Surat An-Nisa Ayat 160

فَبِظُلْمٍ مِّنَ ٱلَّذِينَ هَادُوا۟ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَٰتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ كَثِيرًا

Arab-Latin: Fa biẓulmim minallażīna hādụ ḥarramnā 'alaihim ṭayyibātin uḥillat lahum wa biṣaddihim 'an sabīlillāhi kaṡīrā

Artinya: Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,

« An-Nisa 159An-Nisa 161 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat An-Nisa Ayat 160

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 160 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia berbagai penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat An-Nisa ayat 160, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka disebabkan tindakan kezhaliman orang-orang yahudi akibat dosa-dosa besar yang diperbuat mereka, Allah mengharamkan atas mereka hal-hal yang baik-baik dari jenis makanan yang sebelumnya halal bagi mereka, dan juga disebabkan tindakan menghalang-halangi diri mereka dan orang lain dari agama Allah yang lurus.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

160- 161. Ketika orang-orang Yahudi terus-menerus melakukan kezaliman dan tetap membangkang meski telah didatangkan kepada mereka berbagai bukti, maka Allah menghukum mereka dengan mempersempit dan mengharamkan banyak hal-hal baik yang sebelumnya halal bagi mereka. Hal ini akibat kezaliman selalu mereka lakukan dan terus menerus menghalangi agama Allah dengan segala cara; beberapa kezaliman mereka seperti memakan makanan yang haram, merubah kitab Allah untuk mereka jual dengan harga yang murah, menghalalkan pengambilan harta orang-orang Arab, dan menghalalkan riba. Tempat kembali mereka di akhirat adalah azab yang pedih yang telah Allah siapkan.

Kesempitan yang Allah berikan ini merupakan balasan bagi mereka, agar mereka bertaubat. Dan barangsiapa yang tetap dalam kekafirannya maka Allah telah menyiapkan baginya azab yang pedih.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

160. Maka disebabkan oleh kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan kepada mereka sebagian makanan enak yang tadinya halal bagi mereka. Maka Kami haramkan kepada mereka setiap binatang yang berkuku. Sedangkan dari sapi dan kambing, Kami haramkan lemaknya bagi mereka. Dan juga disebabkan kebiasaan mereka menghalang-halangi diri mereka sendiri dan orang lain dari jalan Allah, sehingga kebiasaan menghalang-halangi kebaikan itu menjadi watak mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

160. فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِينَ هَادُوا۟ (Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi)
Yakni disebabkan kezaliman besar orang-orang Yahudi, berupa dosa-dosa sebagaimana telah disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya.

حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبٰتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ (kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka)
Pengharaman ini bukan karena hal lain sebagaimana yang mereka klaim, mereka menganggap makanan-makanan itu telah diharamkan sebelum mereka.
Makanan-makanan yang baik itu telah disebutkan dalam firman-Nya:
وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا۟ حَرَّمْنَا كُلَّ ذِى ظُفُر
Sampai akhir ayat 146 di surat al-An’am.

وَبِصَدِّهِمْ (dan karena mereka menghalangi)
Yakni menghalangi diri mereka sendiri dan orang lain.

عَن سَبِيلِ اللهِ كَثِيرًا ( banyak (manusia) dari jalan Allah)
Yakni berupa penghalangan dari mengikuti Rasulullah, dan perbuatan mereka merubah kitab dan membunuh para nabi dan para penyeru kepada kebenaran.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Diantara syari'at yang ditetapkan bagi kaum-kaum terdahulu adalah : diharamkannya bagi mereka sesuatu yang mereka sukai sebagai hukuman dan pelajaran atas dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman Allah :

{ فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ }
"Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka"

Namun syari'at itu tidak diterapkan dalam syari'at islam.

2 ). Melakukan perbuatan dosa adalah salah satu penyebab jatuhnya suatu kaum dan mereka terhinakan, Allah berfirman :

{ فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا }
"Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

160 Sebab kezaliman yang besar dari orang-orang Yahudi dengan kufur kepada Allah dan Musa, juga karena dosa-dosa mereka yang tersebut dalam ayat sebelumnya, maka Kami haramkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka, yang disebutkan dalam surat Al an’am: 146. Juga karena mereka banyak menghalangi manusia dari risalah Nabi Muhammad dan membunuh para Nabi Allah.,


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Karena kezaliman} karena kezaliman {orang-orang Yahudi, Kami mengharamkan atas mereka yang baik yang pernah dihalalkan bagi mereka; juga karena penghalangan mereka {mereka menghalangi diri mereka sendiri dan orang lain {dari jalan Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

160-161. Kemudian Allah mengabarkan bahwa Dia mengharamkan banyak perkara bagi Ahli KItab dari hal-hal yang baik yang dahulunya halal buat mereka. Ini merupakan pengharaman sebagai hukuman, disebabkan oleh kezhaliman mereka, tindakan mereka yang melampaui batas, tindakan mereka merintangi manusia dari jalan Allah,dan menghalangi mereka dari hidayah, serta tindakan mereka mengambil riba, padahal mereka telah dilarang darinya, lalu mereka menolak orang yang berbai’at kepadanya dari keadilan. Maka Allah menghukum mereka sesuai dengan jenis perbuatan mereka. Allah melarang mereka dari banyak hal yang baik yang mana mereka seharusnya menikmati kehalalannya karena semua itu memang baik. Sedangkan pengharaman yang ditetapkan atas umat ini, adalah pengharaman penyucian bagi mereka dari hal-hal yang jelek yang memudharatkan mereka dalam agama dan dunia mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 160-162
Allah SWT berfirman bahwa karena kezaliman yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, karena melakukan dosa-dosa besar, maka Allah telah mengharamkan kepada mereka hal-hal baik yang sebelumnya halal bagi mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abi Hatim, bahwa Muhammad bin Abdullah bin Yazid Al-Muqri telah mengabarkan kepada kami, Sufyan bin 'Uyainah telah mengabarkan kepada kami dari 'Amr, dia berkata: Ibnu 'Abbas membaca: (yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka”
Pengharaman ini bisa jadi bersifat qadari; yaitu bahwa Allah telah mempersulit mereka karena mereka menafsiri kitab mereka, mengubah dan mengganti hal-hal yang sebelumnya halal bagi mereka, lalu mereka mengharamkan hal itu atas diri mereka sendiri sebagai untuk menghukum, mempersulit dan menekan diri mereka sendiri.
Bisa juga bahwa pengharaman tersebut mengandung makna syar'i, yaitu Allah mengharamkan kepada mereka dalam Taurat beberapa hal yang sebelumnya halal bagi mereka. Sebagaimana Allah berfirman (Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan) (Surah Ali Imran: 93) dan kami telah menjelaskan tentang ayat tersebut sebelumnya. Maknanya bahwa semua jenis makanan awalnya halal bagi mereka sebelum Taurat diturunkan, kecuali hal-hal yang diharamkan Israil atas dirinya sendiri seperti daging dan susu unta. Kemudian Allah SWT mengharamkan banyak hal dalam Taurat, sebagaimana Dia berfirman dalam Surah Al-An'am: (Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar (146)) (Surah Al-An'am). Sesungguhnya Kami mengharamkan bagi mereka semua itu, karena mereka pantas mendapatkannya akibat dari kedengkian, kezaliman, dan pembangkangan mereka terhadap rasul mereka dan pertentangan mereka terhadapnya. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah (160)). yaitu mereka menghalangi orang lain dan diri mereka sendiri untuk mengikuti kebenaran. Ini adalah watak mereka dimana mereka digambarkan dengan hal itu pada masa terdahulu dan masa kini. Oleh karena itu mereka menjadi musuh para rasul, membunuh para nabi, serta mendustakan nabi Isa AS dan nabi Muhammad SAW.
Firman Allah: (dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya) yaitu bahwa Allah telah melarang mereka dari riba, namun mereka tetap memakannya, mengambilnya dan melakukan berbagai macam tipu daya serta hal-hal yang serupa untuk mengambil harta orang lain dengan cara yang bathil. Allah berfirman: (Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih) Kemudian Allah berfirman (Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka) yaitu orang-orang yang teguh dalam agama, yaitu mereka memiliki keteguhan kepada ilmu yang bermanfaat, Terlah disebutkan penjelasan tentang hal itu dalam surah Ali Imran. (dan orang-orang mukmin) dihubungkan dengan “Ar-Raasikhun” dan khabarnya adalah (mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan apa yang telah diturunkan sebelummu).
Firman Allah: (dan orang-orang yang mendirikan shalat) Begitu juga dalam semua mushaf para imam, dan mushaf Abu bin Ka'b. Ibnu Jarir juga menyebutkan bahwa ayat itu dalam mushaf Ibnu Mas'ud berbunyi (wal muqiimuunash shalaah) dia berkata bahwa semua pembacaan ini benar, kemudian dia menolak orang yang menganggap bahwa itu adalah kesalahan dalam penulisan mushaf. Kemudian dia menyebutkan perbedaan di antara orang-orang. Sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa kata itu adalah manshub sebagai pujian sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah: (dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (Surah Al-Baqarah: 177), dia berkata, hal ini biasa dalam perkataan bangsa Arab, sebagaimana perkataan seorang oenyair:
Sekali-kali tidak akan menjauh kaumku yang mengalami keraguan terhadap serangan musuh, wabah yang mematikan yang akan tetap turun di setiap pertempuran dan menepati perjanjian yang dibuat.
Yang berarti: memuji orang-orang yang turun untuk berperang.
Ulama’ lain berkata bahwa kata itu adalah makhfudh (majrur) sebagai athaf dari firmanNya (dan apa yang telah diturunkan sebelummu) yaitu “bil muqiimiinash shalaah” seakan-akan Dia berfirman,”dengan mendirikan shalat, yaitu mereka dapat dikenali melalui kewajiban shalat yang ditetapkan atas mereka.
Firman Allah (menunaikan zakat) bisa mengandung makna zakat harta, dan bisa mengandung makna zakat untuk diri, serta bisa juga keduanya. Hanya Allah yang lebih mengetahui
(dan yang beriman kepada Allah dan hari akhir) yaitu orang yang membenarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan beriman dengan kebangkitan setelah kematian serta pembalasan atas amal perbuatan tang baik maupun yang buruk. Firman Allah “Ulaa’ika” (Orang-orang itulah) adalah khabar dari kalimat setelahnya yaitu (akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar) yaitu surga.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 160: Maka dengan sebab kezhaliman dari orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka beberapa barang baik yang pernah dihalal- kan bagi mereka. dan dengan se- bab mereka berpaling sangat dari jalan Allah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Lihat surat Al An'aam: 146.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 160

Maka disebabkan karena kezaliman orang-orang yahudi, sebagaimana diterangkan dalam ayat sebelum ini, kami haramkan kepada mereka makanan yang baik-baik yang dahulu, sebelum mereka berbuat kedurhakaan itu, pernah dihalalkan, antara lain semua binatang yang berkuku sebagaimana disebutkan dalam surah al-an'a'm/6: 146; dan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah dengan melarang berbuat baik dan menyuruh kepada yang mungkar. Dan, selain itu, juga karena mereka menjalankan riba yang merupakan perbuatan yang tidak manusiawi, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, sebagaimana diterangkan di dalam kitab taurat, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah, cara yang batil, seperti penipuan, sogok menyogok, dan lain-lainnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih kelak di akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjabaran dari banyak mufassirin mengenai kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 160 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dikaji

Terdapat ratusan topik yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Nisa, Al-Fatihah 4, Al-A’raf 54, An-Nahl 114, Al-Anbiya 30, At-Taubah. Juga Al-Muthaffifin, Ali ‘Imran 190, Al-Ma’idah 48, Al-Humazah, Al-Fatihah 5, At-Tin 4.

  1. An-Nisa
  2. Al-Fatihah 4
  3. Al-A’raf 54
  4. An-Nahl 114
  5. Al-Anbiya 30
  6. At-Taubah
  7. Al-Muthaffifin
  8. Ali ‘Imran 190
  9. Al-Ma’idah 48
  10. Al-Humazah
  11. Al-Fatihah 5
  12. At-Tin 4

Pencarian: surah sabbihisma rabbikal a'la, latin surah ad dhuha, makna yang terkandung dalam surat luqman ayat 19 adalah nasihat untuk, alquran surah al baqarah, tulislah ayat alquran yang menjelaskan bahwa pada diri para rasul terdapat teladan bagi kita

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.