Surat Yusuf Ayat 84

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ ٱلْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ

Arab-Latin: Wa tawallā 'an-hum wa qāla yā asafā 'alā yụsufa wabyaḍḍat 'aināhu minal-ḥuzni fa huwa kaẓīm

Artinya: Dan Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).

« Yusuf 83Yusuf 85 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Yusuf Ayat 84

Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 84 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap kandungan surat Yusuf ayat 84, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ya’qub berpaling dari mereka, sedang hatinya sungguh telah sesak lantaran perkataan yang mereka ucapkan. Ia berkata, ”betapa sedihku terhadap yusuf,” dan dua bola matanya menjadi putih karena hilang hwarna hitam matanya disebabkan beratnya kesedihan. Dia seorang yang hatinya terliputi kesedihan, akan tetapi dia berusaha keras menyembunyikannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

84. Kemudian Ya’qub berpaling dari anak-anaknya dan menghentikan pembicaraan dengan mereka: “Sungguh besar kesedihanku terhadap Yusuf.” Hitam matanya berubah menjadi putih karena telalu bersedih dan sering menangis, sehingga dia kehilangan penglihatannya. Hatinya dipenuhi kesedihan dan kegundahan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

84. Sang ayah menjauh dan berpaling dari mereka seraya berkata, "Alangkah sedihnya hatiku mengenang Yusuf." Hitam bola matanya berubah menjadi putih karena terlalu banyak menangisi Yusuf. Hatinya diliputi kesedihan dan resah yang mendalam. Tetapi dia menyembunyikan kesedihan hatinya dari masyarakat luas.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

84. وَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ وَقَالَ يٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ (Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”)
Yakni dia berpaling dan tidak berbicara kepada mereka, serta merasa sedih dan menangis dengan penuh kedukaan.

وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ(dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan)
Yakni retina pada kedua matanya menjadi putih karena berlalu banyak menangis.

فَهُوَ كَظِيمٌ(dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya)
Yakni hatinya penuh dengan kesedihan namun ia menahannya dan tidak menunjukkannya pada orang lain.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ibnu al-Jauzi mengatakan tentang ayat ini : { يَا أَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ } "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf" bahwasanya lafazh ini adalah ungkapan keluhan, lalu dimana kesabaran yang dengannya Ya'kub dipuji?

Pertama : Bahwasanya Ya'kub mengadu kepada Allah bukan karena Yusuf, Kedua : bahwasanya Ya'kub bermaksud dari kalimatnya itu adalah doa, yakni wahai tuhanku kasihanilah duka citaku kepada Yusuf.

Ibnu al-Anbari berkata : kesedihan dan larinya seseorang dari hal yang ia benci ataupun dari musibah bukanlah 'aib bagi dirinya, dan kalimat itu bukanlah dosa selama lisannya tidak mengucapkan kata-kata yang keji.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

84. Ya’kub berpaling dari anak-anaknya karena tidak mau berbicara dengan mereka, seraya berkata: “Duhai kesedihanku terhadap Yusuf,” Lalu matanya tertutup samar-samar memutih sampai hampir tidak bisa melihat, karena dahsyatnya tangisan dan kesedihannya atas kehilangan 3 anaknya. Dia dipenuhi dengan amarah dan kesedihan. Dia bersedih dan kesusahan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia berpaling} berpaling {dari mereka dan berkata,“Betapa kasihan} betapa mendalamnya kesedihanku {Yusuf”. Kedua matanya menjadi putih karena bersedih. Dia adalah orang yang sungguh-sungguh menahan} dipenuhi dengan kesedihan dan menahannya sehingga dia tidak mengeluarkannya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

84. Ya’qub berpaling dari anak-anaknya usai mereka mengabarkan berita ini. Kesedihan dan dukanya semakin besar. Dua matanya memutih lantaran deraan kesedihan di kalbu, dan kepiluannya yang membuat beliau sering menangis di mana dua matanya menjadi putih. “Dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)”, maksudnya, hatinya penuh dengan kesedihan yang menyayat “Dia berkata, ‘Aduhai duka citaku terhadap Yusuf,” maksudnya tampak pada beliau perasaan yang tersembunyi (di hatinya) berupa kesedihan yang sudah lama dan kerinduan yang selalu menghampiri. Musibah yang ringan ini –ditilik dari (beratnya) musibah pertama- mengingatkan memori beliau terhadap musibah yang pertama


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 83-86
Dia berkata kepada mereka sebagaimana dia berkata kepada mereka saat mereka datang dengan membawa baju nabi Yusuf dengan darah palsu: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)) Muhammad bin Ishaq berkata,"Ketika mereka datang nabi Ya'qub dan memberitahukan kepadanya apa yang terjadi, lalu nabi Ya’kub curiga kepada mereka dan menyangka bahwa mereka telah melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap nabi Yusuf. dia berkata: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)). Sebagian ulama berkata bahwa perbuatan mereka ini sesuai dengan perbuatan mereka sebelumnya, dan disimpulkan bahwa perbuatan awal itu sama dengan ini, dan benarlah yang dikatakan olehnya: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)) Kemudian nabi Ya'qub memohon kepada Allah agar Dia mengem­balikan ketiga anaknya, oleh karena itu dia berkata: (Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepada­ku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) yaitu Maha Mengetahui tentang keadaanku (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan, keputusan, dan takdirNya (Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf”) yaitu berpaling dari anak-anaknya dan berkata mengingatkan tentang kesedihannya terhadap nabi Yusuf yang lalu (Aduhai dukaku terhadap Yusuf) Kesedihan terhadap dua anak ini membangkitkan kesedihan yang mendalam.
Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair bahwa dia berkata,”Tidak ada seorang pun yang diberi kalimat istirja' selain dari umat ini. Tidakkah kalian mendengarkan ucapan nabi Ya'qub ("Aduhai kesedihanku terhadap Yusuf, " dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)) yaitu diam tidak mengeluhkan perkaranya kepada seorang makhluk pun.
Saat itu anak-anaknya merasa kasihan kepadanya, lalu mereka berkata kepadanya dengan lemah lembut dan memelas: (Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf) yaitu engkau masih ingat kepada Yusuf (sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat) yaitu kekuatanmu menjadi lemah (atau termasuk orang-orang yang binasa) Mereka berkata bahwa jika keadaan ini terus berlangsung atas dirimu, maka kami khawatir engkau akan meninggal (Ya'qub menjawab, "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”) dia menjawab ucapan mereka dengan ucapannya: (Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku) yaitu kesusahanku dan apa yang aku alami (hanya kepada Allah) saja (dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tiada mengetahuinya) yaitu, aku mengharapkan setiap kebaikan dariNya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ) wa tawallaa ‘anhum : berpaling dari percakapan mereka.
(وَقَالَ يَٰٓأَسَفَى) wa qaala yaa ‘asafaa : wahai kesedihan, datanglah! Sudah saatnya engkau datang.
(فَهُوَ كَظِيمٞ) fahuwa kazhiim : sedih dan murung, namun tidak menampakkannya.

Makna ayat :
(وَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ) Lalu ia berpaling dari pembicaraan tersebut (وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ) Duhai duka citaku (عَلَىٰ يُوسُفَ) terhadap Yusuf. Kemudian Allah mengabarkan tentang keadaannya setelah ini (وَٱبۡيَضَّتۡ عَيۡنَاهُ مِنَ ٱلۡحُزۡنِ) matanya menjadi putih, yaitu ia kehilangan pengelihatannya karena matanya menjadi putih karena kesedihannya (فَهُوَ كَظِيمٞ) dirinya telah penuh dengan kesedihan dan kegelisahan, namun ia tidak mengadukan permasalahannya kepada siapapun kecuali kepada Rabbnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yusuf ayat 84: Yakni meninggalkan berbicara dengan mereka.

Dan tidak menunjukkan deritanya yang dalam kepada mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 84

Dan setelah berkata demikian, dia (nabi yakub) berpaling dari mereka untuk menyendiri seraya berkata, aduhai duka citaku terhadap yusuf, dan karena terlalu banyak meneteskan air mata, kedua matanya menjadi putih karena sedih sehingga tidak bisa lagi melihat. Dia lebih banyak diam karena menahan amarah kepada anak-anaknya. Melihat nabi yakub terus-menerus mengingat nabi yusuf. Mereka berkata, demi Allah, engkau tidak pernah henti-hentinya mengingat nabi yusuf yang sudah tidak diketahui lagi keberadaannya, sehingga engkau mengidap penyakit berat yang membuat badanmu kurus dan pikiranmu kacau atau membuat engkau termasuk orang-orang yang akan binasa dan meninggal dunia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penafsiran dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Yusuf ayat 84 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dilihat

Telaah berbagai materi yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-A’raf 54, Al-Anbiya 30, Al-Humazah, An-Nahl 114, Ali ‘Imran 190, Al-Fatihah 5. Termasuk Al-Ma’idah 48, Al-Fatihah 4, At-Taubah, Al-Muthaffifin, An-Nisa, At-Tin 4.

  1. Al-A’raf 54
  2. Al-Anbiya 30
  3. Al-Humazah
  4. An-Nahl 114
  5. Ali ‘Imran 190
  6. Al-Fatihah 5
  7. Al-Ma’idah 48
  8. Al-Fatihah 4
  9. At-Taubah
  10. Al-Muthaffifin
  11. An-Nisa
  12. At-Tin 4

Pencarian: surat at thoriq, ayat kutsi, tulisan arab alif lam mim, surat ana, surat yang membuat hati tenang

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: