Surat An-Naba Ayat 30
فَذُوقُوا۟ فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
Arab-Latin: Fa żụqụ fa lan nazīdakum illā 'ażābā
Artinya: Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Terkait Dengan Surat An-Naba Ayat 30
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan penting dari ayat ini. Didapati variasi penjabaran dari banyak ahli ilmu terhadap isi surat An-Naba ayat 30, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
27-30. Sesungguhnya mereka tidak takut pada hari perhitungan amal sehingga mereka tidak beramal untuknya, Mereka mendustakan apa yang dibawa oleh para rasul kepada mereka. Kami mengetahui segala sesuatu dan mencatatnya di lauhil mahfuzh. Maka rasakanlah (wahai orang orang kafir) balasan dari amal-amal kalian, kami tidak menambah untuk kalian kecuali azab di atas azab.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
30. Maka rasakanlah -wahai orang-orang yang durhaka- siksa yang abadi ini. Kami tidak akan menambahkan kepada kalian selain siksa di atas siksa yang kalian rasakan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
{ فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا } Maka dari itu rasakanlah, karena sesungguhnya kami tidak akan memberikan tambahan untukmu selain azab yang pedih.
Abdullah ibnu Umar pernah berkata : "Tidak ada ayat yang diturunkan untuk penghuni neraka lebih keras daripada ayat ini { فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا } , bagi mereka azab yang akan terus bertambah selamanya.
[ Ad-durr al-mantsur 8/397 ]
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
30. Saat disiksa di Akhirat akan dikatakan kepada mereka: “Terima dan rasakanlah balasan perbuatan kalian, tidak akan Kami tambah kepada kalian kecuali azab yang pedih"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Maka rasakanlah.Tidak akan Kami tambahkan kepada kalian, kecuali azab
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ayat 26-30
Dan sesungguhnya mereka berhak menerima siksaan-siksaan yang berat ini sebagai balasan bagi mereka atas apa yang telah mereka perbuat berupa amalan-amalan yang mengantarkan mereka kepada siksaan tersebut. Allah tidak menzhalimi mereka tapi mereka sendirilah yang menzhalimi diri sendiri. Karena itu Allah menyebutkan amal perbuatan mereka yang membuat mereka berhak mendapatkan siksaan diatas seraya berfirman, “Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab,” yakni, tidak beriman pada Hari Kebangkitan dan tidak beriman bahwa Allah akan membalas manusia, baik dan buruknya. Karena itulah mereka melalaikan amal-amal untuk akhirat. “dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sebenar-benarnya,” yakni mereka mendustakannya secara tegas dan jelas. Penjelasan-penjelasan datang kepada mereka tapi mereka menentangnya. “Dan segala sesuattu,” sedikit dan banyak, baik dan buruk, “ sudah Kami catat dalam suatu kitab,” yakni sudah Kami tetapkan di Lauhil Mahfuzh. Karena itu, janganlah orang-orang yang berdosa mengira Kami menyiksa mereka karena dosa yang tidak mereka lakukan. Dan janganlah mereka mengira bahwa Allah akan menyia-nyiakan amal perbuatan mereka atau melalaikannya meskipun sebesar biji atom, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah,
“ Dan diletakkanlah kitab, laul kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;’ dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Rabmu tidak menganiaya seorangpun.”(Al-Kahfi:49).
“Karena itu rasakanlah,” wahai orang-orang yang mendustakan azab yang pedih dan kehinaan abadi ini, “dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu kecuali azab.” Azab mereka semakin bertambah dari waktu ke waktu. Ini adalah ayat paling keras tentang dahsyatnya siksaan penghuni neraka. Semoga Allah melindungi kita semua darinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-30
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Hari Keputusan, yaitu hari kiamat bahwa sesungguhnya hari itu telah ditetapkan waktu yang tertentu bagi kejadiannya, tidak ditambah, dan tidak dikurangi, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang waktunya secara tertentu selain Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu tertentu (104)) (Surah Hud)
(yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok (18)) Mujahid berkata berbondong-bondong.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknanya adalah setiap umat datang bersama rasulnya, sebagaimana firmanNya: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya) (Surah Al-Isra: 71).
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok (18)) dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jarak waktu antara kedua tiupan adalah empat puluh” Mereka bertanya, "Apakah empat puluh hari?” Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannya” Mereka bertanya,"Apakah empat puluh bulan?" Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannya” Mereka bertanya lagi, "Apakah empat puluh tahun?” Rasulullah SAW menjawab, "Aku menolak mengatakannya” Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, maka mereka bermunculan sebagaimana tumbuhnya sayur. Tidak ada suatu pun dari manusia melainkan pasti hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekornya, maka darinya makhluk disusun pada hari kiamat”
(dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu (19)) yaitu jalan-jalan dan jalur-jalur untuk turunnya para malaikat (dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia (20)) sebagaimana firmanNya: (Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan) (Surah An-Naml: 88) dan (dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)) (Surah Al-Qari'ah) dan di sini Allah berfirman: (maka menjadi falamorganalah ia) yaitu dengan khayalan orang yang memandangnya seakan-akan gunung itu adalah sesuatu benda, padahal tidaklah demikian. Setelah itu gunung-gunung itu lenyap tanpa bekas, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali (106) tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi” (107)) (Surah Thaha) dan (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar) (Surah Al-Kahfi: 47)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya neraka Jahanam itu adalah tempat yang telah disediakan (21)) yaitu tempat yang telah disediakan (bagi orang-orang yang melampaui batas) Mereka adalah para pembangkang, para pendurhaka yang menentang para rasul (sebagai tempat kembali (mereka)) yaitu tempat kembali, tempat menetap, dan tempat berpulang.
Al-Hasan dan Qatadah berkata tentang firman Allah SWT (Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai (21)) yaitu, tidak ada seorangpun yang akan masuk surga sampai melewati neraka. Maka jika dia mempunyai pembolehan, maka dia selamatlah, jika tidak maka, maka dia ditahan.
Firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) yaitu mereka tinggal di dalamnya selama berabad-abad, bentuk jamak dari “hiqbun”, yaitu suatu waktu dari zaman. Mereka berbeda pendapat tentang lamanya masa ini.
Khalid bin Ma'dan berkata bahwa ayat ini dan firman Allah SWT: (kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)) (Surah Hud: 107) tentang dengan ahli tauhid ; keduanya diriwayatkan Ibnu Jarir. Kemudian dia berkata bahwa bisa juga ditafsirkan bahwa firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) Berkaitan dengan firmanNya SWT: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman (24)) Kemudian Allah mengadakan bagi mereka setelah itu azab lain yang berbeda bentuk dan jenisnya dari. Kemudian dia berkata bahwa pendapat yang benar bahwa azab di neraka itu tidak ada habisnya, sebagaimana yang dikatakan Qatadah dan Ar-Rabi' bin Anas.
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firman Allah SWT: (mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya (23)) yaitu masa yang tidak ada hentinya, setiap kali satu abad berlalu, maka datang abad setelahnya,.
Firman Allah SWT: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman (24)) yaitu di dalam neraka Jahanam mereka tidak mendapati hal yang menyejukkan hati mereka, tidak pula minuman yang baik untuk mereka konsumsi. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (selain air yang mendidih dan nanah (25))
Abu Al-’Aliyah berkata bahwa ini merupakan lawan kata dari sebelumnya; kesejukan dengan air mendidih dan minuman dengan nanah. Demikian juga dikatakan Ar-Rabi’ bin Anas. Adapun “Al-hamim” adalah air yang panasnya mencapai puncak kepanasannya, dan “Al-ghassaq” adalah campuran nanah, keringat, air mata, dan yang keluar dari luka-luka penghuni neraka, dinginnya tidak dapat diukur, dan aroma busuknya tidak tertahankan.
Kami telah menjelaskan pembahasan “Al-ghassaq” dalam surah Sad, sehingga tidak perlu diulangi lagi. Semoga Allah melindungi kita dari hal itu dengan karunia dan kemurahanNya.
Ibnu Jarir berkata bahwa dikatakan bahwa maksud firmanNya: (mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya) yaitu tidur, sebagaimana yang dikatakan Al-Kindi:
“Terasa sejuk olehku moncong wadah minumannya, tetapi rasa kantuk yang menyerang diriku menghalangiku dari mereguknya”
Yang dimaksud dengan dingin adalah rasa kantuk dan tidur. Demikianlah yang dia sebutkan dan dia tidak menisbatkannya kepada siapapun. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dari jalur As-Suddi, dari Murrah At-Tayyib.
Firman Allah SWT: (sebagai pembalasan yang setimpal (26)) yaitu siksaan yang mereka dapatkan ini sesuai dengan amal perbuatan mereka yang rusak yang mereka lakukan di dunia. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Qatadah dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab (27)) yaitu mereka sama sekali tidak meyakini bahwa ada kehidupan lain yang mereka akan mendapati balasan amal perbuatannya dan dihisab di sana. (dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya (28)) yaitu, dahulu mereka mendustakan hujjah Allah dan bukti-bukti kekuasaanNya terhadap makhlukNya yang Dia turunkan kepada para rasulNya, lalu mereka menanggapinya dengan kedustaan dan keingkaran.
Firman Allah SWT: (dengan kedustaan yang sesungguh-sungguhnya) yaitu dengan penuh kedustaan. Itu adalah mashdar yang bukan berasal dari fi'il.
Firman Allah SWT: (Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab (29)) yaitu sungguh Kami mengetahui amal perbuatan semua hamba dan Kami telah mencatatnya atas mereka, maka Kami akan membalas mereka atas hal itu jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.
Firman Allah SWT: (Karena itu, rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain dari azab (30)) yaitu dikatakan kepada penghuni neraka,"Rasakanlah apa yang kalian dapatkan ini, maka Kami tidak akan menambahkan kepada kalian selain azab yang sesuai jenisnya (dan berbagai macam (azab) yang lain yang serupa itu (58)) (Surah Shad)
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Dan setelah itu Allah mengatakan kepada mereka : maka rasakanlah (wahai orang-orang kafir) azab neraka jahannam yang pedih ini.
Dan sungguh kami tidak akan menambahkan kepada kalian selain azab, maka ketika itu mereka langsung merasa pesimis, mereka berputus asa dari memohon rahmat Allah semua harapan terputus. Dan azab neraka tidak ada keringanan bagi mereka, bahkan terus bertambah dan semakin pedih, itulah tempat kembali orang-rang kafir diakhirat nanti.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا “Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain daripada azab.” Perintah ini untuk menghinakan dan mencela, yakni dikatakan kepada penghuni neraka: Rasakanlah siksaan ini dengan hina dan cela, kami tidak akan pernah mengangkatnya dari kalian, tidak akan pula kami ringankan, kami pun tidak akan membiarkan kalian dalam keadaan yang sedang kalian alami ini, kami tidak akan menambah kecuali siksa yang lebih kuat, panjang dan macamnya. Dalam ayat yang lain diberitakan bahwa mereka akan berkata kepada para penjaga neraka jahannam: ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari ” (QS. Ghafir: 49)
Cermatilah kalimat itu dari beberapa segi:
Pertama: Mereka tidak meminta kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, mereka hanya meminta kepada para penjaga neraka jahannam agar didoakan untuk mereka, karena Allah telah berkata kepada mereka: اخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”(QS. Al-Muminun: 108) maka mereka pun melihat bahwa mereka tidak layak untuk meminta dan memohon kepada Allah untuk diri mereka. Namun mereka memohon kepada Allah dengan perantara.
Kedua: Mereka mengatakan “mohonkanlah kepada Rabb kalian” mereka tidak mengatakan: Mohonkanlah kepada tuhan kami, karena wajah-wajah dan hati-hati mereka tidak kuasa untuk mengungkapkan atau berbicara dengan menyandingkan rububiyah (sifat ketuhanan) Allah bagi mereka, maksudnya adalah tidak bisa mengatakan Rabb kami. Mereka merasakan kecelaan dan kehinaan sehingga mereka merasa tidak pantas untuk menyandarkan rububiyah Allah kepada mereka. Mereka hanya berkata: “Rabb kalian”
Ketiga: Mereka tidak mengatakan “angkatlah siksaan ini dari kami” tapi mereka mengatakan: “ringankanlah” karena mereka –Na’udzubillaah- sudah berputus asa dari diangkatnya siksa dari mereka.
Keempat: Mereka tidak mengatakan ”Ringankanlah siksaan ini selalu” namun mereka mengatakan: “ sehari saja dari siksaan ” sehari saja, dengan demikian jelaslah bagaimana siksaan yang menimpa, kehinaan dan cela pada mereka: وَتَرَاهُمْ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا خَاشِعِينَ مِنَ الذُّلِّ يَنْظُرُونَ مِنْ طَرْفٍ خَفِي “Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu.”(QS. Asy-Syura: 45) semoga Allah melindungi kita dari siksa itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naba ayat 30: 29-30. Kemudian Allah mengabarkan bahwa segala sesuatu yang di kerjakan oleh orang-orang kafir baik sedikitnya maupun banyaknya sungguh telah tercatat di lauhil mahfudz. Kemudian dikatakan kepadanya (yaitu kepada orang-orang kafir) dengan ucapan yang kasar dan teguran keras : Rasakanlah olehmu wahai orang-orang yang mendustakan dan menolak (apa yang Allah dan rasul-Nya tetapkan), sungguh tidak akan Kami tambah padamu kecuali adzab yang terus bertambah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Azab yang pedih dan kehinaan yang kekal wahai orang-orang yang mendustakan.
Ayat ini merupakan ayat yang paling keras menerangkan tentang dahsyatnya azab neraka, semoga Allah melindungi kita darinya. Allahumma aamiin.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 30
Setelah Allah menjelaskan tentang keburukan perbuatan mereka, Allah mengatakan kepada mereka, 'maka karena semua perbuatan buruk yang kamu kerjakan itu rasakanlah siksa api neraka ini! maka tidak ada yang akan kami tambahkan kepadamu selain azab. Mereka ditimpa azab demi azab yang sangat pedih, menyakitkan jiwa dan raga, tidak ada jeda sedikit pun antara satu azab dan azab berikutnya. Mereka merasakannya dalam rentang waktu yang sangat lama. Inilah siksaan bagi mereka yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya. 31. Usai menjelaskan nasib para pendurhaka, Allah beralih menguraikan nasib orang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa dan selalu berbuat baik serta menghindari perbuatan buruk akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan di akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari beragam ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat An-Naba ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Bantu syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.