Surat Al-Jin Ayat 19

وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ ٱللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا۟ يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا

Arab-Latin: Wa annahụ lammā qāma 'abdullāhi yad'ụhu kādụ yakụnụna 'alaihi libadā

Artinya: Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.

« Al-Jin 18Al-Jin 20 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat Al-Jin Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjabaran dari para mufassirun terhadap makna surat Al-Jin ayat 19, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19. Ketika Muhammad berdiri beribadah kepada Tuhannya, para jin berkumpul dalam jumlah besar, sebagian dari mereka di atas sebagian lainnya, mereka berdesak-desakkan untuk mendengar al-Quran darinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19. Allah menyampaikan kepada para makhluk bahwa jin-jin yang mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an dari Rasulullah itu hampir-hampir saling bertumpang tindih karena mereka begitu antusias dalam mendengarkannya sehingga mereka ingin mendekat kepada Rasulullah dan berdesak-desakan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Dan bahwasanya tatkala hamba Allah, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berdiri untuk menyembah Rabbnya di lembah kurma, hampir saja jin-jin itu tumpang tindih di hadapannya karena berdesak-desakan saat mereka mendengar bacaan Al-Qur`ānnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّـهِ (Dan bahwasanya tatkala hamba Allah)
Yaitu Muhammad.

يَدْعُوهُ(berdiri menyembah-Nya)
Yakni berdoa dan beribadah kepada Allah, yaitu ketika ia sedang berada di pangkal pohon kurma, sebagaimana telah disebutkan.

كَادُوا۟ يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا(hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya)
Yakni jin-jin itu hampir berdesakan di sekitar Rasulullah untuk mendengarkan al-Qur’an.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Lihat penambahan nabi dengan sebutan 'Ubudiyyah (Penghambaan) kepada Allah pada firman-Nya: { وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ ٱللَّهِ يَدْعُوهُ } "Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat)", { سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ } "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya" [Q.S. Al-Isra' : 1], { تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ } "aha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya" [Q.S. Al-Furqan : 1], { وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا } "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad)" [Q.S. Al-Baqarah : 23]; Karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan yang dicintai adalah sesuat yang dicintai.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Kemudian, keiika Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat di dalam kerumunan pohon kurma (masjid), mereka para jin berdesakan mengerumuni Nabi SAW untuk mendengarkan bacaan Al-quran Nabi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya ketika hamba Allah berdiri menyembahNya} menyembah Tuhanya {mereka itu berdesakan} jin-jin itu berdesakan {mengerumuninya} mereka berkumpul sangat berdesakan karena ingin mendengar Al-Qur'an darinya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19. “Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembahNya,” memohon dan menyembahNya serta membaca al-Quran, karena terlalu banyaknya mereka, “hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya,” yakni saling berdesakan untuk mendengarkan petunjuk yang ada di dalamnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-24
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya agar mengesakanNya dalam beribadah, tidak menyeru seorang pun selain Dia, dan tidak menyekutukanNya dengan siapa pun. Diriwayatkan dari Ikrimah, bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan semua masjid.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya) dia berkata bahwa manusia dan jin berebutan untuk memadamkannya, tetapi Allah menolak dan menolongnya, melancarkannya dan memenangkannya atas orang-orang yang menentangnya.
Itulah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir. Pendapat ini lebih kuat berfasarkan firmanNya selanjutnya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya" (20)) yaitu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka ketika mereka mengganggu, menentang dan mendustakan beliau, serta bersatu untuk melawan kebenaran yang beliau sampaikan, dan sepakat untuk memusuhi beliau
(Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku) yaitu sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku berlindung dan bertawakal kepadaNya (dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya) Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan" (21)) yaitu sesungguhnya aku hanya seorang manusia seperti kalian yang diberi wahyu kepadaku, dan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Aku tidak mempunyai kuasa untuk memberi petunjuk kepada kalian dan menyesatkan kalian, bahkan hal semua kembali kepada Allah SWT. Kemudian Nabi SAW memberitahukan tentang diri beliau, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat melindungi beliau dari azab Allah jika beliau berbuat durhaka kepadaNya. Yaitu,”seandainya aku durhaka kepadaNya maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan aku dari azabNya (dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya) Mujahid, Qatadah, dan As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah "Tidak ada pelindung".
Qatadah juga berkata tentang firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya" (22)) yaitu, tidak ada penolong dan pelindung. Dalam suatu riwayat, tidak ada penyelamat dan tempat berlindung.
Firman Allah SWT: (Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya) Sebagian ulama berkata bahwa ini merupakan pengecualian dari firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak(pula) suatu kemanfaatan” (21)) bisa juga ditafsirkan sebagai pengecualian dari firmanNya: (sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah) yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan membebaskanku dari azabNya dan kecuali jika aku menyampaikan risalah yang wajib aku lakukan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT (Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) yaitu aku menyampaikan risalah Allah kepada kalian; dan barang siapa yang durhaka kepadaNya setelah itu, maka balasan atas hal itu adalah neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya untuk selamanya, yaitu tidak ada jalan selamat dan jalan keluar bagi mereka darinya.
Firman Allah SWT: (Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya) yaitu sampai mereka yang musyrik dari kalangan manusia dan jin menyaksikan apa yang pernah diancamkan kepada mereka pada hari kiamat. Maka pada hari itu mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya , apakah mereka ataukah orang-orang mukmin yang mengesakan Allah? yaitu, bahkan orang-orang musyrik sama sekali tidak memiliki penolong pun bagi mereka, dan mereka lebih sedikit bilangannya dibandingkan dengan tentara Allah SWT


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 19: Allah mengabarkan keadaan jin ketika Nabi mengerjakan shalat dan mengeraskan suaranya dan Nabi tidak mengetahui wujud mereka (jin). Dimana mereka para jin datang satu persatu dan hampir-hampir penuh karena sebab hadir secara berjamaah berduyun-duyun yang sungguh saling berdesak-desakan sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain, karena semangat mereka untuk mendengar Al Qur’an, untuk memahami apa yang Rasul ﷺ ucapkan (baca).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Untuk mendengarkan Al Qur’an.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 19

Dan sesungguhnya ketika hamba Allah yaitu nabi Muhammad berdiri menyembah-Nya yaitu melaksanakan salat dengan sungguh-sungguh, mereka, jin-jin itu berdesakan mengerumuninya karena merasa takjub dengan apa yang mereka lihat dan dengar. 20. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada yang takjub tersebut bahwa, sesungguhnya aku hanya menyembah tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya baik malaikat, berhala, manusia jin atau makhluk apa pun. '


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjabaran dari para ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Jin ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Sering Dibaca

Terdapat ratusan halaman yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 165, Al-‘Ankabut 45, Al-Ahzab 59, Al-‘Ashr 2, Az-Zalzalah 7, An-Nur 31. Ada juga An-Nisa 1, Ali ‘Imran 185, Al-Anbiya, An-Nur, Al-Mukminun 1-11, Al-Isra 24.

  1. Al-Baqarah 165
  2. Al-‘Ankabut 45
  3. Al-Ahzab 59
  4. Al-‘Ashr 2
  5. Az-Zalzalah 7
  6. An-Nur 31
  7. An-Nisa 1
  8. Ali ‘Imran 185
  9. Al-Anbiya
  10. An-Nur
  11. Al-Mukminun 1-11
  12. Al-Isra 24

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.