan dengan bintang” bintang-bintang “mereka mendapat petunjuk.” Arah pada perjalanan di lautan dan perjalanan pada malam hari tidak dapat diketahui kecuali dengan bintang-bintang, begitu juga para musafir yang melewati padang pasir dan dataran rendah, mereka tidak mengetahui arah perjalanan kecuali dengan bintang, dan ini sebelum ditemukannya kompas, dan mereka tidak punya petunjuk arah kecuali dengan bintang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nahl ayat 16: Seperti dapat mengetahui adanya gunung dengan memperhatikan sungai.
Yakni mengetahui jalan-jalan dan dapat mengetahui arah kiblat di malam hari.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 16
Dan Allah juga menciptakan tanda-tanda, yaitu penunjuk-penunjuk jalan, agar manusia dapat mencapai tujuannya dengan benar. Dan dengan bintang-bintang yang bertaburan dan gemerlapan di langit mereka, yakni para penghuni bumi tidak terkecuali kaum musyrik, mendapat petunjuk menuju arah yang benar. Usai menyebut berbagai nikmat dan bukti kekuasaan-Nya di alam semesta, Allah lalu menanyai manusia, maka, wahai kaum kafir, apakah Allah yang menciptakan semua itu dengan kekuasaan-Nya sama keadaan dan kedudukannya dengan sesembahanmu yang tidak dapat menciptakan apa pun' tentu tidak sama! mengapa kamu tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang kamu saksikan di alam raya ini'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari beragam pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat An-Nahl ayat 16 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.