Surat Al-Balad Ayat 4

ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ูฑู„ู’ุฅูู†ุณูŽูฐู†ูŽ ููู‰ ูƒูŽุจูŽุฏู

Arab-Latin: Laqad khalaqnal-insฤna fฤซ kabad

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.

ยซ Al-Balad 3 โœต Al-Balad 5 ยป

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Tentang Surat Al-Balad Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan beberapa penafsiran dari kalangan ulama terkait isi surat Al-Balad ayat 4, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Allah bersumpah dengan negeri al-haram (yaitu Makkah). Dan kamu (wahai nabi) halal di negeri al-haram, kamu boleh melakukan apa yang kamu kehendaki padanya,dan tidak dihalalkan bagi nabi kecuali sesaat dari siang hari. Ayat ini merupakan kabar gembira bagi nabi sholallohu alaihi wasallam bahwa Allah akan menaklukan kota Makkah melalui beliau dan menghalalkan perang bagi beliau. Allah juga bersumpah dengan bapak manusia(adam) dan anak keturunannya, Sungguh kami menciptakan manusia dalam kelelahan dan kesulitan dalam menjani dunia.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam kepayahan dan kesusahan karena cobaan yang mereka hadapi di dunia.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ุณูฐู†ูŽ ููู‰ ูƒูŽุจูŽุฏู (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah)
Yakni manusia akan tetap pada kesulitan dan kesengsaraan di dunia hingga mereka mati, kemudian setelah mati ia akan menghadapi kesulitan di alam kubur, dan setelahnya terdapat kesulitan di akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Sungguh kami telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang dipenuhi dengan kesengsaraan yang sangat berat, kesusah payahan dan penderitaan sampai dia meninggal.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{sungguh Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah} lelah dan kesulitan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4-7. Yang menjadi obyek sumpah adalah Firman Allah, โ€œSungguh Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.โ€ Kemungkinan yang dimaksudkan adalah segala kesusahan yang menderanya ketika berada di dunia, di alam barzakh dan pada hari berlakunya kesaksian. Seharusnya manusia mengerjakan perbuatan yang bisa membuatnya terbebas dari berbagai kesusahan itu dan mengharuskannya berbahagia selama-lamanya. Bila ia tidak mengerjakannya, berarti ia senantiasa didera siksaan berat selama-lamanya.
Kemungkinan lain, makna ayat ini adalah Allah menciptakan manusia dalam bentuk dan wujud yang paling sempurna yang membuatnya mampu berbuat apa saja serta mengerjakan perbuatan-perbuatan berat. Meski demikian, manusia tetap saja tidak mau bersyukur kepada Allah atas nikmat yang agung itu. Bahkan ia merasa sombong karena diberi kesehatan serta bersikap angkuh terhadap Penciptanya. Dengan kebodohan dan kezhalimannya, ia mengira kondisi itu akan bertahan lama baginya dan dikira kekuasaannya untuk bertindak tidak akan hilang darinya. Karena itulah Allah berfirman, โ€œApakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya,โ€ hingga ia pun bertindak melampaui batas dan merasa bangga atas harta yang dibelanjakan untuk keinginan-keinginan dirinya, โ€œlalu berkata, Aku telah menghabiskan harta yang banyak,โ€ yakni yang amat banyak, sebagian mereka diatas sebagian yang lain. Allah menyebut membelanjakan harta untuk keinginan syahwat dan maksiat dengan kata membinasakan, karena orang yang membelanjakan tersebut tidak mendapatkan guna dari harta yang dibelanjakan. Hanya ada penyesalan, kerugian, kelelahan, dan kekurangan yang didapatkan. Tidak sama seperti orang yang membelanjakan hartanya dalam keridhaan Allah dan untuk kebajikan. Karena orang tersebut pada hakikatnya melakukan perdagangan dengan Allah dan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari harta yang dibelanjakannya. Allah berfirman seraya memberi ancaman kepada orang yang membelajakan hartanya untuk memenuhi keinginan syahwatnya didasari sifat kesombongan โ€œapakah dia mengira tidak akan ada yang melihatnya seorangpun?โ€, maksudnya, apakah dia menyangka dalam perbuatannya ini bahwa sanya Allah tidak melihatnya dan menghitungnya baik kecil maupun besar? Bahkan Allah sungguh telah melihatnya, dan menjaga nya dengan memeperhatiakan perbuatanya, dan mewaakilkan hal itu kepada dua malaikat yang mulia yang masing-masing memperhatikan amalan yang baik dan yang buruk.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-10
Ini merupakan sumpah dari Allah SWT dengan menyebut Makkah, Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukannya di saat penduduknya sedang melakukan ihram.
Khushaif meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) Sumpah ini bukanlah sanggahan terhadap mereka; (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)).
Syabib bin Bisyr meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah SWT: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) yaitu Makkah. (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu kamu wahai Muhammad, diperbolehkan bagimu melakukan peperangan di dalamnya. Demikian juga diriwayatkan dari Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Mujahid berkata bahwa apa saja yang kamu dapatkan darinya, halal bagimu.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu. kamu boleh tinggal di sana tanpa dibebani rasa bersalah atau dosa.
Hasan Al-Bashri berkata bahwa Allah SWT menghalalkannya bagi beliau SAW dalam sesaat dari siang hari. Makna dari apa yang dikatakan oleh mereka tentang ini telah disebutkan dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya, yaitu,โ€Sesungguhnya kota ini telah disucikan oleh Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini menjadi kota yang suci karena disucikan Allah sampai hari kiamat nanti. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan tumbuhannya tidak boleh dicabut. Dan sesungguhnya kota ini dihalalkan bagiku hanya dalam sesaat dari siang hari. kemudian kesuciannya kembali lagi di hari ini sebagaimana kesuciannya di hari sebelumnya. Ingatlah. hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadirโ€
Firman Allah SWT: (dan demi bapak dan anaknya (3)) diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan demi bapak dan anaknya (3)) Al-walid adalah orang yang memiliki anak, dan โ€œwa ma waladโ€ adalah orang yang tidak dapat beranak.
Ikrimah berkata bahwa โ€œal-walidโ€ adalah yang memiliki anak, dan โ€œwa ma waladโ€ adalah yang tidak dapat beranakโ€
Mujahid, Abu Shalih, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa yang โ€œAl-walidโ€ adalah nabi Adam, sedangkan โ€œwa ma waladโ€ adalah anak-anaknya.
Apa yang dikatakan Mujahid dan teman-temannya ini baik dan kuat, karena Allah bersumpah dengan menyebut Ummul Qura, yaitu tempat-tempat tinggal, lalu Dia bersumpah dengan menyebut penghuninya, yaitu nabi Adam yaitu nenek moyangnya manusia dan keturunannya.
Firman Allah SWT: (Sesunggahnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas,dan Ibrahim An-Nakha'i bahwa makna yang dimaksud adalah dalam keadaan tegak lurus. Al-Kabad adalah tegak lurus. Makna pendapat ini adalah bahwa Kami telah menciptakan manusia dengan sempurna dan tegak, sebagaimana firmanNya: (Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah (6) Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (7) dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (8)) (Surah Al-Infithar) dan (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)) (Surah At-Tin)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna (dalam susah payah) adalah kejadian yang susah; bukankah kamu melihat manusia itu? bagaimana kelahirannya dan bagaimana tumbuh giginya.
Ikrimah berkata dalam keadaan susah payah yang panjang.
Qatadah berkata dalam keadaan susah.
Aku pernah mendengar Al-Hasan membaca ayat ini: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) yaitu mengalami susah payah dalam menghadapi suatu perkara dari perkara dunia dan suatu perkara dari perkara akhirat.
Ibnu Zaid berkata tentang firrnanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) dia berkata bahwa nabi Adam diciptakan di langit, jadi dia dinamakan โ€œAl Kabadโ€. Tetapi Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah berada dalam kesusahan menghadapi semua urusan dan sesuatu yang berat.
Firman Allah SWT: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) yaitu yang akan mengambil hartanya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka halnya sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata bahwa anak cucu nabi Adam mengira bahwa Allah tidak akan menanyai tentang harta ini, dari manakah dia mendapatkannya dan ke mana dia membelanjakannya?
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata, yaitu Allah SWT.
Firman Allah SWT: (Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyakโ€ (6)) yaitu anak cucu nabi Adam mengatakan bahwa dirinya membelanjakan harta yang banyak jumlahnya, pendapat itu dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Qatadah. dan yang lainnya.
(Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya (7)) yaitu apakah dia mengira bahwa Allah SWT tidak melihatnya?
Firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (8)) yaitu melihat dengan kedua matanya (lidah) yaitu dengannya dia berbicara, lalu dia dapat mengungkapkan apa yang terkandung di dalam hatinya (dan dua buah bibirnya) yang membantunya untuk berbicara, makan, dan menjadi anggota yang memperindah penampilan wajah dan mulutnya.
(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu dua jalan. Diriwayatkan dari ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu kebaikan dan keburukan. Demikian juga diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas dan Mujahid
Hal yang semakna dengan ini adalah firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (2) Sesungguhnya Kami telah menunjukkannya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir (3)) (Surah Al-Insan)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Kemudian Allah meyebutkan jawaban daripada sumpah itu, { ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ } Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia { ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู } dengan susah payah , manusia diciptakan untuk menghadapi kesusahan didunia, jika ia berjalan diatas kebenaran maka akan baik kehidupannya didunia maupun di akhirat, sedangkan jika ia berjalan diatas kekafiran maka kehidupannya akan penuh dengan kesusahan baik didunia maupundi akhirat.

{ ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู } Pendapat lain mengatakan : yakni dengan sempurna, dan ini adalah suatu keajaiban dari ciptaan Allah, manusia adalah ciptaan Allah yang paling menakjubkan, baik itu dari segi bentuk tubuhnya yang nampak maupun apa tersembunyi didalamnya, yaitu akal dan pikirannya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." Huruf lam di sini didatangkan sebagai jawaban dari sumpah sebelumnya, yang tujuannya adalah mepertegas pembicaran dengan penegasan tambahan, dan ู‚ูŽุฏ [qad] adalah untuk menambah penegasan juga, maka penggalan ayat ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ dipertegas dengan tiga unsur penegasan yaitu, dengan sumpah, huruf lam dan qad ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ al-Insan (manusia) di sini adalah isim jins (isim yang menunjukkan jenis) yang mencakup semua anak Adam.

ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู di dalamnya mengandung dua makna:
Makna yang pertama: Dalam keistiqomahan (kestabilan), maksudnya: Bahwa manusia tercipta dengan bentuk paling sempurna, stabil dalam berjalan dengan kedua kakinya, mengangkat kepalanya dan tubuhnya dengan seimbang, sedangkan hewan-hewan sebaliknya, kepalanya sejajar dengan bokongnya, sedangkan anak-anak adam, kepalanya di atas, bagian tubuh yang tertinggi, ini sebagaimana Allah Ta'ala berfirman ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุชูŽู‚ู’ูˆููŠู…ู " sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. "(At-Tin: 4)

Dan dikatakan: Maksud dari ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู : memikul dan menghadapi beban-beban, dan manusia akan menghadapi beban dalam perkara-perkara dunia dalam mencari rejeki dan memperbaiki ladang dan yang lainnya, dan ia juga menghadapi beban lebih berat dalam menghadapi dirinya dan berusaha dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah, inilah jihad yang paling berat dari pada menghadapi beratnya mencari rejeki, apalagi jika manusia hidup dilingkungan yang menyimpang, ia akan terlihat asing oleh lingkungan sekitarnya, ia akan menghadapi beban saat menghadapi dirinya sendiri dan menghadapi orang-orang juga.

Jika ada yang bertanya: Apakah tidak bisa jika ayat ini mencakup kedua makna tersebut?

Jawabannya: tentu bisa, dan beginilah semestinya jika didapati dalam al-Quran sebuah ayat yang memiliki dua kemungkinan makna dan tidak saling bertentangan, maka bawalah dengan kedua makna tersebut, karena al-Quran lebih mencakup dan luas, namun jika terdapat pertentangan maka ambilah yang paling kuat.

Contohnya adalah firman Allah Ta'ala: ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุทูŽู„ู‘ูŽู‚ูŽุงุชู ูŠูŽุชูŽุฑูŽุจู‘ูŽุตู’ู†ูŽ ุจูุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู†ู‘ูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŽ ู‚ูุฑููˆุกู " Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. "(Al-Baqarah: 228) Quru adalah bentuk jamak qar'u, apa maksud qar'u? Ada yang mengatakan haid, ada pula yang mengatakan masa sucu, di sini tidak mungkin ayatnya dibawa kepada kedua makna tersebut karena saling bertentangan, namun carilah dalil penguat salah satu makna tersebut lalu ambilah makna tersebut.

Di sini kita katakan ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ูููŠ ูƒูŽุจูŽุฏู "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." Ayat ini bisa dibawa atau mencakup kedua makna tersebut, yaitu: dalam baik sosok dan keseimbangan tubuhnya, dan bemakna dalam susah payah menghadapi beben-beban.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Balad ayat 4: Kemudian datang jawaban atas sumpah (pada ayat sebelumnya) yang menjelaskan bahwasanya Allah menciptakan manusia dan menjadikannya penuh ujian dan kesulitan. Dan tidaklah hilang penderitaan (macam-macam ujian) sejak tumbuh kembang di perut ibunya sampai menjadi seorang laki-laki.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni penuh dengan penderitaan dan merasakan berbagai musibah di dunia, di alam barzakh dan pada hari Kiamat. Oleh karena itu, sepatunya ia berusaha melakukan perbuatan yang dapat menghilangkan penderitaan itu dan mendatangkan kegembiraan serta kesenangan selama-lamanya. Jika ia tidak melakukannya, maka ia akan senantiasa dalam penderitaan. Bisa juga maksudnya, bahwa Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya; dia ditakdirkan untuk dapat bertindak dan melakukan pekerjaan yang berat, namun sayang dia tidak bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap nikmat yang besar itu, bahkan bersikap angkuh dan sombong dengan keadaannya kepada Penciptanya. Cukuplah sebagai bukti kebodohan dan kezalimannya ketika ia menyangka bahwa keadaan itu akan tetap langgeng padanya dan bahwa kemampuannya akan terus dimilikinya. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, โ€œApakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?โ€


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 4

Sungguh, kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Siapa pun, termasuk nabi, dalam masa hidupnya pasti menemui kepayahan, sejak dalam kandungan sampai masa dewasa. Manusia mesti bersusah payah mencari nafkah, mengalami sakit, dan mati. Dalam alam kubur menuju alam mahsyar pun manusia menghadapi kepayahan. Manusia harus mengisi kehidupannya di dunia dengan amal saleh agar tidak menemukan kepayahan lagi di akhirat. 5. Apakah dia yang kami ciptakan dalam kepayahan itu mengira bahwa dirinya kuat dan berkuasa sehingga tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya' apakah ia mengingkari kuasa Allah, pencipta alam semesta, yang mampu menundukkan siapa pun, betapapun kuatnya'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penjabaran dari kalangan ahli ilmu mengenai isi dan arti surat Al-Balad ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Ada banyak halaman yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Falaq, Seribu Dinar, Do’a Setelah Adzan, Al-Qadr, Al-Fatihah, Al-Isra 32. Ada pula Yusuf 28, An-Naba, Al-Kafirun, Adh-Dhuha, Al-A’la, Al-Hujurat 13.

  1. Al-Falaq
  2. Seribu Dinar
  3. Do’a Setelah Adzan
  4. Al-Qadr
  5. Al-Fatihah
  6. Al-Isra 32
  7. Yusuf 28
  8. An-Naba
  9. Al-Kafirun
  10. Adh-Dhuha
  11. Al-A’la
  12. Al-Hujurat 13

Pencarian: as syuara ayat 80, surah al luqman ayat 13 dan 14, an nisa ayat 19, at tiin, al anbiya 87

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.