Surat Al-A’raf Ayat 121
قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Qālū āmannā birabbil-'ālamīn
Artinya: Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
« Al-A'raf 120 ✵ Al-A'raf 122 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-A’raf Ayat 121
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 121 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjelasan dari para ulama tafsir terhadap kandungan surat Al-A’raf ayat 121, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka berkata, ”Kami beriman kepada penguasa alam semesta.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
121-122. Mereka tidak hanya bersujud, namun mereka juga menyampaikan bahwa sujud yang mereka lakukan adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam; dan menjelaskan bahwa Dia adalah Tuhan Musa dan Harun.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
121. Para penyihir berkata, “Kami beriman kepada Rabb yang menciptakan segenap makhluk."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
121-122. رَبِّ مُوسَىٰ وَهٰرُونَ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِينَ (Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun)
Mereka berterus terang bahwa mereka beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Musa dan Harun agar tidak ada dari pengikut Fir’aun yang beranggapan bahwa sujud itu diperuntukkan bagi Fir’aun.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
121-122
Setelah mereka disujudkan oleh mukjizat Musa, mereka kemudian berkata : { آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ } "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam" dengan lafazh ini mereka menafikan segala tuduhan bahwa mereka sujud untuk Musa, sebagaiman kebiasan yang mereka perbuat kepada Musa, selanjutnya mereka bertutur : { رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ } "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun" ayat ini memperkuat bahwa sujud itu hanya kepada Allah yang esa, dan bukan kepada manusia hina yang menamakan dirinya sebagai tuhan : { فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ } "(Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi" [ An-Nazi'at : 24 ].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
121-122. Mereka berkata: “Kami beriman hanya kepada Allah, tiada sekutu bagiNya, Tuhan manusia dan jin, juga Tuhannya Musa dan Harun” sampai tidak ada satupun yang berpikiran untuk sujud kepada Fir’aun
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka berkata,“Kami beriman kepada Tuhan alam semesta
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
120-122 orang yang paling jelas mengetahui kebenaran yang agung adalah orang-orang yang berpikiran obyektif dan ahli sihir yang mengetahui macam-macam sihir dan detail-detailnya yang tidak diketahui oleh selain mereka. Mereka mengetahui bahwa itu adalah mukjizat besar dari Allah, tak ada yang mampu menandinginya, maka ”ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata ’kami beriman kepada Rabb semesta alam (yaitu) Rabb musa dan harun’ yakni, kami membenarkan ayat-ayat yang jelas yang dibawa oleh musa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 117-122
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia memberikan wahyu kepada hamba dan rasulNya nabi Musa di peristiwa yang agung itu, dimana Dia membedakan antara kebenaran dan kebathilan. Dia memerintahkan kepadanya untuk melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya yang merupakan tongkatnya sendiri (Maka seketika tongkat itu menelan) yaitu memakan (apa yang mereka buat-buat) yaitu apa yang mereka lemparkan dan mereka anggap bahwa itu adalah kebenaran padahal sebenarnya itu adalah kebathilan.
Ibnu Abbas berkata bahwa ular itu tidak melewati tali dan tongkat mereka melainkan menelannya. Lalu para ahli sihir itu mengetahui bahwa hal ini adalah perkara dari langit, dan bukan sihir. Lalu mereka tersungkur bersujud dan berkata: (Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) Tuhan Musa dan Harun)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 121
Dalam keadaan sujud, mereka (para pesihir) berkata, kami hanya beriman kepada tuhan pencipta dan pemelihara seluruh alam. Agar fir'aun atau lainnya tidak salah paham siayaitu tuhan pencipta dan pemelihara yang diyakini dan diimani oleh nabi musa dan nabi harun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjabaran dari para mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 121 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.