Surat Al-Jin Ayat 21

قُلْ إِنِّى لَآ أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا

Arab-Latin: Qul innī lā amliku lakum ḍarraw wa lā rasyadā

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan".

« Al-Jin 20Al-Jin 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat Al-Jin Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari para mufassir terhadap kandungan surat Al-Jin ayat 21, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

21-23. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang kafir itu, “ Aku tidak kuasa menolak mudarat dari kalian, tidak pula mendatangkan manfaat bagi kalian. Bila aku mendurhakai Allah, maka tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatakanku dari azabNya. Aku tidak menemukan tempat berlindung yang menjagaku dari azabNya. Yang aku bisa lakukan adalah menyampaikan kepada kalian dari Allah apa yang Allah perintahkan kepadaku agar aku menyampaikannya kepada kalian dan risalahNya yang dengannya Allah mengutusku kepada kalian. Barangsiapa durhaka kepada Allah dan RasulNya, serta berpaling dari agama Islam, maka balasannya adalah Neraka Jahanam, dia tidak akan keluar darinya selama-lamanya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21. Dan meskipun aku adalah Rasulullah yang diutus kepada seluruh makhluk, namun aku adalah seorang manusia; aku tidak memiliki kemampuan untuk menurunkan mudharat kepada orang yang memusuhiku, dan untuk memaksa mereka beriman kepadaku. Tugasku hanya menyampaikan risalah, dan setiap jin dan manusia akan menanggung pilihannya masing-masing.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Katakan kepada mereka, ”Sesungguhnya aku tidak mampu menolak mudarat yang telah ditakdirkan oleh Allah terjadi pada kalian dan tidak pula mampu mendatangkan manfaat yang telah dihalangi oleh Allah dari kalian.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. قُلْ إِنِّى لَآ أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا (Katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan”)
Yakni aku tidak mampu mencegah kemudharatan dari kalian, tidak pula aku mampu mendatangkan kebaikan kepadamu baik dalam urusan duniawi maupun agama.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Katakanlah kepada kaummu wahai Nabi: “Aku tidak bisa mencegah bencana yang datang kepada kalian, aku pun tidak bisa mendatangkan kebaikan kepada kalian. Maksudnya adalah kesesatan dan hidayah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Sesungguhnya aku tidak mampu (menolak) mudharat dan tidak pula (mendatangkan) kebaikan} manfaat {kepada kalian


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21-22. “Katakanlah, ‘ Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan’.” Yakni, aku hanyalah seorang hamba, aku tidak memiliki kuasa untuk mengatur dan bertindak atas segala sesuatu pun. “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah’,” yakni tidak ada seorang pun yang bisa aku mintai perlindungan yang bisa menyelamatkanku dari siksaan Allah. Bila seorang rasul yang merupakan manusia terbaik tidak kuasa menimpakan bahaya dan memberi manfaat serta tidak bisa menangkal suatu keburukan dari Allah jika memang dikehendaki, maka orang yang bukan rasul tentu lebih tidak bisa, “dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dariNya,” yakni tempat perlindungan dan memohon pertolongan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-24
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya agar mengesakanNya dalam beribadah, tidak menyeru seorang pun selain Dia, dan tidak menyekutukanNya dengan siapa pun. Diriwayatkan dari Ikrimah, bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan semua masjid.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya) dia berkata bahwa manusia dan jin berebutan untuk memadamkannya, tetapi Allah menolak dan menolongnya, melancarkannya dan memenangkannya atas orang-orang yang menentangnya.
Itulah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir. Pendapat ini lebih kuat berfasarkan firmanNya selanjutnya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya" (20)) yaitu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka ketika mereka mengganggu, menentang dan mendustakan beliau, serta bersatu untuk melawan kebenaran yang beliau sampaikan, dan sepakat untuk memusuhi beliau
(Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku) yaitu sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku berlindung dan bertawakal kepadaNya (dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya) Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan" (21)) yaitu sesungguhnya aku hanya seorang manusia seperti kalian yang diberi wahyu kepadaku, dan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Aku tidak mempunyai kuasa untuk memberi petunjuk kepada kalian dan menyesatkan kalian, bahkan hal semua kembali kepada Allah SWT. Kemudian Nabi SAW memberitahukan tentang diri beliau, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat melindungi beliau dari azab Allah jika beliau berbuat durhaka kepadaNya. Yaitu,”seandainya aku durhaka kepadaNya maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan aku dari azabNya (dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya) Mujahid, Qatadah, dan As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah "Tidak ada pelindung".
Qatadah juga berkata tentang firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya" (22)) yaitu, tidak ada penolong dan pelindung. Dalam suatu riwayat, tidak ada penyelamat dan tempat berlindung.
Firman Allah SWT: (Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya) Sebagian ulama berkata bahwa ini merupakan pengecualian dari firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak(pula) suatu kemanfaatan” (21)) bisa juga ditafsirkan sebagai pengecualian dari firmanNya: (sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah) yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan membebaskanku dari azabNya dan kecuali jika aku menyampaikan risalah yang wajib aku lakukan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT (Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) yaitu aku menyampaikan risalah Allah kepada kalian; dan barang siapa yang durhaka kepadaNya setelah itu, maka balasan atas hal itu adalah neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya untuk selamanya, yaitu tidak ada jalan selamat dan jalan keluar bagi mereka darinya.
Firman Allah SWT: (Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya) yaitu sampai mereka yang musyrik dari kalangan manusia dan jin menyaksikan apa yang pernah diancamkan kepada mereka pada hari kiamat. Maka pada hari itu mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya , apakah mereka ataukah orang-orang mukmin yang mengesakan Allah? yaitu, bahkan orang-orang musyrik sama sekali tidak memiliki penolong pun bagi mereka, dan mereka lebih sedikit bilangannya dibandingkan dengan tentara Allah SWT


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 21: 20-23. Katakan wahai Nabi Allah kepada mereka orang-orang kafir : Ketahuilah wahai manusia, sungguh aku hanya beribadah kepada Allah saja, dan aku tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Dan oleh sebab itu Quraisy, mereka menuntut Nabi agar meniadakan dakwahnya untuk menyeru kepada Allah, maka Allah turunkan ayat ini. Katakan olehmu juga : Sesungguhnya aku tidak dapat mencegah dari adzab Allah yang ditimpakan kepada salah satu dari manusia, jika manusia tersebut bermaksiat kepada-Nya., dan tidak ada jalan keluar dan lolos dari adzab Allah. Sesungguhnya Allah saja yang Maha Menguasai dan telah disampaikan kerisalahan dari Allah kepada kalian, dan setelah sampai kerisalahan-Nya, maka ketahuilah barangsiapa yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan menolak akan agamanya, maka sungguh balasannya adalah neraka yang tidak akan keluar darinya selamanya.
Dan firman-Nya : وَمَن يَعْصِ, yaitu bermaksiat disini maknanya adalah kufur; Karena semata-mata bermaksiat diiringi dengan keimanan, maka tidak akan kekal dalam neraka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena aku seorang hamba dan tidak berkuasa apa-apa.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 21

Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk melanjutkan menyampaikan pesan Allah, katakanlah wahai nabi Muhammad, 'aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu tanpa izin-Nya. ' tugasku hanyalah menyampaikan apa yang diwahyukannya kepadaku. 22. Jangankan terhadap orang lain bahkan terhadap diri sendiri nabi pun tidak berkuasa. Inilah yang diisyaratkan pada ayat ini. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, 'sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari azab Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjabaran dari berbagai mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-Jin ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dibaca

Ada banyak materi yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 165, Az-Zalzalah 7, Ali ‘Imran 185, Al-Ahzab 59, Al-‘Ashr 2, An-Nur 31. Ada juga Al-‘Ankabut 45, Al-Isra 24, Al-Mukminun 1-11, An-Nisa 1, An-Nur, Al-Anbiya.

  1. Al-Baqarah 165
  2. Az-Zalzalah 7
  3. Ali ‘Imran 185
  4. Al-Ahzab 59
  5. Al-‘Ashr 2
  6. An-Nur 31
  7. Al-‘Ankabut 45
  8. Al-Isra 24
  9. Al-Mukminun 1-11
  10. An-Nisa 1
  11. An-Nur
  12. Al-Anbiya

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.