Surat Ar-Rahman Ayat 54

مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى ٱلْجَنَّتَيْنِ دَانٍ

Arab-Latin: Muttaki`īna 'alā furusyim baṭā`inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān

Artinya: Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.

« Ar-Rahman 53Ar-Rahman 55 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Ar-Rahman Ayat 54

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penafsiran dari beragam mufassir mengenai kandungan surat Ar-Rahman ayat 54, antara lain seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

54. Orang-orang yang takut kepada perjumpaan dengan Tuhan mereka akan mendapatkan dua surga, mereka mendapatkan kenikmatan pada keduanya, mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutra tebal, dan buah dua surga tersebut dekat kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

54-59. Para penghuni surga itu bersandar di atas dipan-dipan yang terisi dengan sutera yang tebal. Buah-buahan yang ada dalam dua surga itu mudah dipetik. Maka kenikmatan mana yang Tuhan kalian berikan, yang kalian ingkari wahai jin dan manusia?

Dalam surga-surga ini terdapat bidadari-bidadari yang hanya memandang pasangan mereka; mereka semua masih perawan, tidak pernah didatangi manusia dan jin sebelumnya. Maka kenikmatan mana yang Tuhan kalian berikan, yang kalian ingkari wahai jin dan manusia? Bidadari-bidadari itu kecantikannya seperti permata dan marjan. Maka kenikmatan mana yang Tuhan kalian berikan, yang kalian ingkari wahai jin dan manusia?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

54. Mereka bertelekan di atas permadani-permadani yang bagian dalamnya terbuat dari sutera yang tebal, dan buah-buahan yang dipetik dari kedua surga itu letaknya dekat, bisa diambil oleh orang yang berdiri, duduk maupun tiduran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

54. مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ (Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera)
Yakni mereka mendapat berbagai kenikmatan sambil bersandar di atas permadani.
Makna (البطائن) adalah bagian bawahnya. Sedangkan (الإستبرق) adalah sutera yang tebal. Dan jika bagian bawah permadani itu berasal dari sutera tebal, maka bagaimana dengan bagian atasnya?

وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ (Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat)
Makna (الجني) adalah buah yang dipetik.
Dikatakan bahwa pohon surga akan berkeliling agar buahnya dapat dipetik oleh orang yang menginginkannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

54-55. Mereka duduk bersandar di atas permadani yang terbuat dari sutera tebal. Buah-buahan dari surga itu sangat dekat untuk dipetik. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan?!


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya} bagian dalamnya {dari sutera tebal} sutera tebal {Buah-buahan} Buah-buahan {di kedua surga itu dipetik dari dekat} dekat sehingga bisa dipetik oleh orang yang berdiri


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

54-55. “Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra.” Ini adalah ciri-ciri permadani penghuni surga dan bagaimana mereka duduk di atasnya, yaitu mereka bertelekan di atas permadani tersebut, duduk nyaman, tenang dan menyenangkan, sebagaimana duduknya raja di atas singgasana. Permadani-permadani itu tidak ada yang mengetahui gambaran ciri khas dan keindahannya kecuali Allah, sampai sebelah dalamnya yang langsung bersentuhan dengan tanah terbuat dari kain sutra yang paling bagus dan paling mewah, maka bagaimana halnya dengan bagian atasnya yang langsung bersentuhan dengan mereka? “dan buah-buahan surga itu dapat (dipetik) dari dekat.” ‘aljanaa’ adalah buah-buahan yang datar, yakni, buah-buahan yang ada di dua surga ini dekat (mudah) untuk dipetik, di mana dapat diambil oleh orang yang (dalam keadaan) berdiri, duduk maupun berbaring.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 54-61
Allah SWT berfirman: (Mereka bertelekan) yaitu penghuni surga. Makna yang dimaksud dengan “Al-ittika'” adalah duduk bersandar. Dikatakan bahwa itu adalah duduk bersila. (di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra) yaitu kain sutra yang tebal, Pendapat itu dikatakn Ikrimah, dan Qatadah.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata bahwa ini adalah bagian dalamnya, maka bagaimana jika kalian melihat bagian luarnya?
(Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat) yaitu buah-buahannya dekat kepada mereka, kapanpun mereka mau, maka mereka dapat memetiknya dengan mudah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Buah-buahannya dekat (23)) (Surah Al-Haqqah) Allah SWT berfirman: (Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buah­nya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya (14)) (Surah Al-Insan) yaitu tidak menolak dari orang yang mau memetiknya, bahkan dengan sendirinya turun sendiri kepadanya dengan tangkainya (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (55)) Setelah menyebutkan tentang permadani penghuni surga yang sangat besar itu, selanjutnya Allah SWT berfirman: (Di dalam surga itu) yaitu di atas hamparan permadani itu (ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya) yaitu selalu menundukkan pandangannya kepada selain suami mereka dan tidak ada sesuatupun yang mereka lihat di dalam surga itu yang lebih baik bagi mereka selain dari suami-suami mereka. Pendapat ini dikatakan Qatadah, Atha’ Al-Khurrasani, dan Ibnu Zaid.
(tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin) yaitu, bahkan mereka tetap dalam keadaan perawan dan berusia muda setara dengan suami mereka. Tidak ada seorangpun yang menyentuh mereka sebelum suami mereka, dari kalangan manusia maupun jin. Ayat ini juga merupakan suatu dalil yang menunjukkan bahwa jin yang mukmin masuk surga.
Kemudian Allah SWT menggambarkan ciri mereka itu orang-orang yang diajak bicara: (Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan (58))
Mujahid, Al-Hasan, Ibnu Zaid dan selain mereka berkata bahwa yang dimaksud adalah sejernih yaqut dan seputih marjan, dan yang dimaksud dengan marjan di sini adalah mutiara.
Firman Allah SWT: (Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (60)) yaitu tidak ada balasan bagi orang yang berbuat kebaikan di dunia, melainkan memperoleh kebaikan di akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya) (Surah Yunus: 26)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rahman ayat 54: Dan di antara nikmat yang diberikan oleh Allah kepada penghuni surga, mereka dapat duduk bersandar dengan sebaik-baik posisi duduk, bertelekan alas yang mewah, dengan selimut dari kain sutra yang tebal, maka bagaimana dengan kelembutannya ? Dengan penegasan bahwa itu adalah selimut yang lembut, begitu juga dengan buah-buah surga yang memetiknya dekat dari penghuni surga, mereka memakan kapanpun mereka kehendaki, dan bagaimanapun yang mereka inginkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Syaikh As Sa’diy menerangkan, ini adalah sifat permadani penghuni surga dan sifat duduknya mereka di atasnya, dan bahwa mereka sambil bersandar sambil santai. Permadani ini tidak diketahui sifatnya kecuali oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, sampai-sampai bagian dalamnya dari sutera tebal yang merupakan sutera terbaik dan dibanggakan, lalu bagaimana dengan luarnya yang bersentuhan langsung dengan kulit mereka?

Ibnu Mas’ud berkata, “Ini bagian dalamnya, lalu bagaimana kalau kamu melihat bagian luarnya?”

Yakni bisa dipetik sambil berdiri, sambil duduk dan sambil berbaring.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 54

54-55. Para penghuni surga itu sangat menikmati anugerah Allah. Mereka bersandar dengan santai di atas permadani yang bagian dalamnya terbuat dari sutera tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu sangat dekat sehingga dapat dipetik dari dekat, tanpa perlu beranjak dari tempat mereka bersandar. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'54-55


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari banyak mufassir terkait kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 54 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikunjungi

Tersedia banyak topik yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Az-Zalzalah 7-8, Al-Baqarah 156, An-Nahl 97, Yusuf 87, At-Talaq 3, Ali ‘Imran 173. Ada pula Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, An-Nahl, At-Taubah 103, Luqman 12, Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 255.

  1. Az-Zalzalah 7-8
  2. Al-Baqarah 156
  3. An-Nahl 97
  4. Yusuf 87
  5. At-Talaq 3
  6. Ali ‘Imran 173
  7. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  8. An-Nahl
  9. At-Taubah 103
  10. Luqman 12
  11. Al-Kautsar 2
  12. Al-Baqarah 255

Pencarian: surat al isra ayat 36 beserta artinya, an nur 11, surah al araf ayat 56, ayat wa tammat kalimatu rabbika, surat al hadid ayat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.