Surat Al-Muzzammil Ayat 6
ุฅูููู ููุงุดูุฆูุฉู ูฑููููููู ูููู ุฃูุดูุฏูู ููุทููููุง ููุฃูููููู ู ูููููุง
Arab-Latin: Inna nฤsyi`atal-laili hiya asyaddu waแนญ`aw wa aqwamu qฤซlฤ
Artinya: Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
ยซ Al-Muzzammil 5 โต Al-Muzzammil 7 ยป
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Surat Al-Muzzammil Ayat 6
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjelasan dari para ahli ilmu terkait kandungan surat Al-Muzzammil ayat 6, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
6. Sesungguhnya ibadah yang dilakukan di tengah malam lebih berefek terhadap hati dan lebih jelas bacaannya, karena kosongnya hati dari kesibukan dunia.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
6. Sungguh waktu malam lebih sesuai untuk menjalankan ketaatan dan ibadah, lebih mudah untuk meraih kekhusyuโan, lebih jauh dari sifat riyaโ, dan lebih mendatangkan keberkahan dan pahala, karena waktu malam memiliki ketenangan, dan jauh dari kesibukan, serta hati lebih condong kepada Allah; meski juga berat bagi jiwa untuk meninggalkan tempat tidur dan bangkit dari tidur.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
6. Sesungguhnya waktu-waktu malam itu lebih menyentuh hati (khusyuk) dengan bacaan dan lebih tepat pengucapannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
6. ุฅูููู ููุงุดูุฆูุฉู ุงููููููู (Sesungguhnya bangun di waktu malam)
Disebut shalat malam itu dengan tahajjud jika dilaksanakan setelah bangun tidur.
ูููู ุฃูุดูุฏูู ููุทููููุง(lebih tepat (untuk khusyuโ))
Yakni lebih berat untuk dilakukan daripada shalat di siang hari, sebab malam hari adalah waktu tidur.
ููุฃูููููู
ู ูููููุง(dan bacaan di waktu itu lebih berkesan)
Yakni bacaannya lebih merasuk, lebih mudah diingat dan lebih mudah untuk khusyuโ sebab ketika itu keadaan sangat sunyi dan tenang.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1). Pengajaran Jibril kepada Nabi dilakukan pada malam hari, hal ini menandakan perlunya banyak membaca Al-Qir'an pada malam Ramadhan; karena pada malam hari kesibukan berkurang, dan terkumpulnya niat yang kuat, hati dan lisan berkolaborasi dalam perenungan, sebagaiman firman Allah ta'ala: { ุฅูููู ููุงุดูุฆูุฉู ูฑููููููู ูููู ุฃูุดูุฏูู ููุทููููุง ููุฃูููููู
ู ูููููุง } "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan".
2). Sholat malam lebih membantu dalam menguatkan hafalan Al-Qur'an dan menghindari kelupaan, banyak membantu dalam perenungan, oleh karena itu Allah ta'ala berfirman: { ุฅูููู ููุงุดูุฆูุฉู ูฑููููููู ูููู ุฃูุดูุฏูู ููุทููููุง ููุฃูููููู
ู ูููููุง } "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" Ibnu Abbas berkata: { ููุฃูููููู
ู ูููููุง } "dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" Minimal mereka bisa memahami isi Al-Qurโan, Qotada berkata: lebih menjaga bacaan.
3). Pada awal surat Al-Muzzammil, Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk membacakan Al-Qurโan dengan tartil pada saat mendirikan salat malam, dan merupakan ajakan untuk merenungi Al-Qurโan, bukan rahasia lagi bahwa pengaruh besar dari bacaan tartil dalam mendorong perenungan terbukti, khususnya pada malam hari yang gelap, adanya ketenangan, dan kehadiran hati.
4). Ramadhan dengan penampakannya yang penuh berkah merupakan kesempatan sekaligus anugerah bagi seorang muslim untuk menyucikan dirinya di siang hari. Untuk mempersiapkannya menerima anugerah Al-Qur'an pada qiyamullail: { ุฅูููู ููุงุดูุฆูุฉู ูฑููููููู ูููู ุฃูุดูุฏูู ููุทููููุง ููุฃูููููู
ู ูููููุง } "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" waktu malam memberikan ketenangan hati ketika membaca Al-Qur'an, seolah-olah puasa di siang hari adalah pembersihannya, dan membaca Al-Qur'an di malam hari penghiasnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
6. Sesungguhnya ibadah malam hari itu lebih bisa menyentuh jiwa dari pada ibadah pada siang hari. Juga lebih bisa menggerakkan hati, karena suasana tenang akan membantu untuk menghayati makna
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โAwaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya bangun malam itu} waktu malam itu {lebih kuat dalam memberi ketenangan (hati)} lebih bisa selaras dengan hati {dan lebih mantap ucapannya} lebih benar bacaannya untuk menenangkan orang dan mengheningkan suara
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
6. Kemudian Allah menyebutkan hikmah dalam perintah qiyamul lail seraya berfirman, โSesungguhnya bangun di waktu malam,โ yakni, shalat pada waktu malam setelah tidur, โadalah lebih tepat (untuk khusyuโ) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan,โ yakni, lebih dekat mencapai maksud al-Quran sehingga sesuai dengan hati dan lisan, beban menjadi ringan, apa yang diucapkan bisa dipahami, dan urusannya menjadi lurus.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-9
Allah SWT memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk meninggalkan selimut yang menutupi dirinya di malam hari, lalu bangun untuk menunaikan ibadah kepada Tuhannya SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (16)) (Surah As-Sajdah) Demikianlah Nabi SAW, beliau mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT kepadanya seperti qiyamul lail. Hal itu wajib khusus bagi Nabi SAW, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (79)) (Surah Al-Israโ) di sini Allah menjelaskan kadar waktu baginya untuk melakukan qiyamul lail .Jadi Allah SWT berfirman: (Hai orang yang berselimut (Muhammad), (1) bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya) (2))
(Hai orang yang berselimut (1)) yaitu wahai orang yang sedang tidur.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah orang yang berselimut dengan pakaiannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Hai orang yang berselimut (1)) Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, engkau selimuti Al-Qur'an"
Firman Allah SWT: ((yaitu) seperduanya) badal dari malam hari, (atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua) yaitu Kami memerintakan kepadamu untuk melakukan shalat di tengah malam, lebih sedikit atau kurang sedikit tidak ada dosa bagimu dalam hal itu.
Firman Allah SWT: (Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan) yaitu, bacalah Al-Qur'an dengan perlahan-lahan karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkannya, dan demikianlah Nabi SAW membacanya. Aisyah berkata bahwa Nabi SAW membaca Al-Qur'an lalu beliau membacanya dengan tartil sehingga bacaan beliau paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (5)) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah berat mengamalkannya.
DIkatakan bahwa itu adalahberat saat diturunkan karena keagungannya. Sebagaimana yang dikatakan Zaid bin Tsabi bahwa pernah diturunkan wahyu kepada Rasulullah SAW, sedangkan paha beliau ada di atas pahaku. Maka hampir saja pahaku remuk.
Firman Allah SWT (Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (6)) Abu Ishaq meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa kata โnasyaโaโ adalah berdiri dalam bahasa Habsyah.
Ibnu Abbas berkata bahwa malam hari seluruhnya dinamakan โnasyiโahโ. Demikian juga dikatakan Mujahid dan lainnya
Jadi โnasyiโatul lailโ adalah waktu dari malam hari, yang keseluruhannya dinamakan โnasyiโahโ, yaitu bagian-bagiannya. Makna yang dimaksud adalah bahwa melakukan qiyamul lail itu lebih antara hati dan lisan dan lebih meresap ketika membaca Al-Qurโan. Oleh karena itu Allah berfirman: (adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) yaitu lebih meresap dalam hati dalam menunaikan bacaan Al-Qur'an dan lebih mudah memahaminya daripada shalat di siang hari, karena siang hari merupakan waktu menyebar manusia, banyak suara gaduh dan waktu mencari penghidupan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak)) Mujahid dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah waktu luang yang panjang. As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah sunnah yang banyak.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya) (2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit) Hal ini memberatkan orang-orang mukmin, kemudian Allah memberikan keringanan kepada mereka dan mengasihi mereka. Jadi Allah menurunkan firmanNya setelah itu: (Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang lain, mereka berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah) sampai firmanNya: (maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an) (Surah Al-Muzzammil: 20) Maka Allah SWT memberikan keluasan bagi mereka, (segala puji bagi Allah) dan Dia tidak mempersulit mereka.
Firman Allah SWT: (Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan (8)) yaitu perbanyaklah mengingatNya dan luangkanlah waktu untuk beribadah kepadaNya jika kamu telah selesai dari kesibukanmu dan menyelesaikan apa yang kamu butuhkan berupa urusan duniamu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7)) (Surah Asy-Syarh) yaitu apabila kamu telah selesai dari kesibukanmu, maka luangkanlah dirimu untuk mengerjakan ketaatan dan beribadah kepadaNya, agar kamu menjadi orang yang berlapang dada. Ibnu Zaid mengatakan hal yang semakna dengan itu atau mendekatinya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan) yaitu, ikhlaslah dalam beribadah kepadaNya.
Ibnu Jarir berkata, bahwa dikatakan kepada seorang hamba bahwa dia adalah orang yang tekun beribadah. Termasuk di dalamnya adalah hadits yang melarang melakukan tabattul, yaitu menghabiskan seluruh usia untuk beribadah dan meninggalkan perkawinan.
Firman Allah SWT: ((Dialah) Tulian timur dan barat, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai Pelindung (9)) yaitu Dialah Dzat yang Maha Merajai, yang Mengatur semua yang ada di timur dan barat, tidak ada Tuhan selain Dia. Maka sebagaimana kamu mengesakan Dia dalam ibadah, esakanlah juga Dia dalam bertawakal, dan jadikanlah Dia sebagai Pelindung. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya) (Surah Hud: 123) dan (Hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami meminta pertolongan (5)) (Surah Al-Fatihah) dan banyak ayat lain yang semakna dengan ini yang mengandung perintah untuk mengesakan peribadatan dan ketaatan hanya kepada Allah, serta berserah diri hanya kepadaNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muzzammil ayat 6: 6-7. Ketahuilah wahai Nabi Allah, bahwa shalat yang engkau bangun di malam hari setelah tidurmu menjadikanmu berkesan di dalam hati, dan lebih mendekatkan akan maksud Al Qurโan; Karena hati lebih jernih dari kesibukan keduniaan. Adapun di waktu siang maka engkau sibuk dengan urusan kehidupanmu, sibuk dengan mencari rezeki dan menyampaikan dakwah seingga membuatmu tidak sanggup untuk menyempatkan untuk ibadah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan hikmah diperintahkan melakukan qiyamullail.
Setelah tidur.
Yakni lebih dekat untuk mencapai maksud Al Qurโan. Ketika itu, lisan dan hati sejalan, kesibukan berkurang, ia dapat memahami apa yang dia ucapkan dan urusannya sedang fokus. Berbeda dengan di siang hari, maka hal itu tidak dapat tercapai.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 6
Diperintahkannya ibadah di waktu malam adalah mengandung hikmah yang sangat besar di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Sungguh, bangun untuk beribadah di waktu malam itu lebih kuat mengisi jiwa. Dan bacaan di waktu itu lebih berkesan serta lebih mudah untuk dipahami dan dihayati. 7. Sebaliknya, sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang dan melelahkan. Karena itu bangunlah di malam hari agar pekerjaanmu di siang hari yang banyak itu dapat sukses dengan pertolongan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjabaran dari berbagai mufassir terhadap makna dan arti surat Al-Muzzammil ayat 6 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi ummat. Support usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.