Surat Al-Jin Ayat 4

وَأَنَّهُۥ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى ٱللَّهِ شَطَطًا

Arab-Latin: Wa annahụ kāna yaqụlu safīhunā 'alallāhi syaṭaṭā

Artinya: Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,

« Al-Jin 3Al-Jin 5 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Mengenai Surat Al-Jin Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjelasan dari beragam pakar tafsir terkait isi surat Al-Jin ayat 4, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

4. Yang bodoh dari kami (yaitu iblis) telah berkata atas Nama Allah sebuah perkataan yang jauh dari kebenaran, bahwa Allah mempunyai istri dan anak.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

4-5. Sedangkan yang dikatakan kepada kita oleh Iblis dan para pemimpin kesesatan dari kalangan jin tentang Allah adalah perkataan yang salah dan mengandung kekafiran, jauh sekali dari kebenaran. Dan kami tidak menyangka ada makhluk yang berani berdusta terhadap Allah dan mengatakan perkataan batil terhadap-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Dan bahwasanya Iblis telah mengatakan perkataan yang menyimpang dengan menisbahkan adanya istri dan anak kepada Allah -Subḥānahu-.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. وَأَنَّهُۥ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّـهِ شَطَطًا (Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah)
Yakni jin-jin ini mengingkari perkataan jin-jin yang musyrik dari golongan mereka yang merupakan kedustaan terhadap Allah dengan mengatakan bahwa Allah memiliki pasangan dan anak dan lain sebagianya.
Makna (الشطط) yakni kekafiran yang melampaui batas dan tersesat dari jalan yang lurus.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Sesungguhnya orang bodoh dan teledor dari kami itu berkata melampaui Allah secara berlebih-lebihan tentang kekufuran kebohongan dan tindakan melampaui batas yang menghubung-hubungkan bahwa Allah itu memiliki istri dan anak. As-Safah disini bermakna sebagai ucapan yang jauh dari kebenaran.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami} yang bodoh di antara kami yaitu Iblis {selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah} perkataan yang jauh dari kebenaran dengan berkata bahwa Dia beristri dan beranak


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4. “Dan bahwasanya, orang yang kurang akal dari kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,” yakni, perkataan lalim dari kebenaran dan menerjang batas. Yang menyebabkan hal itu adalah kebodohan dan kelemahan akalnya, sebab andai yang bersangkutan teguh dan tenang, pasti ia memahami apa yang diucapkan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa ada makhluk jin yang mendengarkan Al-Qur'an, lalu mereka beriman, membenarkan dan taat kepadanya. Maka Allah SWT berfirman: (Katakanlah (hai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan (1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar") yaitu menuju jalan lurus dan keberhasilan (lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami) Kedudukan ini serupa dengan firmanNya: (Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an) (Surah Al-Ahqaf: 29) Telah kami sebutkan beberapa hadits yang menyebutkan tentang itu sehingga tidak perlu diulangi lagi.
Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Maha tinggi kebesaran Tuhan kami) diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (kebesaran Tuhan kami) yaitu perbuatan, perintah, dan takdirNya.
Qatadah berkata bahwa Maha Tinggi kebesaran, keagungan, dan perintahNya.
Firman Allah SWT: (Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak) yaitu, Maha Tinggi Allah dari mempunyai istri dan anak. Jin berkata bahwa Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Mulia dari mempunyai istri dan anak, ketika mereka masuk Islam dan beriman kepada Al-Qur'an. Kemudian mereka berkata: (Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah (4))
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Orang yang kurang akal daripada kami) yang mereka maksud adalah iblis.
Ibnu zaid berkata tentang (yang melampaui batas) yaitu kezaliman yang besar.
Bisa ditafsirkan bahwa maksud firmanNya, (Orang yang kurang akal daripada kami) sebagai isim jenis yang pengertiannya mencakup semua orang yang beranggapan bahwa Allah memiliki istri dan anak. Oleh karena itu mereka berkata: (Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan) yaitu sebelum dia masuk Islam ((perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah) yaitu, yang bathil dan tidak benar. Oleh karena itu mereka berkata: (dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah (5)) yaitu kami tidak mengira bahwa manusia dan jin itu bersepakat membuat kedustaan terhadap Allah SWT karena mereka menisbatkan istri dan anak kepadaNya. Dan setelah kami mendengar Al-Qur'an dan kami beriman kepadanya, lalu kami mengetahui bahwa mereka berdusta terhadap Allah dalam pengakuan mereka itu.
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan (6)) yaitu kami berpandangan bahwa kami lebih utama daripada manusia karena mereka sering meminta perlindungan kepada kami, jika mereka berada di sebuah lembah atau suatu tempat yang mengerikan berupa hutan dan tempat lainnya. Sebagaimana yang biasa dilakukan orang-orang Arab di masa Jahiliyah mereka yangmeminta perlindungan kepada pemimpin jin di tempat mereka beristirahat agar mereka tidak ditimpa sesuatu yang buruk. Sebagaiman seseorang dari mereka jika memasuki kota musuh mereka di bawah perlindungan, dan penjagaan orang besar. Ketika jin melihat bahwa manusia itu selalu meminta perlindungan kepada mereka karena takut kepada mereka, maka jin-jin semakin membuat mereka lebih takut, lebih ngeri, dan lebih pengecut. sehingga manusia tetap takut kepada mereka dan lebih banyak meminta perlindungan kepada mereka, sebagaimana yang dikatakan Qatadah tentang firmanNya: (maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan) yaitu berdosa, dan jin bertambah berani kepada manusia.
Abu Al-Aliyah, Ar-Rabi' dan Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (rahaqa) bahwa maknannya adalah takut.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun (7)) yaitu Allah tidak akan mengutus seorang rasulpun setelah itu. Pendapat ini dikatakan Al-Kalabi dan Ibnu Jarir


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 4: Berkata para jin yang mendengar Al Qur’an : Sesungguhnya mereka yang dungu dan bodoh dan kurang akal, mereka berkata atas Allah dengan perkataan yang jauh dan melampaui batas dengan dakwaan bahwa Allah memiliki teman dan anak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang dimaksud dengan perkataan yang melampaui batas, ialah mengatakan bahwa Allah mempunyai istri dan anak. Hal ini karena kebodohan mereka dan kelemahan akalnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 4

4-5. Jin yang mendengar bacaan Al-Qur'an tersebut melanjutkan testimoninya di hadapan kaumnya dengan menyatakan, "dan sesungguhnya orang yang bodoh kurang sehat akalnya di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah yang maha esa, dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah, dengan menasabkan sekutu, istri dan anak kepada-Nya. "4-5


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penafsiran dari berbagai ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Jin ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dibaca

Kami memiliki ratusan topik yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: An-Nisa 1, Al-Anbiya, An-Nur 31, Al-Isra 24, An-Nur, Al-Mukminun 1-11. Juga Al-Ahzab 59, Ali ‘Imran 185, Az-Zalzalah 7, Al-Baqarah 165, Al-‘Ankabut 45, Al-‘Ashr 2.

  1. An-Nisa 1
  2. Al-Anbiya
  3. An-Nur 31
  4. Al-Isra 24
  5. An-Nur
  6. Al-Mukminun 1-11
  7. Al-Ahzab 59
  8. Ali ‘Imran 185
  9. Az-Zalzalah 7
  10. Al-Baqarah 165
  11. Al-‘Ankabut 45
  12. Al-‘Ashr 2

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.