Surat Al-‘Adiyat Ayat 9
۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ
Arab-Latin: A fa lā ya'lamu iżā bu'ṡira mā fil-qubụr
Artinya: Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
« Al-'Adiyat 8 ✵ Al-'Adiyat 10 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Tentang Surat Al-‘Adiyat Ayat 9
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Adiyat Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan berharga dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap makna surat Al-‘Adiyat ayat 9, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah manusia tidak tahu apa yang menantinya manakala Allah mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka untuk perhitungan amal dan pembalasan?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
9-11. Apakah dia tidak mengatahui kesudahan perkaranya, ketika seluruh mayat dikeluarkan dari kubur dan dihidupkan untuk menjalani hisab, dan diungkap semua rahasia dari dada seluruh makhluk? Apakah dia tidak mengetahui bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang dahulu mereka perbuat dan akan membalas semua perbuatan itu dengan pasti?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
9. Tidakkah orang yang tertipu dengan kehidupan duniawi ini tahu, apabila Allah telah membangkitkan mayat-mayat yang ada di alam kubur dan mengeluarkannya dari perut bumi untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan, bahwa urusannya tidak sebagaimana yang pernah mereka sangka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
9. أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُورِ (Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur)
Yakni ketika orang-orang mati dikeluarkan dari kubur.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
9-10
Kesesuaian antara dua ayat ini adalah bahwasanya dibangkitkannya apa yang ada didalam kubur dari jasad-jasad manusia dari perut bumi, dan ditampakkannya apa-apa yang ada didalam dada manusia, adalah keduanya bermakna menyembunyikan, dan menutupi atau menyimpan, dikeluarkannya apa yang ada didalam kubur yakni apa yang simpan oleh bumi, dan ditampakkannya apa yang ada didalam dada yakni apa yang disimpan oleh dada manusia.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
9-11. Apakah dia tidak mengerti jika dihamburkan dan dikeluarkan sesuatu dari bumi yaitu jasad-jasad orang mati. Ketika mereka dibangkitkan kemudian diperlihatkan dan dikumpulkan sesuatu yang tersembunyi dibalik dadanya berupa kebaikan dan keburukan atau niat baik dan niat buruk. Sesungguhnya Tuhan mereka Maha Mengetahui tentang mereka.Tidak ada yang dapat mereka sembunyikan, dan Dia membalas semua amal perbuatan mereka pada hari itu (kiamat)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dikeluarkan} dibangkitkan {apa yang ada di dalam kubur
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
9-10. karena itu Allah berfirman memberi anjuran bagi manusia agar takut akan hari yang diancamkan tersebut, “Maka apabila dia tidak mengetahui,” yakni apakah manusia yang terpedaya itu tidak mengetahui, “apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,” yakni Allah akan mengeluarkan manusia dari kubur untuk dikumpulkan dan dibangkitkan, “dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,” artinya, apa yang ada di dalam dada akan menjadi nampak nyata berupa simpanan-simpanan kebaikan dan keburukan, sehingga rahasia menjadi nampak terang dan yang batin menjadi nyata, serta nampak di hadapan para manusia sebagai akibat perbuatan-perbuatan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-11
Allah SWT bersumpah dengan menyebut kuda apabila dilarikan di jalan Allah, maka ia lari dengan kencangnya dan suara napasnya yang keras saat lari (dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu suara detak teracaknya ketika menginjak batu-batuan, lalu keluarlah percikan api darinya.
(dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi (3)) yaitu mengadakan serangan di waktu pagi, sebagaimana Rasulullah SAW mengadakan serangan di waktu subuh, maka apabila beliau mendengar suara azan di kabilah yang akan diperangi, beliau mengurungkan. Dan apabila tidak, maka menyerangnya.
Firman Allah: (maka ia menerbangkan debu (4)) yaitu debu di tempat kuda-kuda mereka sedang bertempur.
(dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh (5)) yaitu kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah peperangan.
(dan kuda yang mencetuskan bunga api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu dengan teracaknya. Dikatakan bahwa kuda-kuda itu menyalakan peperangan di antara para penunggangnya. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (dan kuda yang mencetuskan bunga api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu tipu muslihat peperangan.
Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat yang benar adalah yang pertama. yaitu bahwa makna yang dimaksud adalah kuda ketika memercikkan api dari kaki teracaknya.
Firman Allah: (dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi (3)) Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah pasukan berkuda yang menyerang di pagi hari di jalan Allah.
(maka ia menerbangkan debu (4)) yaitu tempat yang kuda-kuda dan unta-unta itu, baik dalam ibadah haji atau peperangan.
Firman Allah: (dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh (5)) Ikrimah, Qatadah, dan Adh-Dhahhak berkata bahwa makna yang dimaksud adalah kumpulan musuh yang kafir.
Bisa ditafsirkan bahwa kuda-kuda itu berkumpul di tengah-tengah tempat pertempuran. Jadi kata (jam'a) dimanshub menjadi hal yang menegaskan.
Firman Allah: (sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya (6)) Ini adalah subjek sumpah, bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya.
Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa kata “al-kanud” adalah orang yang ingkar.
Al-Hasan berkata bahwa itu adalah orang yang mengingat musibah dan melupakan nikmat-nikmat Tuhannya.
Firman Allah: (dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya (7)) Qatadah berkata bahwa sesungguhnya Allah menyaksikan hal itu.
Bisa ditafsirkan bahwa dhamir itu merujuk kepada manusia, jadi bentuknya adalah sesungguhnya manusia itu benar-benar menyaksikan keingkaran dirinya, yaitu dengan ucapan dan keadaannya, yaitu hal itu tampak baginya dalam ucapan dan perbuatannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir) (Surah At-Taubah: 17)
Firman Allah: (dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta (8)) yaitu sesungguhnya kecintaannya kebaikan, yaitu kepada harta itu sangat besar. Tentang ini ada dua pendapat; pendapat pertama adalah bahwa sesungguhnya manusia itu sangat mencintai harta.
Pendapat kedua bahwa sesungguhnya karena kecintaannya kepada harta, dia menjadi orang yang serakah dan kikir. Keduanya benar.
Kemudian Allah SWT berfirman agar berzuhud terhadap dunia dan menganjurkan untuk menyukai akhirat, dan memperingatkan tentang apa yang akan terjadi setelah kehidupan ini, yaitu kengerian yang akan dihadapi manusia (Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur? (9)) yaitu, Dia mengeluarkan orang-orang yang telah mati dari dalamnya (dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada (10)) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah apabila ditampakkan apa yang selama itu mereka sembunyikan dalam diri mereka (sesungguhnya Tuhan mereka pada hari ini Maha Mengetahui keadaan mereka (11)) yaitu benar-benar mengetahui semua yang mereka lakukan dan kerjakan, dan Dia akan membalaskan mereka dengan balasan yang sempurna; Dia tidak akan berbuat zalim bahkan seberat dzarrah pun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Kemudian Allah - عز وجل - menegur manusia yang kikir ini dengan adanya azab akibat perbuatannya itu :
{ أَفَلَا يَعْلَمُ } TIdakkah manusia ini mengetahui { إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ } jika isi kuburan itu dikeluarkan, yakni mayat manusia, mayat-mayat yang sebelumnya diam tidak berucap kata apapun, kemudian pada hari kiamat dikeluarkan, ummat manusia dari zaman pertama kehidupan sampai akhir kehidupan dunia ini.
{ أَفَلَا يَعْلَمُ } Manusia lupa, dan tidak mengingat, dan dia bahkan tidak berusaha untuk mengingat, bahwa pada hari kiamat semua yang ada didalam kubur akan dibangkitkan, dan dia termasuk didalamnya.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Kemudian Allah Ta'ala memberikan peringatan kepada suatu kondisi yang pasti terjadi pada dirinya, Allah berfirman: أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ " Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur," Sehingga ia beramal untuk menghadapinya, dan hasratnya tidak hanya kepada harta saja. أَفَلَا يَعْلَمُ " Maka apakah dia tidak mengetahui " Maknanya: (tidakkah ia) meyakini إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ " apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,"Maknanya: Ditebarkan dan dikeluarkan. Manusia akan keluar dari kubur-kubur mereka untuk Tuhan alam semesta, sseakan-akan akan mereka seperti belalang yang berhamburan, mereka semua keluar dengan sekali teriakan: إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ " Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami."(QS. Yasin: 53)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Adiyat ayat 9: 9-10. Allah menegur mereka manusia yang tidak berterima kasih (kepada Allah) dengan berkata : Tidakkah orang bodoh lagi keras kepala dan ingkar akan nikmat Allah ini mengetahui, bahwa akibat dan adzabnya menunggunya di hari kiamat; Dimana kubur terombang-ambing dan tercerai berai apa yang ada di dalamnya yaitu mayit ? Dan Allah menampakkan apa yang ada dalam dada-dada mereka dan tersingkap apa yang dari kebaikan dan keburukan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Orang yang tertipu ini.
Yaitu orang-orang yang telah mati untuk dibangkitkan dan dikumpulkan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Adiyat Ayat 9
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan dan dibangkitkan pada hari kiamat untuk mempertanggung-jawabkan amalnya, 10. Dan tidakkah mereka mengetahui nasibnya bila apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan, baik itu keimanan maupun kekafiran' kelakuan seseorang adalah cerminan isi hatinya. Buruknya perilaku seseorang merupakan pertanda buruknya hati orang tersebut, demikian sebaliknya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah pelbagai penafsiran dari berbagai ulama mengenai makna dan arti surat Al-‘Adiyat ayat 9 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.