Surat Yusuf Ayat 90

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالُوٓا۟ أَءِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُ ۖ قَالَ أَنَا۠ يُوسُفُ وَهَٰذَآ أَخِى ۖ قَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Arab-Latin: Qālū a innaka la`anta yụsuf, qāla ana yụsufu wa hāżā akhī qad mannallāhu 'alainā, innahụ may yattaqi wa yaṣbir fa innallāha lā yuḍī'u ajral-muḥsinīn

Artinya: Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik"

« Yusuf 89Yusuf 91 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Surat Yusuf Ayat 90

Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 90 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan beraneka penafsiran dari para ulama tafsir terkait makna surat Yusuf ayat 90, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka bertanya, ”Apakah kamu adalah yusuf?” Dia menjawab, ”Ya, betul. Aku yusuf dan ini saudara kandungku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia kepada kami, dan mempertemukan kami setelah terpisah. Sesungguhnya orang yang bertakwa kepada Alalh dan bersabar menghadapi cobaan-cobaan, maka sesungguhnya Allah tidak akan menghilangkan pahala perbuatan baiknya. Dan sesungguhnya Dia akan memberikan balasan kepadanya dengan balasan terbaik”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

90. Mereka menjawab dengan tercengang: “Apakah kamu Yusuf!?” Dia menjawab: “Benar, aku Yusuf dan ini adalah saudara kandungku. Allah telah memberi kami kenikmatan sehingga kami dapat bertemu dalam keadaan selamat dan terhormat. Sungguh barangsiapa yang mentaati Allah dalam perintah dan larangan-Nya serta bersabar dalam menghadapi cobaan-Nya, niscaya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala kebaikan perkataan dan perbuatan mereka.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

90. Mereka semua terkejut dan bertanya, "Apakah engkau ini benar-benar Yusuf?!" Yusuf menjawab, "Ya. Aku adalah Yusuf. Dan yang kalian lihat bersamaku ini adalah saudara kandungku. Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami dengan membebaskan kami dari keadaan kami dan mengangkat derajat kami. Sesungguhnya siapa saja yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan bersabar terhadap cobaan yang diterimanya, maka perbuatannya itu merupakan amal kebaikan. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan, melainkan akan menjaganya untuk mereka.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

90. قَالُوٓا۟ أَءِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُ ۖ (Mereka berkata: “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?”)
Mereka mengatakan ini sebagai bentuk keheranan mereka. Dan mereka mengetahui kalau dia adalah Yusuf setelah dia memberitahu mereka.

قَالَ أَنَا۠ يُوسُفُ (Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf)
Seakan-akan ia mengatakan “akulah orang yang dizalimi, yang tidak dihormati dan hendak dibunuh”.

وَهٰذَآ أَخِى ۖ (dan ini saudaraku)
Yang terzalimi sepertiku.

قَدْ مَنَّ اللهُ عَلَيْنَآ ۖ (Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami)
Dengan keikhlasan dan derajat yang tinggi.
Nabi Yusuf mengakui karunia Allah yang begitu besar yang diberikan kepadanya dan kepada saudaranya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

90. Dengan mengingat aksen suara dan apa yang diucapkan di ayat sebelumnya, secara terkejut mereka berkata: “Apa benar dirimu Yusuf?” Yusuf menjawab: “Benar, aku Yusuf. Dan ini adalah saudara kandungku Benyamin. Sungguh Allah mengistimewakan dan memberi nikmat kami dengan kebersamaan, keselamatan dan kemuliaan. Sesungguhnya dia adalah orang yang takut kepada Allah dan bersabar atas cobaan dan musibah. Sesungguhnya Allah tidak melemahkan pahala orang-orang baik yang bertakwa dan bersabar, namun membalas mereka dengan sebaik-baik balasan”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Apakah kamu benar-benar Yusuf?” Dia menjawab, “Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh Allah telah melimpahkan nikmat} memberikan nikmat {kepada kami. Siapa saja yang bertakwa dan bersabar, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

90. Mereka menyadari bahwa orang yang berbicara dengan mereka adalah Yusuf. Lantas mereka bertanya-tanya, “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf.” Yusuf menjawab, “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karuniaNya kepada kami”, dengan keimanan, ketakwaan, memegang kekuasaan di dunia. Karunia itu disebabkan oleh kesabaran dan ketakwaan. “Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar”, yakni menjaga diri dari perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan bersabar terhadap hal-hal yang menyakitkan dan musibah-musibah serta bersabar atas perintah-perintah Allah dan dalam menaatinya. “maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik”, ini termasuk sifat perbuatan ihsan, dan Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang telah berbuat kebaikan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 89-92
Allah SWT memberitahukan tentang nabi Yusuf bahwa ketika para saudaranya menceritakan kesengsaraan, kesempitan, kekurangan makanan dan musim paceklik yang menimpa mereka. Nabi Yusuf teringat kesedihan yang menimpa ayahnya karena kehilangan kedua putranya, sedangkan dia sendiri berada dalam kerajaan, kekuasaan dan keluasan. Lalu saat itu juga rasa belas kasih muncul pada dirinya terhadap ayah dan saudara-saudaranya. Lalu nabi Yusuf menangis, dan dia dikenali oleh mereka. Dikatakan bahwa, nabi Yusuf mengangkat mahkotanya dari keningnya dan tahi lalatnya ada di sana. dia berkata: ("Apakah kalian mengetahui apa yang telah kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kalian tidak mengetahui (akibat) perbuatan kalian itu?” (89)) yaitu bagaimana bisa kalian memisahkan antara dia dan saudaranya? (ketika kalian tidak mengetahui (akibat) perbuatan kalian itu?) yaitu sesungguhnya yang mendorong kalian berbuat demikian hanya karena ketidak tahuan kalian atas akibat dari apa yang kalian perbuat. yang jelas (hanya Allah yang lebih mengetahui) nabi Yusuf sendiri yang mengenalkan dirinya kepada mereka dengan izin Allah SWT kepadanya. Sebagaimana dia menyembunyikan hal itu dari mereka saat kedua kali dan pertama kali bertemu atas perintah Allah atas hal itu. Hanya Allah yang lebih mengetahui. Akan tetapi, setelah keadaan sulit dan perkaranya mendesak, maka Allah SWT memberikan jalan keluar dari kesempitan itu, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) (Surah Asy-Syarh) Saat itu juga mereka berkata: (Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?) istifham itu menunjukkan makna kagum. yaitu, mereka heran atas hal itu, bahwa mereka telah berkali-kali datang kepada nabi Yusuf selama dua tahun, bahkan lebih, dan mereka tidak mengenalinya, sedangkan nabi Yusuf mengenal mereka dan menyembunyikan dirinya. Oleh karena itu mereka berkata dengan bertanya-tanya: ("Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?” Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf, dan ini saudaraku”)
Firman Allah : (sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami) yaitu dengan mengumpulkan kami setelah berpisah dalam waktu yang lama (Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (90) Mereka berkata, "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami”) Mereka berkata seraya mengakui keutamaan dan kelebihannya atas mereka dalam penampilan, akhlak, keluasan, kerajaan, kekuasaan, dan kenabian, menurut orang yang tidak menganggap mereka sebagai nabi. Mereka mengakui bahwa mereka berbuat kejahatan terhadapnya dan melanggar haknya (Dia (Yusuf) berkata, "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian") nabi Yusuf berkata,"Tidak ada kecaman dan celaan atas kalian pada hari ini, dan aku tidak akan mengungkit-ungkit lagi dosa kalian terhadapku setelah hari ini" Kemudian nabi Yusuf mendoakan mereka agar diampuni. Lalu dia berdoa: (mudah-mudahan Allah mengampuni (kalian), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang)
Ibnu Ishaq dan Ats-Tsauri berkata tentang makna firmanNya: (Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian) yaitu tidak ada celaan atas kalian hari ini di sisiku atas apa yang telah kalian kerjakan (mudah-mudahan Allah mengampuni kalian) yaitu semoga Allah menutupi apa yang telah kalian lakukan (dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang)


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَآۖ) qad mannallahu ‘alainaa : telah memberikan kami nikmat dengan mengumpulkan kita kembali setelah perpisahan yang lama yang kalian sebabkan.
(مَن يَتَّقِ وَيَصۡبِرۡ) may yatqi wa yashbir : bertakwa kepada Allah, takut dan tidak bermaksiat kepadanya, serta bersabar dari segala kesusahan.

Makna ayat :
Mereka pun berkata dengan terkejut dan kaget, (أَءِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُۖ) “Apakah engkau adalah Yusuf?” Kemudian ia menjawab sebagaimana yang Allah firmankan, (قَالَ أَنَا۠ يُوسُفُ وَهَٰذَآ أَخِيۖ قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَآۖ) “Aku adalah Yusuf dan ini adalah saudaraku, sungguh Allah telah memberikan kita kenikmatan bisa berkumpul kembali dalam keadaan yang paling baik.” Kemudian berkata, (إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ وَيَصۡبِرۡ) sesungguhnya orang yang bertakwa kepada Allah, takut kepada-Nya, sehingga ia melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta bersabar atas keduanya dan atas cobaan dan ujian (فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ) maka Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan dengan taat kepada Rabb mereka dan menyerahkan diri kepada-Nya secara lahir dan batin.

Pelajaran dari ayat :
• Keutamaan takwa dan sabar, dan apa yang kedua hal ini hasilkan berupa akhir yang baik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yusuf ayat 90: Setelah mereka mengenalinya berdasarkan kepribadiannya yang nampak sambil berusaha memastikan.

Dengan iman dan takwa serta kekuasaan di bumi serta mengumpulkan kami. Yang demikian merupakan buah dari ketakwaan dan kesabaran.

Terhadap hal yang menimpanya.

Karena hal itu termasuk ihsan, sedangkan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat ihsan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 90

Mereka tersentak mendengar ucapan nabi yusuf. Mereka mulai berpikir apakah pria di hadapan mereka adalah nabi yusuf. Mereka lalu berkata dengan perasaan bersalah bercampur gembira, apakah engkau benar-benar yusuf' dia menjawab dengan ramah, aku yusuf dan ini saudara kandung-ku. Sungguh, Allah yang maha pengasih dan penyayang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat bertemu kembali. Sesungguhnya barang siapa bertakwa dan bersabar, maka sungguh, Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik. Mendapati kenyataan yang tidak terduga itu, mereka lalu berkata, demi Allah, sungguh Allah yang mahakuasa telah melebihkan engkau di atas kami dalam ketakwaan, kekayaan, kekuasaan, kedudukan sosial, dan ketampanan; dan sesungguhnya kami adalah orang yang telah bersalah dan berbuat dosa.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari berbagai pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Yusuf ayat 90 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dikaji

Ada banyak topik yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 190, Al-Fatihah 4, Al-Humazah, An-Nisa, An-Nahl 114, Al-Fatihah 5. Serta At-Tin 4, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48, Al-Anbiya 30, At-Taubah, Al-Muthaffifin.

  1. Ali ‘Imran 190
  2. Al-Fatihah 4
  3. Al-Humazah
  4. An-Nisa
  5. An-Nahl 114
  6. Al-Fatihah 5
  7. At-Tin 4
  8. Al-A’raf 54
  9. Al-Ma’idah 48
  10. Al-Anbiya 30
  11. At-Taubah
  12. Al-Muthaffifin

Pencarian: ku anfusakum, iqra surah, al kahfi ayat 6, surah al-hujurat ayat 12, surah 12 ayat 7

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: