Surat Al-Insan Ayat 22
إِنَّ هَٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَآءً وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًا
Arab-Latin: Inna hāżā kāna lakum jazā`aw wa kāna sa'yukum masykụrā
Artinya: Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Tentang Surat Al-Insan Ayat 22
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan penting dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan kandungan surat Al-Insan ayat 22, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
22. Dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya ini disiapkan bagi kalian sebagai balasan atas amal-amal shalih kalian, dan amal kalian ketika di dunia diridhai dan diterima oleh Allah.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
22. Segala kenikmatan bagi para penghuni surga ini merupakan balasan atas keimanan dan ketaatan mereka kepada Allah dalam keadaan senang maupun susah dan perjuangan mereka di dunia; sehingga mereka layak menerima syukur atas usaha, pengorbanan, dan kesabaran mereka. Sungguh begitu besar balasan dan begitu indah syukur bagi mereka!
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
22. Dan dikatakan kepada mereka sebagai bentuk pemuliaan terhadap mereka, “Sesungguhnya kenikmatan yang diberikan kepada kalian ini merupakan balasan atas amal perbuatan saleh kalian, dan amal perbuatan kalian itu diterima di sisi Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
22. وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًا (dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan))
Yakni kesyukuran Allah terhadap amalan hamba-Nya adalah dengan menerima amalan itu sebagai ketaatan bagi-Nya dan memuji hamba tersebut.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Memuliakan penghuni surga dan memberi pahala kepada mereka tidak sebatas memuliakan mereka dengan perbuatan dan pahala yang nyata, melainkan mereka dimuliakan dengan ucapan; olah karena itu ketika Allah berfirman: { وَسَقَىٰهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا } "dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih" Dia ﷻ memberi tahu mereka dengan kehangatan dan penghormatan: { إِنَّ هَٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَآءً وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًا }, dan ini mempunyai persamaan dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah ta'ala: { وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ } "Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan" [Q.S. Al-A'raf : 43].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
22. Dikatakan kepada mereka: Ini semua adalah balasan atas perbuatan baik kalian. Amal kalian telah diterima dan diakui di sisi Allah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya ini adalah balasan} imbalan {untuk kalian dan usaha kalian} amal shalih kalian di dunia {diterima} diridhai dan diterima
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
22. “Sesungguhnya ini,” yakni balasan besar dan pemberian indah ini “adalah balasan untukmu,” atas amal perbuatan baik yang telah kalian lakukan. “Dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan),” yakni amal perbuatan baik meski sedikit akan dibalas oleh Allah dengan nikmat abadi bagimu yang tidak mungkin bisa dihitung.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-22
Allah SWT memberitahukan tentang penghuni surga dan kenikmatan abadi yang mereka daoatkan serta keutamaan yang besar yang dilimpahkan Allah bagi mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan) Pembahasan tentang hal ini telah disebutkan dalam surah Ash-Shaffat dan perbedaan pendapat tentang cara mereka bersandar, apakah bersandar, berbaring, bersila atau duduk dengan mantap. Dan bahwa yang dimaksud dengan dipan-dipan adalah pelaminan-pelaminan yang berkelambu.
Firman Allah SWT: (mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang menggigit) yaitu, di tempat mereka tidak ada panas yang terik dan tidak pula dingin yang menusuk tulang, melainkan sedang dan selamanya demikian; (mereka tidak mau berpindah tempat darinya untuk selama-lamanya) (Surah Al-Kahfi:108)
(Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka) yaitu ranting-rantingnya dekat dengan mereka (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu ketika ingin memetik buahnya, maka buahnya itu mendekat kepadanya dari rantingnya yang tinggi seakan-akan buah itu tunduk patuh kepadanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat) (Surah Ar-Rahman: 54) dan (Buah-buahannya dekat (23)) (Surah Al-Haqqah)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu jika dia berdiri, maka buah itu naik dengan kadar tertentu, jika dia duduk, maka buah itu turun sehingga dia dapat memetiknya, dan apabila dia berbaring, maka buah itu turun lebih rendah agar dia dapat memetiknya. Demikian itulah firmanNya: (semudah-mudahnya)
Qatadah berkata, tidak ada duri dan jarak antara tangan mereka dari memetiknya.
Firman Allah: (Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala) yaitu pelayan-pelayan mengelilingi mereka dengan membawa bejana-bejana yang terbuat dari perak yang berisikan makanan, dan gelas-gelas minuman, yaitu gelas yang tidak ada pegangan dan pancurannya
Firman Allah: (yang bening laksana kaca (15) (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak) kata yang pertama dimanshub karena menjadi khabar kana, yakni “kanat qawarira”.
Kata yang kedua dimanshub adakalanya karena menjadi badal atau tamyiz, karena dijelaskan firmanNya: ((yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak)
Hasan Al-Bashri dan lainnya berkata bahwa seputih perak dan sebening kaca, dan memang itu hanya terbuat dari kaca. Gelas-gelas ini dari perak, sekalipun demikian tampak bening; bagian dalamnya dapat terlihat dari bagian luarnya, dan hal seperti ini tidak ada persamaannya di dunia.
Firman Allah: (yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya) yaitu sesuai dengan ukuran pemiliknya, tidak lebih dan tidak kurang, bahkan memang disediakan untuk itu dan diukur sesuai dengan selera pemiliknya. Demikianlah makna pendapat Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid, juga dikatakan Ibnu Jarir dan lainnya. Hal ini menunjukkan perhatian yang lebih dan penghormatan yang dahsyat bagi pemiliknya.
Firman Allah SWT: (Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (17)) yaitu mereka diberi minuman, yaitu orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dalam gelas-gelas itu (segelas) khamr (yang campurannya adalah jahe) Terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang rasanya sejuk, dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang rasanya hangat, sehingga seimbang. Mereka diberi minuman yang terkadang ini dan terkadang itu. Adapun bagi orang-orang yang didekatkan, maka mereka minum masing-masing darinya sebagaimana yang dikatakan Qatadah dan lainnya. Telah disebutkan dalam firmanNya: ((yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum) di sini Allah berfirman: ((Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila (18)) yaitu zanzabil itu mata air di dalam surga diberi nama salsabila.
Mujahid berkata, bahwa itu dinamakan salsabila karena arus airnya yang lancar dan deras.
Firman Allah SWT: (Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan (19)) yaitu, mengelilingi para penghuni surga untuk melayani mereka (yang tetap muda) yaitu dalam suatu keadaan kekal, mereka tidak berubah dari keadaan itu dan usia mereka tidak bertambah dari usia itu. Ada yang menafsirkan bahwa mereka memakai gelang dan pada telinga mereka terdapat anting-anting, sesungguhnya hal ini hanya berdasarkan maknannya tentang itu. Karena anak kecil itu tidak terkait dengan hal itu bukan orang yang sudah dewasa. Firman Allah SWT: (Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan) yaitu, jika kamu melihat mereka menyebar dalam menunaikan tugasnya melayani majikan-majikan mereka, jumlah mereka yang banyak serta penampilan mereka yang cerah, warna, pakaian dan perhiasan mereka yang indah-indah, (akan kamu kira mereka adalah mutiara yang bertaburan) Tidak ada perumpamaan yang lebih indah selain ini, tidak pula ada yang lebih indah pemandangannya dari mutiara yang bertaburan di tempat yang indah.
Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat di sana) Wahai Muhammad, jika kamu melihat (di sana) yaitu di sana, yaitu surga yang penuh dengan kenikmatan, keluasan, ketinggian, dan segala sesuatu yang ada padanya berupa kemewahan dan kegembiraan (niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar) yaitu kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukau.
Firman Allah (Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal) yaitu pakaian penghuni surga di dalam surga adalah kain sutra, yang di antaranya adalah kain sutra yang tipis seperti baju dan pakaian lainnya yang dikenakan badan; kemudian kain sutra tebal yang berkilauan karena mengkilat, yang ini dipakai di bagian luar sebagaimana biasa pakaian bagian luar.
(dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak) Ini merupakan gambaran orang-orang yang berbuat kebaikan, sedangkan orang-orang yang didekatkan adalah seperti yang disebutkan di dalam firmanNya SWT: (Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra) (Surah Al-Hajj: 23)
Setelah Allah SWT menyebutkan perhisasan bagian luar yang dihiasi dengan sutra tipis dan perhiasan, lalu Allah berfirman: (dan Tuhan mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih) yaitu, Allah membersihkan batin mereka dari iri, dengki, penyakit, dan semua akhlak yang hina,
Firman Allah: (Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan) (22)) yaitu, dikatakan demikian kepada mereka sebagai penghormatan dan kebaikan terhadap mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah) dan (Dan diserukan kepada mereka, "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”) (Surah Al-A'raf:43)
Firman Allah: (dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)) yaitu Allah membalas kalian amal yang sedikit dengan pahala yang banyak
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 22: Kemudian dikatakan kepada penghuni surga dengan wujud pemuliaan : Sungguh kenikmatan ini aka nada selamanya yang disiapkan untuk kalian, di hamparkan untuk kalian, dan ia adalah balasan dari upah ganjaran untuk kalian, atas amalan shalih kalian yang telah lalu, karenan sebab amalan kalian diridhai dan diterima (Allah).
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Terhadap amal yang kamu lakukan terdahulu.
Meskipun sedikit.
Yakni dengan amal itu Allah Subhaanahu wa Ta'aala jadikan untuk kamu kenikmatan yang kekal yang banyak jumlahnya dan tidak mungkin dihitung.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 22
Semua kenikmatan tersebut disajikan sambil dikatakan kepada mereka, "inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui Allah dengan memberi balasan yang sempurna melebihi amal-amal kamu. "23-24. Setelah diuraikan tentang balasan bagi yang bertakwa, selanjutnya dijelaskan tentang bagaimana bertakwa secara baik itu. Allah menurunkan petunjuk-Nya melalui Al-Qur'an. Inilah yang disinggung oleh ayat ini. Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu wahai nabi Muhammad secara berangsur-angsur agar mudah memahaminya. Maka bersabarlah setiap saat untuk menghadapi dan melaksanakan ketetapan tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka yang mencoba untuk menghentikan dakwahmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penafsiran dari beragam ahli ilmu terhadap makna dan arti surat Al-Insan ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.