Surat An-Najm Ayat 30
ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱهْتَدَىٰ
Arab-Latin: żālika mablaguhum minal-'ilm, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bimanihtadā
Artinya: Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat An-Najm Ayat 30
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari kalangan mufassir berkaitan kandungan surat An-Najm ayat 30, di antaranya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
29-30. Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, yaitu al-Quran, dan dia tidak ingin kecuali kehidupan dunia. Apa yang mereka pegang itu adalah ujung ilmu mereka dan tujuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu lebih tahu tentang siapa yang menyimpang dari jalan petunjuk, sebagaimana Dia jauh lebih tahu tentang siapa yang mendapatkan petunjuk dan mengambil jalan islam. Di sini terkandung peringatan keras terhadap para pendurhaka yang menolak beramal sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Rasulullah, yang mendahulukan hawa nafsu dan harta dunia dibanding akhirat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
30. Hal yang dikatakan oleh orang-orang musyrik itu -yaitu memberi nama malaikat dengan nama-nama perempuan- adalah batas pengetahuan mereka karena mereka adalah orang-orang bodoh, tidak sampai kepada ilmu yang pasti. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- paling mengetahui orang-orang yang melenceng dari jalan kebenaran dan Dia paling mengetahui siapa yang mendapat hidayah ke jalan kebenaran, tidak ada sesuatupun yang luput dari-Nya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
30. ذٰلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ الْعِلْمِ ۚ (Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka)
Yakni keinginan mereka terhadap kehidupan dunia semata merupakan ujung pengetahuan mereka. Mereka tidak peduli sama sekali terhadap urusan agama.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
30. Usaha mengejar dunia dan perhiasannya itu adalah tujuan yang mereka capai dengan pengetahuannya. Sesungguhnya Tuhanmu wahai nabi lebih mengetahui tentang orang yang menyimpang dari agamaNya yang haqq. Allah SWt juga lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk menuju kebenaran
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Itulah kadar pengetahuan mereka} akhir pengetahuan mereka {Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
30. “Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka,” artinya, itulah puncak dan tujuan ilmu mereka. Sedangkan orang-orang yang beriman terhadap Hari Akhir yang dibenarkan oleh orang-orang yang berakal, maka keinginan mereka tertuju pada negeri akhirat, ilmu mereka adalah ilmu yang paling baik dan mulia, itulah ilmu yang bersumber dari kitab Allah dan Sunnah RasulNya. Allah mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan hidayah sehingga akan diberi petunjuk, Allah juga mengetahui siapa yang tidak berhak mendapatkan hidayah sehingga urusannya akan diserahkan padanya dan akan direndahkan hingga tersesat dari jalan Allah. Karena itulah Allah berfirman, “Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang psling mengetahui siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Allah meletakkan karuniaNya pada tempat yang laik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-30
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang musyrik karena menamakan para malaikat dengan nama perempuan dan menganggap para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, padahal Maha Tinggi Allah SWT dari hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban (19)) (Surah Az-Zukhruf) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuan pun) yaitu mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan yang membenarkan apa yang mereka katakan, bahkan ucapan itu dusta, buat-buatan, dan kekufuran yang buruk (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sedangkan sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran) yaitu tidak memberi manfaat sedikitpun dan tidak pula berdiri pada kedudukan yang benar. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jangan sekali-kali kamu mempunyai prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk itu merupakan pembicaraan yang paling dusta”
Firman Allah SWT: (Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami) yaitu, berpalinglah dari orang yang berpaling dari kebenaran, dan tinggalkanlah dia.
Firman Allah: (dan tidak mengingini kecuali kehidupan dunia) yaitu sesungguhnya hal paling penting baginya dan batas pengetahuannya hanya tentang dunia. Hal itu merupakan tujuan yang tidak ada kebaikan padanya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka) yaitu mencari dan memburu dunia yang merupakan akhir dari tujuannya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk) yaitu Dialah Dzat yang Maha Pencipta semua makhluk dan alam semesta ini dan Dzat yang Maha mengetahui semua kebaikan bagi para hambaNya. Dialah Dzat yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Semuanya itu berkat kekuasaan, pengetahuan, dan kebijaksanaanNya. Dia adalah Dzat yang Maha Adil yang tidak pernah menzalimi selamanya dalam syariat dan takdirNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 30: 29-30. Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk mengingkari mereka orang-orang yang sombong dari keimanan dan dari mengikuti Al Qur’an. Mereka tidak menginginkan untuk berpegang teguh dengan Al Qur’an dengan menyombongkan diri kecuali karena mereka mengikuti syahwat mereka dan berharap atas kepentingan dunia. Ini tujuan dari urusan mereka, dan angan-angan tertinggi mereka. Dan ketahuilah wahai Nabi Allah, bahwasanya Rabbmu Maha Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan siapa yang mengikuti hawa nafsunya, dan siapa yang mementingkan dunianya akan akhiratnya. Dialah Allah yang mengetahui petunjuk yang lurus dan benar.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni inilah batas ilmu dan tujuan mereka, sehingga mereka lebih mengutamakan dunia daripada akhirat. Adapun orang-orang yang beriman kepada akhirat, maka harapan mereka tertuju kepada akhirat, ilmu mereka adalah ilmu yang paling utama dan paling mulia, yaitu ilmu yang diambil dari Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengetahui siapa yang berhak memperoleh hidayah sehingga diberi-Nya hidayah dengan orang yang tidak berhak mendapatkannya sehingga Allah Subhaanahu wa Ta'aala serahkan kepada dirinya sendiri dan menelantarkannya, maka jadilah ia sebagai orang yang tersesat dari jalan Allah. Oleh karena itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sungguh, Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Maka Dia meletakkan karunia-Nya ke tempat yang Dia ketahui bahwa ia layak memperolehnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 30
Itulah, yaitu berpalingnya mereka dari kebenaran dan kecenderungan pada kenikmatan hidup duniawi, kadar ilmu mereka. Sungguh, tuhanmu yang selalu membimbing dan menunjukimu, dia lebih mengetahui siapa yang lebih memilih kekafiran dengan mengikuti potensi fuj'r, sehingga tersesat dari jalan-Nya dan dia pula yang mengetahui siapa di antara manu-sia yang memilih ketaatan dengan selalu mengikuti potensi takwanya sehingga ia selalu mendapat petunjuk ke jalan yang benar dan diridai-Nya. 31. Menolak anggapan bahwa orang yang sesat dan ingkar itu seolah-olah di luar pengetahuan Allah, ditegaskan bahwa semua sifat kesempurnaan itu ada pada zat-Nya. Dan hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia yang menciptakan semua makhluk dan yang mengaturnya sesuai kehendak-Nya. Bisa saja dia membuat semua ma-nusia beriman, tetapi dia tidak menginginkannya karena dia telah membekali mereka dengan akal, petunjuk, dan kebebasan memilih. Dengan demikian, dia akan memberi balasan dan hukuman kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan dia akan memberi balasan dan anugerah kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik, yaitu surga dengan segala kenikmatan dan keindahannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penafsiran dari banyak ulama tafsir terkait makna dan arti surat An-Najm ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Dukunglah usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.