Surat Ar-Rahman Ayat 2

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

عَلَّمَ ٱلْقُرْءَانَ

Arab-Latin: 'allamal-qur`ān

Artinya: Yang telah mengajarkan al Quran.

« Ar-Rahman 1Ar-Rahman 3 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Ar-Rahman Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasi kumpulan penafsiran dari para pakar tafsir terkait isi surat Ar-Rahman ayat 2, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-2. Allah Yang Maha Pengasih, Yang mengajari manusia al-Quran dengan memudahkan membaca dan menghafalnya serta memahami makna-maknanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Yang telah mengajarkan Al-Qur`ān kepada manusia dengan memudahkannya untuk dihafal dan memudahkan pemahaman makna-maknanya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1-2. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi Nikmat dengan keagungan-keagungan nikmat dunia dan akhirat. Dzat yang mengajarkan rasulNya Al-Qur’an dengan memberinya wahyu untuk disampaikan kepada manusia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Telah mengajarkan Al-Qur’an


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


2. Allah menyebutkan (dalam ayat ini) bahwa Dia “telah mengajarkan al-Quran,” yakni mengajarkan para hambaNya lafazh-lafazh dan makna al-Quran serta memudahkannya untuk mereka. Hal ini merupakan karunia teragung dan kasih sayang yang Dia anugerahkan kepada hamba-hambaNya, di mana Dia telah menurunkan al-Quran berbahasa Arab dengan lafazh paling indah dan makna paling jelas, yang mencakup segala bentuk kebaikan dan mencegah dari segala kejahatan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-13
Allah SWT memberitahukan tentang karunia dan rahmatNya kepada makhlukNya, bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur’an kepada hamba-hambaNya, dan memudahkan untuk menghafalkan dan memahaminya bagi orang yang Dia rahmati. Jadi Allah SWT berfirman: ((Tuhan) Yang Maha Pengasih (1) Yang telah mengajarkan Al-Qur’an (2) Dia menciptakan manusia (3) Mengajarnya pandai berbicara. (4))
Al-Hasan berkata bahwa yang dimaksud adalah berbicara.
Qatadah dan selain keduanya berkata bahwa maknannya adalah kebaikan dan keburukan. Tetapi pendapat Al-Hasan di sini lebih baik dan lebih kuat karena konteks ayat membicarakan pengajaran Al-Qur'an, yaitu menunaikan bacaannya. Dan sesungguhnya hal itu dapat terwujud jika Allah memudahkan makhlukNya untuk berbicara, dan mengeluarkan bunyi huruf dari makhrajnya masing-masing, yaitu dari kerongkongan, lisan dan kedua bibir dengan berbagai macam makhrajnya.
Firman Allah SWT (Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan (5)) yaitu keduanya berjalan beriringan sesuai perhitungan yang tepat, tidak menyimpang dan tidak berbenturan, sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (40)) (Surah Yasin) dan (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui 96)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah SWT: (Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepadaNya (6)) Ibnu Jarir berkata bahwa para mufasir berbeda pendapat tentang makna (an-najm) setelah mereka sepakat bahwa yang dinamakan “Asy-Syajar” adalah tumbuhan yang tegak di atas batangnya. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa an-najm adalah sesuatu yang digelar di atas permukaan bumi, berupa tumbuhan. Demikian juga dikatakan Sa'id bin Jubair, As-Suddi, dan Sufyan Ats-Tsauri. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah bintang-bintang yang ada di langit. Demikian juga yang dikatakan Al-Hasan dan Qatadah, dan pendapat inilah yang lebih jelas. Hanya Allah yang lebih Mengetahui, berdasarkan firman Allah SWT: (Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata, dan sebagian besar dari manusia) (Surah Al-Hajj: 18).
Firman Allah: (Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) (7)) yaitu keadilan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan) (Surah Al-Hadid: 25) Demikian juga Allah berfirman di sini (Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu (8)) yaitu Dia menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya dan adil agar segala sesuatu berjalan dengan sebenar-benarnya dan adil. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu (9)) yaitu, janganlah mengurangi timbangan, tetapi timbanglah dengan benar dan adil. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan timbanglah dengan neraca yang benar) (Surah Al-Isra: 35)
Firman Allah SWT: (Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk-(Nya) (10)) yaitu sebagaimana Dia meninggikan langit, Dia telah menghamparkan bumi ini dan memancangkannya dengan gunung-gunung yang tinggi-tinggi agar stabil dan tidak mengguncangkan makhluk yang ada di atasnya yang beragam jenis, macam, warna, dan bahasa mereka di seluruh penjurunya.
Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa “al-anam” adalah makhluk.
(di bumi itu ada buah-buahan) yaitu yang beragam warna, rasa, dan aromanya (dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang) disebutkan tersendiri karena manfaat yang ada padanya, baik dalam keadaan basah maupun kering. Dan “al-akmam” adalah kelopak mayang. Demikian juga dikatakan banyak mufasir; yaitu kelopak mayang yang terbelah mengeluarkan buah kurma, yang pada mulanya bernama “busr”, kemudian “ruthab”, kemudian menjadi masak dan sempurna kemasakannya.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “al-akmam” adalah serabutnya yang berada di leher pohon kurma, ini adalah pendapat Al-Hasan dan Qatadah.
(Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya (12)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, terkait firmanNya (Dan biji-bijian yang berkulit) bahwa maknannya adalah biji-bijian yang ada daunnya.
Demikian juga dikatakan Qatadah
Mujahid, dan lainnya berkata bahwa yang dimaksud dengan “raihan” adalah daunnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “raihan” adalah tanaman yang hijau. Makna ini (hanya Allah yang lebih Mengetahui) adalah bahwa yang dimaksud dengan biji-bijian adalah seperti gandum, jawawut, dan yang serupa dengan keduanya yang mempunyai bulir dan daun-daunan yang melilit pada batangnya.
Firman Allah: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (13)) yaitu nikmat Tuhan yang manakah yang kalian dustakan, wahai dua makhluk yang dibebani yaitu jin dan manusia? Pendapat ini dikatakan Mujahid dan lainnya, yang hal ini ditunjukkan pada konteks setelahnya. yaitu, bahwa nikmat-nikmat tampak jelas pada kalian dan kalian diliputi olehnya sehingga kalian tidak dapat mengingkarinya. Dan kami hanya dapat mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh jin yang beriman kepadaNya,"Ya Allah, tidakmada sesuatu pun dari nikmat-nikmatMu yang kami ingkari, maka segala puji bagiMu" Ibnu Abbas selalu menjawabnya dengan ucapan berikut,"Tidak, lalu yang manakah, wahai Tuhanku?" yaitu “Kami tidak mendustakan sesuatu pun darinya”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rahman ayat 2: Kemudian Allah menyebutkan sejumlah nikmat atas hambanya, dan memulai dengan menyebutkan sebesar-besar kenikmatan yaitu Al Qur’an; Allah menyebutkan telah memberi pengajaran kepada Nabi untuk membaca ayat; Dimana Jibril yang mengajarkan secara langsung kepada Rasul ﷺ Al Qur’an atas perintah Allah, kemudian Rasul mengajarkan kepada umatnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan, bahwa Dia telah mengajarkan Al Qur’an, yakni Dia telah mengajarkan lafaz dan maknanya serta memudahkannya kepada hamba-hamba-Nya. Ini adalah nikmat dan rahmat yang paling besar yang Allah limpahkan kepada hamba-hamba-Nya, dimana Dia menurunkan kepada mereka Al Qur’an berbahasa Arab dengan lafaz dan keterangan yang paling baik yang mengandung semua kebaikan dan melarang semua keburukan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 2

Allah menyebut rahmat-Nya yang paling agung. Dialah tuhan yang telah mengajarkan Al-Qur'an kepada siapa saja yang dia kehendaki. 3-4. Dia juga yang menciptakan manusia, makhluk yang paling memerlukan tuntunan-Nya, dan kemudian mengajarnya pandai berbicara untuk mengungkapkan ide dalam benaknya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dibaca

Ada banyak konten yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 255, Ali ‘Imran 173, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, At-Talaq 3, Al-Kautsar 2, Luqman 12. Termasuk At-Taubah 103, An-Nahl, Al-Baqarah 156, An-Nahl 97, Yusuf 87, Az-Zalzalah 7-8.

  1. Al-Baqarah 255
  2. Ali ‘Imran 173
  3. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  4. At-Talaq 3
  5. Al-Kautsar 2
  6. Luqman 12
  7. At-Taubah 103
  8. An-Nahl
  9. Al-Baqarah 156
  10. An-Nahl 97
  11. Yusuf 87
  12. Az-Zalzalah 7-8

Pencarian: surat al anfal dan artinya, al baqarah 4, surat al ashr ayat ke-3, liila fi quraisy adalah surat, surat al-waqi'ah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: