Surat Az-Zariyat Ayat 45
فَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ مِن قِيَامٍ وَمَا كَانُوا۟ مُنتَصِرِينَ
Arab-Latin: Fa mastaṭā'ụ ming qiyāmiw wa mā kānụ muntaṣirīn
Artinya: Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan,
« Az-Zariyat 44 ✵ Az-Zariyat 46 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Terkait Surat Az-Zariyat Ayat 45
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 45 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penjabaran dari para ulama mengenai isi surat Az-Zariyat ayat 45, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka tidak bisa berlari dan bangkit dari azab yang menimpa mereka, mereka juga tidak bisa menolong diri mereka sendiri.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
15. Mereka tidak bisa menolak siksa yang turun kepada mereka dan mereka tidak pula mempunyai kekuatan untuk menahannya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
45. فَمَا اسْتَطٰعُوا۟ مِن قِيَامٍ (Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun)
Yakni mereka tidak mampu berdiri dari kebinasaan itu, apalagi untuk lari. Namun mereka mati bergelimpangan di rumah mereka.
وَمَا كَانُوا۟ مُنتَصِرِينَ (dan tidak pula mendapat pertolongan)
Yakni tidak dapat menolak azab Allah dengan bantuan orang lain.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
45. Mereka tidak bisa bangkit ataupun lari. Mereka juga tidak terlindungi dari azab itu dengan pertolongan orang lain untuk mereka
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka sama sekali tidak mampu bangun} bangkit dan menolaknya {dan tidak pula mendapat pertolongan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
45. “Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun,” untuk menyelamatkan diri mereka dari azab, “dan tidak pula mendapat pertolongan,” untuk diri mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-46
Allah SWT berfirman: (Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mukjizat yang nyata (38)) yaitu dengan membawa dalil yang jelas dan hujjah yang pasti (Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya) Maka Fir'aun berpaling dari kebenaran yang disampaikan nabi Musa, padahal kebenaran itu sudah jelas dan terang karena kesombongan dan keingkarannya.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah Fir'aun memperkuat dirinya dengan teman-temannya.
Qatadah berkata bahwa Fir'aun musuh Allah ini mengalahkan kaumnya.
Ibnu Zaid berkata tentang firmanNya: (Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya) yaitu bersama golongan-golongannya. Kemudian Ibnu Zaid membacakan firmanNya: ("Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat") (Surah Hud: 80) makna yang pertama adalah yang kuat. Sebagaimana firmanNya: (dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah) (Surah Al-Hajj: 9) yaitu berpaling dari kebenaran karena kesombongannya (dan berkata, "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila”) yaitu tidaklah kamu dengan urusan yang kamu datangkan itu, melainkan adakalanya kamu seorang penyihir atau orang gila. Maka Allah SWT berfirman: (Maka Kami siksa dia dan tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka) yaitu Kami lemparkan mereka (ke dalam laut) yaitu laut (sedangkan dia melakukan pekerjaan yang tercela) yaitu tercela, kafir, ingkar, durhaka, dan membangkang.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan juga pada (kisah) 'Ad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan (41)) yaitu angin yang merusak dan tidak membawa manfaat apa pun. Pendapat itu dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah dan lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (angin itu tidak membiarkan suatu pun yang dilandanya) yaitu sesuatu yang dirusak oleh angin itu (melainkan dijadikannya seperti serbuk) yaitu seperti sesuatu yang binasa dan hancur
Sa'id bin Al-Musayyib dan lainnya berkata tentang firmanNya: (ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan) Mereka berkata bahwa itu adalah angin selatan.
Telah disebutkan dalam hadits shahih dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Aku diberi pertolongan dengan angin kencang yang dingin dan kaum 'Ad dibinasakan dengan angin yang membinasakan”
(Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka,"Bersenang-senanglah kamu sampai suatu waktu” (43)) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sampai waktu habisnya ajal kalian. Yang jelas bahwa ayat ini sebagaimana firmanNya: (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan) (Surah Fushshilat: 17) Demikian juga di sini Allah berfirman di sini: (Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka.”Bersenang-senanglah kamu sampai suatu waktu” (43) Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir, sedangkan mereka melihatnya (44)) Demikian itu karena mereka menunggu azab itu selama tiga hari, tetapi ternyata azab tersebut datang kepada mereka pada pagi hari keempat (Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun) yaitu tidak bisa lari dan tidak pula bangun (dan tidak pula mendapat pertolongan) yaitu mereka tidak mampu menolong diri sendiri dari azab yang menimpa mereka.
Firman Allah: (dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu) yaitu Kami binasakan kaum nabi Nuh sebelum mereka (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Semua kisah ini telah dijelaskan dengan panjang lebar di berbagai banyak surah Al-Qur'an.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zariyat ayat 45: 43-45. Ketahuilah juga pada kisah Tsamud dan kebinasaan mereka terdapat bukti yang besar bagi mereka yang takut akan adzab yang pedih; Dimana mereka mendustakan Rasul mereka, yaitu Shalih yang berkata kepada mereka : Tahanlah diri-diri kalian di rumah-rumah kalian selama tiga hari lamanya, dan tahanlah diri-diri kalian dari dunia yang fana dimana akan datang waktu kebinasaan bagi kalian. Akan tetapi mereka mendustakan Rasul mereka, dan sombong atas perintah yang diperintahkan kepada mereka; Maka Allah membinasakan mereka dengan suara yang memekikkan telinga, dan mereka melihat adzab dengan mata-mata mereka sendiri, mereka tidak akan bisa apa-apa ketika adzab menimpa mereka, mereka tidak dapat lolos dan lari serta selamat. Dan tidak ada seorangpun yang dapat menolong mereka, dan tidak ada yang dapat menahan dari adzab Allah selain dari Allah sendiri.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Untuk menyelamatkan diri ketika azab turun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 45
45-46. Petir itu menyambar dengan dahsyat, maka mereka tidak mampu bangun untuk menyelamatkan diri dan juga tidak mendapat pertolongan dari siapa pun. Itulah kisah umat terdahulu yang durhaka kepada para nabinya, dan sesungguhnya sebelum itu telah kami binasakan pula kaum nuh karena keingkaran mereka. Sungguh, mereka semua adalah kaum yang fasik, durhaka, dan enggan beriman
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penjabaran dari beragam mufassirin terhadap isi dan arti surat Az-Zariyat ayat 45 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Support syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.