Surat Hud Ayat 104
وَمَا نُؤَخِّرُهُۥٓ إِلَّا لِأَجَلٍ مَّعْدُودٍ
Arab-Latin: Wa mā nu`akhkhiruhū illā li`ajalim ma'dụd
Artinya: Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat Hud Ayat 104
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 104 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan beberapa penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan isi surat Hud ayat 104, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kami tidaklah mengundurkan hari kiamat dari kalian, melainkan sampai berakhirnya masa yang telah ditentukan dalam pengetahuan kami, tidak bertambah dan tidak berkurang dari ketentuan takdir kami sesuai dengan kebijaksanaan kami.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
104. Kami tidaklah menunda datangnya hari yang besar ini, akan tetapi hari ini memang memiliki waktu yang telah ditetapkan, tanpa disegerakan atau diakhirkan, sehingga ia belum datang bukan karena ketidakmampuan atau kelalaian Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
104. Dan Kami tidak akan menunda hari yang disaksikan itu kecuali sampai batas waktu yang sudah diketahui hitungannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
104. وَمَا نُؤَخِّرُهُۥٓ إِلَّا لِأَجَلٍ مَّعْدُودٍ (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu)
Dengan waktu yang telah diketahui. Dan Allah telah menentukan terjadinya pembalasan setelah itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
104. Dan Kami tidak menunda hari kiamat itu kecuali sampai zaman yang ditentukan hitungannya di sisi Allah.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak akan menundanya, kecuali sampai waktu yang sudah ditentukan} diketahui bilangannya di sisi Allah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
104 “dan kami tiadalah mengundurkannya” yakni kedatangan hari kiamat “melainkan sampai waktu yang tertentu” jika masa dunia telah habis dan penciptaan di dalamnya yang telah ditakdirkan oleh Allah (telah selesai) maka pada saat itu Dia memindahkan mereka ke alam akhirat dan memberlakukan kepada mereka hukum hukumNya yang jaza’iyah (balasan) sebagaimana di dunia Dia telah memberlakukan kepada mereka hukum hukumNya syariyyah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 103-105
Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya dalam pembinasaan Kami terhadap orang-orang kafir, pertolongan terhadap para nabi dan penyelamatan Kami terhadap orang-orang mukmin" (benar-benar terdapat tanda) yaitu nasehat dan pelajaran atas kebenaran ancaman Kami di akhirat (Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (51)) (Surah Ghafir) Firman Allah: (Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya) yaitu dari yang pertama dan terakhir mereka sebagaimana Allah berfirman (dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka) (Surah Al-Kahfi: 47)
(dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk)) yaitu yang sangat agung yang dihadiri para malaikat, dan berkumpulnya para rasul, serta semua makhluk dari kalangan jin, manusia, burung, binatang liar dan binatang ternak dikumpulkan. Lalu Dzat Yang Maha Adil menentukan hukum tanpa berbuat aniaya bahkan seberat dzarrah, jika kebaikan, maka Dia melipatgandakannya.
Firman Allah: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104)) yaitu, Kami tidak mengakhirkan terjadinya hari kiamat melainkan karena telah lewat ketetapan Allah tentang keberadaan sejumlah manusia dari keturunan nabi Adam, dan Dia telah menetapkan masa tertentu, ketika masa itu telah selesai dan terpenuhi keberadaan mereka yang telah ditentukan, maka hari kiamat terjadi. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104)) yaitu sampai waktu tertentu, tidak ditambahi dan dikurangi (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izinNya) yaitu pada waktu datangnya hari ini, yaitu hari kiamat, maka tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman (mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar (38)) (Surah An-Naba’)
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim disebutkan tentang syafaat,”Pada hari itu seorang pun yang berbicara selain para rasul, dan doa para rasul pada hari itu adalah, "Ya Allah, selamatkanlah selamatkanlah”
Firman Allah: (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia) yaitu di antara orang-orang yang dikumpulkan itu ada yang celaka, dan ada yang berbahagia, sebagaimana Allah berfirman (Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka) (Surah Asy-Syura: 7)
Diriwayatkan dari Umar, dia berkata,”Ketika ayat ini (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia) diturunkan, aku bertanya kepada Nabi SAW,"Wahai Rasulullah, apakah yang harus kita kerjakan? Apakah yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah usai, ataukah sesuatu yang belum usai?" beliau menjawab,”Wahai Umar, hal yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah usai dan telah dicatat oleh pena, tetapi settiap orang diciptakan sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya”
Kemudian Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang yang celaka dan orang-orang yang berbahagia. Lalu Allah berfirman:
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata : (لِأَجَلٖ مَّعۡدُودٖ) illaa liajalim ma’duud : waktu di dunia yang sebentar, beberapa hari atau jam.
Makna ayat :
Firman-Nya (وَمَا نُؤَخِّرُهُۥٓ إِلَّا لِأَجَلٖ مَّعۡدُودٖ) Kami mengundur tegakknya hari kiamat untuk menyempurnakan umur dunia yang hanya berkisar tahunan, hari, bahkan jam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 104: Yakni apabila ajal dunia habis. Ketika itulah, manusia dipindahkan ke alam akhirat dan diberlakukan hukum-hukum jaza’i(balasan)-Nya sebagaimana ketika di dunia diberlakukan hukum-hukum syar’i-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 104
Dan kami tidak akan menunda datangnya hari kiamat, karena waktunya telah ditetapkan, kecuali sampai waktu yang sudah ditentukan menurut perhitungan dan ketentuan Allah. Ketika hari kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang mampu berbicara untuk berdalih di hadapan Allah karena dahsyatnya hari itu, kecuali dengan izin-Nya, yakni diberi kemampuan berbicara. Maka di antara mereka ada yang sengsara akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan, mereka adalah kelompok penghuni neraka, dan ada yang berbahagia karena amal baik yang mereka lakukan selama di dunia, mereka adalah penghuni surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penafsiran dari berbagai ulama berkaitan isi dan arti surat Hud ayat 104 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.