Surat Al-Mursalat Ayat 26
أَحْيَآءً وَأَمْوَٰتًا
Arab-Latin: Aḥyā`aw wa amwātā
Artinya: Orang-orang hidup dan orang-orang mati?
« Al-Mursalat 25 ✵ Al-Mursalat 27 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Al-Mursalat Ayat 26
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mursalat Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Didapati variasi penjelasan dari beragam ulama tafsir berkaitan makna surat Al-Mursalat ayat 26, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
25-27. Bukankah Kami telah menjadikan bumi yang kalian hidup di atasnya, permukaanya dihuni oleh makhluk hidup yang tidak terhitung, sedangkan perutnya menyimpan makhluk mati yang tidak terhitung juga? Kami juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh dan menjulang tinggi agar bumi tidak guncang dan Kami memberi kalian minum air yang tawar dan nikmat?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
26. Yang menghimpun orang-orang yang masih hidup dari mereka dengan menempati dan membangunnya, dan orang-orang yang telah meninggal dari mereka dengan dikubur di dalamnya?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
26. Yang masih hidup di atasnya, dan yang mati terpendam di dalamnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{bagi yang masih hidup dan yang sudah mati} yang hidup di atas permukaan bumi dan mati terkubur di dalamnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25-28. Maknanya, bukankah Kami telah memberi kalian karunia dan nikmat berupa ditundukannya bumi demi kemaslahatan kalian lalu Kami menjadikannya, “(tempat) berkumpul,” bagi kalian semua, “orang-orang hidup,” di bumi “dan orang-orang mati,” di dalam kubur. Sebagaimana rumah dan istana merupakan salah satu nikmat dan karunia yang diberikan Allah pada hamba-hambaNya, kuburan juga merupakan rahmat bagi mereka dan sebagai pelindung agar jasad mereka tidak dimakan oleh binatang buas dan lainnya. “Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi,” yakni gunung tinggi melebihi bumi agar tidak goncang bersama penghuninya. Allah mengokohkan bumi dengan gunung-gunung yang tinggi dan membentang. “Dan kami beri minum kamu dengan air tawar,” yaitu air yang enak dikonsumsi (yang tidak asin). Allah berfirman,
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? -Al-Waqiah:68-70-
“Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,” padahal Allah telah memperlihatkan berbagai nikmat pada mereka yang dikhususkan pada mereka, tapi mereka justru membalasnya dengan mendustakan (nya).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 16-28
Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu (16)) yaitu yang mendustakan para rasul dan menentang apa yang disampaikan kepada mereka (Lalu Kami iringkan (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian (17)) yaitu dari kalangan orang-orang yang serupa dengan mereka. Oleh karena itu Allah berfirman (Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa (18) Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (19)) Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menyebutkan karuniaNya kepada makhlukNya dengan berhujjah dengan penciptaan pertama yang menunjukkan kepada kebangkitan kembali (Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (20)) yaitu, lemah dan hina jika dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta, sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Yasin dalam hadits Basyar bin Jahsy,”Wahai anak Adam, apakah yang menghalangiKu dari berbuat terhadapmu, padahal Akn telah menciptakanmu dari sesuatu seperti ini? (Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim) (21)) yaitu, Kami mengumpulkan dia dalam rahim, yaitu tempat bagi air mani laki-laki dan perempuan, dan memang rahim dijadikan untuk itu dan dapat memelihara air mani yang ada di dalamnya.
Firman Allah: (sampai waktu yang ditentukan (22)) yaitu sampai masa tertentu. enam bulan, atau sembilan bulan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan (23) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (24))
Kemudian Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul (25) orang-orang hidup dan orang-orang mati (26)) Ibnu Abbas berkata bahwa (kifatan) adalah penyimpanan. Mujahid berkata bahwa mayat dikubur sehingga tidak terlihat. Asy-Sya'bi berkata bahwa bagian dalamnya untuk orang-orang mati kalian, sedangkan bagian luarnya untuk orang-orang hidup kalian.
(dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi) yaitu gunung-gunung untuk meneguhkan bumi agar tidak berguncang dan bergetar (dan Kami memberimu minum air yang tawar?) yaitu, tawar dan enak diminum dari langit atau dari mata air yang memancar dari bumi
(Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (28)) yaitu bagi orang yang merenungkan makhluk ini yang menunjukkan kepada keagungan Penciptanya, kemudian setelah itu dia tetap mendustakanNya dan mengingkariNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mursalat ayat 26: 25-27. Kemudian Allah berhujjah dengan kejadian yang akan terjadi di hari kebangkitan dengan bukti-bukti yang lain, Allah berkata : Bukankah kami yang menjadikan bumi ini, yang kalian hidup di atasnya, sebagaimana seorang ibu yang mengandung anak di perutnya. Kalian dibiarkan hidup berkumpul di atas tanahnya dan mati di dalam kubur (tanahnya). Sebagian ahli tafsir kontemporer berkata : Maksud dari ayat ini adalah gravitasi bumi, maka maknanya adalah : Bukankah kami yang menjadikan gravitasi bumi bagi kalian agar kalian dapat hidup di atasnya (di atas bumi), kemudian kalian mati tergeletak di dalam kubur menjadi mayat-mayat. Kemudian Allah berkata : Kami jadikan di bumi gunung-gunung yang tertancap di kedalaman bumi dan puncaknya menjulang tinggi, (semua itu) sebagai pasak bagi bumi agar kalian tidak bergoncang. Dan kami alirkan air tawar yang mengalir yang mudah untuk diminum bagi siapapun yang meminumnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maksudnya, bumi mengumpulkan orang-orang hidup di permukaannya dan orang-orang mati dalam perutnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mursalat Ayat 26
25-26. Nikmat penciptaan manusia telah diuraikan, kini nikmat lain yang diberikan kepada manusia yaitu tempat kediaman di bumi yang nyaman untuk ditinggali. Bukankah kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup di permukaan bumi mereka berkeliaran, dan di perut bumi makhluk yang sudah mati itu dikuburkan'27-28. Dan di samping nikmat di atas kami juga jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi lagi kokoh, sehingga menjadikan bumi tetap stabil, dan kami beri minum kamu dengan air tawar' celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penafsiran dari kalangan ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Mursalat ayat 26 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.