Surat An-Najm Ayat 24
أَمْ لِلْإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰ
Arab-Latin: Am lil-insāni mā tamannā
Artinya: Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat An-Najm Ayat 24
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penjelasan dari banyak mufassirin terhadap isi surat An-Najm ayat 24, di antaranya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
24-25. Manusia tidak mendapat apa yang diangan-angankannya, yaitu syafaat dari tuhan-tuhan batil atau lainnya yang diinginkan oleh hawa nafsunya. Hanya milik Allah-lah urusan dunia dan akhirat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
24-26. Manusia tidak selalu dapat meraih apa yang dia inginkan, sehingga dia mengharap syafaat dari berhala-berhala. Padahal segalanya merupakan milik Allah; perkara dunia dan akhirat adalah milik-Nya.
Dan banyak dari para malaikat yang mulia yang ada di tujuh langit tidak dapat memberi syafaat kepada seorangpun melainkan dengan izin Allah bagi orang yang Dia kehendaki dan ridhai untuk mendapat syafaat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
24. Apakah manusia mendapatkan apa yang diangankan berupa syafaat berhala-berhala itu di sisi Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
24. أَمْ لِلْإِنسٰنِ مَا تَمَنَّىٰ (Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?)
Allah membantah mereka bahwa mereka berhala-berhala mereka dapat memberi mereka manfaat atau syafaat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
24. Apakah setiap manusia itu berharap bahwa berhala-berhala itu akan memberikan pertolongan kepada mereka? Kenyataannya tidak sesuai yang mereka cita-citakan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah manusia akan mendapat segala yang diinginkan} orang kafir tidak akan mendapatkan apa yang dia harapkan berupa pertolongan dari para berhala itU
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
24-25. Meski demikian, mereka tetap berangan-angan dan menipu diri mereka sendiri. Karena itulah Allah mengingkari dugaan mereka yang mengira angan-angan itu akan dicapai, mereka berdusta dalam hal ini, Allah berfirman, “Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakanNya? (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.” Allah memberikan sebagian jatah dunia dan akhirat pada orang yang dikehendaki dan mencegahnya dari orang yang dikehendaki. Tidak berdasarkan angan-angan dan hawa nafsu mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 19-26
Allah SWT berfirman seraya mengecam orang-orang musyrik karena mereka menyembah berhala-berhala dan sekutu-sekutu. Mereka membuat rumah-rumah untuk berhala-berhala itu sebagai tandingan Ka'bah yang dibangun nabi Ibrahim (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata) Lata adalah sebuah batu besar yang berwarna putih yang dipahat dan merupakan sebuah rumah yang di Thaif yang mempunyai kain kelambu dan para pelayan. Di sekitarnya terdapat halaman yang disucikan oleh penduduk Thaif. Mereka adalah dari Bani Tsaqif dan para pengikutnya. Mereka bangga dengan itu atas orang-orang selain mereka yaitu orang-orang Arab kecuali orang-orang Quraisy.
Ibnu Jarir berkata bahwa mereka mengambil akar namanya dari salah satu nama Allah. Jadi mereka mengatakan Lata dengan maksud bentuk bentuk mu'annats dari Allah. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan ketinggian yang Maha besar.
Diriayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Al-Lata dan Uzza) bahwa di masa Jahiliyah ada seorang laki-laki yang pekerjaannya menggiling sawiq untuk makanan para jamaah haji. Ibnu Jarir berkata, bahwa demikian juga Uzza dari kata “Al-Aziz”, pada mulanya merupakan sebuah pohon yang dibuatkan bangunan dan diberi kain kelambu di Nakhlah, yaitu di antara Makkah dan Thaif, dahulu orang-orang Quraisy mengagungkan bangunan itu, sebagaimana yang dikatakan Abu Sufyan saat perang Uhud, "Kami mempunyai Uzza, sedangkan kalian tidak mempunyai Uzza" Maka Rasulullah SAW bersabda,”Katakanlah,"Allah adalah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian!"
Kemudian Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?) yaitu apakah kalian menganggap bahwa Allah memiliki anak dan kalian menganggap bahwa itu adalah anak perempuan, sedangkan kalian memilih untuk diri kalian sendiri anak laki-laki. Seandainya kalian berbagi dengan sesama kalian dengan cara pembagian seperti ini, sungguh pembagian tersebut adalah: (suatu pembagian yang tidak adil) yaitu tidak jujur dan bathil. Lalu bagaimana bisa kalian berbagi dengan Tuhan kalian dengan pembagian ini; yang sekiranya hal ini dilakukan di antara kalian, itu merupakan pembagian yang tidak adil.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya membantah kedustaan dan kebohongan yang mereka buat-buat dan kekafiran mereka, seperti menyembah berhala dan menjadikannya sebagai tuhan (Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya) yaitu, dari diri kalian (Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya) yaitu, tidak ada suatu hujjah pun (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka) yaitu tidak ada sandaran selain dari prasangka baik mereka terhadap nenek moyang mereka yang menempuh jalan yang bathil itu sebelum mereka, dan jika tidak demikian, maka mereka hanya menginginkan agar tetap menjadi pemimpin dan mengagungkan nenek moyang mereka yang terdahulu (dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka) Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada mereka para rasul dengan membawa kebenaran yang menerangi dan hujjah yang pasti, tetapi sekalipun demikian mereka tidak mau mengikuti dan tunduk terhadap apa yang disampaikan para rasul itu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya (24)) yaitu, tidak semua orang yang mengharapkan kebaikan dapat mendapatkannya ((Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan bukan (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab) (Surah An-Nisa: 123) yaitu tidaklah semua orang yang mengakui bahwa dirinya mendapat petunjuk sesuai dengan apa yang dia katakan, tidak pula semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat mendapatkannya.
Firman Allah SWT: ((Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (25)) yaitu sesungguhnya semua urusan itu hanya milik Allah, Dzat yang Maha Merajai dan Mengatur dunia dan akhirat. Dialah Dzat yang dengan kehendakNya sesuatu menjadi ada dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak ada.
Firman Allah SWT: (Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai(Nya) (26)) Sebagaimana firmanNya: (Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) dan (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu) (Surah Saba': 23) Apabila ini ditetapkan terhadap para malaikat yang didekatkan, maka bagaimana bisa kalian mengharapkan syafaat dari berhala-berhala dan sekutu-sekutu itu di sisi Allah SWT, wahai orang-orang yang bodoh, sedangkan Allah SWT tidak memerintahkan dan mengizinkan penyembahannya, melainkan Dia melarang melakukan penyembahan itu melalui lisan para rasul, dan menurunkan larangan itu di dalam kitab-kitabNya?
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 24: 24-25. Apakah manusia yang kafir menyangkan bahwa mereka akan mendapatkan angan-angan dan segala sesuatu yang mereka inginkan ?! Dengan hanya angan-angan belaka ?! Dan di antara angan-angan orang musyrik bahwa mereka menyangkan bahwa tuhan-tuhan mereka yang bathil akan memberikan sesuatu kepada mereka. Sekali-kali tidak, karena segala sesuatunya hanyalah ada di tangan Allah semata. Allah memiliki urusan akhirat yang lebih utama, Allah mencintai manusia sesuai keinginan-Nya, dengan rahmat dan karunia-Nya, dan menahan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya dengan hikmat dan sifat adil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Jika sudah jelas bahwa apa yang dipegang oleh kaum musyrik adalah dugaan dan bukan ilmu, dimana hal ini berakibat kepada kesengsaraan abadi dan azab yang kekal, maka tetap berada di atasnya merupakan kedunguan yang sangat dalam dan kezaliman yang paling batil. Namun anehnya, mereka (kaum musyrik) malah memiliki banyak angan-angan dan tertipu olehnya. Oleh karena itulah, dalam ayat di atas Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingkari orang yang merasa akan mendapatkan apa yang diangan-angankan itu dan bahwa mereka dusta.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 24
24-25. Kaum musyrik mestinya menerima petunjuk Allah dan mendapatkan keselamatan atau apakah manusia yang musyrik itu akan mendapat segala yang dicita-citakannya, yaitu yang terkait dengan harta, kedudukan, dan kesenangan hidup' tidak! mereka hanya makhluk yang telah ditetapkan oleh Allah, maka sesungguhnya milik Allahlah kehidupan akhirat yang abadi dan kehidupan dunia yang fana
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat An-Najm ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.