Surat Al-Qamar Ayat 15
وَلَقَد تَّرَكْنَٰهَآ ءَايَةً فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Arab-Latin: Wa laqat taraknāhā āyatan fa hal mim muddakir
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Mengenai Surat Al-Qamar Ayat 15
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qamar Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan kumpulan penjelasan dari para ulama tafsir terkait isi surat Al-Qamar ayat 15, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
15-16. Sungguh Kami membiarkan kisah Nuh dan kaumnya, sebagai bahan pelajaran dan bukti atas Kuasa Kami bagi orang-orang sesudah Nuh agar mereka mengambil nasihat dan pelajaran dari apa yang menimpa umat yang kafir kepada tuhannya. Maka adakah orang yang mengambil nasihat dan pelajaran? Bagaimana azab dan siksaKu atas orang-orang yang mendustakanKu dan tidak beriman kepada para utusanKu, apakah mereka mengambil pelajaran dari apa yang terjadi? Sesungguhnya azabKu itu teramat keras dan menyakitkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
15-16. Sungguh Kami jadikan kisah banjir besar itu sebagai pelajaran, apakah ada orang yang mendapat pelajaran darinya? Bagaimana azab dan peringatan-Ku ketika itu bagi orang yang mendustakan para rasul-Ku dan tidak mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Ku?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
15. Dan sesungguhnya Kami telah jadikan siksa yang kami timpakan kepada mereka itu sebagai palajaran dan nasihat, lalu adakah orang yang mau mengambil pelajaran dari hal itu?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
15. وَلَقَد تَّرَكْنٰهَآ ءَايَةً (Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran)
Yakni kapal itu Allah kekalkan di atas gunung Judiy sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah Kami telah menjadikan siksaan yang Kami timpakan kepada mereka sebagai ibrah dan pelajaran.
فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ(maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?)
Yakni apakah ada orang yang mau mengambil pelajaran dari ayat ini?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
15. Sungguh kami abadikan cerita tentang kapal itu sebagai pelajaran dan petunjuk bagi orang yang mau mengambil pelajaran dari hal itu. Lalu apakah ada yang mengingat dan mengambil pelajaran darinya?!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sungguh Kami benar-benar telah menjadikannya sebagai tanda} Kami mengabadikan perbuatan yang telah Kami lakukan kepada mereka ini sebagai teladan dan pelajaran {Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran} orang yang mengambil teladan dan mengambil pelajaran
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
15. “Dan sungguh telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” artinya, Kami jadikan kisah Nabi Nuh dan kaumnya sebagai tanda-tanda kebesaran yang bisa dijadikan pelajaran. Siapa saja yang durhaka serta menentang para rasul pasti akan dibinasakan oleh Allah dengan siksaan yang keras. Atau kata ganti dalam ayat ini kembali pada perahu dan sejenisnya. Asal mula pembuatannya adalah pengajaran Allah untuk RasulNya Nuh, kemudian Allah mengabadikan perahu itu tetap ada di antara manusia, agar hal itu menunjukkan rahmat dan pertolonganNya terhadap makhlukNya serta sempurnanya Kuasa Allah dan indahnya ciptaanNya.
“Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” artinya adakah orang yang mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah dengan menggunakan akal dan pikirannya ketika tanda-tanda kebesaran itu berada di atas puncak kejelasan dan kemudahan?
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 9-17
Allah SWT berfirman: (telah mendustakan) sebelum kaummu, wahai Muhammad (kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh)) yaitu mereka dengan terang-terangan mendustakan dan menuduhnya gila (dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman”)
Mujahid berkata bahwa makna (wazdujir) adalah hilang akal sehatnya karena gila. Dikatakan bahwa maknannya adalah, mereka menghardik, mencegah, dan mengancamnya, (jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati)") (Surah Asy-Syu’ara’: 116) Pendapat ini dikatakan Ibnu Zaid. Ini merupakan pendapat yang baik.
(Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku)" (10)) yaitu sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, tidak mampu menghadapi dan melawan mereka, maka tolonglah agamaMu ini.
Maka Allah SWT berfirman: (Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah (11)) As-Suddi berkata bahwanya adalah yang banyak.
(Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air) yaitu, Kami memancarkan air dari seluruh penjuru bumi, sehingga tempat-tempat pembakaran pun Kami pancarkan air darinya, padahal itu adalah tempat api. Kami pancarkan mata.air-mata air darinya (maka bertemulah air-air itu) yaitu dari langit dan bumi (untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan) yaitu perkara yang ditakdirkan.
(Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku) (13))
Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Al-Qurazhi, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknanya adalah paku-paku. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, bahwa bentuk tunggalnya adalah “disaar”
Mujahid berkata bahwa “Ad-dusur” adalah lambung-lambung kapal.
Firman Allah: (Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami) yaitu dengan perintah dan penglihatan Kami, serta dalam pemeliharaan dan penjagaan Kami (sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh))
yaitu balasan bagi mereka karena mereka kafir kepada Allah, dan sebagai pertolongan kepada nabi Nuh
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran) Qatadah berkata bahwa Allah SWT membiarkan utuh perahu nabi Nuh sehingga dapat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Tetapi makna yang jelas bahwa itu adalah jenis perahu, sebagaimana firmanNya: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera (42)) (Surah Yasin) dan (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mau mengambilnya sebagai peringatan dan pelajaran.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Rasulullah SAW pernah membacakan kepadaku firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) lalu ada seorang lelaki berkata, "Apakah Muddakkir ataukah mudzdzakkir? Wahai Abdurrahman. Maka dia berkata,”Rasulullah pernah membacakan kepadaku firman Allah: (Muddakir)
Firman Allah SWT: (Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancamanKu (16)) yaitu betapa dahsyatnya azabKu terhadap orang-orang yang ingkar kepadaKu dan mendustakan para rasulKu, dan tidak ada yang mau mengambil pelajaran dari apa yang disampaikan oleh pemberi peringatan dariKu. Dan bagaimana Aku membela para para pemberi peringatanKu dan menimpakan pembalasan terhadap orang-orang yang mendustakan mereka? (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) Kami menjadikan Al-Qur'an itu mudah lafaznya dan Kami mudahkan maknanya bagi orang yang menginginkannya agar dia memberikan peringatan kepada manusia. Sebagaimana Allah berfirman: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (29)) (Surah Shad)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) yaitu mudah untuk dibaca
Saya berkata bahwa di antara dalil bahwa Dia memudahkan Al-Qur'an bagi manusia untuk membacanya adalah apa yang telah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda,”Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh dialek” Kami telah menyebutkan hadits ini lengkap dengan jalur dan lafazhnya, sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini. Segala puji bagi Allah
Firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran) yaitu apakah ada orang yang mengambil peringatan dari Al-Qur'an yang telah dimudahkan Allah untuk dihafal dan dipahami maknanya ini? Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi berkata bahwa apakah ada orang yang meninggalkan semua kemaksiatan?
Diriwayatkan dari Mathar Al-Warraq tentang firmanNya SWT: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mengambil ilmu darinya dan menjadikannya sebagai penolong baginya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qamar ayat 15: Allah mengabarkan bahwasanya Dia mengabadikan kisah Nuh bersama dengan kaumnya sebagai pelajaran dan bukti bagi siapa yang datang setelah mereka, maka apakah ada yang mau mengambil nasihat dan pelajaran ?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni Kami tinggalkan pada kisah Nuh bersama kaumnya ayat bagi orang-orang yang mengambil pelajaran, bahwa orang-orang yang mendurhakai Rasul dan membangkang terhadapnya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan membinasakan mereka dengan azab yang merata lagi keras. Atau dhamir (kata ganti nama) dari kata “Haa” kembalinya kepada kapal yang dibuat Nabi Nuh ‘alaihis salam, dan bahwa asal pembuatannya adalah pengajaran dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-Nya Nuh ‘alaihis salam untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya dan perhatian-Nya, sempurnanya kekuasaan-Nya dan indah-Nya ciptaan-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qamar Ayat 15
15-16. Dan sungguh, kapal itu telah kami awetkan dan kami jadikan sebagai tanda dan pelajaran bagi kaum yang datang kemudian. Maka, adakah orang yang mau dan bersungguh-sungguh mengambil pelajaran dari peristiwa itu' bila hal itu tidak menyadarkannya untuk menaati ajakan rasul, maka perhatikan betul-betul betapa dahsyatnya azab-ku dan peringatan-ku
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjabaran dari para mufassirin terkait kandungan dan arti surat Al-Qamar ayat 15 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Bantu syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.