Surat Al-Ma’arij Ayat 6

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُۥ بَعِيدًا

Arab-Latin: Innahum yaraunahụ ba'īdā

Artinya: Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil).

« Al-Ma'arij 5Al-Ma'arij 7 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Tentang Surat Al-Ma’arij Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penafsiran dari banyak ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Ma’arij ayat 6, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6-7. Sesungguhnya orang-orang kafir itu memandang azab itu jauh, bagi mereka itu tidak akan terjadi, sedangkan Kami melihatnya dekat, tidak bisa tidak.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6-7. Orang-orang musyrik itu mengingkari terjadinya hari kiamat, oleh sebab itu mereka mengoloknya dan meminta agar kiamat segera terjadi. Padahal hari kiamat pasti akan terjadi, oleh sebab itu kedatangannya diungkapkan dengan kata ‘dekat’, karena segala yang akan datang itu dekat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Sesungguhnya mereka menyangka siksa ini jauh, tidak mungkin terjadi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُۥ بَعِيدًا (Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil))
Yakni menganggap itu adalah hal mustahil.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

5-7

Kebenarannya sama, namun semakin besar ketulusan dan kesucian jiwa, semakin besar pula kemampuannya untuk menyikapi suatu peristiwa secara positif, betapapun hebatnya peristiwa tersebut, dan besarnya kebodohan di dalamnya membutakan kita dari melihat realitas dan masa depan dengan cara yang benar!


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6-7. Sesungguhnya orang-orang musyrik itu beranggapan bahwa hari itu mustahil terjadi. Sedangkan kami melihatnya sudah dekat kejadiannya, karena setiap hal yang diciptakan itu sangat dekat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya mereka memandangnya jauh} bereka menganggap bahwa terjadinya azab itu mustahil


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

5-7. Allah berfirman, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik,” yakni bersabarlah atas seruan dakwahmu untuk kaummu dengan sabar yang baik, jangan malas dan enggan, tapi teruslah berjalan di atas perintah Allah. Serulah para hambaNYa kepada tauhid. Jangan sampai ketidaktaatan dan ketidaktertarikan mereka yang kau saksikan menghalangimu. Karena bersabar atas hal tersebut merupakan kebaikan yang banyak. “Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi),” kata ganti kembali kepada Hari Kebangkitan yang di dalamnya terdapat azab bagi mereka yang memintanya. Yaitu, kondisi mereka adalah kondisi orang yang memungkiri azab dan orang yang dikalahkan oleh kesengsaraan serta hilang akal hingga menganggap mustahil Hari Kebangkitan yang ada dihadapannya. Allah memandangnya dekat karena Dia Mahalembut dan Sabar yang tidak menyegerakan. Allah mengetahui azab itu pasti terjadi. Semua yang akan terjadi berarti dekat.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
(Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi (1)) Di dalamnya terkandung lafazh yang ditunjukkan dengan huruf “ba’”,, seakan-akan lafazh itu diperkirakan, bentuknya adalah seseorang meminta agar disegerakan datangnya azab yang akan terjadi, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janjiNya) (Surah Al-Hajj: 47) yaitu azabNya pasti terjadi.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Seseorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi (1)) dia berkata bahwa itu adalah An-Nadhr bin Al-Harits bin Kildah. Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Seseorang peminta telah meminta) Seseorang berdoa, meminta agar azab yang terjadi di akhirat itu diturunkan. Mujahid berkata bahwa hal ini seperti ucapan mereka: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini dialah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) (Surah Al-Anfal: 32)
Firman Allah SWT (yang bakal terjadi (1) untuk orang-orang kafir) yaitu disiapkan untuk orang-orang kafir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya ((Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik) yaitu memiliki ketinggian dan keutamaan-keutamaan.
Mujahid berkata tentang firmanNya (yang memiliki tempat-tempat naik) yaitu tempat-tempat naik ke langit.
Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Dzat yang mempunyai keutamaan-keutamaan dan kenikmatan.
Firman Allah SWT: (Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan) dari Qatadah bahwa (ta'ruju) adalah naik.
Kami telah menjelaskan lafazhnya dalam firman Allah SWT: (Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki (27)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah SWT: (dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun) dia berkata yaitu hari kiamat.
Allah SWT menjadikannya bagi orang-orang kafir, yaitu lima puluh ribu tahun.
Firman Allah SWT: (Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik (5)) yaitu bersabarlah, wahai Muhammad, dalam menghadapi kaummu yang mendustakanmu dan permintaan mereka agar azab itu segera diturunkan terhadap mereka, karena ketidakpercayaan mereka dengan kejadiannya. Sebagaimana firmanNya: (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi)) (Surah Asy-Syura: 18) Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil) (6)) yaitu kejadian azab itu, orang-orang kafir menganggap bahwa hari kiamat itu mustahil terjadi (Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi) (7)) yaitu orang-orang yang beriman meyakini bahwa hari kiamat itu sudah dekat, sekalipun mereka tidak mengetahui kapan kejadiannya, kecuali Allah saja. Akan tetapi, sesuatu yang pasti terjadi itu sudah dekat, karena itu pasti terjadi


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ma’arij ayat 6: 6-7. Allah menjelaskan bahwa mereka orang-orang musyrik dengan sebab pengingkaran mereka atas hari kebangkitan dan hisab akan menjauhkan dari ditimpanya adzab dan turunnya (adzab) kepada mereka. Dan mereka memandang perkara ini jauh dan mustahil, akan tetapi Allah memandangnya dekat dan pasti bagi mereka (tidak mustahil).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bisa juga dhamir (k. ganti nama) pada kata “huu” di ayat tersebut kembalinya kepada kebangkitan, dimana pada saat itu terjadi azab terhadap orang-orang yang memintanya itu.

Keadaan mereka adalah keadaan orang-orang yang mengingkarinya sehingga menganggap jauh apa yang ada di hadapannya berupa kebangkitan, padahal Allah Subhaanahu wa Ta'aala memandangnya dekat karena Dia Mahalembut, Mahasantun dan tidak cepat-cepat, dan Dia mengetahui bahwa hal itu pasti terjadi dan sesuatu yang pasti terjadi adalah dekat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 6

6-7. Mereka kaum kafir itu memandang azab itu jauh yaitu mustahil terjadi. Sedangkan kami memandangnya dekat yaitu pasti terjadi dan mudah bagi kami


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun terkait isi dan arti surat Al-Ma’arij ayat 6 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong perjuangan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Banyak Dibaca

Terdapat banyak materi yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Jatsiyah, Ali ‘Imran 110, Al-Ahzab 56, Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 152. Termasuk Al-Baqarah 168, An-Nisa 29, Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 146, Al-Anfal, An-Nur 26.

  1. Al-Jatsiyah
  2. Ali ‘Imran 110
  3. Al-Ahzab 56
  4. Thaha
  5. Al-Insyirah 6
  6. Al-Baqarah 152
  7. Al-Baqarah 168
  8. An-Nisa 29
  9. Al-Jumu’ah 10
  10. An-Nisa 146
  11. Al-Anfal
  12. An-Nur 26

Pencarian: tuliskan ayat 1-5 dari surah al alaq, surah asy syams dan terjemahan, surah an-nur ayat 24, surat hud ayat 119, surat ali imran ayat 10

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: