Surat Hud Ayat 11
إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Arab-Latin: Illallażīna ṣabarụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāt, ulā`ika lahum magfiratuw wa ajrung kabīr
Artinya: Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Hud Ayat 11
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Ada variasi penjabaran dari beragam mufassir terkait kandungan surat Hud ayat 11, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Akan tetapi, orang-orang yang bersabar menghadapi apa yang menimpa mereka berupa kesulitan hidup, karena keimanan mereka kepada Allah dan harapan mereka memperoleh pahala dari sisiNya, dan mereka mengerjakan amal shalih sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat-nikmatNya, mereka itulah orang-orang yang mendapat ampunan dari dosa-dosa mereka dan pahala besar di akhirat kelak.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
11. Kecuali orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesulitan, menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, serta senantiasa mengerjakan amal saleh. Orang-orang seperti itu akan berbeda kondisinya. Mereka tidak akan merasa putus asa, tidak akan mengingkari nikmat Allah dan tidak akan menyombongkan diri kepada orang lain. Orang-orang semacam itu akan diampuni dosa-dosanya oleh Tuhan mereka. Dan mereka akan mendapatkan balasan yang sangat besar di Akhirat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
11. إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ (kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh)
Yakni, akan tetapi orang-orang yang sabar memiliki sikap yang berbeda; mereka tetap teguh dalam dua situasi tersebut, yakni tetap menyikapinya dengan rasa syukur; mereka tetap meningat Allah ketika kenikmatan hilang, dan tetap mengingat Allah ketika musibah hilang sebab mereka tahu bahwa kenikmatan itu datang dari Allah sehingga mereka tidak menyombongkan diri.
أُو۟لٰٓئِكَ(mereka itu)
Yakni orang-orang yang senantiasa bersabar dan beramal shalih.
لَهُم مَّغْفِرَةٌ (beroleh ampunan)
Atas dosa-dosa mereka.
وَأَجْرٌ (dan pahala)
Atas amal kebaikan mereka.
كَبِيرٌ (yang besar)
Yang sangat-sangat besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
11. Kecuali orang-orang yang sabar terhadap bencana atas dasar ridho terhadap ketetapan Allah, dan senantiasa tetap mengerjakan amal-amal saleh; mereka itulah yang akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar atas amal baiknya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kecuali orang-orang yang sabar dan beramal shalih, bagi mereka itu ampunan dan pahala yang besar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
11. ini adalah tabiat manusia itu sendiri, kecuali orang yang diberi taufik oleh Allah dan dikeluarkan dari pelaku buruk ini kepada perilaku baik, mereka itu adalah orang orang yang sabar pada saat sulit, mereka tidak berputus asa karena, pada saat senang, mereka tidak sombong dan mengamalkan amal shalih yang wajib dan dianjurkan ”mereka itu beroleh ampunan” atas dosa dosa mereka yang dengannya segala perkara yang dikhawatirkan lenyap dari mereka. ”dan pahala yang besar” Maksudnya beruntung dengan meraih surge yang penuh dengan kenikmatan yang di dalamnya ada apa yang diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mata.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 9-11
Allah SWT memberitahukan tentang manusia dan sifat-sifat tercela yang ada pada dirinya, kecuali orang yang dirahmati Allah dari hamba-hambaNya yang beriman, bahwa manusia itu ketika ditimpa penderitaan setelah mendapat nikmat, maka dia putus asa dan terputus dari kebaikan di masa yang akan datang, dan ingkar dan menyimpang dari keadaan sebelumnya. Seakan-akan dia tidak melihat kebaikan, dan tidak mengharapkan jalan keluar setelah itu. Demikian jika dia mendapat nikmat setelah kesengsaraan, (niscaya dia akan berkata, "Telah hilang bencana-bencana itu dariku") yaitu berkata,”Tidak ada kesengsaraan dan keburukan lagi yang menimpaku setelah ini (sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga) yaitu senang dengan nikmat yang ada pada tangannya, lalu dia angkuh terhadap orang lain. Allah SWT berfirman. (kecuali orang-orang yang sabar) yaitu atas penderitaan dan sesuatu yang dibenci (dan mengerjakan amal-amal saleh) yaitu dalam keadaan sejahtera dan sehat (mereka itu beroleh ampunan) yaitu terhadap kemudharatan yang menimpa mereka (dan pahala yang besar) dengan apa yang telah mereka perbuat di waktu kesejahteraan mereka Allah berfirman (Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir (19) Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah(20) dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir (21) kecuali orang-orang yang melaksanakan salat (22)) (Surah Al-Ma’arij).
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(صبروا) Shabaruu : Mereka bersabar atas kesulitan dan keburukan.
(مغفرة) Maghfirah : Pengampunan atas dosa mereka.
(و أجر كبير) Wa ajrun kabiir : Surga, tempat orang-orang yang baik.
Makna ayat :
Adapun insan yang beriman lagi taat kepada Allah dan rasul-Nya, mereka berada di sisi lain. Ketika memperoleh kebaikan mereka bersyukur, dan bersabar ketika tertimpa keburukan. Hal itu di karenakan cahaya iman dalam hati mereka dan amalan yang suci pada diri mereka.
Inilah kandungan dari firman-Nya (إلا الذين آصبروا و عملوا الصالحات أولئك لهم مغفرة و أجر كبير) mereka memperoleh ampunan atas dosa mereka (و أجر كبير) pahala yang besar dari Rabb mereka yaitu surga.
Pelajaran dari ayat :
• Penjelasan bahwa kesempurnaan iman seorang mukmin akan merealisasikan sabar dan syukur, dan balasan atas hal tersebut dengan ampunan dan surga.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 11: Ketika mendapatkan musibah seingga tidak berputus asa, dan bersabar ketika mendapatkan nikmat sehingga tidak sombong, bahkan mensyukurinya.
Yang wajib maupun yang sunat.
Terhadap dosa-dosa mereka sehingga segala yang dikawatirkan hilang.
Yaitu surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 11
Itulah sifat orang-orang sombong, ketika mendapat cobaan mereka putus asa, dan ketika selamat dari bencana mereka lupa kepada Allah, kecuali orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesulitan serta rida terhadap ketentuan Allah, dan mereka tetap istikamah dalam mengerjakan kebajikan baik ketika mereka dalam kesulitan maupun kelapangan hidup. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah atas amal saleh yang mereka lakukan. Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang macam-macam tabiat manusia, maka pada ayat ini Allah menjelaskan tentang salah satu tabiat buruk manusia yaitu sombong. Di antara kesombongan orang-orang kafir adalah mendustakan kerasulan nabi Muhammad dan kebenaran kitab suci Al-Qur'an. Diriwayatkan oleh ibnu 'abba's, bahwa pemuka kafir mekah berkata kepada nabi Muhammad, jika betul-betul engkau utusan Allah, jadikanlah bukit-bukit mekah itu emas untuk kami, sebagian lain ada yang berkata, datangkan kepada kami para malaikat yang menyaksikan kenabianmu. Kemudian Allah meneguhkan hati nabi Muhammad seraya berfirman, maka boleh jadi engkau wahai nabi Muhammad hendak meninggalkan berdakwah untuk menyampaikan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu lantaran mereka mencemoohmu dan dadamu sempit, yakni sedih karenanya. Sehingga karena itu kamu takut mereka akan mengatakan, mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan berupa emas permata, kebun, dan ternak yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dalam berdakwah, atau datang bersamanya malaikat yang ikut menjelaskan wahyu yang diturunkan dan memperkuat kenabianmu' sungguh, janganlah engkau merasa pesimis dan khawatir, karena engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu tentang urusan hamba-Nya, sehingga sedikit pun engkau wahai nabi Muhammad, tidak terpengaruh oleh ejekan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjelasan dari para pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Hud ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.