Surat Al-A’raf Ayat 100
أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ أَهْلِهَآ أَن لَّوْ نَشَآءُ أَصَبْنَٰهُم بِذُنُوبِهِمْ ۚ وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ
Arab-Latin: A wa lam yahdi lillażīna yariṡụnal-arḍa mim ba'di ahlihā al lau nasyā`u aṣabnāhum biżunụbihim, wa naṭba'u 'alā qulụbihim fa hum lā yasma'ụn
Artinya: Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
« Al-A'raf 99 ✵ Al-A'raf 101 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Surat Al-A’raf Ayat 100
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 100 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran menarik dari ayat ini. Didapatkan aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirun berkaitan kandungan surat Al-A’raf ayat 100, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah belum jelas bagi orang-orang yang tinggal di bumi ini setelah dihancurkannya penghuni-penghuninya terdahulu lantaran kemaksiatan yang mereka perbuat, lalu mereka menjalani hidup seperti kebiasaan mereka, bahwa kalau kami menghendaki, tentu kami akan menimpakan azab pada mereka disebabkan dosa-dosa mereka,sebagiaman yang kami perlakukan terhadap para pendahulu mereka, lalu kami mengunci hati mereka, sehingga tidak ada kebenaran yang memasuki hati mereka, merekapun tidak mendengarkan nasihat dan peringatan?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
100. Apakah belum jelas bagi mereka yang hidup dalam negeri yang mereka warisi dari kaum yang telah dibinasakan sebelumnya, bahwa Kami berkuasa untuk menurunkan azab kepada mereka akibat dosa-dosa yang mereka lakukan, sebagaimana yang telah Kami turunkan kepada kaum yang telah dibinasakan itu.
Dan Kami tutup hati mereka, sehingga mereka tidak dapat mendengar pelajaran dan nasehat dengan penuh pemahaman dan penghayatan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
100. Belum jelaskah bagi orang-orang yang mewarisi bumi setelah umat-umat yang mendahului mereka binasa akibat dosa-dosa mereka kemudian mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang menimpa mereka tetapi justru berbuat seperti mereka, belum jelaskah bagi mereka bahwa sekiranya Allah berkehendak menghukum mereka karena dosa-dosa mereka niscaya Dia akan menghukum mereka sesuai dengan sunah-Nya (kebiasaan-Nya)? Dan Allah pun mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak bisa menerima nasihat dan tidak menghiraukan peringatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
100. أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ أَهْلِهَآ أَن لَّوْ نَشَآءُ أَصَبْنٰهُم بِذُنُوبِهِمْ (Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya)
Yakni apakah belum jelas bagi penghuni bumi setelah penghuni sebelumnya telah dibinasakan, seandainya Allah menghendaki Dia membinasakan mereka karena dosa-dosa mereka sebagaimana Allah membinasakan penduduk bumi sebelum mereka.
وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ(dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?)
Makna (الطبع) yakni penutup, sehingga tidak dapat ditembus oleh sesuatu apapun.
Makna ayat ini adalah, akan tetapi disebabkan hati mereka yang Kami tutup maka mereka tidak dapat mendengar nasehat dan peringatan yang dibacakan kepada mereka oleh rasul yang diutus Allah, sehingga hal ini tidak jelas bagi mereka meski telah begitu terang karena mereka tidak ada bedanya antara mereka dan orang-orang sebelum mereka.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Ibnu al-Jauzi pernah berkata : "Hukuman yang paling berat hakikatnya adalah ketika orang yang diberi hukuman tidak merasakan hukuman yang ia terima itu, dan lebih dari itu adalah ketika ia terjadi dalam kesenangan seseorang namun ia tidak sadar bahwa sebnarnya itu adalah hukuman, sebagai contoh : seseorang yang senang dengan harta haram yang ia punya, dan kemungkinan yang mudah dalam bermaksiat, dan dengan keadaannya yang seperti ini, ia tidak pernah berhasil dalam ketaatan kepada Allah" firman Allah yang menguatkan perkataan Ibnu al-Jauzi :
{ أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ ۚ وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ }
"Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
100. Apakah tidak jelas bagi para pewaris suatu negeri dan posisinya setelah penduduk negeri sebelumnya dibinasakan bahwa bisa saja Allah membinasakan dan mengazab mereka juga akibat dosa-dosa mereka bila berkehendak, sebagaimana Kami menghukum kaum sebelum mereka. Kami mengunci hati mereka sehingga tidak ada satu nasehat pun yang berfungsi dan mereka tidak memperhatikan banyak nasehat sampai mati.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ataukah belum juga jelas} ataukah belum jelas {bagi orang-orang yang mewarisi} mendiami {suatu negeri setelah penduduk (sebelumnya}. Seandainya Kami menghendaki, Kami akan menimpakan kepada mereka} Kami akan memberi hukuman kepada mereka {karena dosa-dosa mereka. Kami akan mengunci} mengunci {hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
100 Allah berfirman dalam rangka memberi peringatan kepada umat-umat yang tersisa setelah binasanya umat-umat yang tersisa “dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mewarisi suatu negeri sesudah (lenyap) peduduknya, bahwa kalau kami menghendaki tentu kami azab mereka karena dosa-dosanya.” yakni, apakah belum jelas dan terang bagi umat-umat yang mewarisi bumi setelah dibinasakannya umat-umat sebelum mereka karena dosa-dosanya kemudian mereka melakukan apa yang dilakukan oleh umat itu. Apakah mereka tidak menyadari jika Allah menghendaki niscaya Dia menimpakan azabNya kepada mereka disebabkan dosa-dosa mereka, karena ini adalah sunnahNya yang berlalu pada orang-orang yang terdahulu dan orang-orang berikutnya. FirmanNya ”dan kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?” yakni jika Allah telah memperingatkan mereka akan tetapi mereka tidak kunjung menyadari, Dia mengingatkan kepada mereka tetapi mereka tidak mau ingat, Dia memberi petunjuk kepada kebenaran melalui ayat-ayat dan pelajaaran-pelajaran tetapi mereka juga tidak beriman, maka Allah menghukum mereka dan mengunci hati mereka yang akhirnya dikotori oleh noda dan karat. sampai hatinya terstempel (tertutupi) sehingga tidak ada kebenaran dan kebaikan yang dapat sampai kepadanya, dan mereka tidak mendengar apa yang berguna bagi mereka mereka hanya dengar apa yang dengannya hujjah menjadi tegak atas mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya) ataukan tidak jelas bagi mereka bahwa jika Kami menghendaki, tentu Kami menyiksa mereka karena dosa-dosanya. Demikain juga dikatakan oleh Mujahid dan lainnya.
Abu Ja'far bin Jarir berkata tentan tafsir ayat itu, bahwa Allah SWT berfirman,”Apakah masih belum jelas bagi orang-orang yang menjadi pengganti di tanah itu setelah kehancuran orang-orang sebelum mereka yang menjadi penduduk tanah itu sebelumnya” Lalu mereka berjalan di jalan yang orang-orang sebelumnya, mengerjakan perbuatan mereka, dan durhaka terhadap perintah Tuhan mereka. (kalau Kami menghendaki, tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya) Allah berfirman,”Jika Kami menghendaki, Kami akan berbuat kepada mereka sebagaimana yang telah Kami perbuat kepada orang-orang sebelum mereka (dan Kami kunci mati hati mereka) Allah berfirman,”Kami mengunci mati hati mereka (sehingga mereka tidak dapat mendengar?) pelajaran dan tidak pula peringatan.
Saya berkata, demikian juga Allah berfirman: (Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrik) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal (128)) (Surah Thaha) dan (Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan ditempat-tempat kediaman mereka itu Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (26)) (Surah As-Sajdah) dan ((Kepada mereka dikatakan), "Bukankah kalian telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kalian tidak akan binasa" (44) dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan" (45)) (Surah Ibrahim) serta (Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (98)) (Surah Maryam) yaitu apakah kamu melihat seseorang atau mendengar suara?.
Allah SWT juga berfirman: (Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepada kalian; Kami curahkan higanyang lebat atas mereka, dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain (6)) (Surah Al-An’am)
dan (maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa (25) Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya (26) Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat) (27)) (Surah Al-Ahqaf)
Allah SWT berfirman (Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan, sedangkan orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu, yaitu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku (45)) (Surah Saba’) dan (Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku (18) (Surah Al-Mulk) serta (Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (45) maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada (46)) (Surah Al-Hajj) dan (Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokkan mereka (10)) (Surah Al-An'am) serta ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa kemurkaan Allah menimpa para musuhNya, dan nikmatNya diberikan kepada para kekasihNya. Oleh karena itu Dia melanjutkan firmanNya yang merupakan firman paling benar bahwa Dia adalah Tuhan alam semesta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 100: Dalam ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan umat-umat yang baru agar memperhatikan umat-umat yang telah binasa dahulu, yakni agar mereka tidak mengerjakan hal yang sama seperti yang dikerjakan umat terdahulu yang binasa, karena Sunnatullah berlaku baik bagi orang-orang yang tedahulu maupun yang kemudian, bahwa jika Dia menghendaki, Dia akan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, sebagaimana orang-orang sebelum mereka.
Yakni ketika Allah mengingatkan mereka, namun mereka tidak mau mengingatnya, memberi pelajaran kepada mereka namun mereka tidak mau mengambil pelajaran, menunjukkan mereka, namun mereka tidak mau mengikutinya sehingga Allah mengunci hati mereka dan mereka tidak dapat mendengarkan lagi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Mereka hanya mendengar sesuatu yang merupakan penegak hujjah atas mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 100
Atau apakah mereka sedemikian lengah dan bodoh sehingga belum jelas peristiwa-peristiwa yang dialami generasi terdahulu bagi orangorang yang mewarisi dan tinggal di suatu negeri setelah lenyap penduduknya karena dosa-dosa yang mereka lakukan' belum jelaskah bahwa kalau kami menghendaki, kapan pun, pasti kami siksa mereka karena dosadosanya seperti halnya kami membinasakan orang-orang terdahulu yang mereka warisi negerinya itu; dan kami mengunci hati mereka yang kufur sehingga mereka tidak dapat mendengar dan mengambil pelajaran. Itulah negeri-negeri yang telah kami binasakan itu, yaitu negeri kaum nabi nuh, nabi hud, nabi saleh, nabi lut, dan nabi syuaib, kami ceritakan sebagian kisahnya kepadamu wahai nabi Muhammad, guna menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. Jangan menduga kami telah berlaku zalim dengan membinasakan mereka. Telah banyak nasihat dan peringatan yang kami sampaikan, dan rasul-rasul mereka benar-benar telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaraan misi mereka. Tetapi mereka tidak beriman juga kepada apa yang telah mereka dustakan sebelumnya. Demikianlah sebagaimana Allah mengunci hati orang-orang kafir yang disebut terdahulu, Allah me-ngunci hati orang-orang kafir dan ingkar kepada nabi Muhammad. Demikianlah Allah membuat penghalang atas hati dan akal orang-orang kafir, akibat perbuatan mereka, sehingga jalan kebenaran menjadi tak tampak dan mereka jauh dari kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjelasan dari banyak mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-A’raf ayat 100 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.