Surat An-Nisa Ayat 52

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَمَن يَلْعَنِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ نَصِيرًا

Arab-Latin: Ulā`ikallażīna la'anahumullāh, wa may yal'anillāhu fa lan tajida lahụ naṣīrā

Artinya: Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.

« An-Nisa 51An-Nisa 53 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Surat An-Nisa Ayat 52

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjabaran dari beragam ahli ilmu mengenai kandungan surat An-Nisa ayat 52, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang yang telah banyak kerusakan mereka dan telah menyeluruh kesesatan mereka , Allah mengusir mereka dari rahmatNYA. Dan barangsiapa dijauhkan Allah dari rahmatNYA, maka kamu tidak akan mendapatkan baginya orang yang menolongnya dan menolak siksaan yang buruk darinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

52. kemudian Allah mengabarkan balasan bagi orang-orang Yahudi atas perbuatan buruk mereka, bahwa Allah akan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya dan menurunkan kepada mereka kemurkaan-Nya. barangsiapa yang kesudahannya seperti ini maka dia tidak akan mendapatkan penolong selain Allah di dunia dan di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

52. Orang-orang (Yahudi) yang memiliki keyakinan yang rusak itu adalah orang-orang yang dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya. Dan barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya, maka kamu tidak akan menemukan seorang penolong yang dapat melindunginya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

52. الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ ۖ (orang yang dikutuki Allah)
Karena mereka lebih mengutamakan kaum Quraisy daripada Rasulullah dan orang-orang beriman padahal kaum Quraisy kafir kepada Allah dan menyembah berhala-berhala, sehingga mereka menyelisihi kebenaran demi menuruti hawa nafsu mereka padahal mereka mengetahui kebenaran. Dan mereka tidak melakukan hal ini kecuali agar kaum Quraisy dapat membantu mereka.

وَمَن يَلْعَنِ اللهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ نَصِيرًا (Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya)
Yakni penolong yang dapat mencegah mereka dari turunnya azab dan kemurkaan Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

52. Mereka yang mengucapkan perkataan ini ditolak oleh Allah dari rahmatNya dan dihinakan olehNya. Barangsiapa dikutuk oleh Allah, maka tiada penolong baginya yang bisa menyelamatkannya dari azab dan kemurkaan Allah. Ayat ini turun untuk dua orang Yahudi yang disebutkan dalam ayat sebelumnya yang mana keduanya mengucapkan perkataan itu karena dengki kepada nabi Muhammad dan para sahabatnya. Ketika Allah menurunkan ayat ini, keduanya berkata: “Demi Allah, Kami tidak menanggung perkataan itu kecuali karena murka dan iri dengan Muhammad”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka itulah yang dilaknat Allah. Siapa pun yang dilaknat Allah, maka kamu tidak akan mendapati dia memperoleh penolong


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

52. Oleh karena itulah Allah berfirman tentang mereka, “Mereka itulah orang yang dikutuk Allah” yaitu Allah mengusir mereka dari rahmatNya dan menempatkan mereka pada kemurkaanNya. “Barangsiapa yang dikutuk Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya,” maksudnya, yang melindunginya dan mengurus kemaslahatannya, serta menjaganya dari hal-hal yang dibenci, dan inilah puncak dari keterhinaan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 49-52
Al-Hasan dan Qatadah berkata: “Ayat ini turun yaitu (Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih?) terkait orang-orang Yahudi dan Nasrani ketika mereka berkata,"(Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya) (Surah Al-Ma'idah: 18).
Ibnu Zaid berkata: Ayat ini turun terkait perkataan mereka,( Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani) (Surah Al-Baqarah: 111).
Mujahid berkata yaitu mereka menghadapkan anak-anak kecil di depan mereka dalam doa dan shalat mereka dan mengklaim bahwa mereka tidak memiliki dosa. Demikian juga dikatakan oleh 'Ikrimah dan Abu Malik. Ibnu Jarir.
Dikatakan ayat ini turun terkait orang-orang yang terlalu memuji diri sendiri. Disebutkan dala hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Al-Miqdad bin Al-Aswad, dia berkata:"Rasulullah SAW. memerintahkan kami untuk melempar pasir ke wajah orang yang memuji diri sendiri."
Kemudian Allah SWT berfirman, (dan mereka tidak dianiaya sedikitpun). Yaitu bahwa tidak ada sedikitpun yang tertinggal dari pahala yang takarannya ditimbang. Ibnu Abbas, Mujahid, 'Ikrimah, 'Atha', Al-Hasan, Qatadah, dan ulama’ salaf lainnya berkata bahwa kata "sedikitpun" itu dalam ayat ini mengacu pada biji kurma. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas juga, bahwa itu adalah sesuatu jarak antara dua jarimu. Kedua pendapat ini memiliki arti yang saling berdekatan.
Firman Allah, (Perhatikanlah, bagaimana mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah). Yaitu mereka mensuikan diri sendiri dan megklaim bahwa mereka adalah anak-anak dan kekasih-kekasih Allah, dengan ucapan mereka (Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani ) (Surah Al-Baqarah: 111) dan (Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung) (Surah Ali 'Imran: 24) Keperayaan mereka atas amal shalih nenek moyang mereka. Allah SWT telah menentukan bahwa amal perbuatan nenek moyang mereka itu tidak bisa menolong kepada anak-anaknya sedikitpun dalam firmanNya (Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan (141)) (Surah Al-Baqarah). Dia bersabda (Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata) yaitu cukuplah perbuatan mereka ini merupakan dusta, sesuatu yang dibuat-buat yang nyata.
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab bahwa dia berkata, “Al-Jibtu” adalah sihir, dan “Ath-Thagut” adalah setan.
Firman Allah, (dan mengatakan kepada orang-orang Kafir bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman) yaitu mereka lebih memilih orang-orang kafir daripada orang-orang muslim karena kejahilan mereka, kelemahan agama mereka, dan kekufuran mereka terhadap kitab Allah yang ada pada mereka.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ketika Ka'ab bin Al-Asyraf datang ke Makkah, kaum Quraisy berkata, “Apakah kamu tidak melihat orang ini, biji kurma yang terpisah dari kaumnya, mengklaim bahwa dia lebih baik dari kit. Padahal kita adalah orang-orang yang melakukan perjalanan haji, yang menjaga Ka'bah, dan yang bertugas memberi minuman” Ka'ab menjawab, “Kalian lebih baik.” Maka turunlah ayat, (Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (3)) (Surah Al-Kautsar), dan turunlah ayat (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al kitab?) hingga (penolong baginya).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Mereka adalah orang-orang membentuk pasukan untuk perang Ahzab dari suku Quraisy, Ghatfan, Bani Quraizhah, Huyai bin Akhtab, Salam bin Abu Al-Huqaiq, Ar-Rabi’ bin Ar-Rabi’ bin Abu Al-Huqaiq, Abu ‘Ammar, Wahwah bin Ammar, dan Haudzah bin Qais. Adapun Wahwah bin Abu Ammar dan Haudzah berasal dari Wali Wail, dan kebanyakan mereka berasal dari Bani Nadhir. Lalu ketika mereka mendatangi suku Quraisy, lalu mereka berkata,”Mereka adalah para rahib Yahudi dan orang yang memiliki pengetahuan tentang kitab yang pertama” Lalu mereka menanyai mereka,”Apakah agama kalian lebih baik ataukah agama Muhammad?” lalu mereka berkata,”Bahkan agama kalian lebih baik daripada agamanya, dan kalian lebih mendapatkan petunjuk daripada dia dan orang yang mengikutinya” Lalu Allah SWT menurunkan ayat (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman (51) Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dilaknat Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya (52)) sampai firmanNya (dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar) (Surah An-Nisa’: 54)
Ini adalah laknat bagi mereka dan pemberitahuan bahwa tidak ada penolong bagi mereka di dunia maupun di akhirat, karena mereka meminta pertolongan kepada orang-orang musyrik. Mereka mengatakan hal itu kepada mereka agar mendapatkan dukungan mereka, tetapi mereka menjawab dan datang bersama mereka pada hari perang Al-Ahzab, sehingga Nabi SAW dan para sahabatnya membuat parit di sekitar Madinah. Maka cukuplah Allah yang membalas kejahat mereka, (Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa (25)) (Surah Al-Ahzab).


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna ayat :
{أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ} “Mereka adalah orang yang dilaknat oleh Allah”, mereka telah terperosok di dalam lumpur yang nista, jauh di dalam lubang kekafiran, keburukan dan kerusakan, Allah melaknat mereka dengan menjauhkan mereka dari jalan kebenaran dan petunjuk. {وَمَنْ يَلْعَنِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ} “dan orang yang dilaknat oleh Allah tidak akan kau temukan untuk mereka” wahai Rosul {نَصِيراً} “pertolongan” yang dapat menolongnya dari penelantaran yang penuh kekalahan di dalamnya yang mana akan ditempatkan di dalamnya, maka menjadi orang yang berilmu dikutuk dengan kesyirikan dan dijauhkan dari tauhid.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 52: Mereka itu ialah orang-orang yang telah dila'nat oleh Allah; dan barang siapa dila'nat oleh Allah, maka tidak bakal engkau dapat (lihat) baginya satu pembantu.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang membantunya kepada hal yang bermaslahat, menjaganya dari sesuatu yang membahayakan serta menyelamatkannya dari siksa Allah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 52

Mereka itulah orang-orang yang sangat jauh kedurhakaannya serta dilaknat oleh Allah. Dan barang siapa yang dilaknat oleh Allah, niscaya engkau tidak akan mendapatkan penolong baginya yang akan menyelamatkannya di mana pun dan kapan pun ia berada pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan bagaimana kaum yahudi dengan kesombongan mereka telah berbuat durhaka, maka pada ayat ini Allah menanyakan dasar apa yang mereka punya untuk melegalkan perbuatan demikian. Sebenarnya mereka tidak mempunyai dasar apa pun. Agar terbuka kedok mereka, ayat ini mempertanyakannya. Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan dan kekuasaan. Jelas ini tidak ada. Bahkan meskipun mereka mempunyainya, mereka tidak akan memberikan sedikit pun kebajikan kepada manusia, bukan saja karena tidak memilikinya, tetapi mereka juga sangat kikir.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari kalangan mufassir terhadap kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 52 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Support kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dibaca

Kami memiliki berbagai konten yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, An-Nahl 114, At-Taubah, Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, Al-Humazah. Ada pula At-Tin 4, Ali ‘Imran 190, Al-Muthaffifin, Al-Anbiya 30, An-Nisa, Al-A’raf 54.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. An-Nahl 114
  3. At-Taubah
  4. Al-Fatihah 4
  5. Al-Fatihah 5
  6. Al-Humazah
  7. At-Tin 4
  8. Ali ‘Imran 190
  9. Al-Muthaffifin
  10. Al-Anbiya 30
  11. An-Nisa
  12. Al-A’raf 54

Pencarian: surat al baqarah ayat 86, surat an nisa ayat 26, al anfal ayat 28, terjemahan surah yasin, al-mu'minun

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.