Surat An-Najm Ayat 48
وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ
Arab-Latin: Wa annahụ huwa agnā wa aqnā
Artinya: Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Dengan Surat An-Najm Ayat 48
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjabaran dari para mufassirun terkait isi surat An-Najm ayat 48, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dia-lah yang membuat kaya siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya dengan harta, membuat mereka memilikinya, dan membuat mereka ridha dengannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
48. Dan bahwasanya Dia menjadikan kaya orang yang dikehendaki-Nya dengan manjadikannya memiliki harta, dan Dia memberikan harta yang digunakan manusia untuk mencukupi diri mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
48. وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ (dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan)
Yakni Allah memberi sebagian manusia harta yang mencukupinya sehingga ia tidak perlu meminta-minta, dan Allah memberi sebagian manusia lainnya harta yang melimpah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
48. Sesungguhnya Dia memberikan kekayaan pada sebagian hambaNya dan memberikan kefakiran pada sebagian lainnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{sesungguhnya Dialah yang menganugerahkan kekayaan dan kecukupan} kecukupan terhadap apa yang diberi
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
48. “Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,” artinya, memberi kecukupan pada manusia dengan cara memberi kemudahan dalam penghidupan yang bersumber dari perdagangan dan berbagai jenis pekerjaan lain, “dan memberikan kecukupan,” artinya memberi manfaat pada para hambaNya dari berbagai jenis harta sehingga dengan harta itu mereka dapat memiliki berbagai macam benda dan ini merupakan salah saru rahmatNya. Allah memberitahukan bahwa seluruh nikmat berasal dariNya dan hal ini mengharuskan manusia untuk bersyukur padaNya dan menyembahNya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 42-55
Allah SWT berfirman: (dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu) (42)) yaitu dikembalikan pada hari kiamat.
Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (43)) yaitu Dia menciptakan para hambaNya dapat tertawa dan menangis, juga menciptakan penyebab keduanya (dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan (44)) sebagaimana firmanNya: (Yang menjadikan mati dan hidup) (Surah Al-Mulk: 2) Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan (45) dari air mani, apabila dipancarkan (46)) sebagaimana firmanNya: (Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (36) Bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim) (37), kemudian mani itu menjadi 'alaqah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya (38) lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan (39) Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (40)) (Surah Al-Qiyamah)
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati) (47)) yaitu sebagaimana Dia menciptakan makhluk pada permulaannya, maka Dia juga mampu mengembalikannya dalam penciptaan yang baru pada hari kiamat (dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan (48)) yaitu, Dia memberikan kepada hamba-hambaNya harta, dan menjadikannya sebagai harta mereka yang ada pada mereka tanpa perlu mereka perjualbelikan; dan ini merupakan kesempurnaan nikmat Allah SWT kepada mereka. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa kebanyakan mufasir berpendapat seputar hal ini. DI antaranya adalah Abu Shalih, Ibnu Jarir dan selain keduanya
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa makna (aghna) adalah memberikan harta, sedangkan (aqna) adalah memberikan pelayan. Demikian juga dikatakan Qatadah.
Mujahid juga berkata bahwa (aghna) adalaj memberi, sedangkan (aqna) adalah ridha
Keduanya diriwayatkan Ibnu Jarir, tetapi kedua pendapat itu jauh dari kebenaran jika ditinjau dari segi lafaznya.
Firman Allah: (dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra (49)) Mujahid, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lainnya berkata bahwa itu adalah bintang yang cahayanya cemerlang, yang dikenal dengan nama Mirzam Al-Jauza, yang disembah oleh segolongan orang Arab Badui.
(dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Ad yang pertama (50)) Mereka adalah kaum nabi Hud, yang dikenal dengan nama 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) Mereka termasuk manusia yang paling keras, paling kuat paling menentang kepada Allah dan rasulNya, maka Allah membinasakan mereka (dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (6) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) (Surah Al-Haqqah) yaitu berturut-turut.
Firman Allah SWT: (dan kaum Tsamud. Maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup) (51)) Allah membinasakan mereka semua, tanpa ada seorang pun dari mereka yang tersisa (Dan kaum Nuh sebelum itu) yaitu sebelum mereka (Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka) yaitu sangat durhaka, lebih keras daripada orang-orang sesudah mereka (dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah (53)) yaitu kota-kota yang dihuni kaum Luth. Allah membalikkan kota-kota itu di atas mereka dan menjadikan bagian bawahnya di atas mereka, dan Allah menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya (54)) yaitu, batu-batuan Dia timpakan kepada mereka (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’)
(Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) yaitu nikmat Allah yang manakah yang kamu ragukan, wahai manusia? Pendapat ini dikatakan Qatadah. Ibnu Juraij berkata tentang firmanNya: (Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) wahai Muhammad. Tetapi pendapat yang pertama yang utama, dan itu adalah pilihan Ibnu Jarir
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 48: 45-49. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dan mewujudkan keduanya dari ketiadaan. Dan Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menjadikan keduanya laki dan perempuan (manusia, hewan, dan jin) dari air mani yang dicurahkan ke dalam rahim dan tersembur ke dalamnya. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang mengembalikan ciptaan-Nya untuk kedua kalinya pada hari kebangkitan; Agar untuk dibalas dengan apa yang berhak bagi mereka. Allah menjelaskan bahwa Dia Maha Kaya atas segala sesuatu dari hamba-Nya, dan menjadikan miskin bagi siapa yang dikehendaki oleh-Nya di antara mereka. Allah menjelaskan bahwa Dialah Tuhan bintang syi’ra yang telah dikenal, ia adalah bintang yang diibadahi pada masa jahiliyyah selain Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dia memberikan kekayaan kepada hamba dengan memudahkan penghidupan mereka baik dengan berdagang, berbisnis maupun dengan keterampilan yang Allah berikan kepada mereka, dan Dia pula yang memberikan faedah kepada hamba-hamba-Nya dengan harta yang bermacam-macam sehingga mereka memilikinya dan memiliki banyak barang. Ini termasuk nikmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya, yaitu bahwa semua nikmat berasal dari-Nya. Hal ini mengharuskan semua hamba untuk bersyukur kepada-Nya dan beribadah hanya kepada-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 48
47-48. Dan dalam kedua suhuf itu juga diterangkan bahwa sesungguhnya dialah yang menetapkan penciptaan yang lain, yaitu pembangkitan manusia dari kematian mereka pada hari kebangkitan, dan disebutkan pula bahwa sesungguhnya dialah yang memberikan kepada semua makhluk kekayaan serta kepuasan hati dari kegiatan yang diusahakan dan memberikan kecukupan atas apa yang disimpan. 49. Dan selain itu, dalam kedua suhuf itu juga disebutkan bahwa sesungguhnya dialah tuhan yang menciptakan, memiliki, dan mengendalikan bintang syi'ra, bintang sembahan orang arab pada masa jahiliah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penafsiran dari kalangan mufassir mengenai makna dan arti surat An-Najm ayat 48 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.