Surat Qaf Ayat 36

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا فَنَقَّبُوا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ هَلْ مِن مَّحِيصٍ

Arab-Latin: Wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum asyaddu min-hum baṭsyan fa naqqabụ fil-bilād, hal mim maḥīṣ

Artinya: Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?

« Qaf 35Qaf 37 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Qaf Ayat 36

Paragraf di atas merupakan Surat Qaf Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran penting dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penjabaran dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan surat Qaf ayat 36, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kami telah membinasakan umat-umat dalam jumlah yang banyak sebelum orang-orang musyrik Quraisy itu. Umat-umat tersebut lebih kuat dan lebih hebat dari orang-orang musyrik. Mereka mengembara di seluruh negeri, menempuh semuan jalan untuk menghindari kebinasaan. Adakah tempat berlari dari azab Allah saat ia datang kepada mereka?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

36-37. Kami telah membinasakan banyak umat sebelum orang-orang musyrik Makkah, seperti kaum ‘Ad dan Tsamud. Dahulu mereka memiliki kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar daripada kaum musyrik Makkah, sehingga mereka dapat menjelajah negeri, membangun dan menghancurkannya. Maka apakah ada tempat berlindung dari azab Allah? Sungguh kehancuran umat-umat terdahulu merupakan pelajaran bagi orang yang mempunyai hati yang hidup yang mampu memahami dan menghayati, atau memiliki pendengaran yang seksama dan penuh kesadaran.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

36. Dan betapa banyak umat yang telah Kami hancurkan sebelum orang-orang musyrik yang mendustakan dari penduduk Makkah, dan mereka telah meneliti beberapa negeri dengan harapan mereka bisa mendapatkan tempat untuk lari dari siksa, akan tetapi mereka tidak mendapatkannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

36. وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم (Dan berapa banyaknya yang telah Kami binasakan sebelum mereka)
Yakni sebelum orang-orang kafir Quraisy dan orang-orang yang serupa dengan mereka.

مِّن قَرْنٍ(dari umat-umat)
Yakni dari sebuah kaum.

هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا(mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini)
Seperti kaum ‘Aad, Tsamud, dan lainnya.

فَنَقَّبُوا۟ فِى الْبِلٰدِ(maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri)
Yakni telah menjelajahi dan mengelilingi tempat-tempatnya.

هَلْ مِن مَّحِيصٍ (Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?)
Yakni apakah mereka memiliki tempat lari yang dapat menyelamatkan mereka dari azab?


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

36-37

1). Di antara hal-hal yang paling jelas bagi orang-orang yang berakal adalah: kisah-kisah orang zaman dahulu dan zaman terakhir, kisah-kisah orang-orang yang taat kepada Allah dan apa yang diperlakukan terhadap mereka, dan kisah-kisah orang-orang yang mendurhakai-Nya dan apa yang diperlakukan terhadap mereka, barangsiapa tidak memahaminya dan tidak mengambil manfaatnya, maka tidak ada pertolongan di dalamnya. Sebagaimana Allah telah berfirman:

{ وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِنْ مَحِيصٍ } "Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?"

Oleh karena itu Allah berfirman pada ayat selanjutnya:

{ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ }
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".

2). Seseorang diberi hikmah dan mengambil manfaat ilmu di atas dua kedudukan: Jika ia adalah orang yang melihat kebenaran sendiri, menerimanya, dan mengikutinya; maka ia memiliki hatinya, atau seseorang yang dengan dirinya sendiri belum memahaminya, namun membutuhkan seseorang untuk mengajarinya, menjelaskan kepadanya, menasihatinya, dan mendidiknya; maka ia orang yang mendengarkan dan menggunakan pendengarannya, dan dia menjadi saksi, yakni hadir di dalam hati.

3). Dan Dia (Allah) tidak mengatakan: (استَمِعْ); Karena memberi pendengaran, Maksudnya, dia menggunakan pendengarannya dan tidak menahannya, meskipun dia tidak bermaksud untuk mendengar, yakni, Ingatan itu terjadi pada siapa pun yang mendengar, dann itu merupakan penghinaan jika menggambarkan kaum musyrik sebagai orang yang tidak punya hati dan tidak memberikan pendengarannya.

4). Pada firman Allah ta'ala: { } menunjukkan bahwa sekadar mendengarkan saja tidak ada gunanya, kecuali si pendengar hadir dengan kepandaian dan pikirannya. Ayat tersebut memiliki susunan yang baik; Karena jika ia mempunyai hati yang cerdas, ia menggali makna melalui perenungan dan pemikirannya; maka demikianlah, jika sebaliknya maka ia harus menjadi pendengar yang baik dan memperhatikan perkataan pemberi peringatan. Untuk mendapatkan peringatan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

36. Banyak umat pada satu masa yang telah kami hancurkan sebelum kaum kafir Quraisy (Mereka itu digabungkan dalam satu masa). Mereka lebih kuat dari kaum kafir Quraisy, seperti kaum ‘Aad, Tsamud, dan kaum lainnya. Mereka berpindah dan menjelajah banyak negeri, namun mereka berbuat bathil dengan rejeki dan keamanan mereka. Adakah tempat untuk lari agar terbebas dari azab?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Betapa banyak umat} umat {sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka itu lebih hebat kekuatannya} kekuatan dan kemampuannya {daripada mereka itu, sehingga mampu menjelajah} mengamati {beberapa negeri. Apakah ada tempat pelarian} tempat lari dari azab Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

36. Allah berfirman seraya menakut-nakuti kaum musyrikin yang mendustakan Rasulullah “Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka,” yakni umat-umat yang banyak, “yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini,” artinya, lebih kuat dan lebih kuat bekas karyanya di atas muka bumi ini, karena itulah Allah berfirman, “Mereka menjelajah di beberapa negeri,” mereka pernah membangun benteng yang kokoh, rumah yang tinggi menjulang, menanam pohon, membuat sungai, bercocok tanam, memakmurkan sekaligus menghancurkan, ketika mereka mendustakan utusan Allah serta menentang ayat-ayatNya, Allah menyiksa mereka dengan azab yang pedih dan berat. “Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?” artinya, tidak ada tempat bagi mereka untuk lari dari azab Allah ketika azab itu datang kepada mereka dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka. Kekuatan, harta, dan anak-anak mereka sama sekali tidak berguna.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 36-40
Allah SWT berfirman,”Berapa banyaknya umat-umat yang mendustakan yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini) yaitu para umat terdahulu itu lebih banyak jumlahnya, lebih kuat, lebih berpengaruh dan memakmurkan bumi daripada apa yang telah mereka lakukan. Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah banyak melakukan pembangunan yang ditinggalkan.
Mujahid berkata tentang firmanNya: maka mereka (maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri) yaitu mereka menjelajahi bumi ini.
Firman Allah: (Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?) yaitu apakah ada tempat melarikan diri bagi mereka dari keputusan dan takdir Allah? dan apakah semua yang mereka kumpulkan itu bermanfaat bagi mereka dan dapat menolak azab Allah dari mereka ketika azab itu datang menimpa mereka, karena mereka telah mendustakan para rasul? Maka kalian juga sama, tidak ada jalan melarikan diri, jalan keluar, dan tempat berlindung bagi kalian. Firman Allah: (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan) yaitu pelajaran (bagi orang-orang yang mempunyai hati) yaitu hati yang menyadarinya.
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah akal (atau yang menggunakan pendengarannya, sedangkan dia menyaksikan) yaitu mendengar, menghafal, memikirkan, dan memahami kalam itu dengan hatinya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (atau yang menggunakan pendengarannya) yaitu, tidak berbicara kepada diri sendiri dalam hatinya saat mendengarkannya (sedangkan dia menyaksikan)
Adh-Dhahhak berkata bahwa orang-orang Arab berkata Fulan mendengarkan ketika dia mendengarkan dengan seksama menggunakan kedua telinganya dan dia menyaksikannya seraya berkata sebagai orang yang hadir pada apa yang dia dengarkan. Demikian juga dikatakan Ats-Tsauri dan lainnya.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan (38)) Di dalamnya terkandung pernyataan adanya hari kebangkitan, karena Dzat yang mampu menciptakan langit dan bumi tanpa sedikit pun mengalami keletihan, pasti mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati dengan cara yang lebih mudah.
(dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan) yaitu tidak ada keletihan atau kelelahan, sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (33)) (Surah Al-Ahqaf) dan (Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia) (Surah Ghafir: 57) serta (Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit7 Allah telah membangunnya (27)) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah: (Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan) yaitu terhadap orang-orang yang mendustakan itu, bersabarlah terhadap mereka dan menghindarlah dari mereka dengan cara yang baik (dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)) sebelum perjalanan Isra’, shalat fardhu itu hanya dua waktu, yaitu sebelum matahari terbit di waktu fajar, dan sebelum terbenamnya matahari di waktu Ashar. Dan shalat malam itu diwajibkan atas Nabi SAW dan umatnya selama satu tahun, kemudian dinasakh hukum wajibnya bagi umatnya. Kemudian Setelah itu semuanya dinasakh oleh Allah SWT di malam Isra’ dan diganti dengan shalat lima waktu, yang di antaranya terdapat shalat Shubuh dan Ashar, keduanya dilakukan sebelum matahari terbit dan sebelum matahari tenggelam.
Firman Allah SWT: (Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya) yaitu, kerjakanlah shalat karena Allah. sebagaimana firmanNya: (Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (79)) (Surah Al-Isra’)
(dan setiap selesai shalat) Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, dari ibnu Abbas bahwa yang dimaksud adalah membaca tasbih setelah shalat. Hal ini diperkuat oleh apa yang terkandung dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa kaum fakir muhajirin datang lalu berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang yang berharta telah pergi dengan derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi" Maka Nabi SAW bersabda,"Apa yang kalian maksud?" Mereka berkata, "Orang-orang yang mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa; tetapi mereka dapat bersedekah, sedangkan kami tidak dapat bersedekah; dan mereka dapat memerdekakan budak, sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak" Maka Rasulullah SAW bersabda:”Apakah kalian mau aku ajarkan kepada kalian suatu amalan yang apabila kalian mengerjakannya, maka kalian dapat mendahului orang-orang setelah kalian, dan tidak ada seorangpun yang lebih utama dari kalian kecuali orang yang mengerjakan hal yang serupa dengan apa yang kalian kerjakan? yaitu kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali. Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, saudara-saudara kami yang memiliki harta telah mendengar apa yang kami amalkan, maka mereka mengerjakan hal yang serupa" Maka Rasulullah SAW menjawab: Itu adalah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Pendapat yang kedua bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT: (dan setiap selesai shalat) yaitu dua rakaat setelah shalat Maghrib. Hal ini diriwayatkan dari Mujahid, An-Nakha'i, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Qaf ayat 36: Allah mengabarkan bahwasanya Allah membinasakan umat-umat yang terdahulu sebelum Quraisy, di mana mereka kaum yang kuat dan memiliki peninggalan di bumi. Mereka membangun benteng-benteng yang kokoh, dan rumah-rumah yang tinggi. Maka ketika datang adzab, maka leburlah semuanya, maka apakah bagi mereka ada celah, jalan keluar atau tempat untuk lari ?!


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menakut-nakuti kaum musyrik yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Yaitu sebelum kaum kafir Quraisy.

Mereka bangun benteng-benteng yang kokoh, bangunan-bangunan yang tinggi, menanam pepohonan, mengalirkan sungai-sungai, memakmurkan area yang kosong, dan lain-lain. Ketika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan azab yang keras.

Bahkan kekuatan mereka, harta dan anak-anak mereka tidak berguna apa-apa bagi mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Qaf Ayat 36

Setelah Allah memperingatkan orang-orang kafir dan menjelaskan siksaan yang akan menimpa mereka, pada ayat ini Allah memperingatkan mereka tentang datangnya azab yang dapat disegerakan kepada mereka di dunia, sebagaimana sunah Allah terhadap para pendusta. Ayat ini menyatakan dan betapa banyak umat yang telah kami binasakan sebelum mereka, seperti kaum 'ad, kaum Samud dan lain-lain padahal mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka, kaum musyrik mekah. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri untuk mencari rezeki. Adakah tempat pelarian dari kebinasaan bagi mereka' sama sekali tidak. Mereka semuanya telah binasa akibat kekafiran mereka kepada Allah dan pembangkangan terhadap rasul-Nya. 37. Sungguh, pada yang demikian itu, yakni siksa yang menimpa para pendurhaka, pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati untuk memikirkan dan mengetahui kebenaran atau yang menggunakan pendengarannya untuk mendengarkan petunjuk, sedang dia menyaksikannya, yakni menyaksikan dengan sadar terhadap peringatan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beragam penjabaran dari beragam mufassirin terkait kandungan dan arti surat Qaf ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dikunjungi

Baca banyak konten yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: An-Nahl, Ali ‘Imran 173, Yusuf 87, An-Nahl 97, At-Talaq 3, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah. Ada pula Az-Zalzalah 7-8, Al-Baqarah 255, Luqman 12, At-Taubah 103, Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 156.

  1. An-Nahl
  2. Ali ‘Imran 173
  3. Yusuf 87
  4. An-Nahl 97
  5. At-Talaq 3
  6. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  7. Az-Zalzalah 7-8
  8. Al-Baqarah 255
  9. Luqman 12
  10. At-Taubah 103
  11. Al-Kautsar 2
  12. Al-Baqarah 156

Pencarian: surah al imran ayat 85, kaligrafi surat al kautsar berwarna, al qalam surah, maasyaallaah arab, allahumma rabbannasi

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.