Surat An-Najm Ayat 49
وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ ٱلشِّعْرَىٰ
Arab-Latin: Wa annahụ huwa rabbusy-syi'rā
Artinya: Dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Tentang Surat An-Najm Ayat 49
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Ditemukan berbagai penjabaran dari beragam ulama terkait makna surat An-Najm ayat 49, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Juga bahwasanya Allah adalah Tuhan Pemilik Syi’ra, bintang yang bersinar, yang mana sebagian orang-orang jahiliyah menyembahnya selain Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
49. Dan bahwasanya Dia adalah pemilik Asy-Syi'ra, bintang yang disembah oleh sebagian orang musyrik bersama penyembahan terhadap Allah.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
49. وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ (dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra)
Syi’ra adalah bintang yang terletak di belakang gugusan bintang gemini yang disembah oleh suku Khuza’ah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
49. Dialah Tuhan yang memiliki bintang Syi’ra, yaitu bintang yang bersinar di belakang. Orang-orang yang terputus (dari RahmatNya) menyembah bintang itu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{bahwa sesungguhnya Dialah Tuhan bintang Syi‘ra} bintang sebelum rasi bintang Jauza’ yang disembah oleh satu golongan dari orang Arab selain Allah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
49. “Dan bahwasanya Dia-lah Rabb (yang memiliki) binatang syi’ra,” binatang yang lazim disebut asy-syu’raa al-‘ubur yang diberi nama mirzam. Allah menyebut binatang itu secara khusus padahal Dia adalah Rabb pemilik segala sesuatu adalah karena binatang tersebut disembah di masa jahiliyah. Allah memberitahukan bahwa jenis binatang yang disembah orang-orang musyrik itu dimiliki, diatur, dan diciptakan, lantas bagaimana bisa dijadikan sesembahan bersama Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 42-55
Allah SWT berfirman: (dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu) (42)) yaitu dikembalikan pada hari kiamat.
Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (43)) yaitu Dia menciptakan para hambaNya dapat tertawa dan menangis, juga menciptakan penyebab keduanya (dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan (44)) sebagaimana firmanNya: (Yang menjadikan mati dan hidup) (Surah Al-Mulk: 2) Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan (45) dari air mani, apabila dipancarkan (46)) sebagaimana firmanNya: (Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (36) Bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim) (37), kemudian mani itu menjadi 'alaqah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya (38) lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan (39) Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (40)) (Surah Al-Qiyamah)
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati) (47)) yaitu sebagaimana Dia menciptakan makhluk pada permulaannya, maka Dia juga mampu mengembalikannya dalam penciptaan yang baru pada hari kiamat (dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan (48)) yaitu, Dia memberikan kepada hamba-hambaNya harta, dan menjadikannya sebagai harta mereka yang ada pada mereka tanpa perlu mereka perjualbelikan; dan ini merupakan kesempurnaan nikmat Allah SWT kepada mereka. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa kebanyakan mufasir berpendapat seputar hal ini. DI antaranya adalah Abu Shalih, Ibnu Jarir dan selain keduanya
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa makna (aghna) adalah memberikan harta, sedangkan (aqna) adalah memberikan pelayan. Demikian juga dikatakan Qatadah.
Mujahid juga berkata bahwa (aghna) adalaj memberi, sedangkan (aqna) adalah ridha
Keduanya diriwayatkan Ibnu Jarir, tetapi kedua pendapat itu jauh dari kebenaran jika ditinjau dari segi lafaznya.
Firman Allah: (dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra (49)) Mujahid, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lainnya berkata bahwa itu adalah bintang yang cahayanya cemerlang, yang dikenal dengan nama Mirzam Al-Jauza, yang disembah oleh segolongan orang Arab Badui.
(dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Ad yang pertama (50)) Mereka adalah kaum nabi Hud, yang dikenal dengan nama 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) Mereka termasuk manusia yang paling keras, paling kuat paling menentang kepada Allah dan rasulNya, maka Allah membinasakan mereka (dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (6) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) (Surah Al-Haqqah) yaitu berturut-turut.
Firman Allah SWT: (dan kaum Tsamud. Maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup) (51)) Allah membinasakan mereka semua, tanpa ada seorang pun dari mereka yang tersisa (Dan kaum Nuh sebelum itu) yaitu sebelum mereka (Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka) yaitu sangat durhaka, lebih keras daripada orang-orang sesudah mereka (dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah (53)) yaitu kota-kota yang dihuni kaum Luth. Allah membalikkan kota-kota itu di atas mereka dan menjadikan bagian bawahnya di atas mereka, dan Allah menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya (54)) yaitu, batu-batuan Dia timpakan kepada mereka (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’)
(Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) yaitu nikmat Allah yang manakah yang kamu ragukan, wahai manusia? Pendapat ini dikatakan Qatadah. Ibnu Juraij berkata tentang firmanNya: (Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) wahai Muhammad. Tetapi pendapat yang pertama yang utama, dan itu adalah pilihan Ibnu Jarir
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 49: 45-49. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dan mewujudkan keduanya dari ketiadaan. Dan Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menjadikan keduanya laki dan perempuan (manusia, hewan, dan jin) dari air mani yang dicurahkan ke dalam rahim dan tersembur ke dalamnya. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang mengembalikan ciptaan-Nya untuk kedua kalinya pada hari kebangkitan; Agar untuk dibalas dengan apa yang berhak bagi mereka. Allah menjelaskan bahwa Dia Maha Kaya atas segala sesuatu dari hamba-Nya, dan menjadikan miskin bagi siapa yang dikehendaki oleh-Nya di antara mereka. Allah menjelaskan bahwa Dialah Tuhan bintang syi’ra yang telah dikenal, ia adalah bintang yang diibadahi pada masa jahiliyyah selain Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Bintang Syi'ra ialah bintang yang disembah oleh orang-orang Arab pada masa jahiliyah. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan, bahwa apa yang disembah kaum musyrikin itu diatur Allah dan diciptakan-Nya. Oleh karena itu, mengapa ia dijadikan sesembahan selain Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 49
Dan selain itu, dalam kedua suhuf itu juga disebutkan bahwa sesungguhnya dialah tuhan yang menciptakan, memiliki, dan mengendalikan bintang syi'ra, bintang sembahan orang arab pada masa jahiliah. 50-51. Setelah menjelaskan ajaran dan tuntunan Allah dalam suhuf nabi ibrahim dan musa, pada ayat ini Allah menyebut azab yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat masa lalu. Dan diterangkan bahwa sesungguhnya dialah yang telah membinasakan umat nabi hud, yakni kaum 'ad pada zaman dahulu kala, dan Allah pula yang telah membinasakan kaum samud, umat nabi saleh. Karena kafir, mereka semua dibinasakan dan tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya dalam keadaan hidup.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari berbagai pakar tafsir berkaitan makna dan arti surat An-Najm ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Dukung usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.