Surat Al-A’raf Ayat 99
أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ ٱللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Arab-Latin: A fa aminụ makrallāh, fa lā ya`manu makrallāhi illal-qaumul-khāsirụn
Artinya: Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
« Al-A'raf 98 ✵ Al-A'raf 100 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Tentang Surat Al-A’raf Ayat 99
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 99 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan makna surat Al-A’raf ayat 99, misalnya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah para penduduk negeri yang mendustakan (para rasul) merasa aman terhadap makar (balasan siksaan) Allah dan penundaan yang diberikanNya bagi mereka untuk mengulur waktu bagi mereka dengan kenikmatan yang Allah curahkan kepada mereka sebagai hukuman bagi mereka atas makar mereka. Maka tidak ada yang merasa aman dari Azab Allah, kecuali orang-orang yang binasa.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
99. Apakah mereka merasa aman dari tipu daya dan makar Allah yang tersembunyi dan tidak diketahui manusia, sehingga mereka lalai dari kekuasaan Allah bahwa Dia berkuasa untuk menurunkan azab bagi mereka pada waktu malam atau dhuha?
Jika memang demikian, maka mereka adalah orang-orang yang merugi dan menyia-nyiakan diri dan akal mereka, karena tidak mendapatkan sedikitpun pelajaran dan ibrah yang telah Allah sebar di seluruh penjuru alam semesta.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
99. Perhatikanlah apa yang Allah berikan kepada mereka berupa tenggang waktu, kekuatan dan rezeki yang berlimpah ruah sebagai istidraj bagi mereka. Apakah orang-orang kafir dari penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari azab dan rencana Allah yang tersembunyi? Tidak ada yang merasa aman dari azab Allah selain orang-orang yang celaka. Sedangkan orang-orang yang mendapat petunjuk pasti senantiasa takut akan azab Allah. Mereka tidak terlena dengan karunia yang Dia berikan kepada mereka, melainkan menganggapnya sebagai anugerah-Nya kepada mereka kemudian mereka bersyukur kepada-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
99. أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ اللهِ ۚ (Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah)
Yakni hukuman yang diatur Allah bagi mereka, sedang mereka tidak menyadarinya.
Pendapat lain mengatakan makna makar Allah disini adalah istidraj bagi mereka dengan kenikmatan dan kesehatan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Takut akan azab Allah merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan kualitas amalan seorang hamba dan mengurangi kesalahan.
2 ). Dalam ayat ini ada maksud untuk menakut-nakuti setiap mukmin yang selalu merasa aman dan selamat dari rusaknya keimanan, maka dari itu setiap kita mesti merasa takut da khawatir akan tertimpa musibah rusaknya iman, dan juga harus senantiasa berdoa agar diteguhkan diatas keimanan ini, dan senantiasa berusaha agar terhindar dari penyebab-penyeban terjadinya fitnah; karena seorang hamba sekalipun ia telah sampai kepada tujuan yang ia impikan bukanlah menjadi petimbangan bahwa ia yakin akan selalu berada dalam keselamatan..
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
99. Apakah mereka merasa aman dari hukuman yang direncanakan Allah atas mereka dan godaanNya berupa nikmat dan kesehatan tanpa merasakannya. Maka tidak ada yang merasa aman dari rencana dan kekuatan Allah kecuali kaum yang merugikan diri sendiri
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{apakah mereka merasa aman dari siksa Allah} pembiaran Allah dengan memberi nikmat kepada orang-orang yang mendustakannya {Tidak ada orang yang merasa aman dari siksa Allah, selain kaum yang rugi
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
99 “maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)?” dimana Dia menarik mereka kepada kebinasaan secara berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka duga dan Dia memberikan penangguhan. Sesungguhnya rencanaNYa amat teguh. ”tiadalah yang merasa aman dari azab Allah berarti dia tidak mempercayai balasan amal perbuatan dan tidak pula beriman kepada para rasul dengan iman yang sebenarnya.
Ayat ini mengandung peringatan yang mendalam bahwa seorang hamba tidak sepatutnya merasa aman terhadap keimanan yang dimilikinya, justru hendaknya dia merasa takut dan khawatir jika ditimpa sebuah ujian yang dapat melenyapkan imannya, hendaknya dia selalu berdoa ”wahai dzat yang maha membolak-balikan hati teguhkanlah hati kami diatas iman” hendaknya dia beramal dan berusaha melalui berbagai cara yang bisa membebaskannya dari keburukan pada saat terjadinya fitnah-fitnah karena seorang hamba walaupun dia telah mencapai apa yang telah dicapai, dia tidak benar-benar yakin bisa selamat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 96-99
Allah SWT memberitahukan tentang sedikitnya keimanan penduduk kota-kota dimana para rasul diutus kepada mereka. sebagaimana firmanNya SWT: (Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu (98)) (Surah Yunus) yaitu tidak ada suatu kota pun yang beriman secara keseluruhan kecuali kaum nabi Yunus. Sesungguhnya mereka beriman setelah menyaksikan azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih (147) lalu mereka beriman. Karena itu, Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu (148)) (Surah Ash-Shaffat) dan (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya" (34)) (Surah Saba).
Firman Allah SWT: (Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa) yaitu hati mereka beriman, membenarkan dan mengikutin apa yang dibawa oleh para rasul, serta bertakwa dengan melakukan ketaatan dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan (pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi) yaitu hujan dari langit dan tumbuhan dari bumi. Allah SWT berfirman: (tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya) yaitu, tetapi mereka mendustakan para rasul, jadi Kami menghukum mereka dengan membinasakan mereka karena apa yang mereka lakukan berupa perbuatan dosa dan hal-hal diharamkan.
Kemudian Allah SWT berfirman serayaa memperingatkan orang-orang menentang perintah-perintahNya dan berani melanggar larangan-IaranganNya: (Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman)
kota-kota yang kafir (dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka) yaitu azab dan siksa Kami (di malam hari) yaitu pada malam hari (di waktu mereka sedang tidur? (97) Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain? (98) yaitu dalam keadaan mereka sibuk dan lengah (Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah?) yaitu azab, kemurkaan, ketentuan dan siksaanNya atas mereka dalam keadaan lalai dan lengah (Tidak ada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi) Oleh karena itu Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut dan khawatir; dan orang yang durhaka mengerjakan kemaksiatan dan dia merasa aman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 99: Yakni istidraj; penundaan azab dengan memberikan nikmat untuk sementara waktu, lalu azab datang secara tiba-tiba.
Syaikh As Sa’diy berkata, “Dalam ayat ini terdapat takhwif (menakutkan) yang dalam agar seorang hamba tidak merasa aman dengan iman yang dimilikinya, bahkan ia harus selalu memiliki rasa takut jika sekiranya ia ditimpa cobaan yang mencabut keimanannya, dan hendaknya ia senantiasa berdoa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Serta beramal dan berusaha melakukan setiap sebab yang dapat meloloskannya dari keburukan ketika terjadi fitnah, karena seorang hamba kalau pun tinggi keadaannya, namun tidak pasti tetap selamat.”
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 99
Kecaman lebih keras lagi dinyatakan dengan, atau apakah mereka mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari siksaan Allah yang tidak terduga dan dikemas dalam bentuk yang indah, atau berupa istidra'j; perlakuan-Nya yang diduga baik karena merupakan nikmat dan kebaikan padahal sebaliknya' sungguh sangat celaka dan merugi mereka dan siapa pun jika demikian, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan atau makar Allah selain orang-orang yang rugi. Atau apakah mereka sedemikian lengah dan bodoh sehingga belum jelas peristiwa-peristiwa yang dialami generasi terdahulu bagi orangorang yang mewarisi dan tinggal di suatu negeri setelah lenyap penduduknya karena dosa-dosa yang mereka lakukan' belum jelaskah bahwa kalau kami menghendaki, kapan pun, pasti kami siksa mereka karena dosadosanya seperti halnya kami membinasakan orang-orang terdahulu yang mereka warisi negerinya itu; dan kami mengunci hati mereka yang kufur sehingga mereka tidak dapat mendengar dan mengambil pelajaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penjelasan dari para ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-A’raf ayat 99 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Dukung syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.