Surat Al-Mursalat Ayat 25
أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ كِفَاتًا
Arab-Latin: A lam naj'alil-arḍa kifātā
Artinya: Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,
« Al-Mursalat 24 ✵ Al-Mursalat 26 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Mursalat Ayat 25
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mursalat Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari beragam pakar tafsir berkaitan isi surat Al-Mursalat ayat 25, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
25-27. Bukankah Kami telah menjadikan bumi yang kalian hidup di atasnya, permukaanya dihuni oleh makhluk hidup yang tidak terhitung, sedangkan perutnya menyimpan makhluk mati yang tidak terhitung juga? Kami juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh dan menjulang tinggi agar bumi tidak guncang dan Kami memberi kalian minum air yang tawar dan nikmat?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
25-28. Allah menjadikan bumi siap dihuni oleh manusia, untuk hidup di atasnya dan dikubur di dalamnya; ia bagaikan induk bagi seluruh manusia, permukaannya untuk mereka yang hidup dan perutnya untuk mereka yang telah mati.
Dan Allah menciptakan di bumi gunung-gunung yang menjulang tinggi yang menjaganya agar tidak bergoncang, ia adalah pasak bagi bumi. Dan Allah menciptakan air tawar di bumi sebagai minuman manusia, untuk menyirami tanaman, dan untuk berbagai manfaat lainnya. Kalaulah bukan karena air, niscaya manusia akan binasa dan kehidupan di bumi akan sirna.
Dan di akhirat terdapat azab yang berat bagi orang yang mengingkari Allah dan mendustakan para Rasul-Nya, padahal dia telah mendapatkan banyak kenikmatan, dan telah melihat tanda-tanda kekuasaan yang ada disekitarnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
25. Bukankah Kami telah menjadikan bumi tempat berkumpulnya manusia semua,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
25-26. أَحْيَآءً وَأَمْوٰتًا أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا (Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, orang-orang hidup dan orang-orang mati?)
Yakni sebagai tempat tinggal bagi kalian, di permukaan bumi ketika kalian hidup dan di dalam tanah ketika kalian telah mati.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
25. Bukankah Kami jadikan bumi sebagai tempat berkumpul bagi mereka. Kifatun adalah bentuk masdar yang dimaksudkan sebagai bentuk isim fa’il
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Bukankah Kami jadikan bumi untuk berkumpul} diisi oleh semua manusia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25-28. Maknanya, bukankah Kami telah memberi kalian karunia dan nikmat berupa ditundukannya bumi demi kemaslahatan kalian lalu Kami menjadikannya, “(tempat) berkumpul,” bagi kalian semua, “orang-orang hidup,” di bumi “dan orang-orang mati,” di dalam kubur. Sebagaimana rumah dan istana merupakan salah satu nikmat dan karunia yang diberikan Allah pada hamba-hambaNya, kuburan juga merupakan rahmat bagi mereka dan sebagai pelindung agar jasad mereka tidak dimakan oleh binatang buas dan lainnya. “Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi,” yakni gunung tinggi melebihi bumi agar tidak goncang bersama penghuninya. Allah mengokohkan bumi dengan gunung-gunung yang tinggi dan membentang. “Dan kami beri minum kamu dengan air tawar,” yaitu air yang enak dikonsumsi (yang tidak asin). Allah berfirman,
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? -Al-Waqiah:68-70-
“Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,” padahal Allah telah memperlihatkan berbagai nikmat pada mereka yang dikhususkan pada mereka, tapi mereka justru membalasnya dengan mendustakan (nya).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 16-28
Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu (16)) yaitu yang mendustakan para rasul dan menentang apa yang disampaikan kepada mereka (Lalu Kami iringkan (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian (17)) yaitu dari kalangan orang-orang yang serupa dengan mereka. Oleh karena itu Allah berfirman (Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa (18) Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (19)) Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menyebutkan karuniaNya kepada makhlukNya dengan berhujjah dengan penciptaan pertama yang menunjukkan kepada kebangkitan kembali (Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (20)) yaitu, lemah dan hina jika dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta, sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Yasin dalam hadits Basyar bin Jahsy,”Wahai anak Adam, apakah yang menghalangiKu dari berbuat terhadapmu, padahal Akn telah menciptakanmu dari sesuatu seperti ini? (Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim) (21)) yaitu, Kami mengumpulkan dia dalam rahim, yaitu tempat bagi air mani laki-laki dan perempuan, dan memang rahim dijadikan untuk itu dan dapat memelihara air mani yang ada di dalamnya.
Firman Allah: (sampai waktu yang ditentukan (22)) yaitu sampai masa tertentu. enam bulan, atau sembilan bulan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan (23) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (24))
Kemudian Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul (25) orang-orang hidup dan orang-orang mati (26)) Ibnu Abbas berkata bahwa (kifatan) adalah penyimpanan. Mujahid berkata bahwa mayat dikubur sehingga tidak terlihat. Asy-Sya'bi berkata bahwa bagian dalamnya untuk orang-orang mati kalian, sedangkan bagian luarnya untuk orang-orang hidup kalian.
(dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi) yaitu gunung-gunung untuk meneguhkan bumi agar tidak berguncang dan bergetar (dan Kami memberimu minum air yang tawar?) yaitu, tawar dan enak diminum dari langit atau dari mata air yang memancar dari bumi
(Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (28)) yaitu bagi orang yang merenungkan makhluk ini yang menunjukkan kepada keagungan Penciptanya, kemudian setelah itu dia tetap mendustakanNya dan mengingkariNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mursalat ayat 25: 25-27. Kemudian Allah berhujjah dengan kejadian yang akan terjadi di hari kebangkitan dengan bukti-bukti yang lain, Allah berkata : Bukankah kami yang menjadikan bumi ini, yang kalian hidup di atasnya, sebagaimana seorang ibu yang mengandung anak di perutnya. Kalian dibiarkan hidup berkumpul di atas tanahnya dan mati di dalam kubur (tanahnya). Sebagian ahli tafsir kontemporer berkata : Maksud dari ayat ini adalah gravitasi bumi, maka maknanya adalah : Bukankah kami yang menjadikan gravitasi bumi bagi kalian agar kalian dapat hidup di atasnya (di atas bumi), kemudian kalian mati tergeletak di dalam kubur menjadi mayat-mayat. Kemudian Allah berkata : Kami jadikan di bumi gunung-gunung yang tertancap di kedalaman bumi dan puncaknya menjulang tinggi, (semua itu) sebagai pasak bagi bumi agar kalian tidak bergoncang. Dan kami alirkan air tawar yang mengalir yang mudah untuk diminum bagi siapapun yang meminumnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni bukankah Kami telah memberimu nikmat dengan menundukkan bumi untuk maslahat kamu; Kami jadikan bumi itu sebagai tempat berkumpul.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mursalat Ayat 25
25-26. Nikmat penciptaan manusia telah diuraikan, kini nikmat lain yang diberikan kepada manusia yaitu tempat kediaman di bumi yang nyaman untuk ditinggali. Bukankah kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup di permukaan bumi mereka berkeliaran, dan di perut bumi makhluk yang sudah mati itu dikuburkan'25-26
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjabaran dari berbagai ulama mengenai isi dan arti surat Al-Mursalat ayat 25 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.