Surat An-Nisa Ayat 161
وَأَخْذِهِمُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَقَدْ نُهُوا۟ عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَٰلَ ٱلنَّاسِ بِٱلْبَٰطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Arab-Latin: Wa akhżihimur-ribā wa qad nuhụ 'an-hu wa aklihim amwālan-nāsi bil-bāṭil, wa a'tadnā lil-kāfirīna min-hum 'ażāban alīmā
Artinya: Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Tentang Surat An-Nisa Ayat 161
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 161 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penjelasan dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan surat An-Nisa ayat 161, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan juga disebabkan kebiasaan mereka mengambil riba yang mereka dilarang darinya dan tindakan mereka yang menghalalkan memakan harta manusia tanpa alasan yang membenarkannya, dan kami telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasulNya dari kalangan kaum yahudi siksaan pedih di akhirat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
161. Juga karena disebabkan oleh kegemaran mereka berjual-beli dengan cara riba setelah mereka dilarang oleh Allah melakukannya. Dan disebabkan oleh kesenangan mereka mengambil harta orang lain secara batil. Dan Kami siapkan azab yang menyakitkan bagi orang-orang yang kafir di antara mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
161. وَأَخْذِهِمُ الرِّبَوٰا۟ وَقَدْ نُهُوا۟ عَنْهُ (dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya)
Yakni transaksi antara mereka dan orang lain dengan riba dan perbuatan mereka memakan hasil riba merupakan hal yang diharamkan atas mereka.
وَأَكْلِهِمْ أَمْوٰلَ النَّاسِ بِالْبٰطِلِ ۚ( dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil)
Seperti harta suap dan harta dari pekerjaan yang buruk yang mereka ambil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
161 Juga disebabkan mereka memakan harta riba dari perilaku mereka, padahal sesungguhnya Allah telah melarang mereka dalam Taurat. Kemudian karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil, seperti suap dan merampok harta orang-orang Mesir. Kami telah menyediakan siksa yang pedih untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu di neraka Jahannam.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tindakan mereka melakukan riba, sungguh mereka telah dilarang darinya; dan memakan harta orang dengan cara batil. Kami menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang sangat pedih
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
160-161. Kemudian Allah mengabarkan bahwa Dia mengharamkan banyak perkara bagi Ahli KItab dari hal-hal yang baik yang dahulunya halal buat mereka. Ini merupakan pengharaman sebagai hukuman, disebabkan oleh kezhaliman mereka, tindakan mereka yang melampaui batas, tindakan mereka merintangi manusia dari jalan Allah,dan menghalangi mereka dari hidayah, serta tindakan mereka mengambil riba, padahal mereka telah dilarang darinya, lalu mereka menolak orang yang berbai’at kepadanya dari keadilan. Maka Allah menghukum mereka sesuai dengan jenis perbuatan mereka. Allah melarang mereka dari banyak hal yang baik yang mana mereka seharusnya menikmati kehalalannya karena semua itu memang baik. Sedangkan pengharaman yang ditetapkan atas umat ini, adalah pengharaman penyucian bagi mereka dari hal-hal yang jelek yang memudharatkan mereka dalam agama dan dunia mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 160-162
Allah SWT berfirman bahwa karena kezaliman yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, karena melakukan dosa-dosa besar, maka Allah telah mengharamkan kepada mereka hal-hal baik yang sebelumnya halal bagi mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abi Hatim, bahwa Muhammad bin Abdullah bin Yazid Al-Muqri telah mengabarkan kepada kami, Sufyan bin 'Uyainah telah mengabarkan kepada kami dari 'Amr, dia berkata: Ibnu 'Abbas membaca: (yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka”
Pengharaman ini bisa jadi bersifat qadari; yaitu bahwa Allah telah mempersulit mereka karena mereka menafsiri kitab mereka, mengubah dan mengganti hal-hal yang sebelumnya halal bagi mereka, lalu mereka mengharamkan hal itu atas diri mereka sendiri sebagai untuk menghukum, mempersulit dan menekan diri mereka sendiri.
Bisa juga bahwa pengharaman tersebut mengandung makna syar'i, yaitu Allah mengharamkan kepada mereka dalam Taurat beberapa hal yang sebelumnya halal bagi mereka. Sebagaimana Allah berfirman (Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan) (Surah Ali Imran: 93) dan kami telah menjelaskan tentang ayat tersebut sebelumnya. Maknanya bahwa semua jenis makanan awalnya halal bagi mereka sebelum Taurat diturunkan, kecuali hal-hal yang diharamkan Israil atas dirinya sendiri seperti daging dan susu unta. Kemudian Allah SWT mengharamkan banyak hal dalam Taurat, sebagaimana Dia berfirman dalam Surah Al-An'am: (Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar (146)) (Surah Al-An'am). Sesungguhnya Kami mengharamkan bagi mereka semua itu, karena mereka pantas mendapatkannya akibat dari kedengkian, kezaliman, dan pembangkangan mereka terhadap rasul mereka dan pertentangan mereka terhadapnya. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah (160)). yaitu mereka menghalangi orang lain dan diri mereka sendiri untuk mengikuti kebenaran. Ini adalah watak mereka dimana mereka digambarkan dengan hal itu pada masa terdahulu dan masa kini. Oleh karena itu mereka menjadi musuh para rasul, membunuh para nabi, serta mendustakan nabi Isa AS dan nabi Muhammad SAW.
Firman Allah: (dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya) yaitu bahwa Allah telah melarang mereka dari riba, namun mereka tetap memakannya, mengambilnya dan melakukan berbagai macam tipu daya serta hal-hal yang serupa untuk mengambil harta orang lain dengan cara yang bathil. Allah berfirman: (Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih) Kemudian Allah berfirman (Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka) yaitu orang-orang yang teguh dalam agama, yaitu mereka memiliki keteguhan kepada ilmu yang bermanfaat, Terlah disebutkan penjelasan tentang hal itu dalam surah Ali Imran. (dan orang-orang mukmin) dihubungkan dengan “Ar-Raasikhun” dan khabarnya adalah (mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan apa yang telah diturunkan sebelummu).
Firman Allah: (dan orang-orang yang mendirikan shalat) Begitu juga dalam semua mushaf para imam, dan mushaf Abu bin Ka'b. Ibnu Jarir juga menyebutkan bahwa ayat itu dalam mushaf Ibnu Mas'ud berbunyi (wal muqiimuunash shalaah) dia berkata bahwa semua pembacaan ini benar, kemudian dia menolak orang yang menganggap bahwa itu adalah kesalahan dalam penulisan mushaf. Kemudian dia menyebutkan perbedaan di antara orang-orang. Sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa kata itu adalah manshub sebagai pujian sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah: (dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (Surah Al-Baqarah: 177), dia berkata, hal ini biasa dalam perkataan bangsa Arab, sebagaimana perkataan seorang oenyair:
Sekali-kali tidak akan menjauh kaumku yang mengalami keraguan terhadap serangan musuh, wabah yang mematikan yang akan tetap turun di setiap pertempuran dan menepati perjanjian yang dibuat.
Yang berarti: memuji orang-orang yang turun untuk berperang.
Ulama’ lain berkata bahwa kata itu adalah makhfudh (majrur) sebagai athaf dari firmanNya (dan apa yang telah diturunkan sebelummu) yaitu “bil muqiimiinash shalaah” seakan-akan Dia berfirman,”dengan mendirikan shalat, yaitu mereka dapat dikenali melalui kewajiban shalat yang ditetapkan atas mereka.
Firman Allah (menunaikan zakat) bisa mengandung makna zakat harta, dan bisa mengandung makna zakat untuk diri, serta bisa juga keduanya. Hanya Allah yang lebih mengetahui
(dan yang beriman kepada Allah dan hari akhir) yaitu orang yang membenarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan beriman dengan kebangkitan setelah kematian serta pembalasan atas amal perbuatan tang baik maupun yang buruk. Firman Allah “Ulaa’ika” (Orang-orang itulah) adalah khabar dari kalimat setelahnya yaitu (akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar) yaitu surga.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nisa ayat 161: Dan (dengan sebab) mereka memakan riba, padahal telah dila- rang mereka daripadanya, dan (de- ngan sebab) mereka memakan har- manusia dengan (cara) yang ta tidak betul;633) dan Kami telah sediakan bagi orang-orang yang ka- fir dari antara mereka itu, siksaan yang pedih.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Larangan memakan riba disebutkan dalam Taurat.
Seperti menerima suap dalam hukum.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 161
Dan, selain itu, juga karena mereka menjalankan riba yang merupakan perbuatan yang tidak manusiawi, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, sebagaimana diterangkan di dalam kitab taurat, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah, cara yang batil, seperti penipuan, sogok menyogok, dan lain-lainnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih kelak di akhirat. Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya tentang ajaran Allah di antara mereka, yakni ahli kitab; dan orang-orang yang beriman di antara mereka walaupun tidak mendalam ilmunya, mereka beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, wahai nabi Muhammad, yaitu Al-Qur'an, dan kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelummu, yaitu antara lain taurat, zabur, dan injil. Dan secara khusus Allah memuji mereka yaitu orang-orang yang melaksanakan salat dengan khusyuk dan menyempurnakan syarat dan rukunnya, dan selanjutnya orang-orang yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Kepada mereka, orang-orang yang disebutkan di atas itu, akan kami berikan pahala yang besar kelak di akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penafsiran dari para ulama tafsir mengenai makna dan arti surat An-Nisa ayat 161 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.