Surat An-Nahl Ayat 14

وَهُوَ ٱلَّذِى سَخَّرَ ٱلْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا۟ مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا۟ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى ٱلْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Arab-Latin: Wa huwallażī sakhkharal-baḥra lita`kulụ min-hu laḥman ṭariyyaw wa tastakhrijụ min-hu ḥilyatan talbasụnahā, wa taral-fulka mawākhira fīhi wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum tasykurụn

Artinya: Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.

« An-Nahl 13An-Nahl 15 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat An-Nahl Ayat 14

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjabaran dari beragam ulama mengenai isi surat An-Nahl ayat 14, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Dia-lah yang menundukan laut bagi kalian, agar dapat mengomsumsi daging yang segar dari apa yang kalian buru dari hasli ikannya, dan kalian dapat menambang dari jenis perhiasan yang kalian kenakan seperti intan dan permata, dan kamu melihat kapal-kapal besar mambelah permukaan air laut, berlayar pergi dan datang, dan kalian menumpanginya, untuk mencari rizki Allah melalui perniagaan dan meraup keuntungan di dalamnya. Dan mudah-mudahan kalian mensyukuri Allah atas besarnya kenikmatanNya kapada kalian, sehingga tidak menyembah selainNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

14. Allah menundukkan lautan bagi kalian agar kalian dapat memakan daging yang lembut dan nikmat dari ikan dan sejenisnya, dan agar kalian dapat mengeluarkan perhiasan setelah menyelam untuk mendapatkan mutiara dan marjan.

Dan kamu melihat kapal-kapal yang membelah ombak lautan ketika pulang dan pergi mengangkut barang-barang kalian. Dan agar kalian dapat mencari rezeki dengan berniaga sehingga kalian dapat bersyukur kepada Tuhan kalian dengan perkataan dan perbuatan atas segala kenikmatan yang tidak terhitung ini.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

14. Allah -Subḥānahu- menundukkan lautan untuk kalian. Allah membuat kalian mampu berlayar dan mengeluarkan isi kandungannya untuk kalian makan dari apa yang kalian tangkap berupa daging ikan yang lembut lagi segar, dan darinya kalian mengeluarkan perhiasan yang dipakai oleh kaum wanita kalian seperti mutiara. Kamu melihat kapal-kapal membelah ombak lautan, kalian menaiki perahu-perahu untuk mencari karunia Allah berupa laba perdagangan dan dengan harapan kalian mau bersyukur kepada Allah atas apa yang telah Dia limpahkan sebagai nikmat kepada kalian dan kalian mengesakan-Nya dengan menyembah hanya kepada-Nya semata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

14. وَهُوَ الَّذِى سَخَّرَ الْبَحْرَ (Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu))
Dengan memberi kalian kemampuan untuk berlayar diatasnya dan mengeluarkan kandungannya berupa ikan-ikan dan perhiasan.

لِتَأْكُلُوا۟ مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا(agar kamu dapat memakan daripadanya daging ikan yang segar)
Allah menyebutkan sifat segar bagi ikan itu untuk menunjukkan kelembutan dan kasih sayang-Nya.

وَتَسْتَخْرِجُوا۟ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا(dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai)
Yakni Mutiara dan batu mulia, yang boleh dipakai oleh kaum pria sebagaimana dibolehkan bagi kaum wanita.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah agar dapat dipakai oleh para kaum wanita, dan Allah menyebutkan تَلْبَسُونَهَا (yang kamu (laki-laki) pakai) karena para wanita memakainya demi kaum pria.

وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ(dan kamu melihat bahtera berlayar padanya)
Yakni kamu melihat kapal-kapal berlayar di lautan yang membelah permukaan air dengan bagian depannya.

وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ(dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya)
Yakni agar kalian dapat berdagang dengannya sehingga kalian dapat mendapatkan keuntungan yang merupakan bagian dari karunia Allah.

وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(dan supaya kamu bersyukur)
Yakni jika kalian mendapati karunia Allah dilimpahkan kepada diri kalian dan kalian mengakuinya maka kalian akan bersyukur dengan lisan dan perbuatan kalian.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

14. Dialah, Allah yang menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daging yang segar berupa ikan dari hasil pancingan. Kamu juga dapat mengeluarkan berbagai perhiasan yang dapat kamu pakai berupa mutiara dan marjan dari lautan itu. Kamu dapat melihat perahu-perahu berlayar di atasnya, dan supaya kamu bisa mencari keuntungan dari karunia-Nya, serta supaya kamu bersyukur atas nikmat-Nya sehingga dapat mengetahui hak-hak-Nya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dialah yang menundukkan lautan agar kalian dapat memakan daging yang segar darinya} ikan yang enak dan lembut {dan kalian mengeluarkan darinya perhiasan} perhiasan {yang kalian pakai. Kalian melihat perahu} bahtera {berlayar di atasnya} membelah lautan dengan berlayar di atasnya {dan agar kalian mencari sebagian karuniaNya, dan agar kalian bersyukur


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

14. maknanya “Dan” Dialah Dzat yang sendiri, tidak ada sekutu bagiNya “yang menundukkan lautan (untukmu)” dan menyediakannya demi kemanfaatan kemanfaatan kalian yang variatif, ”agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan)” yaitu ikan ikan dan binatang air yang kalian buru, ”dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai” sehingga menambah keindahan dan kelokan kalian atas pesona yang sudah melekat pada kalian.
“dan kamu melihat bahtera” yaitu kapal kapal dan perahu perahu “berlayar padanya” yaitu membelah lautan yang bergelombang lagi menakutkan, dengan moncong bagian depannya sehingga dapat berlalu di atasnya dari satu wilayah ketempat lain, membawa para penumpang, hasil hasil rizki mereka, barang bawaan serta perniagaan mereka yang mereka jadikan sarana untuk mengais rizki rizki dan kemurahan Allah atas mereka.
“dan supaya kamu bersyukur” (kepada Dzat) yang telah memudahkan semua ini bagi kalian dan menyuguhkannya, dan menyanjung Allah atas karuniaNya atas kalian. Bagi Allah segala pujian, syukur dan sanjungan. Pasalnya, Allah telah memberikan bagi hamba hambaNya hal hal yang menjadi kemaslahatan dan kepentingan mereka, melebihi apa yang mereka cari dan lebih tinggi daripada sesuatu yang mereka harapkan. Dia menganugrahi mereka segala yang mereka minta. Kita tidak dapat menghitung sanjungan atasNya, akan tetapi Dia adalah sebagaimana Dia menyanjung diriNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 14-18
Allah SWT memberitahukan tentang penundukan laut yang luas dengan ombaknya yang gemuruh. Allah menyebutkan karunia­Nya kepada hamba-hambaNya dengan menundukkan laut untuk mereka sehingga mereka bisa melewatinya dengan menaiki kapal. Dia menciptakan padanya ikan-ikan kecil dan ikan-ikan besar, lalu menghalalkannya bagi hamba-hambaNya untuk dimakan dagingnya, baik dalam keadaan hidup maupun mati, baik dalam keadaan tidak ihram maupun ihram. Allah menciptakan padanya mutiara-mutiara dan perhiasan yang berharga, serta memudahkan bagi hamba-hambaNya dalam mengeluarkannya dari tempatnya untuk perhiasan yang mereka pakai. Allah menundukkan laut untuk mengangkut bahtera-bahtera yang membelah jalan melaluinya.
Dikatakan, yaitu membelah angin, kedua makna ini benar. dengan anjungannya, yaitu bagian depan bahtera yang bangunannya agak tinggi, yang telah ditunjukkan Allah kepada hamba-hambaNya dalam pembangunannya melalui jejak kakek moyang mereka, yaitu nabi Nuh, yaitu orang pertama yang menaiki bahtera. dia memiliki pengajaran dalam membangun bahtera, Kemudian manusia mengambil pelajaran ini masa demi masa, generasi demi generasi, dimana mereka menaiki bahtera dari wilayah ke wilayah, dari negeri ke negeri, dan dari daerah ke daerah lain untuk memindahkan barang dari sana ke sini, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan supaya kalian mencari (keuntungan) dari karunia-Nya dan supaya kalian bersyukur) yaitu nikmat-nikmat dan kebaikan Nya.
Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang bumi dan sesuatu yang Dia tancapkan untuk meneguhkannya dan tidak berguncang, berupa gunung-gunung yang menjulang tinggi dan kokoh yakni mengguncangkan apa yang ada di permukaannya berupa hewan sehingga tidak akan tenang bagi mereka dalam mencari penghidupan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (32) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah: (dan (Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan) yaitu,Dia menciptakan padanya sungai-sungai yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain sebagai rezeki untuk hamba-hambaNya. Sungai itu bersumber dari suatu tempat dan menjadi rezeki bagi orang yang ada di tempat lain. Sungai menempuh berbagai kawasan dan daerah melalui hutan-hutan, padang pasir, dan membelah bukit-bukit dan lembah-lembah, sampai pada suatu negeri yang sungai itu ditundukkan untuk penduduknya yaitu alirannya mengalir di bumi ke arah kanan dan kiri, selatan dan utara, timur dan barat, kecil dan besar alirannya, ada lembah yang diairi dalam suatu waktu, dan di waktu lain tidak diairi, ada yang dari sumber menuju muaranya, ada yang kuat dan lemahnya arusnya sesuai apa yang Dia kehendaki, takdirkan, dan tundukkan. Maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Demikian juga DIa menjadikan padanya jalan-jalan yang dapat dilalui dari suatu negeri ke negeri lain, sehingga ada jalan yang membelah gunung, sebagai jalan yang dapat dilalui, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas) (Surah Al-Anbiya: 31)
Firman Allah: (dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan)) yaitu dalil-dalil berupa gunung-gunung yang besar, bukit-bukit yang kecil, dan hal lain yang serupa yang dijadikan para musafir sebagai petunjuk mereka dalam perjalanannya baik di darat maupun di laut ketika mereka tersesat di jalan.
Firman Allah: (Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk) yaitu kegelapan malam,
Kemudian Allah SWT mengingatkan kebesaran Dzat­Nya bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Dia, bukan hal lainnya berupa berhala-berhala itu yang tidak bisa membuat apa pun, bahkan mereka dibuat. Oleh karena itu ALlah berfirman: (Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran (17)) Kemudian Allah mengingatkan mereka atas banyaknya nikmat-nikmat dan kebaikanNya kepada mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (18)) yaitu memaafkan kalian. Sekiranya kalian dituntut untuk mensyukuri semua nikmatNya, maka kalian tidak mampu melakukannya, dan seandainya kalian diperintahkan untuk itu, maka kalian lemah dan meninggalkannya. Seandainya Dia mengazab kalian, maka Dia mengazab kalian tanpa berbuat zalim terhadap kalian. Akan tetapi, Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Dia mengampuni dosa-dosa yang banyak dan membalas pahala kebaikan bahkan kecil.
Ibnu Jarir berkata, Allah berfirman, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun atas apa yang ada pada kalian berupa kurangnya bersyukur kepadaNya atas sebagian hal itu jika kalian bertaubat dan kembali kepadaNya dengan melakukan ketaatan kepadaNya serta menempuh jalan yang Dia ridhai. dan Maha Penyayang kepada kalian, Dia tidak mengazab kalian setelah kalian kembali dan bertaubat.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata:
(حِلۡيَةٗ تَلۡبَسُونَهَاۖ) hilyatan talbasuunahaa : “perhiasan yang kamu pakai.” Mutiara dan marjan.
(مَوَاخِرَ فِيهِ) mawaakhira fiih : “berlayar padanya” berlayar di atasnya pulang dan pergi dengan angin yang sama, dan dengan uap pada hari itu.
(مِن فَضۡلِهِۦ) min fadhlih : “sebagian karunia-Nya” dari karunia Allah ta’ala dengan perdagangan.

Makna ayat:
Konteks ayat yang mulia masih dalam menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Allah, ilmu, hikmah, dan kasih sayang-Nya, itu merupakan tanda-tanda yang berkonsekuensi mengesakan-Nya, hanya mempersembahkan ibadah kepada-Nya, bersyukur, dan mengingat-Nya. Firman-Nya “Dan Dialah yang menundukkan lautan.” Yaitu seluruh air yang melimpah dan banyak baik tawar atau asin, Dia menundukkanya agar mempermudah menyelam di dalamnya dan kapal dapat berlayar di atasnya. Firman-Nya “agar kalian memakan daging yang segar darinya dan mengeluarkan darinya perhiasan yang kalian pakai.” Menjelaskan sebab menundukkan lautan, yaitu agar manusia memancing darinya ikan untuk dimakan dan mengeluarkan mutiara dan marjan untuk perhiasan wanita mereka. Firman-Nya “dan engkau melihat bahtera-bahtera berlayar di atasnya.” Engkau akan melihat kapal-kapal membelah air, pulang-pergi. Firman-Nya “dan agar kalian mencari” Dia menundukkan lautan dan kapal, agar kalian dapat mencari rizki dengan berdagang dengan memindah barang dagangan dari daerah ke daerah yang lain, ini semua merupakan karunia dari Allah dan kekuatan-Nya “dan agar kalian bersyukur.” Agar kalian bersyukur kepada Allah ta’ala, Dia menundukkan laut agar kalian mencari rizki dari karunia-Nya, kalian makan darinya kemudian bersyukur kepada Allah atas hal itu. Syukur bisa berupa dengan memuji Allah dan mengakui segala nikmat-Nya dan menggunakannya untuk mencari ridha-Nya.

Pelajaran dari ayat:
• Penjelasan sebab adanya rizki, yaitu syukur. Allah subhanahu wa ta’ala memberi rizki agar manusia bersyukur kepada-Nya.
• Boleh memakan daging ikan dan seluruh hewan laut.
• Tidak ada zakat untuk mutiara dan marjan, karena keduanya adalah perhiasan untuk wanita.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 14: Agar dapat dilalui dengan perahu dan dapat diselami.

Seperti mutiara dan marjan.

Seperti dengan berdagang.

Karena Dia telah memberikan kepada manusia segala maslahat dan kebutuhannya, bahkan menambah melebihi kebutuhan mereka, serta memberikan semua yang mereka minta. Sungguh kita tidak sanggup menjumlahkan pujian untuk-Nya, bahkan Dia sebagaimana pujian-Nya terhadap diri-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 14

Dan dia-lah yang menundukkan untukmu lautan yang terhampar luas dan menjadikannya tempat tinggal bagi binatang-binatang laut dan tumbuh kembang aneka perhiasan. Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat menangkap ikan-ikannya dan memakan daging yang segar darinya, dan dari lautan itu pula kamu dapat mengeluarkan benda-benda yang bernilai tinggi, seperti mutiara, permata, dan semacamnya untuk menjadi perhiasan yang kamu pakai. Di samping itu, kamu juga melihat perahu pembawa barang-barang berat dan bahan-bahan makanan dapat berlayar padanya dengan mudah atas izin Allah. Dan dia menundukkan laut agar kamu dapat memanfaatkannya dan mencari rezeki dari sebagian karunia-Nya yang terdapat di sana, dan agar kamu selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada kamu serta memanfaatkannya sesuai tujuan penciptaannya. Dan dia yang mahakuasa itu pula yang telah menancapkan gunung dengan kukuh dan kuat di bumi tempat kamu tinggal agar bumi itu tidak goncang bersama kamu. Dan dia pula yang menciptakan sungai-sungai yang mengalirkan air untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup, dan di atas bumi itu pula Allah menciptakan jalan-jalan yang terbentang agar kamu mendapat petunjuk, baik menuju arah yang benar maupun menuju pengakuan atas keesaan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari beragam ulama berkaitan isi dan arti surat An-Nahl ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Sokong usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dicari

Kami memiliki ratusan konten yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, An-Nahl 114, At-Taubah, Al-Fatihah 5, Ali ‘Imran 190, Al-Fatihah 4. Serta An-Nisa, Al-Humazah, Al-Muthaffifin, Al-Anbiya 30, Al-A’raf 54, At-Tin 4.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. An-Nahl 114
  3. At-Taubah
  4. Al-Fatihah 5
  5. Ali ‘Imran 190
  6. Al-Fatihah 4
  7. An-Nisa
  8. Al-Humazah
  9. Al-Muthaffifin
  10. Al-Anbiya 30
  11. Al-A’raf 54
  12. At-Tin 4

Pencarian: surat an nasher, an nas ayat 3, surah wal laili, latin surah al fil, walau ana qur'aanan suyi'rat surat apa

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.