Surat Az-Zariyat Ayat 21
وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
Arab-Latin: Wa fī anfusikum, a fa lā tubṣirụn
Artinya: Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
« Az-Zariyat 20 ✵ Az-Zariyat 22 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Surat Az-Zariyat Ayat 21
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjelasan dari banyak mufassirin terhadap isi surat Az-Zariyat ayat 21, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dalam penciptaan diri kalian juga terkandung bukti atas Kuasa Allah dan pelajaran yang mengisyaratkan kepada keesaan Pencipta kalian, dan bahwa tidak ada tuhan bagi kalian yang berhak disembah selainNya. Apakah kalian lalai darinya, sehingga kalian tidak melihatnya, lalu mengambil pelajaran darinya?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
21. Dan pada diri kalian -wahai manusia- terdapat bukti-bukti kekuasaan Allah, apakah kalian tidak memperhatikan untuk mengambil pelajaran?
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
21. وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ (dan (juga) pada dirimu sendiri)
Yakni pada diri kalian sendiri juga terdapat tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Allah dan kebenaran apa yang didatangkan oleh rasulullah.
Allah menciptakan mereka dengan bentuk yang begitu menakjubkan, yang terdiri dari daging, darah, tulang, anggota badan, panca indra, pembuluh darah, dan pernafasan.
أَفَلَا تُبْصِرُونَ(Maka apakah kamu tidak memperhatikan?)
Dengan mata hati, sehingga kalian dapat menjadikannya petunjuk kepada Sang Pencipta yang Maha Pemberi Rezeki dan Maha Esa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Qatadah mengatakan mengenai ayat ini: siapa yang bertafakkur tentang penciptaan dirinya, ia akan menyadari bahwa sendi-sendi tubuhnya tidaklah ia dilunakkan melainkan untuk beribadah.
2 ). Perhatikanlah bagaimana kepala diciptakan, berapa jumlah susunan tulang yang ada bagian ini, dikatakan bahwasanya ada lima puluh lima susunan tulang yang ada di bagian kepala, dengan berbagai perbedaan bentuk, ukuran dan manfaatnya, dan bagaimana Allah menyusunnya di bagian atas dari tubuh, menjadikannya seperti seorang pengendara di atas kendaraannya? kemudian bacalah ayat ini : { وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ } "Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
21. Dalam susunan diri dan penciptaan kalian itu terdapat tanda-tanda yang menunjukkan keesaan dan kuasa Allah. Apakah kamu tidak melihat dengan berangan-angan dan berpikir?
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan pada diri kalian} dan pada penciptaan diri kalian terdapat dalil-dalil atas kekuasaan Allah {Apakah kalian tidak memperhatikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 15-23
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT bahwa sesungguhnya mereka di hari mereka dikembalikan kepadaNya, mereka berada di taman-taman dan mata air-mata air. Berbeda dengan orang-orang yang celaka. Mereka mengalami azab, pembalasan, dibakar, dan dirantai dengan belenggu-belenggu.
Firman Allah SWT: (sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka) Ibnu Jarir berkata bahwa maknanya adalah mengamalkan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah SWT atas mereka (Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik) yaitu sebelum diperintahkan untuk mengerjakan hal-hal fardhu, mereka adalah orang-orang yang berbuat baik dalam amal perbuatannya
Tafsir yang dikemukakan Ibnu Jarir masih perlu ditinjau kembali, karena firman Allah SWT, (Akhidzina) merupakan “haal” dari firmanNya: (berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air) Maka orang-orang yang bertakwa, di dalam taman-taman dan mata air-mata air yang mereka terima dari pemberian Tuhan mereka berupa kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan. Firman Allah: (Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia) yaitu di dunia (adalah orang-orang yang berbuat baik) sebagaimana firmanNya: ((kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah) Kemudian Allah SWT menjelaskan kebaikan amal perbuatan mereka, jadi Allah berfirman: (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam (17))
Hasan Al-Bahsri berkata firmanNya: (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam (17)) Mereka menjalani shalat malam hari dengan keteguhan hati, sehingga mereka tidak tidur di malam hari kecuali hanya sedikit. Mereka mengerjakannya dengan semangat sehingga mereka memanjangkan waktunya sampai waktu sahur, sehingga bacaan istighfarnya di waktu sahur.
Ma'mar berkata tentang firmanNya: (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam) (17)) Az-Zuhri dan Al-Hasan, keduanya berkata bahwa mereka banyak tidur di malam hari dan tidak shalat.
Ibnu Abbas dan Ibrahim An-Nakha'i berkata tentang firmanNya: (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam (17)) yaitu mereka tidak tidur.
Firman Allah: (Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah) (18))
Mujahid dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah mereka melakukan shalat. Ulama lainnya berkata bahwa mereka mendirikan shalat sunnah di malam hari, dan istighfarnya sampai waktu sahur. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan yang memohon ampun di waktu sahur) (Surah Ali Imran: 17) Dan ketika istighfar dilakukan dalam shalat, maka itu lebih baik.
Firman Allah: (Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (19)) Setelah Allah SWT menyifati mereka sebagai orang-orang yang rajin shalat, lalu menyebutkan sifat terpuji mereka lainnya, dengan menunaikan zakat, berbuat baik, dan menyambung silaturahmi. Maka Allah SWT berfirman: (Dan pada harta mereka ada hak) yaitu bagian yang dpisahkan, sengaja disiapkan untuk diberikan kepada orang yang meminta dan yang tidak mendapat bagian. Adapun “As-sa’il” maka itu sudah diketahui, yaitu orang yang mulai meminta-minta dan dia berhak untuk itu,
Adapun “Al-mahrum” maka Ibnu Abbas dan Mujahid berkata bahwa artinya orang yang beruntung karena tidak mempunyai jatah dari Baitul Mal, tidak mempunyai mata pencaharian, tidak mempunyai keahlian yang dapat dijadikan untuk memenuhi penghidupannya.
Qatadah dan Az-Zuhri berkata bahwa (Al-mahrum) adalah orang yang tidak pernah meminta sesuatu pun dari orang lain.
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa “Al-mahrum” adalah orang yang tidak memiliki harta lagi karena suatu penyebab, semua hartanya telah lenyap. Baik hal itu karena dia tidak mampu mencari pencaharian atau karena hartanya habis karena musibah atau hal yang sejenis.
Firman Allah: (Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin (20)) yaitu di bumi banyak terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kebesaran penciptaan dan kekuasaanNya yang mengagumkan, yaitu melalui apa yang Dia sebar di bumi ini berupa berbagai macam tumbuhan, hewan-hewan, dan bumi yang terhampar, gunung-gunung, hutan belukar, sungai-sungai, lautan, dan perbedaan lisan dan warna kulit manusia serta pembawaan yang telah diciptakan dalam mereka berupa berbagai kehendak dan kekuatan, serta perbedaan yang ada pada mereka dalam akal, pemahaman, gerakan, kebahagiaan, dan kecelakaan. Pada susunan tubuh mereka terdapat hikmah karena Allah telah meletakkan setiap anggota tubuh pada mereka di tempat-tempat yang tepat dan dibutuhkan. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (21))
Kemudian Allah berfirman: (Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu) yaitu hujan (dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu) yaitu surga. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan lainnya.
Firman Allah: (Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan (23)) Allah SWT bersumpah dengan menyebut DzatNya yang Maha Mulia, bahwa apa yang Dia janjikan kepada mereka terkait hari kiamat, hari kebangkitan, dan hari pembalasan bahwa itu pasti akan terjadi dan merupakan kebenaran yang tidak diragukan lagi. Oleh karena itu, janganlah ragu-ragu, sebagaimana kalian tidak ragu bahwa manusia itu dapat berbicara. Mu'adz bin Jabal apabila berbicara mengenai sesuatu, dia mengatakan kepada orang yang diajak bicara bahwa sesungguhnya ini merupakan kebenaran, sebagaimana kebenaran keberadaanmu di sini.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zariyat ayat 21: 20-22. Ketahuilah wahai manusia bahwa di bumi terdapat tanda-tanda yang nyata, yang menunjukkan atas ke-Maha Esaan Allah dan kesempurnaan kekuasaan-Nya. Dan tanda-tanda ini berguna bagi orang-orang yang yakin, yang mereka memiliki ilmu, pengetahuan serta pandangan dalam keagungan ciptaan Allah. Dan juga dalam mewujudkan diri-diri mereka dari yang tidak ada menjadi ada tanpa ada yang mendahului-Nya. Dan itulah tanda-tanda penciptaan dan keselarasan yang menujukkan atas keesaan Allah dan kesempurnaan akan kekuasaan-Nya, tidakkah kalian melihatnya dan menjadikan ketauhidan dan keimanan kepada Allah ?!. Ketahuilah, apa yang ada di langit menjadi sebab rezeki dan kehidupan kalian yaitu hujan, ayang dengannya hidup suatu negeri dan hamba, dan di langit juga terdapat balasan yang dijanjikan dan adzab serta surga dan neraka; Maka sungguh balasan amalan-amalan tertulis di langit dan takdir juga turun dari langit.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dari awal penciptaan kamu sampai akhirnya, serta pada susunan tubuhmu yang menakjubkan. Di sana terdapat pelajaran, hikmah, dan rahmat yang menunjukkan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala Mahaesa, Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, dan bahwa Dia tidak menciptakan makhluk secara percuma.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 21
20-21. Allah adalah pencipta alam semesta. Tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya terdapat di seluruh penjuru langit, dan selain itu di bumi juga terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Namun semuanya itu hanya dapat dipahami bagi orang-orang yang yakin, dan di samping itu, sesungguhnya keagungan Allah juga banyak ditemukan pada dirimu sendiri. Sesudah dipahami semua tanda-tanda itu, maka apakah kamu tetap lalai dan tidak memperhatikan semua yang dapat disaksikan itu'22. Setelah menerangkan tantang keberadaan tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi dan pada diri manusia, maka selanjutnya dia menerangkan bahwa di alam semesta dan di langit yang sangat luas itu terdapat pula sebab-sebab datangnya rezekimu seperti cahaya matahari yang menerangi jagat, hujan yang menyuburkan tanah, angin yang bertiup sepoi-sepoi dan selain itu terdapat pula apa yang telah dijanjikan Allah melalui rasul-Nya kepadamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjabaran dari kalangan mufassirin terhadap isi dan arti surat Az-Zariyat ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.