Surat Al-Jin Ayat 1

قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا

Arab-Latin: Qul ụḥiya ilayya annahustama'a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami'nā qur`ānan 'ajabā

Artinya: Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,

« Nuh 28Al-Jin 2 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Jin Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran mendalam dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjabaran dari beragam mufassirun berkaitan kandungan surat Al-Jin ayat 1, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-2. Katakanlah (wahai Rasul) “Allah mewahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah mendengar tilawah al-Quran yang aku takutkan. Ketika mereka mendengarnya, mereka berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya kami mendengar al-Quran yang sangat bagus dalam balaghoh dan kefasihannya, hikmah-hikmah, hukum-hukum dan berita-beritanya, ia mengajak kepada kebenaran dan hidayah, lalu kami membenarkan al-Quran itu dan mengamalkannya, kami tidak akan menyekutukan Tuhan kami yang telah menciptakan kami dengan siapapun dalam beribadah kepadaNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1. Hai Nabi yang mulia, sampaikanlah kepada semua orang yang memungkinkan kamu sampaikan kepadanya, bahwa Allah mewahyukan kepadamu sekelompok jin -yang berjumlah sekitar 3 hingga 10- telah mendengarkan al-Qur’an darimu, sehingga membuat mereka takjub.

Para jin itu kemudian berkata kepada kaum mereka: “Kami telah mendengarkan perkataan yang sangat mengagumkan, sungguh itu adalah perkataan yang tidak seperti yang biasa kami dengar.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Katakan -wahai Rasul- kepada umatmu, “Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin di belakang kebun kurma telah mendengar bacaan Al-Qur`ānku, lalu setelah mereka kembali kepada kaumnya, mereka berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan perkataan yang dibacakan, keterangannya dan kefasihan lafalnya sangat menakjubkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ (Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku)
Yakni hai Muhammad, katakanlah kepada umatmu: “Allah telah mewahyukan kepadaku melalui malaikat Jibril.

أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ(bahwasanya: telah mendengarkan (Al Quran ) sekumpulan jin)
Yakni sekelompok mereka telah mendengar bacaan al-Qur’an dariku. Terdapat pendapat mengatakan bahwa surat yang dibacakan adalah surat al-Alaq.
Allah tidak mengutus seorang rasulpun kepada kaum jin dari golongan mereka, namun seluruh rasul berasal dari golongan manusia.

فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا(lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan)
Mereka berkata kepada kaumnya setelah kembali kepada mereka: kami telah mendengar bacaan yang kefasihannya sangat menakjubkan. Pendapat lain mengatakan: yakni menakjubkan dalam kandungan pelajaran di dalamnya. Pendapat lain mengatakan: yakni dalam keberkatannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1. Katakan lah wahai Nabi kepada umatmu: “Sejumlah jin (An-Nafaru yaitu bilangan antara 3 sampai 10) menyimak bacaan Al-Quranku, lalu mereka (jin) berkata:”Sesungguhnya kami menyimak bacaan Al-Quran yang kefasihannya, kejelasannya dan maknanya sangat menakjubkan. Kami belum pernah mendengarkan hal ini sebelumnya”. Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya. Ibnu Abbas dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Imam Muslim dan Tirmidzi berkata: “Sejumlah jin menyimak Al-Quran ketika suatu saat Nabi SAW melaksanakan shalat fajar (shubuh) bersama para sahabatnya”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan} segolongan {jin telah mendengarkan” Lalu, mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan} sangat menakjubkan kefasihan dan keterangannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1. Maksudnya, “katakanlah,” wahai Rasul kepada manusia, “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Quran).” Allah mengalihkan mereka kepada RasulNya untuk mendengarkan tanda-tanda kebesaranNya agar hujjah tegak atas mereka, agar nikmat sempurna atas mereka dan agar mereka memberi peringatan kepada kaumnya. Allah memerintahkan RasulNya untuk mengisahkan berita tentang jin tersebut kepada manusia. Yaitu ketika mereka mendekat kepada beliau, lalu mereka berkata, “Diamlah kalian.” Ketika mereka diam menyimak dengan seksama, mereka memahami makna-maknanya dan hakikat-hakikatnya merasuk ke dalam hati mereka, “lalu mereka berkata,’Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan’,” yakni, salah satu keajaiban tinggi dan tuntutan luhur.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa ada makhluk jin yang mendengarkan Al-Qur'an, lalu mereka beriman, membenarkan dan taat kepadanya. Maka Allah SWT berfirman: (Katakanlah (hai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan (1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar") yaitu menuju jalan lurus dan keberhasilan (lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami) Kedudukan ini serupa dengan firmanNya: (Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an) (Surah Al-Ahqaf: 29) Telah kami sebutkan beberapa hadits yang menyebutkan tentang itu sehingga tidak perlu diulangi lagi.
Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Maha tinggi kebesaran Tuhan kami) diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (kebesaran Tuhan kami) yaitu perbuatan, perintah, dan takdirNya.
Qatadah berkata bahwa Maha Tinggi kebesaran, keagungan, dan perintahNya.
Firman Allah SWT: (Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak) yaitu, Maha Tinggi Allah dari mempunyai istri dan anak. Jin berkata bahwa Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Mulia dari mempunyai istri dan anak, ketika mereka masuk Islam dan beriman kepada Al-Qur'an. Kemudian mereka berkata: (Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah (4))
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Orang yang kurang akal daripada kami) yang mereka maksud adalah iblis.
Ibnu zaid berkata tentang (yang melampaui batas) yaitu kezaliman yang besar.
Bisa ditafsirkan bahwa maksud firmanNya, (Orang yang kurang akal daripada kami) sebagai isim jenis yang pengertiannya mencakup semua orang yang beranggapan bahwa Allah memiliki istri dan anak. Oleh karena itu mereka berkata: (Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan) yaitu sebelum dia masuk Islam ((perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah) yaitu, yang bathil dan tidak benar. Oleh karena itu mereka berkata: (dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah (5)) yaitu kami tidak mengira bahwa manusia dan jin itu bersepakat membuat kedustaan terhadap Allah SWT karena mereka menisbatkan istri dan anak kepadaNya. Dan setelah kami mendengar Al-Qur'an dan kami beriman kepadanya, lalu kami mengetahui bahwa mereka berdusta terhadap Allah dalam pengakuan mereka itu.
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan (6)) yaitu kami berpandangan bahwa kami lebih utama daripada manusia karena mereka sering meminta perlindungan kepada kami, jika mereka berada di sebuah lembah atau suatu tempat yang mengerikan berupa hutan dan tempat lainnya. Sebagaimana yang biasa dilakukan orang-orang Arab di masa Jahiliyah mereka yangmeminta perlindungan kepada pemimpin jin di tempat mereka beristirahat agar mereka tidak ditimpa sesuatu yang buruk. Sebagaiman seseorang dari mereka jika memasuki kota musuh mereka di bawah perlindungan, dan penjagaan orang besar. Ketika jin melihat bahwa manusia itu selalu meminta perlindungan kepada mereka karena takut kepada mereka, maka jin-jin semakin membuat mereka lebih takut, lebih ngeri, dan lebih pengecut. sehingga manusia tetap takut kepada mereka dan lebih banyak meminta perlindungan kepada mereka, sebagaimana yang dikatakan Qatadah tentang firmanNya: (maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan) yaitu berdosa, dan jin bertambah berani kepada manusia.
Abu Al-Aliyah, Ar-Rabi' dan Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (rahaqa) bahwa maknannya adalah takut.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun (7)) yaitu Allah tidak akan mengutus seorang rasulpun setelah itu. Pendapat ini dikatakan Al-Kalabi dan Ibnu Jarir


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 1: Surat ini diawali dengan perintah Allah kepada Nabi-Nya ﷺ agar mengatakan kepada kaumnya : Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku bahwa segolongan jin, mereka telah mendengar bacaan Al Qur’an; Dimana pada saat itu Nabi ﷺ shalat di luar Mekkah dan mengeraskan bacaannya; Pada saat itu berpapasanlah dengan segolongan jin, kemudian mereka mendengarnya disaat Rasul membacanya; Mereka saling berwasiat agar diam dan menyimak bacaan Al Qur’an sampai selesesainya bacaan. Maka ketika segolongan jin tersebut kembali kepada kaumnya, mereka berkata : Sungguh kami mendengar Al Qur’an yang agung dan indah, kami belum pernah mendengar dengan yang semisal dengannya selama kami hidup. Dikatakan juga (oleh para ahli tafsir) bahwa surat yang telah didengar (oleh jin) adalah surat Iqra’ (Al Alaq), berkata yang lain surat Ar Rahman. Faidah pengkabaran dari Rasul ﷺ ini adalah sebagai kabar bahwa Rasul adalah utusan bagi Jin dan Manusia, dan pengkabaran bahwa pencegahan orang-orang kafir (dari masuknya ke dalam agama islam) dan penentangan mereka atas Rasul, tidaklah kecuali hanyalah sebagai bentuk penjagaan dari pembesar-pembesar mereka dan hanyalah masalah kekuasaan dari siapa yang mengikuti selain pembesar-pembesar mereka, yang mereka telah mati (nenek moyang mereka), sebagaimana dikatakan Abu Jahl kepada Abu Thalib : Apakah engkau hendak mengikuti jalannya Abdul Muththalib. Sebagaimana jin yang tidaklah diutus kepadanya para Rasul; Mereka para jin mengikuti petunjuk yang datang dari Muhammad ﷺ. Berkata para ahli tafsir : Mereka orang-orang musyrik lari dari (permisalan) para jin (yang mendapat petunjuk) karena sebab mereka para jin sebelumnya mengikuti agama yahudi. Para ahli tafsir berhukum dengan firman Allah : قَالُوا۟ يَـٰقَوْمَنَآ إِنَّا سَمِعْنَا كِتَـٰبًا أُنزِلَ مِنۢ بَعْدِ مُوسَىٰ, yang artinya : Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa”. {Al Ahqaf : 30}.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah pergi bersama beberapa orang para sahabatnya menuju pasar ‘Ukazh. Sedangkan para setan telah dihalangi mendengarkan berita dari langit; mereka telah dilempari panah api sehingga mereka kembali (tidak jadi mencuri berita), dan (setan-setan) yang lain berkata, “Ada apa dengan kamu?” Mereka menjawab, “Kami telah dihalangi mendapatkan berita dari langit dan telah dihujani panah-panah api.” Lalu (setan-setan yang lain itu) mengatakan, “Tidaklah keadaannya demikian kecuali karena ada sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, lakukanlah perjalanan di bagian timur bumi dan bagian baratnya, kemudian lihatlah apa yang sedang terjadi.” Maka mereka (para setan itu) pergi ke bagian timur bumi dan bagian baratnya untuk melihat kejadian apa yang menghalangi mereka untuk mendengarkan berita dari langit. Sedangkan para setan yang pergi menuju Tihamah pergi mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Nakhlah ketika Beliau sedang dalam perjalanan menuju pasar ‘Ukazh dan shalat Subuh dengan para sahabatnya. Ketika mereka mendengarkan Al Qur’an, maka mereka memperhatikannya dengan seksama dan berkata, “Inilah yang menghalangi kamu mendengar berita dari langit.” Ketika itulah mereka kembali ke kaum mereka dan berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al Qur’an),-- (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,” Dan Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan ayat kepada Nabi-Nya, “Katakanlah (Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan Al Quran),…dst.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi dan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah).

Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menghadapkan mereka (sekumpulan jin) kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mendengarkan ayat-ayat-Nya agar hujjah tegak terhadap mereka, nikmat menjadi sempurna dan mereka menjadi pemberi peringatan terhadap kaum mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menceritakan berita ini kepada manusia, dimana ketika mereka (sekumpulan jin) tiba di dekat Beliau, mereka berkata kepada sesama mereka, “Diamlah.” setelah mereka semua terdiam, mereka mendengarnya dan memahami maknanya, dan hakikatnya pun sampai ke hati mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 1

Di akhir surah sebelum surah ini yaitu surah Nuh disebutkan doa Nabi Nuh atas perilaku kaumnya yang menolak dakwahnya. Di awal surah ini dijelaskan tentang dakwah Nabi Muhammad dengan al-Qur?an yang merupakan kitab suci yang amat mengagumkan dari segala aspeknya. Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada seluruh manusia, ?Telah diwahyukan kepadaku melalui Jibril, bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan al-Qur?an, lalu mereka berkata, 'Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan kata-kata maupun kandungan Al-Qur?an.'"2. "Al-Qur?an yang memberi petunjuk dengan jelas lagi lemah lembut kepada jalan yang benar untuk mengenal Allah, kami yakin itu pasti firman Allah bukan buatan manusia, lalu kami beriman kepadanya. Dan sejak saat itu kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, karena hal tersebut adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Jin ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Support syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikaji

Kaji berbagai materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: An-Nur 31, Az-Zalzalah 7, Ali ‘Imran 185, Al-Mukminun 1-11, Al-Baqarah 165, An-Nur. Juga Al-‘Ankabut 45, An-Nisa 1, Al-Isra 24, Al-‘Ashr 2, Al-Ahzab 59, Al-Anbiya.

  1. An-Nur 31
  2. Az-Zalzalah 7
  3. Ali ‘Imran 185
  4. Al-Mukminun 1-11
  5. Al-Baqarah 165
  6. An-Nur
  7. Al-‘Ankabut 45
  8. An-Nisa 1
  9. Al-Isra 24
  10. Al-‘Ashr 2
  11. Al-Ahzab 59
  12. Al-Anbiya

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.