Surat Yusuf Ayat 73
قَالُوا۟ تَٱللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُم مَّا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كُنَّا سَٰرِقِينَ
Arab-Latin: Qālụ tallāhi laqad 'alimtum mā ji`nā linufsida fil-arḍi wa mā kunnā sāriqīn
Artinya: Saudara-saudara Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah para pencuri".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Yusuf Ayat 73
Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 73 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penjelasan dari banyak mufassir terhadap kandungan surat Yusuf ayat 73, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Saudara-saudara Yusuf berkata, ”Demi Allah, kalian pasti sudah tahu apa yang kalian saksikan pada kami bahwa sesungguhnya kami pasti tidak datang ke negri Mesir untuk melalukan kerusakan di dalamnya. Dan bukan menjadi sipat kami untuk mencuri.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
73. Para saudara Yusuf bersumpah dengan nama Allah untuk menegaskan mereka tidak bersalah: “Sungguh dahulu kalian telah mengenal kami, kami tidak datang untuk membuat kerusakan, dan tidak ada di antara kami yang mencuri!”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
73. Saudara-saudara Yusuf berkata kepada mereka, "Demi Allah, kalian sudah tahu bahwa kami semua bersih dan tidak bersalah seperti yang kalian lihat pada penampilan kami. Dan kami datang ke negeri Mesir bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini. Dan sepanjang hidup ini kami tidak pernah mencuri."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
73. قَالُوا۟ تَاللهِ لَقَدْ عَلِمْتُم مَّا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِى الْأَرْضِ (Saudara-saudara Yusuf menjawab “Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri)
Mereka bersumpah dengan mengatakan “sungguh sang raja dan para pejabatnya telah mengetahui dengan pasti kejujuran kami dan kejauhan kami dari niat busuk untuk merusak negeri ini sedangkan pencurian merupakan perbuatan yang paling besar berpengaruh dalam perusakan negeri; kejujuran ini mereka ketahui dari kebaikan yang telah kami lakukan yaitu dengan barang-barang mereka yang kami kembalikan kepada mereka setelah kami temukan dalam tempat bahan makanan kami.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
73. Anak-anak Ya’kub berkata: “Demi Allah, sesungguhnya kalian rakyat Yusuf mengetahui dengan pasti melalui beberapa kedatangan kami sebelumnya bahwa kami tidak mendatangi negeri kalian untuk bermaksiat kepada Allah. Kami tidak bersalah dan bukanlah pencuri”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka menjawab} saudara-saudara Yusuf berkata kepada mereka {“Demi Allah} demi Allah {sungguh kalian mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat kerusakan di bumi dan kami bukanlah para pencuri.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
73. “Saudara-saudara Yusuf menjawab, ‘Demi Allah, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang tidak untuk membuat kerusakan di negeri (ini)’,” dengan berbuat berbagai maksiat “dan kami bukanlah para pencuri”, karena tindak pencurian termasuk jenis kerusakan di bumi yang paling besar. Mereka itu bersumpah berdasarkan keyakinan mereka bahwa mereka bukan perusak (di bumi) dan juga bukan pencuri, lantaran mereka mengetahui seluruh tindak-tanduk mereka, yang menunjukkan penjagaan kehormatan diri mereka, wara’ mereka dan bahwa tuduhan ini tidak terjadi pada mereka dengan dasar pengetahuan dari pihak yang menuduh mereka. Ungkapan ini lebih tuntas untuk menafikan tuduhan, dibandingkan mengatakan, “Demi Allah, kami tidak berbuat kerusakan di bumi dan tidak mencuri.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 73-76
Ketika para pelayan itu menuduh mereka mencuri, maka mereka berkata kepada para pelayan itu: (Demi Allah, sesungguhnya kalian mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah orang-orang yang mencuri) yaitu, sungguh kalian telah memeriksa dan mengetahui kami sejak kalian mengenali kami. Karena mereka mengetahui dan menyaksikan perilaku yang baik para saudara nabi Yusuf. Sesungguhnya kami: (datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah orang-orang yang mencuri) yaitu, watak dan tabiat kami tidak membuat kami melakukan perbuatan ini. Maka para pelayan itu berkata kepada mereka: (Tetapi apa balasannya) yaitu pencuri jika ada di antara kalian (jikalau kalian betul-betul pendusta) yaitu hukuman apakah yang pantas bagi pencuri, jika kami mendapatinya di antara kalian dan ternyata dia telah mengambilnya? (Mereka menjawab, "Balasannya ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)." Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim (75)) Demikianlah hukum dalam syariat nabi Ibrahim bahwa pencuri diserahkan kepada orang yang dicuri. Ini adalah sesuatu yang diinginkan nabi Yusuf, Oleh karena itu dia memulai pemeriksaan terhadap karung-karung mereka sebelum karung milik saudara kandungnya (kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya) nabi Yusuf menetapkan hukum atas mereka berdasarkan pengakuan dan ketetapan mereka sendiri, serta mengharuskan mereka menuruti ketentuan yang diyakini mereka Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf.) Ini merupakan tipu muslihat yang disukai dan diridhai Allah, karena mengandung hikmah dan kebaikan yang diperlukan.
Firman Allah: (Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja) yaitu, hukuman itu tidak berdasarkan hukum raja Mesir. Penadapat ini dkatakan Adh-Dhahhak dan lainnya. Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi nabi Yusuf agar memberikan keputusan terhadap para saudaranya dengan keputusan yang mereka ketahui dari syariat mereka. Oleh karena itu Allah memujinya dan berfirman: (Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) (Surah Al-Mujadilah: 11) (dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui) dia berkata,”Orang ini lebih berpengetahuan daripada yang itu; dan yang itu yang lebih berpengetahuan dari lainnya, dan Allah itu di atas semua yang berpengetahuan.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(تَٱللَّهِ) tallaahi : demi Allah.
(لِنُفۡسِدَ فِي ٱلۡأَرۡضِ) linufsida fil ardh : untuk berbuat kerusakan dengan berbuat dosa dan maksiat.
(وَمَا كُنَّا سَٰرِقِينَ) wamaa kunnaa saariqiin : kami tidak mencuri cawan raja, tidak pula kami mencuri sebuah barang pun.
Makna ayat :
Ketika diumumkan kejadian pencurian cawan raja, dan kabilah dihentikan untuk pemeriksaan, serta diumumkan pula hadiah bagi yang menemukannya dan pemberian hadiah sudah dijamin, berkatalah saudara-saudara Yusuf—sebagaimana yang Allah ta’la firmankan—( قَالُواْ تَٱللَّهِ لَقَدۡ عَلِمۡتُم مَّا جِئۡنَا لِنُفۡسِدَ فِي ٱلۡأَرۡضِ) “Demi Allah, kami tidak datang untuk berbuat kerusakan,” dengan mencuri dan perbuatan dosa, kami hanya datang untuk membeli bahan pangan. (وَمَا كُنَّا سَٰرِقِينَ) “Dan kami bukan pula seorang pencuri.” Baik dulu maupun sekarang.
Pelajaran dari ayat :
• Bolehnya bersumpah atas nama Allah untuk suatu keperluan.
• Bolehnya seseorang yang tidak bersalah membantah tuduhan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yusuf ayat 73: Kalimat ini lebih kuat dalam menafikan perbuatan mencuri.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 73
Saudara-saudara nabi yusuf merasa tersinggung dengan tuduhan para pembantu nabi yusuf. Mereka pun membela diri dan menjawab, sebelum ini kami sudah pernah datang ke mesir. Identitas kami sudah pernah diperiksa oleh petugas kerajaan. Beberapa hari yang lalu kami bahkan dijamu oleh raja. Demi Allah, sungguh, kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat keonaran dan kerusakan di negeri ini, dan kamu juga tahu bahwa kami bukanlah para pencuri seperti yang kamu tuduhkan. Mendengar jawaban tersebut, mereka, para pembantu nabi yusuf, berkata, tetapi, apa hukumannya jika piala itu ditemukan di karungkarung makanan yang kalian bawa, yang dengan demikian terbukti bahwa kamu adalah para pendusta'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama terhadap isi dan arti surat Yusuf ayat 73 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.