Surat Al-Insan Ayat 30
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Arab-Latin: Wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Artinya: Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Insan Ayat 30
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia variasi penafsiran dari berbagai pakar tafsir terhadap kandungan surat Al-Insan ayat 30, antara lain sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
29-31. Sesungguhnya surat ini merupakan nasihat bagi seluruh manusia. Barangsiapa menginginkan kebaikan bagi dirinya di dunia dan akhirat, tentu dia mengambil iman dan takwa sebagai jalan yang menyampaikannya kepada ampunan Allah dan ridhaNya. Mereka tidak menginginkan sesuatu kecuali dengan takdir Allah dan kehendakNya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan perbuatanNya. Allah memasukkan siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dalam rahmat dan ridhaNya, mereka adalah orang-orang Mukmin. Allah menyiapkan bagi orang-orang zhalim yang melampaui batasan-batasan Allah, azab yang pedih.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
30. Dan tidaklah kalian menginginkan jalan yang mengantarkan kalian kepada rida Allah kecuali Allah menghendaki hal itu dari kalian. Semua perkara dikembalikan kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi hamba-Nya, Maha Bijaksana di dalam penciptaan, takdir dan syariat-Nya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
30. وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ اللَّـهُ (Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah)
Yakni kalian tidak menghendaki untuk menembuh jalan kepada Allah kecuali jika Allah menghendaki hal itu. ketetapan kembali kepada-Nya, dan kebaikan dan keburukan berada di tangan-Nya; sehingga kehendak makhluk semata tidak akan mampu mendatangkan kebaikan atau menolak keburukan, kecuali dengan kehendak dari Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Allah ta'ala menjelaskan hal ini dalam kitab-Nya agar manusia tidak bergantung pada dirinya sendiri dan kehendaknya, melainkan mengetahui bahwa hal itu terikat dengan kehendak Allah ﷻ; agar supaya dia meminta petunjuk kepada Allah atas apa yang Dia ﷻ sukai dan ridha, maka janganlah ia berkata: “Saya bebas, saya menginginkan apa yang saya inginkan, dan saya bertindak sesuai keinginan saya", maka kita katakan: memang benar, tetapi Anda terikat pada kehendak Allah ta'ala.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
30. Namun kalian tidak akan mampu/bisa menempuh jalan ketaatan itu wahai manusia, kecuali pada waktu yang Allah kehendaki. Segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, bukan atas kemauan kalian. Ilmu Allah Maha Luas terhadap makhluk-Nya dan apa yang sesuai untuk setiap individu dari mereka. Allah Maha Bijaksana dalam segala keputusan-Nya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kalian tidak menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
30. “Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah” karena sesungguhnya kehendak Allah apsti terlaksana. “Sesunnguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana,” Allah memiliki kebijaksanaan dalam memberi petunjuk orang yang mendapatkan hidayah dan menyesatkan orang yang tersesat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 23-31
Allah SWT berfirman seraya menyebutkan karuniaNya kepada RasulNya melalui Al-Qur'an yang telah Dia turunkan kepadanya: (Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu) yaitu, sebagaimana Aku memuliakanmu dengan apa yang Aku turunkan kepadamu, maka bersabarlah dalam menghadapi ketetapan dan takdirNya, dan ketahuilah bahwa Dia akan mengaturmu dengan pengaturan yang paling baik (dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka) yaitu janganlah menaati orang-orang kafir dan orang-orang munafik, karena mereka ingin menghalang-halangi penyampaian apa yang diturunkan kepadamu. Tetapi sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan bertawakallah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah akan memeliharamu dari gangguan manusia. Kata “Al-Atsim” yaitu orang yang durhaka dalam perbuatannya, dan “Al-kafur” artinya orang yang kafir hatinya (Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang (25)) yaitu di permulaan dan penghujung siang hari (Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari (26)) sebagaimana firmanNya SWT: (Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (79)) (Surah Al-Isra’) dan (Hai orang yang berselimut (Muhammad) (1) bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya) (2) (yaitu) pada seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit (3) atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan (4)) (Surah Al-Muzzammil)
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang kafir dan orang-orang yang menyerupai mereka dalam mencintai dan mengejar dunia serta meninggalkan akhirat di belakang mereka tanpa mempedulikannya (Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak mempedulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat) (27)) yaitu, hari kiamat. Kemudian Allah SWT berfirman: (Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka) Mujahid dan lainnya berkata yaitu menciptakan mereka (apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka) yaitu jika Kami menghendaki, Kami bangkitkan mereka pada hari kiamat dan Kami ganti mereka dengan mengembalikan mereka dalam ciptaan yang baru. Ini merupakan dalil hari kebangkitan dengan penyebutan penciptaan yang pertama.
Ibnu Zaid dan Ibnu Jarir berkata tentang firman Allah SWT: (apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka) yaitu jika Kami menghendaki, maka Kami mengganti mereka dengan kaum selain mereka, sebagaimana firmanNya: (Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian (133)) (Surah An-Nisa’) dan (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru (19) dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah (20)) (Surah Ibrahim)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan) yaitu, surah ini adalah peringatan (maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya), niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan Tuhannya. Barang siapa yang menghendaki, maka dia mengambil petunjuk dari Al-Qur'an. Sebagaimana firmanNya SWT: (Apakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian) (Surah An-Nisa: 39).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah) yaitu tidak ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk kepada dirinya, tidak ada mampu memasukkan keimanan ke dalam hatinya, dan tidak ada yang mampu memberikan manfaat bagi dirinya (kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapat petunjuk, lalu dia memudahkan petunjuk itu baginya dan melancarkan baginya sebab-sebab menuju kepadanya, dan siapa saja yang berhak mendapat kesesatan, maka Dia memalingkannya dari jalan petunjuk. bagiNya hikmah yang jelas dan hujjah yang pasti, Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih (31)) yaitu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang DIa kehendaki, dan Dia menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Maka barang siapa yang Dia beri petunjuk, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya; dan barang siapa yang Dia sesatkan, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 30: 29-31. Ketahuilah wahai manusia, bahwa surat ini dan yang di dalamnya adalah nasihat bagi kalian. Maka barangsiapa yang menginginkan nasihat, manfaatkanlah, ambillah pelajaran dan berbuatlah kebaikan dengan tauhid dan amal shalih yang akan mengantarkan kepada ampunan Allah dan keridhaannya. Dan ketahuilah juga bahwa kalian tidaklah menginginkan urusan dari urusan-urusan (di dunia) kecuali dengan takdir Allah dan kehendak-Nya; Kemudian Allah mengabarkan bahwa Dia Maha Mengetahui atas seluruh hamba-Nya, Dia adalah hakim atas akhir keadaan hamba dan ciptaan-Nya. Allah mengabarkan bahwa dia berkehendak menurut diri-Nya kepada hambanya yang shalih yang selaras dengan apa yang datang kepada Rasul-Nya untuk dimasukkan ke dalam surga. Adapun orang-orang yang dzalim yang melampaui batasan-batasan yang ditentukan oleh Allah, yang mereka lebih memilih jalan dosa dan kesesatan; Maka Allah telah siapkan bagi mereka adzab yang keras dan pedih. Dan firman Allah : وَمَا تَشَآءُونَ yaitu jika Aku menghendaki mereka (maka) itu adalah ujian dari Allah; Allah berikan kepada kalian pilihan dan jani berupa balasan jika kalian memilih petunjuk Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Karena kehendak Allah itu berlaku.
Dia memiliki hikmah dalam memberikan petunjuk kepada orang yang mendapat petunjuk dan menyesatkan orang yang sesat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 30
Terkadang ada yang merasa memiliki kemampuan untuk mewujudkan kehendaknya, Allah menampik anggapan tersebut. Tetapi kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah maha mengetahui segala sesuatu, mahabijaksana dalam seluruh kehendak dan ketetapan-Nya. 31. Dan dia akan memasukkan siapa pun yang dia kehendaki yang dinilai-Nya wajar menerimanya, ke dalam rahmat-Nya yaitu surga. Adapun bagi orang-orang zalim yang begitu mantap kezalimannya maka disediakan-Nya azab yang pedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penafsiran dari banyak mufassirun berkaitan makna dan arti surat Al-Insan ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.