Surat Al-Balad Ayat 5

أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ

Arab-Latin: A yaḥsabu al lay yaqdira 'alaihi aḥad

Artinya: Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?

« Al-Balad 4Al-Balad 6 »

Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Balad Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari berbagai mufassirin terkait kandungan surat Al-Balad ayat 5, antara lain seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah manusia menyangka bahwa dengan harta yang dikumpulkan nya, Allah tidak lagi berkuasa atasnya?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

5-7. Apakah manusia mengira harta dan kekuatan yang dia kumpulkan menjadikan tidak ada yang mampu melawan dan membalasnya? Sungguh Allah mampu melakukannya.

Orang seperti ini selalu memuji dan membanggakan diri sendiri, dengan menyebut bahwa dia telah menghabiskan harta yang manyak untuk kemewahan dan berbuat kerusakan, dan menganggap itu adalah prestasi baginya. Apakah dia merasa tidak ada yang melihat kerusakan dan foya-foya yang dia lakukan itu dan tidak ada yang akan memberi balasan atas perbuatan dan perkataannya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Apakah manusia mengira apabila ia melakukan kemaksiatan tidak ada seorangpun yang berkuasa atasnya atau membalas perbuatannya, meskipun itu adalah Rabb yang telah menciptakannya?


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

5. أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?)
Yakni apakah manusia mengira tidak akan dibalas oleh siapapun meski mereka melakukan berbagai keburukan, bahkan oleh Tuhannya?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

5-6. Apakah dia menganggap bahwa tidak ada satupun yang bisa bangkit dari hal itu? Tentu saja, dan Allah itu Maha berkuasa dan mampu atas hal itu. Ayat ini diturunkan untuk Abu Asyhad bin Kaladah Al-Jamhiy yang mana dengan badannya yang kuat dia berkata: “Aku menafkahkan harta yang banyak”, untuk menunjukkan kesombongannya atas hartanya yang melimpah dan kekayaannya yang sangat banyak. Ibnu Abbas berkata: “Abu Al-Asyaddin berkata: Aku menafkahkan banyak harta untuk melawan Muhammad” Dalam hal itu dia adalah pendusta.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apakah dia mengira} apakah dia mengira {bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa atasnya


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4-7. Yang menjadi obyek sumpah adalah Firman Allah, “Sungguh Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” Kemungkinan yang dimaksudkan adalah segala kesusahan yang menderanya ketika berada di dunia, di alam barzakh dan pada hari berlakunya kesaksian. Seharusnya manusia mengerjakan perbuatan yang bisa membuatnya terbebas dari berbagai kesusahan itu dan mengharuskannya berbahagia selama-lamanya. Bila ia tidak mengerjakannya, berarti ia senantiasa didera siksaan berat selama-lamanya.
Kemungkinan lain, makna ayat ini adalah Allah menciptakan manusia dalam bentuk dan wujud yang paling sempurna yang membuatnya mampu berbuat apa saja serta mengerjakan perbuatan-perbuatan berat. Meski demikian, manusia tetap saja tidak mau bersyukur kepada Allah atas nikmat yang agung itu. Bahkan ia merasa sombong karena diberi kesehatan serta bersikap angkuh terhadap Penciptanya. Dengan kebodohan dan kezhalimannya, ia mengira kondisi itu akan bertahan lama baginya dan dikira kekuasaannya untuk bertindak tidak akan hilang darinya. Karena itulah Allah berfirman, “Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya,” hingga ia pun bertindak melampaui batas dan merasa bangga atas harta yang dibelanjakan untuk keinginan-keinginan dirinya, “lalu berkata, Aku telah menghabiskan harta yang banyak,” yakni yang amat banyak, sebagian mereka diatas sebagian yang lain. Allah menyebut membelanjakan harta untuk keinginan syahwat dan maksiat dengan kata membinasakan, karena orang yang membelanjakan tersebut tidak mendapatkan guna dari harta yang dibelanjakan. Hanya ada penyesalan, kerugian, kelelahan, dan kekurangan yang didapatkan. Tidak sama seperti orang yang membelanjakan hartanya dalam keridhaan Allah dan untuk kebajikan. Karena orang tersebut pada hakikatnya melakukan perdagangan dengan Allah dan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari harta yang dibelanjakannya. Allah berfirman seraya memberi ancaman kepada orang yang membelajakan hartanya untuk memenuhi keinginan syahwatnya didasari sifat kesombongan “apakah dia mengira tidak akan ada yang melihatnya seorangpun?”, maksudnya, apakah dia menyangka dalam perbuatannya ini bahwa sanya Allah tidak melihatnya dan menghitungnya baik kecil maupun besar? Bahkan Allah sungguh telah melihatnya, dan menjaga nya dengan memeperhatiakan perbuatanya, dan mewaakilkan hal itu kepada dua malaikat yang mulia yang masing-masing memperhatikan amalan yang baik dan yang buruk.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ أَيَحْسَبُ } Apakah manusia itu menyangka { أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ } bahwa tidak satupun yang berkuasa atasnya, apakah manusia menyangka bahwa mereka akan ditinggalkan begitu saja, dan tidak satupun dapat mengalahkanya, mereka bangga dan takjub dengan pada diri sendiri, tidak membeyangkan bagaimana dia akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya didunia,

Apakah sangkaan mereka itu benar ?! tentu tidak, karena sesungguhnya mereka dibawah kendali sang maha pencipta, boleh jadi Allah membinasakan mereka dengan perantara makhluk yang lebih kuat darinya, atau bahkan dengan makhluk yang lebih kecil sekalipun mampu membinasakan manusia atas izin Allah, maka tidak sepantasnya manusia takjub pada dirinya sendiri dan menyombongan diri kepada Allah dan kepada makhluk lainnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ "Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya?" Maknanya: Bahwa manusia dalam diri dan kekuatannya menyangka bahwa tidak ada seorang pun yang menguasainya. Karena dia masih di masa remaja, kuat, gagah dan keperkasaannya,

Ia mengatakan: tidak ada seorang pun yang menguasaiku, aku berbuat sesukaku, di antara bentuk keangkuhan yang serupa adalah yang ada dalam firman Allah Tabaraka wa ta'ala: فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً "Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?"

Allah berfirman: أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ " Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka?"

Jika demikian maka seorang insan ketika di masa sehat dan mudanya ia menyangka tidak ada yang menguasainya, sampai pun Rabb 'Azza wa Jalla, ia mengira-Nya tidak kuasa atas dirinya.

Tidak diragukan lagi bahwa sifat seperti ini tertuju pada orang kafir, sedangkan orang yang beriman maka dia menyadari bahwa Allah menguasai dirinya, dan Allah berkuasa atas segala sesuatu, ia takut kepada Allah.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Balad ayat 5: Kemudian Allah menjelekkan manusia yang sesat, keras kepala dan sombong dengan kekuatan (fisiknya), kemudian Allah berkata : Apakah ia menyangka bahwa manusia yang menderita (dan) yang bermaksiat ini bukan Allah yang memampukan kekuatannya? Telah dikatakan bahwa ayat ini turun ditujukan untuk Abu Asyad bin Kuldah, yang ia adalah seseorang yang melampaui batas, sombong, keras kepala dan tertipu dengan kekuatannya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 5

Apakah dia yang kami ciptakan dalam kepayahan itu mengira bahwa dirinya kuat dan berkuasa sehingga tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya' apakah ia mengingkari kuasa Allah, pencipta alam semesta, yang mampu menundukkan siapa pun, betapapun kuatnya'6. Dia dengan angkuh mengatakan, 'aku telah menghabiskan harta yang banyak. ' sikap ini sangat tidak terpuji, apalagi jika dia membelanjakan harta untuk memusuhi Allah dan rasul-Nya.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Demikianlah beberapa penafsiran dari para ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Balad ayat 5 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita semua. Support perjuangan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dicari

Terdapat banyak topik yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Do’a Setelah Adzan, Al-Hujurat 13, An-Naba, Al-Isra 32, Al-Fatihah, Al-Falaq. Ada juga Yusuf 28, Al-Kafirun, Al-A’la, Al-Qadr, Adh-Dhuha, Seribu Dinar.

  1. Do’a Setelah Adzan
  2. Al-Hujurat 13
  3. An-Naba
  4. Al-Isra 32
  5. Al-Fatihah
  6. Al-Falaq
  7. Yusuf 28
  8. Al-Kafirun
  9. Al-A’la
  10. Al-Qadr
  11. Adh-Dhuha
  12. Seribu Dinar

Pencarian: al hadid ayat 27, al baqarah 155-156, al baqarah ayat 170, ayat tentang keluarga, yasin terjemah

Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Surat dan Ayat Rezeki

Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah: