Surat Al-An’am Ayat 17
وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: Wa iy yamsaskallāhu biḍurrin fa lā kāsyifa lahū illā huw, wa iy yamsaska bikhairin fa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Tentang Surat Al-An’am Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjelasan dari kalangan mufassirun berkaitan kandungan surat Al-An’am ayat 17, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan jika Allah menimpakan kepada dirimu (wahai manusai) sesuatu yang menyebabkan mudarat bagimu, seperti kemiskinan dan penyakit, maka tidak ada yang sanggup menghilangkannya, melainkan Dia sendiri. Dan apabila Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, seperti hidup kecukupan dan kesehatan fisik, maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNYa dan menghalangi ketetapanNya, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17. Hai manusia, jika Allah menimpakan kepadamu keburukan berupa kemiskinan atau penyakit, maka tidak ada seorangpun yang dapat menghilangkannya kecuali Dia; dan jika Allah menimpakan kepadamu kebaikan berupa keluasan rezeki atau kesehatan maka tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi karunia-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Apabila kamu -wahai anak Adam- mendapatkan cobaan dari Allah tidak ada yang dapat memalingkannya darimu selain Allah. Dan apabila kamu mendapatkan kebaikan dari-Nya tidak ada yang dapat menghalanginya dan tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Karena Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. وَإِن يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ (Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu)
Yakni jika Allah menurunkan kepadamu mudharat seperti kemiskinan atau penyakit.
فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ (maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri)
Yakni tidak ada seorangpun yang mampu mengangkat mudharat yang menimpamu itu kecuali Allah.
وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ (Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu)
Berupa kelapangan rezeki atau kesehatan.
فهو على كل شيء قدير (maka Dia berkuasa atas segala sesuatu)
Dan diantaranya mampu untuk menimpakan kepadamu keburukan atau kebaikan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
'Amir bin 'abdu qays berkata : Di dalam al-qur'an terdapat ayat-ayat agung jika aku membacanya, aku tidak peduli dengan segala kemudharatan yang tengah menimpa diriku: { وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ } "Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri." , { مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ } "Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu" [ Fathir : 2 ], { سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا } "Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan" [ Ath-Thalaq : 7 ], { وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا } "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya" [ Hud : 6 ].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Dan jika kalian dihadapkan kepada mudharat berupa kefakiran atau penyakit, wahai manusia, maka tidak ada yang mampu mengangkat kemudharatan yang menimpa seseorang selain Allah, Dan jika kamu menerima kebaikan berupa keuntungan dan kesehatan, maka Allah itu berkuasa atas setiap sesuatu berupa memberikan kebaikan, keburukan dan hal lainnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jika Allah menimpakan kepadamu} menimpakan {kemudharatan} musibah {maka tidak ada yang dapat menghilangkannya} maka tidak ada yang bisa mengangkatnya {selain Dia. Jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17. Di antara dalil tauhidNya adalah bahwa hanya Allah sendiri sajalah yang mengankat kesulitan dan mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, Dia berfirman, “jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,” berupa kemiskinan atau sakit atau kesulitan atau kecemasan atau keseddihan atau lainya, “ maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia Sendiri. Dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Maha Kuasa atas setiap sesuatu.” Jika Dialah satu-satunya yang memberikan manfaat dan menimpakan mudharat, maka dialah semata yang berhak untuk disembah dan dipertuhankan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-21
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Dzat yang memiliki kemudaratan dan kemanfaatan. Dia adalah Dzat yang mengatur makhlukNya sesuai dengan kehendakNya, tidak ada yang menghalangi keputusanNya, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapanNya (Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas tiap-tiap sesuatu (17)) Sebagaimana firmanNya: (Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu (Surah Fathir: 2),
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah, dan tiadalah memberikan manfaat terhadap Engkau kedudukan orang yang mempunyai kedudukan” Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah Yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya) yaitu Dialah Dzat yang menyerah kepadaNya semua diri, tunduk kepadaNya semua orang yang perkasa, tertuju kepadaNya semua wajah, dan Dia menguasai segala sesuatu, dan tunduk kepadaNya semua makhluk, kepada keagungan, kebesaran, ketinggian, dan kekuasaanNya atas segala sesuatu; serta segala sesuatu menjadi kecil di hadapanNya, semua itu berada di bawah kekuasaan dan hukumNya (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) yaitu dalam semua perbuatanNya (lagi Maha Mengetahui) pada tempat dan kedudukannya. Jadi Dia tidak memberi dan tidak mencegah kecuali kepada orang yang layak.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?”) yaitu siapakah di yang paling agung kesaksiannya (Katakanlah, "Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian)
yaitu Dia adalah Dzat yang mengetahui apa yang aku bawa kepada kalian dan apa yang kalian katakan kepadaku (Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya)) yaitu merupakan peringatan bagi setiap orang yang sampai kepadanya, sebagaimana firman Allah: (Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17)
Ar-Rabi' bin Anas berkata,”Hak orang yang mengikuti Rasulullah SAW mengajak sebagaimana Rasulallah SAW mengajak, dan memberi peringatan dengan peringatan yang beliau sampaikan.
Firman Allah: (Apakah sesungguhnya kalian mengakui) wahai orang-orang musyrik (bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah? Katakanlah, "Aku tidak mengakui”) sebagaimana firmanNya: (Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka) (Surah Al-An'am: 150), (Katakanlah "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (dengan Allah)")
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Ahli Kitab bahwa mereka mengetahui nabi yang Aku datangkan kepada mereka ini, sebagaimana mereka mengenal mengetahui anak-anak mereka melalui kabar dan berita yang ada pada mereka dari para rasul dan para nabi yang terdahulu. Sesungguhnya para rasul menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad SAW, tentang sifat-sifat, ciri-ciri, negeri tempat tinggal, tempat hijrah, dan sifat-sifat umat beliau" Oleh karena itu Allah SWT berfirman setelahnya: (Orang-orang yang merugikan dirinya) yaitu mereka mengalami kerugian yang besar (Mereka itu tidak beriman) dengan perkara yang jelas dan terang yang diberitakan oleh para nabi dan yang telah diisyaratkan di zaman dahulu dan masa beliau datang. Kemudian Allah berfirman: (Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? ) yaitu tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat perkataan terhadap Allah, lalu dia mengaku bahwa dirinya diutus oleh Allah, padahal tidak ada yang mengutusnya. Kemudian tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, hujahNya, bukti-buktiNya, dan dalil-dalilNya (Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan)
yaitu itu tidak beruntung orang ini, orang itu, orang yang membuat-buat ucapan, dan orang yang berdusta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 17: Ayat ini termasuk dalil tauhid-Nya, di mana hanya Dia sendiri yang mampu menghilangkan bencana dan mendatangkan kebaikan. Oleh karena Dia yang satu-satunya memberikan manfaat (An Naafi') dan menimpakan bahaya (Adh Dhaarr), maka Dia saja yang berhak untuk disembah dan diibadati.
Seperti sakit dan kemiskinan.
Seperti sehat dan kekayaan, maka tidak ada yang dapat menghalangi-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 17
Dan jika Allah menimpakan kepadamu, wahai manusia, suatu bencana yang terasa pahit dalam kehidupan kamu seperti gempa bumi, gunung meletus, penyakit, dan berbagai krisis, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain dia, karena Allah maha berkuasa atas segala sesuatu. Dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, seperti sehat, kaya, dan sukses dalam hidup, maka dia mahakuasa atas segala sesuatu untuk mewujudkan, mengurangi, bahkan menghilangkan kebaikan tersebutAllah menjelaskan dan menegaskan bahwa dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya, baik yang beriman maupun yang kufur, semuanya tunduk kepada Allah di akhirat. Dan dia mahabijaksana dalam penciptaan dan perbuatan-Nya, serta maha mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjelasan dari berbagai ahli ilmu terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Support dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.