Surat An-Nazi’at Ayat 14

فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ

Arab-Latin: Fa iżā hum bis-sāhirah

Artinya: Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.

« An-Nazi'at 13An-Nazi'at 15 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat An-Nazi’at Ayat 14

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nazi’at Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penjelasan dari para mufassir terkait isi surat An-Nazi’at ayat 14, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

13-14. Sesungguhnya ia hanya satu tiupan, Dan merekapun hidup kembali di muka bumi setelah sebelumnya mereka di dalam perut bumi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

14. Tiba-tiba semua kembali hidup di atas bumi setelah sebelumnya mereka mati terkubur di dalam tanah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

14. فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ (maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi)
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan (الساهرة) yakni bumi putih yang diciptakan Allah sebagai tempat menghisab para makhluk-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

14. Apabila seluruh makhluk telah hidup pada tanah putih (bumi yang baru) setelah mereka menjadi mayat-mayat di perut bumi itu. As sahirah adalah suatu daerah di Syam.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seketika itu, mereka hidup kembali di bumi} di permukaan bumi dalam keadaan hidup setelah mereka mati terkubur di dalam perut bumi


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

(Ayat 10-14)
“(Orang-orang kafir) berkata,” di dunia seraya mendustakan, “Apakah kami benar-benar dikembaliakn kepada kehidupan yang semula? Apakah akan dibangkitkan juga apabila telah menjadi tulang-belulang yang hancur lumat?” Artinya, mereka menganggap mustahil bahwa Allah akan membangkitkan mereka dan mengembalikan mereka setelah mereka menjadi tulang-belulang karena ketidaktahuan mereka akan kuasa Allah dan karena sikap sembrono mereka. Allah berfirman dalam menjelaskan mudahnya hal itu, “Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja,” yakni, ditiup sangkakala, maka tiba-tiba semua manusia “hidup kembali di permukaan bumi,” yakni berada diatas permukaan bumi seraya berdiri menatap, kemudian Allah mengumpulkan mereka semua dan memutuskan perkara di antara mereka dengan hukumNya yang Mahaadil lalu memberi mereka balasan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-14
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Masruq, Sa'id bin Jubair, Abu Shalih, Abu Adh-Dhuha dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1)) yaitu para malaikat, yaitu saat mencabut ruh anak cucu Adam. Maka di antara mereka ada yang mencabut ruhnya dengan sulit, sehingga mencabutnya dengan paksa; dan di antara mereka ada yang mencabutnya dengan mudah seakan-akan melepaskannya dengan mudah, yaitu firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut (2)) Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1)) yaitu kematian.
Qatadah berkata tentang firmanNya.: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1) dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut (2)) yaitu bintang-bintang.
‘Atha’ bin Abi Rabah berkata tentang firmanNya, ("An-Nazi'at") dan ("an-nasyithat"” yaitu busur dalam peperangan. Pendapat yang shahih adalah yang pertama dan dikatakan oleh kebanyakan.
Adapun firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat (3)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat (3)) yaitu kematian
Qatadah berkata itu adalah bintang-bintang
Firman Allah SWT (dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang)
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa itu adalah kematian
Qatadah berkata bahwa itu adalah bintang-bintang
Firman Allah SWT: (dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia (5)) ‘Ali dan Qatadah berkata bahwa itu adalah para malaikat
Ibnu Jarir tidak memutuskan dengan salah satu dari pendapat-pendapat itu, melainkan dia hanya meriwayatkan tentang firmanNya (dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia (5)) bahwa itu adalah para malaikat. dan dia tidak menguatkan dan tidak menyanggahnya. Firman Allah SWT: ((Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam (6) tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama dan yang kedua. Demikian juga dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya.
Diriwayatkan dari Mujahid,”Adapun tiupan yang pertama disebutkan oleh firmanNya: ((Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam (6)) sebagaimana firmanNya: (Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan) (Surah Al-Muzzammil: 14) dan tiupan kedua adalah “Ar-radifah” sebagaimana firmanNya: (dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur (14)) (Surah Al-Haqqah)
Firman Allah SWT (Hati manusia pada waktu itu sangat takut (8)) Ibnu Abbas berkata maknannya adalah takut. Demikian juga dikatakan Qatadah.
(pandangannya tunduk (9)) yaitu pandangan mata orang-orang yang melakukannya. Sesungguhnya itu dikaitkan kepadanya, yaitu karena menunjukkan kerendahan dan kehinaan karena menyaksikan kengerian.
Firman Allah SWT: ((Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (10)) yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang mengatakan apa yang mereka katakan dalam mengingkari hari kebangkitan dan menganggap mustahil terjadinya kebangkitan setelah dimasukkan ke dalam liang kubur. Pendapat ini dikatakan Mujahid, yaitu setelah tubuh mereka hancur dan tulang mereka sudah berantakan. Oleh karena itu mereka berkata, (Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (11)) dibaca “naakhirah”
Qatadah berkata bahwa itu adalah sudah lapuk. (Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan”) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Qatadah bahwa (al-hafirah) adalah kehidupan setelah mati.
Ibnu Zaid berkata bahwa (al-hafirah) adalah neraka, dan betapa banyak namanya; neraka disebut An-nar, Al-Jahim, Saqar, Jahanam, Al-Hawiyah, Al-Hafirah, Lazha, dan Al-Huthamah.
Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) yaitu sesungguhnya itu adalah suatu perintah dari Allah yang tidak perlu pengulangan dan penegasan. Maka dengan serta merta semua manusia berdiri dan melihat. Dia memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, berupa tiupan kebangkitan , lalu dengan seketika semua orang yang terdahulu dan kemudian berdiri di hadapan Allah SWT seraya melihat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja (52)) (Surah Al-Isra’) dan (Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata (50)) (Surah Al-Qamar) serta (Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi)) (Surah An-Nahl: 77)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja) yaitu sekali teriakan.
Firman Allah SWT: (maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (14)) Ibnu Abbas berkata bahwa “as-sahirah” adalah bumi secara keseluruhan.
Ikrimah dan Al-Hasan berkata bahwa “as-sahirah” adalah permukaan bumi.
Pendapat yang benar adalah bahwa itu adalah permukaan bumi.
Ar-Rabi' bin Anas berkata tentang firmanNya: (maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14) Allah SWT berfirman: ((Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semua (di padang mahsyar) berkumpul menghadap kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (48)) (Surah Ibrahim) dan (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali (106) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi” (107)) (Surah Thaha) serta (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar) (Surah Al-Kahfi:47) Bumi yang sebelumnya terdapat gunung-gunung ditampakkan menjadi datar. Bumi itu tidak sama dengan bumi ini, melainkan bumi lain yang belum pernah dikerjakan suatu dosa pun di atasnya dan belum pernah dialirkan setetes darahpun padanya


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

السَهِرَة : Adalah bumi yang datar , yakni ketika kiamat terjadi bumi akan menjadi rata , Allah berfirman : { وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا , فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا , لَا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا } ( Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya , Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya , Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. ) inilah padang mahsyar yang Allah kumpulkan seluruh manusia dari awal penciptaan sampai akhir kehidupan dunia , mereka tidak di batasi oleh dinding , tidak pula oleh pepohonan dan bebatuan , tidak satupun pembatas dan penghalang satu sama lain diantara mereka, bumi seluruhnya menjadi rata.

Seluruh manusia akan dikumpulkan dalam sesaat diatas tanah bumi yang rata , dan tidak satupun dari mereka yang mampu menghindar dari pristiwa ini , seluruhnya akan mematuhi perintah Allah dalam seketika , yaitu perintah Allah al-kauny , Sebagaimana yang Allah katakan : { إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ } ( Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. ) dan perintah itu ada dua macam :

Perintah syar'i : yaitu apa yang Allah perintah dan larangan Allah yang terdapat didalam Al-qur'an dan Sunnah.
Perintah yang telah Allah taqdirkan itu pasti akan terjadi : yaitu perintah kauny, Ketika Allah memerintahkan hambanya, ketika itu pun mereka akan patuh kepadanya.

Dan dikatakan dalam riwayat lain, bahwa ( السَهِرَة ) adalah negri syam yang nantinya akan menjadi padang mahsyar, akan tetapi pendapat yang paling tepat ialah bahwasanya ( السَهِرَة ) bumi yang menjadi rata setelah terjadinya peristiwa hari kiamat yang maha dahsyat, dan itu akan bertempat di negri syam, wallahua'lam.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Lihat pada tafsir surat an-nazi'at ayat 13


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nazi’at ayat 14: 13-14. Kemudian Allah menjelaskan kepada mereka (orang-orang kafir) dengan berkata : Ketahuilah oleh kalian wahai manusia bahwasanya jeritan kebangkitan (setelah ditiupnya sangkakala) adalah tiupan pada kali kedua; Yaitu ketika terkumpul seluruh makhluk dalam kondisi hidup di atas bumi yang datar setelah mereka terkubur dalam perut bumi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengumpulkan mereka, dan mereka berdiri menunggu keputusan-Nya. Ketika itu, Dia memutuskan mereka dengan adil dan memberikan balasan kepada mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nazi’at Ayat 14

Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru. Dengan tiupan sangkakala kedua itu saja semua manusia akan bangkit dari kubur dan digiring ke padang mahsyar. 15. Wahai nabi Muhammad, bersabarlah atas pengingkaran kaummu sebagaimana kesabaran nabi-nabi terdahulu. Sudahkah sampai kepadamu kisah nabi musa yang berdakwah kepada fir'aun yang zalim'


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penafsiran dari berbagai mufassirin terhadap makna dan arti surat An-Nazi’at ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dibaca

Terdapat berbagai materi yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: An-Nisa 1, An-Nur 31, Ali ‘Imran 185, Al-Anbiya, Al-‘Ankabut 45, Al-Mukminun 1-11. Ada juga Al-Baqarah 165, An-Nur, Al-‘Ashr 2, Al-Ahzab 59, Al-Isra 24, Az-Zalzalah 7.

  1. An-Nisa 1
  2. An-Nur 31
  3. Ali ‘Imran 185
  4. Al-Anbiya
  5. Al-‘Ankabut 45
  6. Al-Mukminun 1-11
  7. Al-Baqarah 165
  8. An-Nur
  9. Al-‘Ashr 2
  10. Al-Ahzab 59
  11. Al-Isra 24
  12. Az-Zalzalah 7

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.