Surat An-Naba Ayat 5
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ
Arab-Latin: ṡumma kallā saya'lamụn
Artinya: Kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
Tafsir Mendalam Berkaitan Surat An-Naba Ayat 5
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari banyak ulama tafsir terhadap makna surat An-Naba ayat 5, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
4-5. Perkaranya tidak seperti yang diklaim oleh orang orang musyrik itu.mereka akan tahu akibat dari pendustaan mereka,mereka akan melihat apa yang akan Allah lakukan terhadap mereka pada hari kiamat, Kemudian mereka akan meyakini kebenaran apa yang dibawa oleh Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam yaitu al-quran dan kabar kebangkitan.ini adalah ancaman dan peringatan keras bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
5. Kemudian hal itu pasti akan terjadi atas mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
5. Sekali lagi tidak! Kelak setelah kematian, mereka akan benar-benar membuktikan kebenaran kabar itu. Ayat itu diulang sebagai penekanan dan pleonastis (dilebihkan) tentang kedatangan hari itu. Maka tidak seharusanya kabar kebangkitan yang Alquran kabarkan itu mereka jadikan perdebatan, karena itu semua sudah pasti kebenarannya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sekali lagi, tidak Kelak mereka akan mengetahui
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ayat 1 – 5
Maknanya, tentang apakah yang ditanyakan oleh orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kebesaran Allah itu? Selanjutnya Allah menjelaskan apa yang mereka pertanyakan tersebut seraya berfirman, “Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentangnya,” yakni, tentang berita besar yang mereka perdebatkan dan telah tersebar di antara mereka tentangnya untuk mendustakan dan mengaggap mustahil. Padahal itulah berita yang tidak perlu diragukan dan dibimbangkan. Tapi mereka yang mendustakan tidak percaya akan bertemu dengan Rabb mereka meski seluruh tanda tanda kebesaran Allah datang pada mereka hingga mereka melihat siksaan yang pedih. Karena itu Allah berfiirman, “Sekali kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali kali tidak; kelak mereka akan mengetahui,” yakni, mereka akan mengetahui bila siksaan menimpa mereka yang dulu mereka dustakan pada saat, “mereka didorong ke neraka jahannam dengan sekuata kuatnya.” (Ath-Thur: 13), dan berkata pada mereka,
“inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya.” (Ath-Thur: 14)
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Pengulangan ayat ini bermaksud untuk menekankan akan peristiwa itu, bahwasanya mereka orang-orang kafir akan mengimani apa telah mereka dustakan ketika keimanan mereka tidak lagi memberikan manfaat bagi dirinya, yaitu ketika maut menjemput mereka, kemudian Allah menyebutkan dalil-dalil dan bukti-bukti yang berkenaan dengan kebangkitan setelah kematian; ayat-ayat kauniyah yaitu ciptaan-ciptaan Allah yang mereka saksikan dengan mata mereka sendiri, dan mereka mengakuinya bahwa itu semua terjadi dengan kehendak dan dibawah pengaturan Allah, lalu ada dengan mereka sampai mengingkari akan adanya hari kebangkitan, dan merasa aneh dengan kekuasaan Allah yang mampu membangkitkan orang mati ?! Allah kemudian mengatakan di ayat selanjutnya : ( أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا )
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Oleh karenanya Allah Subhaanahu berfirman pada ayat ini:
كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (5)
“ Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui.” Kalimat yang kedua (yakni ayat kelima) adalah taukid (penguat) dari segi makna, meskipun kalimat tersebut bukanlah disebut taukid menurut istilah para pakar ilmu nahwu. Karena kalimat ini terpisah dengan kalimat sebelumnya dengan huruf ‘athaf (yaitu ثُمَّ [tsumma]) sedangkan taukid menurut pakar ilmu nahwu tidaklah boleh terpisah dengan huruf. Adapun yang dimaksud pengetahuan adalah pengetehuan secara yakin yang akan mereka saksikan sesuai dengan berita yang telah sampai kepada mereka saat di dunia (berupa berita hari akhir dan kebangkitan)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naba ayat 5: 4-5. Kemudian Allah mengancam (memberi peringatan) atas mereka, Allah katakan : Bahwa tidaklah demikian urusannya (sebagaimana mereka kaum musyrikin katakana dan yakini), dimana mereka mengingkari hari kebangkitan (setelah kematian menimpa diri mereka); Yang benar adalah sebagaimana (yang dikatakan) oleh Rasulullah yang ia adalah utusan Allah yang jujur dengan apa yang di amanahkan oleh Rabb nya. Dan bahwasanya Al Qur’an adalah kebenaran, dan suatu saat mereka yaitu orang-orang yang mendustakan pasti akan mengetahui akibat pendustaan mereka, dan akan bertambah penyesalan mereka ketika mereka melihat neraka dihadapannya (secara nyata) melalui mata-mata mereka dan kejelasan yang nyata. Memang pantas bagi mereka mendapatkan adzab dan siksaan (yang demikian).
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Diulangi lagi adalah untuk menguatkan, dan pengulangan dengan menggunakan kata “Tsumma” (artinya: kemudian) adalah untuk memberitahukan, bahwa ancaman kedua lebih dahsyat daripada sebelumnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 5
Allah menegaskan sekali lagi. Sekali lagi tidak! kelak mereka akan mengetahui hakikat persoalan yang sebenarnya ketika hari kebangkitan itu benar-benar tiba. 6. Allah menjawab kesangsian mereka tentang hari kiamat dengan memperlihatkan sembilan tanda kebesaran-Nya. Bukankah kami telah menjadikan bumi dengan segala isinya sebagai hamparan yang memungkinkan manusia hidup di atasnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada'.
Itulah beraneka penjabaran dari banyak ulama terhadap makna dan arti surat An-Naba ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Support kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.