Surat ‘Abasa Ayat 11

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ

Arab-Latin: Kallā innahā tażkirah

Artinya: Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

« 'Abasa 10'Abasa 12 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Mengenai Surat ‘Abasa Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat ‘Abasa Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah penting dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjelasan dari para mufassirun terkait kandungan surat ‘Abasa ayat 11, sebagiannya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

8-16. Orang yang sangat berharap bertemu denganmu, Dia takut kepada Allah karena tidak berusaha maksimal untuk mendapatkan bimbingan, Kamu justru mengabaikannya. Perkaranya tidak sebagaimana yang kamu perbuat (wahai rasul). Sesungguhnya surat ini yang mengandung hidayah yang merupakan nasihat bagimu dan bagi siapapun yang menginginkan nasihat. Barangsiapa berkehendak, dia mengingat Allah dan mengikuti wahyu NYA, Yaitu al-qur’an yang tercantum lembaran lembaran yang di agungkan dan di hormati, Kedudukannya tinggi, disucikannya dari noda keburukan,penambahan dan pengurangan, Ditangan para malaikat para penulis, para delegasi antara Allah dengan makhluk NYA, Yang mulia akhlaknya, akhlak-akhlak dan perbuatan-perbuatan mereka baik dan suci.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11-16. Sungguh ayat-ayat ini merupakan pelajaran bagi orang yang hendak mendapat pelajaran. Maka hamba Allah yang hendak mendapat pelajaran dan peringatan dari ayat-ayat al-Qur’an niscaya dia akan mendapatkannya; dan hal ini tertulis dalam suhuf-suhuf mulia dan berkedudukan tinggi, serta suci dari segala kekurangan dan kotoran, ditulis dengan tangan para malaikat terpilih yang taat kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Seharusnya tidak demikian, sesungguhnya ajaran agama itu adalah nasihat dan peringatan bagi orang yang menerimanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ (Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan)
Yakni ayat-ayat ini atau surat ini adalah peringatan yang harus kamu sampaikan dan kamu terima dan amalkan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Jangan begitu, jangan bersikap seperti itu wahai Nabi. Sesungguhnya ayat ini adalah nasehat untuk sikap tersebut


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kamu sibuk dan mengabaikan {Sekali-kali jangan begitu} Tidaklah selayaknya seperti yang kamu lakukan wahai rasul {Sesungguhnya hal itu} sesungguhnya surah ini {merupakan peringatan} pelajaran dan peringatan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 11-16
Allah berfirman, “sekali-kali jangan (demikian)! Sesunggguhnya ajaran-ajaran Rabb itu adalah sesuatu peringatan,” yakni, benar nasihat ini adalah peringatan dari Allah yang dijadikan sebagai peringatan untuk hamba-hambaNya, dan Allah menjelaskan semua yang diperlukan manusia dalam kitab-Nya serta memberi penjelasan antara petunjuk dan kesesatan. Bila hal itu telah jelas, “maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,” yakni mempraktikannya. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah,
“Dan katakanlah, ‘kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah ia kafir.”(Al-Kahfi:29).
Kemudian Allah sebutkan tempat peringatan ini dan mengagungkannya serta mengangkat derajatnya seraya berfirman, “Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan,” yakni kemualiaan dan derajatnya, “lagi disucikan,” dari berbagai kotoran dan agar tidak diraih oleh tangan-tangan setan atau dicuri, tapi ia berada “di tangan para penulis (malaikat),” mereka adalah para malaikat yang menjadi duta antara Allah dan hamba-hambaNya, “yang mulia,” yakni yang banyak kebaikan dan berkahnya, “lagi berbakti,” baik hati dan baik amal mereka.
Semua itu demi menjaga kitab Allah dengan mengutus para duta malaikat yang mulia, kuat, dan bertakwa, sehingga setan tidak memiliki cara untuk mendekatinya. Dan ini mengharuskan untuk diimani dan diterima.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-16
Banyak mufasir menyebutkan bahwa Rasulullah SAW suatu hari berbicara dengan salah satu pembesar Quraisy, yang beliau sangat menginginkan dia masuk Islam. Ketika beliau SAW sedang berbicara dengan suara yang perlahan dengannya, tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum yang merupakan salah seorang yang telah masuk Islam sejak lama datang. Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang sesuatu dengan pertanyaan yang mendesak. Dan Nabi SAW saat itu sangat menginginkan jika dia diam dan tidak mengganggunya, agar beliau dapat berbicara dengan orang yang diajak bicara itu karena beliau sangat menginginkannya mendapat petunjuk. Maka beliau bermuka masam terhadap Ibnu Ummi Maktum dan memalingkan wajah darinya serta hanya melayani yang lain. Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (1) karena telah datang seorang buta kepadanya (2) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) (3)) yaitu menginginkan agar dirinya suci dan bersih dari segala dosa (atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (4)) yaitu memperoleh pelajaran untuk dirinya sehingga dia menahan dirinya dari hal-hal yang diharamkan (Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (5) maka kamu melayaninya (6)) yaitu, adapun orang yang kaya, maka kamu melayaninya dengan harapan dia mendapat petunjuk (Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman) (7)) yaitu, kamu tidak akan bertanggungjawab mengenainya jika dia tidak mau membersihkan dirinya (Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran) (8) sedangkan ia takut (kepada Allah) (9)) yaitu dengan sengaja datang kepadamu untuk mendapat petunjuk dengan apa yang kamu katakan kepadanya (maka kamu mengabaikannya (10)) yaitu, kamu mengacuhkan dia. Dan setelah kejadian ini Allah SWT memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk tidak mengkhususkan peringatan terhadap seseorang saja, melainkan harus menyamakan di antara semuanya. tidak dibedakan antara orang yang mulia dan orang yang lemah, orang miskin dan orang kaya, orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, serta anak-anak dan orang dewasa. Kemudian Allah akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki kepada jalan yang lurus. MilikNyalah hikmah yang jelas dan hujjah yang kuat.
Diriwayatkan dari Anas, dia berkata tentang firman Allah SWT: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (1)) Ibnu Ummi Maktum datang kepada Nabi SAW yang saat itu sedang berbicara dengan Ubay bin Khalaf, maka beliau SAW berpaling dari Ibnu Ummi Maktum, lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (2) karena telah datang seorang buta kepadanya (2)) Maka setelah itu Nabi SAW selalu menghormatinya.
Firman Allah SWT: (Sekali-kali jangan (demikian, Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. ('Abasa: 11) yaitu, surah ini atau perintah menyamakan kedudukan antara semua manusia dalam menyampaikan pengetahuan, antara orang yang mulia dan orang yang lemah.
Qatadah dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Sekali-kali jangan (demikian). Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan (11)) yaitu Al-Qur'an (maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya (12)) yaitu, barang siapa yang menghendaki, maka dia dapat mengingat Allah SWT dalam semua urusannya. Bisa ditafsirkan bahwa dhamirnya merujuk kepada wahyu berdasarkan konteks pembicaraan berkaitan dengannya.
Firman Allah SWT: (di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (13) yang ditinggikan lagi disucikan (14)) yaitu surah ini atau pelajaran ini, keduanya saling berkaitan, bahkan Al-Qur'an seluruhnya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yaitu diagungkan dan dimuliakan (yang ditinggikan) yaitu, mempunyai kedudukan tinggi (lagi disucikan) yaitu disucikan dari hal yang kotor, penambahan, dan pengurangan.
Firman Allah SWT: (di tangan para penulis (15))
Ibnu Abbas dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah para malaikat.
Qatadah berkata bahwa mereka adalah para ahli qiraat.
Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat yang shahih adalah bahwa “As-safarah” adalah para malaikat, yaitu para malaikat antara Allah SWT dengan makhlukNya. Dan termasuk di dalamnya yaitu dikatakan “As-safir” yaitu orang yang menghubungkan antara manusia dalam perdamaian dan kebaikan. Sebagaimana yang dikatakan penyair:
“Aku belum pernah mengabaikan perantara di antara kaumku, dan aku belum pernah berjalan untuk tujuan menipu”
Imam Bukhari berkata bahwa “safarah” adalah para malaikat. “Safarat” yaitu membuat perdamaian di antara mereka. Para malaikat yang menurunkan wahyu Allah SWT dan menyampaikannya itu seperti orang yang mendamaikan di antara kaum
Firman Allah SWT: (yang mulia lagi berbakti (16)) yaitu rupa mereka mulia, baik, dan terhormat. Akhlak dan perbuatan mereka baik, suci dan sempurna. Maka berdasarkan hal ini orang yang menghafal Al-Qur'an hendaknya berada dalam jalan yang lurus dan petunjuk dalam semua perbuatan dan ucapannya.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang membaca Al-Qur'an, sedangkan dia pandai membacanya maka dia bersama dengan para malaikat safarah yang mulia dan berbakti. Adapun orang yang membacanya, sedangkan dia melakukannya dengan berat, baginya dua pahala”


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Sesungguhnya ayat-ayat itu adalah merupakan peringatan bagi setiap orang yang beriman , mereka saling mengingatkan satu sama lainnya dengan ayat-ayat yang agung itu , mereka mengambil darinya berbagai maacam pelajaran , mereka juga mentadabburinya , Aqur'an yang wahyukan kepada Nabi Muhammad penuh dengan peringatan , pelajaran dan nasehat bagi setiap kaum Muslimin , Allah juga mengatakan di ayat lain : { كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ } ( Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan. ) [ Al-Mudatssir : 54 ] .


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

كَلَّا “Sekali-kali jangan (demikian)!” Maknanya: Jangan lakukan seperti itu, oleh karenanya kami mengatakan: Sesungguhnya كَلَّا di sini adalah huruf yang bermakna peringatan, masudnya: Jangan lakukan seperti yang telah kamu lakukan. إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ" Sesungguhnya ajaran-ajaran Allah adalah suatu peringatan," Maknanya: Ayat-ayat quran yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam تَذْكِرَةٌ peringatan yang mengingatkan manusia dengan apa-apa yang bermanfaat baginya, dan mendorong untuknya, mengingatkannya terhadap apa-apa yang membahayakannya dan memberikan nasehat untuk hati.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat ‘Abasa ayat 11: 11-16. Maka ketahuilah wahai Nabi Allah ! Bahwasanya (urusannya) tidak demikian sebagaimana yang telah engkau perbuat; Akan tetapi urusan semisal ini, yaitu berpaling darinya tidak dibenarkan kepada orang yang mencari petunjuk dan kebenaran, meskipun engkau beranggapan bahwa berpaling ke mereka (orang-orang kafir) menyangkut islam. Dan tidaklah pada surat ini dan yang di dalamnya ada banyak petunjuk yang memberikan nasihat dan peringatan bagimu (wahai Nabi) dan bagi siapa yang menginginkan untuk mengambil pelajaran bagi hamba-hamba Allah. Ketahuilah bahwa nasihat-nasihat ini tegas dalam lembaran-lembaran yang di muliakan dan di tetapkan (Al Qur’an). Allah tinggikan ia (Rasulullah) di sisi Allah dan dibersihkan dari kesalahan. Bahwasanya utusan-utusan Allah, Allah jadikan mereka orang-orang yang shalih antara diri-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. Dan mereka para malaikat memuliakan (bershalawat) kepadanya di sisi Allah, menuntut menjadikan utusan-Nya taat dan bersih dari dosa.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Kata “Kalla” di ayat tersebut bisa diartikan “haqqan” (Tentu atau pasti).

Kepada semua makhluk. Dengannya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memperingatkan hamba-hamba-Nya, menerangkan apa yang mereka butuhkan serta menerangkan yang benar dari yang salah sehingga mereka tidak tersesat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat ‘Abasa Ayat 11

Menjelaskan tujuan utama dari teguran-Nya, Allah berfirman, 'sekali-kali jangan berbuat demikian! sungguh, ajaran-ajaran Allah itu suatu peringatan bagi semua orang agar mereka kembali ke fitrah, yaitu mentauhidkan-Nya dan mengimani-Nya. ' 12. Perigatan-peringatan Allah sudah sangat jelas, maka barang siapa menghendaki untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh, tentulah dia akan memperhatikannya, menghayatinya, lalu mengamalkannya. Tidak ada yang menghalangi seseorang memperoleh peringatan itu selain hati yang penuh kesombongan dan keingkaran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beragam penjabaran dari beragam mufassirin terhadap makna dan arti surat ‘Abasa ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Banyak Dikaji

Baca ratusan konten yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: An-Nur, Al-Anbiya, Az-Zalzalah 7, Al-Baqarah 165, Al-Isra 24, Ali ‘Imran 185. Termasuk Al-‘Ashr 2, Al-Ahzab 59, An-Nur 31, Al-‘Ankabut 45, Al-Mukminun 1-11, An-Nisa 1.

  1. An-Nur
  2. Al-Anbiya
  3. Az-Zalzalah 7
  4. Al-Baqarah 165
  5. Al-Isra 24
  6. Ali ‘Imran 185
  7. Al-‘Ashr 2
  8. Al-Ahzab 59
  9. An-Nur 31
  10. Al-‘Ankabut 45
  11. Al-Mukminun 1-11
  12. An-Nisa 1

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: