Surat ‘Abasa Ayat 10

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ

Arab-Latin: Fa anta 'an-hu talahhā

Artinya: Maka kamu mengabaikannya.

« 'Abasa 9'Abasa 11 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Surat ‘Abasa Ayat 10

Paragraf di atas merupakan Surat ‘Abasa Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan isi surat ‘Abasa ayat 10, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

8-16. Orang yang sangat berharap bertemu denganmu, Dia takut kepada Allah karena tidak berusaha maksimal untuk mendapatkan bimbingan, Kamu justru mengabaikannya. Perkaranya tidak sebagaimana yang kamu perbuat (wahai rasul). Sesungguhnya surat ini yang mengandung hidayah yang merupakan nasihat bagimu dan bagi siapapun yang menginginkan nasihat. Barangsiapa berkehendak, dia mengingat Allah dan mengikuti wahyu NYA, Yaitu al-qur’an yang tercantum lembaran lembaran yang di agungkan dan di hormati, Kedudukannya tinggi, disucikannya dari noda keburukan,penambahan dan pengurangan, Ditangan para malaikat para penulis, para delegasi antara Allah dengan makhluk NYA, Yang mulia akhlaknya, akhlak-akhlak dan perbuatan-perbuatan mereka baik dan suci.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

10. Justru engkau mengabaikannya karena sibuk dengan pembesar-pembesar kaum musyrik.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

10. فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ( maka kamu mengabaikannya)
Yakni kamu melalaikan dan mengabaikannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

9-10. Dia yang seraya takut atas siksa Allah, dia juga buta, justru engkau abaikan dan engkau berpaling


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan kamu mengabaikannya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 1-10
Sebab turunnya ayat-ayat mulia ini adalah seorang mukmin buta datang seraya bertanya kepada Nabi dan belajar dari beliau, kemudian ada orang kaya juga datang. Nabi amat ingin menunjukkan manusia, hanya saja beliau lebih condong pada orang kaya dan berpaling dari si buta lagi miskin demi mengharap agar si kaya mendapat petunjuk dan demi agar si kaya menyucikan hatinya. Lalu Allah menegurnya dengan tegurann lembut ini seraya berfirman;
“dia (Muhammad) bermuka masam” di wajah beliau, “dan berpaling” dengan raganya karena orang buta mendatanginya. Kemudian Allah menyebutkan manfaat menyambutnya seraya berfirman, “Tahukah kamu barangkali ia,” yakni orang buta tersebut, “ingin membersihkan dirinya (dari dosa),” yaitu membersihkan diri dari akhlak tercela dan ingin berakhlak terpuji, “atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya,” yakni, mendapatkan pengajaran tentang sesuatu sehingga ia mendapatkan manfaat dari pelajaran itu. Ini adalah manfaat besar dan itulah maksud diutusnya para rasul, maksud dari petuah orang yang memberi nasihat dan maksud dari peringatan orang yang memberi peringatan. Sambutanmu pada orang orang yang datang sendiri seraya memerlukanmu itu lebih layak dan wajib, sedangkan berpalingnya engkau pada orang kaya yang tidak memerlukanmu yang tidak mau bertanya dan meminta fatwa karena tidak memiliki keinginan pada kebaikan dan engkau tinggalkan orang lebih utama itu tidak layak bagimu. Tugasmu hanyalah memberi pengajaran, bila pun ia tidak mau mengambil pelajaran dengan membersihkan diri, engkau tidak akan dimintai pertanggung jawab atas perbuatan buruk yang ia lakukan.
Hal ini menunjukan pada kaidah masyhur; sesuatu yang telah diketahui tidak ditinggalkan untuk sesuatu yang belum jelas. Dan menyambut murid yang memerlukan dan penuh kemauan lebiih layak dari yang lainnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-16
Banyak mufasir menyebutkan bahwa Rasulullah SAW suatu hari berbicara dengan salah satu pembesar Quraisy, yang beliau sangat menginginkan dia masuk Islam. Ketika beliau SAW sedang berbicara dengan suara yang perlahan dengannya, tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum yang merupakan salah seorang yang telah masuk Islam sejak lama datang. Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang sesuatu dengan pertanyaan yang mendesak. Dan Nabi SAW saat itu sangat menginginkan jika dia diam dan tidak mengganggunya, agar beliau dapat berbicara dengan orang yang diajak bicara itu karena beliau sangat menginginkannya mendapat petunjuk. Maka beliau bermuka masam terhadap Ibnu Ummi Maktum dan memalingkan wajah darinya serta hanya melayani yang lain. Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (1) karena telah datang seorang buta kepadanya (2) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) (3)) yaitu menginginkan agar dirinya suci dan bersih dari segala dosa (atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (4)) yaitu memperoleh pelajaran untuk dirinya sehingga dia menahan dirinya dari hal-hal yang diharamkan (Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (5) maka kamu melayaninya (6)) yaitu, adapun orang yang kaya, maka kamu melayaninya dengan harapan dia mendapat petunjuk (Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman) (7)) yaitu, kamu tidak akan bertanggungjawab mengenainya jika dia tidak mau membersihkan dirinya (Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran) (8) sedangkan ia takut (kepada Allah) (9)) yaitu dengan sengaja datang kepadamu untuk mendapat petunjuk dengan apa yang kamu katakan kepadanya (maka kamu mengabaikannya (10)) yaitu, kamu mengacuhkan dia. Dan setelah kejadian ini Allah SWT memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk tidak mengkhususkan peringatan terhadap seseorang saja, melainkan harus menyamakan di antara semuanya. tidak dibedakan antara orang yang mulia dan orang yang lemah, orang miskin dan orang kaya, orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, serta anak-anak dan orang dewasa. Kemudian Allah akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki kepada jalan yang lurus. MilikNyalah hikmah yang jelas dan hujjah yang kuat.
Diriwayatkan dari Anas, dia berkata tentang firman Allah SWT: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (1)) Ibnu Ummi Maktum datang kepada Nabi SAW yang saat itu sedang berbicara dengan Ubay bin Khalaf, maka beliau SAW berpaling dari Ibnu Ummi Maktum, lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling (2) karena telah datang seorang buta kepadanya (2)) Maka setelah itu Nabi SAW selalu menghormatinya.
Firman Allah SWT: (Sekali-kali jangan (demikian, Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. ('Abasa: 11) yaitu, surah ini atau perintah menyamakan kedudukan antara semua manusia dalam menyampaikan pengetahuan, antara orang yang mulia dan orang yang lemah.
Qatadah dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Sekali-kali jangan (demikian). Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan (11)) yaitu Al-Qur'an (maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya (12)) yaitu, barang siapa yang menghendaki, maka dia dapat mengingat Allah SWT dalam semua urusannya. Bisa ditafsirkan bahwa dhamirnya merujuk kepada wahyu berdasarkan konteks pembicaraan berkaitan dengannya.
Firman Allah SWT: (di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (13) yang ditinggikan lagi disucikan (14)) yaitu surah ini atau pelajaran ini, keduanya saling berkaitan, bahkan Al-Qur'an seluruhnya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yaitu diagungkan dan dimuliakan (yang ditinggikan) yaitu, mempunyai kedudukan tinggi (lagi disucikan) yaitu disucikan dari hal yang kotor, penambahan, dan pengurangan.
Firman Allah SWT: (di tangan para penulis (15))
Ibnu Abbas dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah para malaikat.
Qatadah berkata bahwa mereka adalah para ahli qiraat.
Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat yang shahih adalah bahwa “As-safarah” adalah para malaikat, yaitu para malaikat antara Allah SWT dengan makhlukNya. Dan termasuk di dalamnya yaitu dikatakan “As-safir” yaitu orang yang menghubungkan antara manusia dalam perdamaian dan kebaikan. Sebagaimana yang dikatakan penyair:
“Aku belum pernah mengabaikan perantara di antara kaumku, dan aku belum pernah berjalan untuk tujuan menipu”
Imam Bukhari berkata bahwa “safarah” adalah para malaikat. “Safarat” yaitu membuat perdamaian di antara mereka. Para malaikat yang menurunkan wahyu Allah SWT dan menyampaikannya itu seperti orang yang mendamaikan di antara kaum
Firman Allah SWT: (yang mulia lagi berbakti (16)) yaitu rupa mereka mulia, baik, dan terhormat. Akhlak dan perbuatan mereka baik, suci dan sempurna. Maka berdasarkan hal ini orang yang menghafal Al-Qur'an hendaknya berada dalam jalan yang lurus dan petunjuk dalam semua perbuatan dan ucapannya.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang membaca Al-Qur'an, sedangkan dia pandai membacanya maka dia bersama dengan para malaikat safarah yang mulia dan berbakti. Adapun orang yang membacanya, sedangkan dia melakukannya dengan berat, baginya dua pahala”


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan kamu ( Muhammad ) mengabaikan dia yang datang kepadamu dengan sifat baik yang ada pada dirinya untuk kebaikan, inilah teguran dari Allah kepada Nabi-Nya, dan dari ayat –ayat ini adalah merupakan dalil akan pentingnya kita peduli kepada sesama muslim, dan pentingnya memberikan pengajaran kepada saudara-saudara kita para muslimin , adapun dengan dakwah kepada para kuffar maka cukuplah dengan menyamaikan kepada mereka tentang islam yang benar , jika mereka menerima dakwah itu maka kesukuran bagi kita, dan jika mereka menolaknya maka itu kembali kepada Allah yang lebih tau tentang keadaan mereka .

Sebagai pendakwah islam kepada para kaum kafir tugas kita hanyalah meyampaikan apa yang pantas bagi mereka , dan bukan menjadi kewajiban bagi kita untuk mengajari mereka hukum – hukum syariat

Yang menjadi kewajiban kita adalah mendidik para kamu muslimin, juga mereka yang menginginkan pengetahuan , pada ayat-ayat diatas adalah kisah yang agung mengajari kita akan pentingnya kepedulian kepada sesama muslim dan menjadi kepentingan bagi sesama muslim adalah menanamkan keimanan pada diri mereka , dan menebarkan ilmu islam kepada mereka , dan itu lebih utama daripada membuntuti kaum kuffar atau lebih banyak berpihak kepada mereka , akan tetapi mereka tidak menginginkan hal itu ; dan itu termasuk meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى (8) وَهُوَ يَخْشَى (9) فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى (10) “Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya.” Ini adalah kebalikannya: أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَى (5) فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى “Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya.”.وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى “Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),” maknanya: Bergegas agar meraih kesempatan untuk hadir ke majlisnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, وَهُوَ يَخْشَى “sedang ia takut” maknanya: Takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan hatinya, karena ia mengetahui keagungan Allah Ta’ala. فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى “maka kamu mengabaikannya.” Membiarkan dan melalaikan, karena beliau tersibukkan dengan para tokoh Quraisy, dengan harapan mereka mendapatkan hidayah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat ‘Abasa ayat 10: 5-10. Kemudian Allah berkata kepada Nabi-Nya dengan merinci, Allah berkata : Adapun orang-orang yang telah datang kepadamu dan ia termasuk orang yang kaya dengan hartanya namun menolak akan agama Allah, maka apakah hal seperti ini yang ia datang dengan penolakan patut untuk diurusi ucapannya ? Maka pada hal yang demikian tidak ada dosa bagimu dan kewajiban jika ia tidak mau mensucikan kotoran kekufuran dan kemaksiatannya. Adapun orang yang buta ini datang kepadamu dengan bersegera karena sebab takut dari adzab Allah dan hukuman dari-Nya, sedangkan engkau malah tersibukkan dan berpaling darinya, kemudian berpaling menuju kepada mereka pembesar-pembesar kafir untuk mendakwahinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat ‘Abasa Ayat 10

8-10. Dan adapun orang, yaitu 'abdull'h bin ummi makt'm, yang datang kepadamu dengan bersegera dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pengajaran islam darimu, sedang dia takut akan siksa Allah jika tidak mematuhi-Nya, engkau malah mengabaikannya, berpaling darinya, tidak menghiraukannya, dan bermuka masam kepadanya. 11. Menjelaskan tujuan utama dari teguran-Nya, Allah berfirman, 'sekali-kali jangan berbuat demikian! sungguh, ajaran-ajaran Allah itu suatu peringatan bagi semua orang agar mereka kembali ke fitrah, yaitu mentauhidkan-Nya dan mengimani-Nya. '


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari beragam ulama berkaitan kandungan dan arti surat ‘Abasa ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Dukung kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Kaji banyak halaman yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-‘Ashr 2, An-Nisa 1, Al-Ahzab 59, An-Nur 31, Al-Mukminun 1-11, Al-Anbiya. Termasuk Ali ‘Imran 185, Al-Baqarah 165, An-Nur, Az-Zalzalah 7, Al-Isra 24, Al-‘Ankabut 45.

  1. Al-‘Ashr 2
  2. An-Nisa 1
  3. Al-Ahzab 59
  4. An-Nur 31
  5. Al-Mukminun 1-11
  6. Al-Anbiya
  7. Ali ‘Imran 185
  8. Al-Baqarah 165
  9. An-Nur
  10. Az-Zalzalah 7
  11. Al-Isra 24
  12. Al-‘Ankabut 45

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: