Surat Hud Ayat 105
يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ فَمِنْهُمْ شَقِىٌّ وَسَعِيدٌ
Arab-Latin: Yauma ya`ti lā takallamu nafsun illā bi`iżnih, fa min-hum syaqiyyuw wa sa'īd
Artinya: Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Hud Ayat 105
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 105 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap kandungan surat Hud ayat 105, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Pada saat hari kiamat tiba, tidak ada seorangpun yang berbicara, kecuali dengan izin tuhannya. Lalu diantara mereka ada yang celaka yang pantas mendapatkan azab, dan adapula yang bahagia yang memperoleh kemurahan(dari Allah) dengan nikmat-nikmat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
105. Jika hari ini telah tiba, maka tidak ada seorangpun yang dapat berbicara melainkan dengan izin Allah. Ketika itu keadaan manusia berbeda-beda, sebagian mereka berada dalam azab dan kesulitan, dan sebagian yang lain berada dalam kesejahteraan dan kenikmatan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
105. Ketika hari itu datang tidak ada seorangpun yang bisa berbicara untuk menyampaikan hujah atau syafaat kecuali setelah mendapatkan izin dari Allah. Dan pada hari itu manusia terbagi menjadi dua golongan, golongan celaka yang akan masuk Neraka dan golongan bahagia yang akan masuk Surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
105. يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ (Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara)
Yakni tidak berbicara dengan hujjah dan tidak untuk meminta syafaat.
إِلَّا بِإِذْنِهِۦ (melainkan dengan izin-Nya)
Untuk berbicara mengemukakan hujjah.
Pada hari itu urusan hanya milik Allah semata tidak ada orang yang memberi syafaat sebelum Dia mengizinkan.
فَمِنْهُمْ شَقِىٌّ وَسَعِيدٌ (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia)
Yakni manusia terbagi menjadi dua golongan; penghuni neraka dan penghuni surga.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
105. Pada hari datangnya kiamat itu tidak ada satupu jiwa yang bisa berbicara kecuali dengan ijin Tuhannya. Di antara manusia ada yang sedih dengan kekufurannya, yaitu para penduduk neraka dan ada yang bahagia dengan keimanannya, yaitu penduduk surga.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara} tidak ada yang berbicara {kecuali dengan izinNya} dengan izin Allah {Maka di antara mereka ada yang sengsara dan berbahagia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
105 “dikala datang hari itu” dimana seluruh makhluk berkumpul, ”tidak ada seorangpun yang berbicara, melainkan dengan izinNya” bahkan para malaikat, para nabi yang mulia tidak memberi syafaat kecuali dengan izinNya. ”maka diantara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia” orang orang yang celaka adalah orang orang yang kafir kepada Allah, mendustakan rasul rasulNya dan menyelisihi perintahNya, sedangkan orang orang yang berbahagia adalah orang orang Mukmin yang bertakwa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 103-105
Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya dalam pembinasaan Kami terhadap orang-orang kafir, pertolongan terhadap para nabi dan penyelamatan Kami terhadap orang-orang mukmin" (benar-benar terdapat tanda) yaitu nasehat dan pelajaran atas kebenaran ancaman Kami di akhirat (Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (51)) (Surah Ghafir) Firman Allah: (Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya) yaitu dari yang pertama dan terakhir mereka sebagaimana Allah berfirman (dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka) (Surah Al-Kahfi: 47)
(dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk)) yaitu yang sangat agung yang dihadiri para malaikat, dan berkumpulnya para rasul, serta semua makhluk dari kalangan jin, manusia, burung, binatang liar dan binatang ternak dikumpulkan. Lalu Dzat Yang Maha Adil menentukan hukum tanpa berbuat aniaya bahkan seberat dzarrah, jika kebaikan, maka Dia melipatgandakannya.
Firman Allah: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104)) yaitu, Kami tidak mengakhirkan terjadinya hari kiamat melainkan karena telah lewat ketetapan Allah tentang keberadaan sejumlah manusia dari keturunan nabi Adam, dan Dia telah menetapkan masa tertentu, ketika masa itu telah selesai dan terpenuhi keberadaan mereka yang telah ditentukan, maka hari kiamat terjadi. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104)) yaitu sampai waktu tertentu, tidak ditambahi dan dikurangi (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izinNya) yaitu pada waktu datangnya hari ini, yaitu hari kiamat, maka tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman (mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar (38)) (Surah An-Naba’)
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim disebutkan tentang syafaat,”Pada hari itu seorang pun yang berbicara selain para rasul, dan doa para rasul pada hari itu adalah, "Ya Allah, selamatkanlah selamatkanlah”
Firman Allah: (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia) yaitu di antara orang-orang yang dikumpulkan itu ada yang celaka, dan ada yang berbahagia, sebagaimana Allah berfirman (Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka) (Surah Asy-Syura: 7)
Diriwayatkan dari Umar, dia berkata,”Ketika ayat ini (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia) diturunkan, aku bertanya kepada Nabi SAW,"Wahai Rasulullah, apakah yang harus kita kerjakan? Apakah yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah usai, ataukah sesuatu yang belum usai?" beliau menjawab,”Wahai Umar, hal yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah usai dan telah dicatat oleh pena, tetapi settiap orang diciptakan sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya”
Kemudian Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang yang celaka dan orang-orang yang berbahagia. Lalu Allah berfirman:
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ) illaa bi’idznih : kecuali atas izin Allah.
(شَقِيّٞ وَسَعِيدٞ) syaqiyyuw wa sa’iid : pada hari kiamat ada orang telah ditetapkan celaka, sehingga ia masuk kedalam neraka, ada pula orang yang ditetapkan bahagia, sehingga ia masuk kedalam surga.
Makna ayat :
Firman-Nya : (يَوۡمَ يَأۡتِ) yaitu pada hari kiamat (لَا تَكَلَّمُ نَفۡسٌ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ) tidak ada yang bisa berbicara kecuali atas izin Allah, firman-Nya : (فَمِنۡهُمۡ شَقِيّٞ وَسَعِيدٞ) manusia pada saat itu ada yang bahagia dan ada yang celaka, itu semua kembali kepada apa yang telah Allah tetapkan bagi seluruh manusia pada kitab takdir, kemudian berdasarkan apa yang mereka lakukan berupa kebaikan atau keburukan.
Pelajaran dari ayat :
• Setiap jiwa tidak mampu berbicara pada hari kiamat, sampai ia diberi izin (oleh Allah).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 105: Dan semua makhluk berkumpul.
Meskipun ia seorang nabi atau pun malaikat.
Semuanya tercatat sejak dahulu. Orang-orang yang sengsara adalah orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya serta mendurhakai perintah-Nya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 105
Ketika hari kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang mampu berbicara untuk berdalih di hadapan Allah karena dahsyatnya hari itu, kecuali dengan izin-Nya, yakni diberi kemampuan berbicara. Maka di antara mereka ada yang sengsara akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan, mereka adalah kelompok penghuni neraka, dan ada yang berbahagia karena amal baik yang mereka lakukan selama di dunia, mereka adalah penghuni surga. Maka adapun orang-orang yang sengsara di akhirat akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan ketika di dunia, maka tempat tinggalnya adalah di dalam neraka, di sana mereka mendesah keras ketika mengeluarkan nafas dan demikian pula ketika menarik nafas diiringi dengan suara merintih, karena pedihnya siksaan neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penafsiran dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Hud ayat 105 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Dukung syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.