Surat Al-Munafiqun Ayat 1

إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ

Arab-Latin: Iżā jā`akal munāfiqụna qālụ nasy-hadu innaka larasụlullāh, wallāhu ya'lamu innaka larasụluh, wallāhu yasy-hadu innal-munāfiqīna lakāżibụn

Artinya: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.

« Al-Jumu'ah 11Al-Munafiqun 2 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Al-Munafiqun Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Munafiqun Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penjabaran dari banyak mufassirin mengenai makna surat Al-Munafiqun ayat 1, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1. Apabila orang-orang munafik itu mengahadiri majelismu (wahai rasul) mereka berkata dengan lisan mereka, “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah” dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu adalah para pendusta dalam kesaksian yang mereka perlihatkan kepadamu dan sumpah mereka dengan lisan mereka, serta apa yang mereka simpan dalam dada mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1. Allah memperingatkan Rasul-Nya dan orang-orang beriman dari kedustaan dan tipu daya orang-orang munafik: Hai Rasulullah, jika orang-orang munafik datang kepadamu dan berkata karena ingin menarik perhatian, “Kami bersaksi bahwa kamu wahai Muhammad benar-benar Rasulullah.” Allah mengetahui bahwa kamu benar-benar Rasulullah, dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu telah berdusta.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Jika orang-orang munafik yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran menghadiri majlismu -wahai Rasul- mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa engkau adalah benar-benar utusan Allah.” Dan Allah Maha Tahu bahwa engkau adalah benar-benar utusan-Nya. Allah juga bersaksi bahwasanya orang-orang munafik itu benar-benar berdusta dalam klaim mereka bahwa mereka bersaksi dari dari hati mereka yang terdalam bahwa engkau adalah Rasul-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. إِذَا جَآءَكَ الْمُنٰفِقُونَ (Apabila orang-orang munafik datang kepadamu)
Yakni jika mereka datang dan menghadiri majelismu.

قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّـهِ ۗ( mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah rasul Allah)
Mereka menekankan persaksian mereka agar menampakkan bahwa itu berasal dari lubuk hati mereka dengan penuh ketulusan.
Makna (نشهد) yakni kami mengetahui dan bersumpah.

وَاللَّـهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ(Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya)
Allah membenarkan perkataan mereka karena mengandung persaksian bagi Nabi Muhammad tentang kebenaran kerasulannya, agar tidak difahami bahwa pendustaan Allah terhadap perkataan mereka yang akan disebutkan dalam kalimat selanjutnya merujuk pada kerasulan Muhammad.

وَاللَّـهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنٰفِقِينَ لَكٰذِبُونَ(dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta)
Yakni mereka berdusta dalam pengakuan mereka bahwa persaksian mereka bagi Nabi Muhammad tentang kerasulannya adalah dari lubuk hati mereka yang disampaikan dengan penuh ketulusan, bukan berdusta dalam kalimat yang mereka ucapkan, sebab persaksian mereka tentang kerasulan Muhammad adalah suatu kebenaran.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1. Jika datang kepadamu Wahai Nabi para orang munafik, mereka akan berkata: “Kami bersumpah demi Allah bahwa engkau adalah utusanNya” Hal ini diucapkan untuk menjaga diri dan harta benda mereka. Allah mengetahui bahwa sesungguhnya dirimu adalah sebenar-benarnya rasul. Kalimat yang bertentangan ini sebagai wujud penekanan untuk menjaga kedudukan Rasulallah SAW. Allah mengetahui dan bersumpah bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu berbohong atas apa yang mereka serukan berupa keimanan. Orang munafik adalah orang yang menunjukkan keislamannya dan menyembunyikan kekufurannya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apabila orang-orang munafik} oranag-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufurannya {datang kepadamu, mereka berkata,“Kami bersaksi bahwa kamu benar-benar utusan Allah” Allah mengetahui bahwa kamu benar-benar utusanNya. Allah pun bersaksi bahwa orang-orang munafik itu benar-benar para pendusta


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1. Ketika Nabi tiba di Madinah, Islam menyebar dan menguat, sekelompok orang dari kalangan suku Aus dan Khazraj menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran agar wibawa mereka tetap ada, darah mereka terjaga dan harta mereka aman. Allah menyebutkan sifat-sifat mereka yang dapat diketahui agar semua hamba mewaspadai dan mengetahui mereka secara pasti seraya berfirman, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata,” seraya mendustakan “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Kesaksian orang-orang munafik ini adalah sebagai kedustaan dan kemunafikan padahal mereka tidak perlu bersaksi untuk menegaskan RasulNya karena sesungguhnya Allah “mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta,” dalam perkataan dan pengakuan mereka, serta perkataan yang mereka ucapkan itu bukan yang sebenarnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-4
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang munafik bahwa mereka hanya mengakui Islam dengan mulut saja, jika mereka datang kepada Nabi SAW. Adapun dalam bathin mereka tidaklah demikian bahkan kebalikannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah") yaitu apabila mereka datang kepadamu dan menghadapimu dengan itu, serta menampakkan hal itu kepadamu, kenyataannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan. Oleh karena itu ayat ini menunjukkan kalimat yang memberitahukan bahwa sesungguhnya Rasulallah SAW adalah utusan Allah (Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya)
Kemudian Allah SWT berfirman (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta) yaitu dalam apa yang mereka beritahukan, sekalipun mereka menampakkan hal yang sungguhan, karena sesungguhnya mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka ucapkan dan tidak membenarkannya dalam hati mereka. Oleh karena itu mereka didustakan berdasarkan keyakinan mereka.
Firman Allah SWT: (Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mereka melindungi diri mereka dengan sumpah palsu dan berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa yang .mereka katakan, dan teperdayalah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat perkara mereka, sehingga menyangka mereka adalah orang-orang muslim. Adakalanya mereka dijadikan panutan dalam perbuatannya, dan ucapannya dibenarkan, padahal sesungguhnya keadaan mereka dalam batinnya sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Islam dan para pemeluknya. Dengan demikian, maka mereka itu menimpakan kemudharatan besar kepada kebanyakan orang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan) (aimaanahum) bentuk jamak dari yamin. Firman Allah SWT: (Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti (3)) yaitu sesungguhnya ditetapkan atas mereka kemunafikan hanya karena mereka menanggalkan keimanan dan kembali kepada kekufuran dan mengganti petunjuk dengan kesesatan. lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. yaitu, petunjuk tidak akan dapat sampai ke dalam hati mereka, dan tidak ada kebaikan yang dapat menggugahnya, maka hati mereka tidak dapat mengerti dan tidak dapat mendapat petunjuk.
Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka) yaitu, mereka memiliki penampilan yang baik-baik, pandai dan fasih berbicara,. Apabila perkataan mereka didengar, maka pendengarnya akan terpesona oleh perkataan mereka yang fasih. Padahal kenyataannya hati mereka sangat lemah, rapuh, penakut, dan pengecut. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka) yaitu manakala terjadi suatu peristiwa atau suatu kejadian atau hal yang menakutkan, maka mereka berkeyakinan hal itu akan menimpa diri mereka karena mereka pengecut. sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati; dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (19)) (Surah Al-Ahzab) Mereka adalah orang-orang yang berpenampilan saja, tetapi dalamnya tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?) yaitu bagaimanakah mereka sampai dipalingkan dari petunjuk kepada kesesatan?


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Munafiqun ayat 1: Ketika orang-orang munafik datang kepada Rasulullah ﷺ di majelis beliau, mereka berkata dengan maksud mendustakan dan menipu : Kami bersaksi wahai Muhammad ﷺ bahwa engkau Rasul yang diutus Allah dengan benar. Dan Allah mengetahui bahwa engkau adalah utusan Allah; Engkau tidak butuh persaksian mereka (orang-orang munafik), yang kemudian mereka berdusta kepada Allah dengan perkataan “kami bersaksi”; Maka Allah berkata : Allah bersaksi bahwa kalian wahai orang-orang munaafik sungguh pendusta; Karena Allah mengetahi bahwa mereka menyembunyikan kedustaan, dan mereka tidak meyakini sebagaimana persaksian mereka kepada Rasul.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Zaid bin Arqam ia berkata, “Aku berada dalam pasukan perang, lalu aku mendengar Abdullah bin Ubay berkata, “Janganlah kamu berinfak kepada orang-orang yang berada di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga mereka bubar (meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam). Sungguh, jika kita pulang dari sisi Beliau, pastilah orang yang kuat akan mengusir orang yang lemah dari sana." Maka aku ceritakan hal itu kepada pamanku atau ke Umar, lalu dia menceritakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Beliau memanggilku dan aku menceritakan kepadanya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan orang kepada Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya, lalu mereka bersumpah bahwa mereka tidak berkata demikian, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganggapku dusta dan membenarkannya, sehingga aku merasakan kesedihan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku pun duduk di rumah, lalu pamanku berkata kepadaku, “Engkau tidak ingin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendustakanmu dan membencimu,” maka Allah Ta’ala menurunkan ayat, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad),…dst.” Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim orang kepadaku untuk membacakan ayat dan berkata, “Sesungguhnya Allah telah membenarkan kamu wahai Zaid.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, jumlah kaum muslimin di Madinah cukup banyak dan Islam pun semakin kuat di sana, maka di antara penduduknya yang belum memeluk Islam menampakkan keimanan di luar dan menyembunyikan kekafiran di batinnya agar kedudukannya tetap terjaga, darahnya tetap terpelihara dan harta mereka dapat terjaga, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sifat mereka agar diketahui sehingga kaum mukmin dapat bersikap waspada terhadap mereka dan berada di atas pengetahuan.

Dengan lisan mereka yang berbeda dengan hatinya.

Persaksian dari kaum munafik ini adalah dusta dan nifak, padahal untuk memperkuat Rasul-Nya tidak dibutuhkan persaksian mereka.

Dalam ucapan dan dakwaan mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Munafiqun Ayat 1

Apabila orang-orang munafik di madinah datang kepadamu Muhammad, lalu mereka berkata di hadapanmu, 'kami mengakui bahwa engkau adalah rasul Allah, ' untuk menunjukkan bahwa mereka beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka janganlah engkau percaya terhadap ucapan mereka. Dan sebaliknya yakinlah, Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar rasul-Nya dengan menurunkan wahyu dan melindungimu; dan Allah menyaksikan dengan menunjukkan bukti kepada kamu bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta tentang pengakuannya bahwa mereka beriman kepada Allah dan rasul-Nya. 2. Ayat ini menjelaskan salah satu sifat orang munafik. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka di hadapan nabi dan orang-orang beriman sebagai perisai, yaitu mereka mengaku beriman hanya untuk menjaga agar diri mereka tidak dibunuh atau ditawan dan harta mereka tidak dirampas, ketika terjadi perang antara orang-orang islam dengan orang-orang kafir. Setelah keadaan aman, lalu mereka menghalang-halangi masyarakat dari jalan Allah, yaitu dari beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan, pura-pura beriman untuk menyelamatkan diri, tetapi berusaha menghalangi masyarakat agar tidak beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjabaran dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-Munafiqun ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dicari

Ada berbagai konten yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Al-Anfal, An-Nisa 146, Al-Jumu’ah 10, Al-Ahzab 56, Al-Baqarah 168, An-Nisa 29. Serta Thaha, An-Nur 26, Al-Baqarah 152, Al-Insyirah 6, Al-Jatsiyah, Ali ‘Imran 110.

  1. Al-Anfal
  2. An-Nisa 146
  3. Al-Jumu’ah 10
  4. Al-Ahzab 56
  5. Al-Baqarah 168
  6. An-Nisa 29
  7. Thaha
  8. An-Nur 26
  9. Al-Baqarah 152
  10. Al-Insyirah 6
  11. Al-Jatsiyah
  12. Ali ‘Imran 110

Pencarian: ayat tentang jodoh ditangan allah, al baqarah ayat 6-10, makna surat al imran ayat 190, 5 dalil tentang ibadah, al buruj surah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.