Surat Qaf Ayat 11
رِّزْقًا لِّلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ ٱلْخُرُوجُ
Arab-Latin: Rizqal lil-'ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụj
Artinya: Untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Terkait Dengan Surat Qaf Ayat 11
Paragraf di atas merupakan Surat Qaf Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari berbagai ulama berkaitan makna surat Qaf ayat 11, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kami menumbuhkannya sebagai rizki bagi hamba-hamba, mereka menjadikannya sebagai makanan pokok mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami menghidupkan dengan air yang Kami turunkan dari langit itu di negeri yang kering kerontang, tidak ada tanaman dan tumbuhan; sebagaimana Kami menumbuhkan bumi yang mati dengan air tersebut, begitu pula Kami akan mengeluarkan kalian di Hari Kiamat dalam keadaan hidup sesudah kematian.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
11. Kami menumbuhkan apa yang Kami tumbuhkan itu sebagai rezeki bagi para hamba, mereka makan darinya. Dan dengan air itu Kami telah menghidupkan daerah yang tidak ada pepohonan padanya. Sebagaimana Kami telah menghidupkan dengan hujan tersebut negeri yang tidak ada pepohonan padanya, Kami akan menghidupkan orang-orang yang telah mati, sehingga mereka keluar dalam keadaan hidup.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
11. وَأَحْيَيْنَا بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا (dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering))
Yakni tanah yang tandus yang tidak terdapat tanaman yang tumbuh di sana.
كَذٰلِكَ الْخُرُوجُ(Seperti itulah terjadinya kebangkitan)
Yakni kebangkitan dari kubur seperti halnya Allah menghidupkan tanah yang tandus. Maka sebagaimana Allah mampu menghidupkan tanah yang tandus, maka Allah juga mampu membangkitkan orang yang telah mati.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
11. Kami menjadikannya sebagai makanan bagi para hamba. Dengan air hujan kami hidupkan bumi yang gersang. Kami juga mengeluarkan (mayat) dari dalam kubur pada hari kebangkitan seperti menghidupkan bumi ini
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{sebagai rezeki bagi para hamba. Dan Kami menghidupkan dengan air itu} dengan hujan {negeri yang mati. Seperti itulah terjadinya kebangkitan} dari kubur
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
8-11. Allah secara khusus menyebutkan berbagai kebun dari berbagai manfaat tersebut, kebun yang mencakup berbagai jenis buah-buahan lezat seperti anggur, delima, lemon, apel dan jenis buah-buahan lainnya, terdapat juga pohon kurma yang tinggi, yang manfaatnya untuk waktu yang panjang, tinggi menjulang ke langit hingga tingginya tidak bisa dicapai oleh berbagai pohon lain, dari mayangnya keluar buah sebagai rizki untuk para hamba sebagai makanan, lauk dan buah yang bisa dimakan dan disimpan untuk mereka dan binatang ternak mereka.
Begitu juga yang dikeluarkan oleh Allah melalui hujan serta pengaruhnya yang berupa sungai yang ada di permukaan bumi yang dibawahnya terdapat “biji-biji tanaman yang diketam,” yang berupa gandum, jagung, beras, jewawut dan lainnya. Memandang dan merenungkan semua hal itu adalah, “untuk menjadi pelajaran,” yang bisa membuka mata hati orang yang diliputi kebodohan dan “peringatan,” yang dijadikan sebagai peringatan yang berguna di dunia dan akhirat, dijadikan sebagai peringatan terhadap berita yang disampaikan Allah dan RasulNya. Namun hal itu tidak berlaku bagi semua orang, ia hanya berlaku bagi, “tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).” Menghadap kepadaNya dengan rasa cinta, takut, pengharapan serta terkabulnya doanya. Adapun orang-orang yang mendustakan atau berpaling itu, maka ayat-ayat dan berbagai peringatan tidaklah berguna bagi orang-orang yang tidak beriman.
Kesimpulannya, semua penciptaan menawan, kekuatan dan kekokohan merupakan bukti kesempurnaan Kuasa Allah.
Semua keindahan, kerapian, keelokan bentuk serta ciptaan merupakan bukti bahwa Allah adalah Dzat yang paling bijaksana, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Semua manfaat dan kepentingan untuk para hamba merupakan bukti kasih sayang Allah yang meliputi semua makhluk hidup.
Semua keagungan bentuk serta rapinya peraturan merupakan bukti bahwa Allah adalah Maha Esa, yang tidak memiliki sekutu sama sekali, Dia-lah Dzat yang semua bentuk ibadah, ketundukan, dan kecintaan hanya ditujukan padaNya.
Bumi yang dihidupkan setelah sebelumnya mati dan gersang merupakan bukti bahwa Allah Kuasa menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati, agar Allah bisa memberikan balasan atas mereka, karena itulah Allah berfirman, “Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (kembali nanti).”
Setelah mereka diingatkan dengan berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan bumi, setelah ditakut-takuti dengan siksaan yang menimpa berbagai umat sebelumnya agar mereka tidak terus menerus mendustakan sehingga akan tertimpa sebagaimana yang pernah menimpa saudara-saudara mereka yang juga mendustakan, Allah berfirman,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 6-11
Allah SWT mengingatkan hamba-hambaNya tentang kekuasaanNya yang Maha Besar melalui ciptaan-ciptaanNya yang lebih agung daripada apa yang mereka herankan dan mereka menganggap mustahil terjadi. (Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya) yaitu dengan pelita-pelita.
(dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun?) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah retak-retak. Ulama’ lain berpendapat bahwa maknanya adalah belahan-belahan. Dan semuanya maknannya berdekatan. sebagaimana firmanNya SWT: (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (3) Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah (4)) (Surah Al-Mulk) yaitu kelelahan dalam mencari aib atau kekurangan.
Firman Allah: (Dan Kami hamparkan bumi itu) yaitu, Kami menjadikannya luas terhampar (dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh) yaitu agar bumi tidak mengombang-ambingkan penduduknya, karena sesungguhnya bumi itu menetap di atas aliran air yang mengelilinginya dari segala penjuru (dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata) yaitu berupa tanam-tanaman dan pepohonan yang beragam jenis dan macamnya (Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat (akan kebesaran Allah)) (49)) (Surah Adz-Dzariyat) Firman Allah, (Bahij) yaitu indah dipandang (untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah) (8)) yaitu menyaksikan penciptaan langit dan bumi serta segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pada keduanya berupa tanda-tanda yang besar yang membuktikan kekuasaan Allah. Semua itu dijadikan sebagai pelajaran, bukti, dan peringatan bagi setiap hamba yang tunduk, patuh, dan takut kepada Allah SWT
Firman Allah SWT: (Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya) yaitu bermanfaat (lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon) yaitu taman-taman, kebun-kebun, dan lain sebagainya (dan biji-biji tanaman yang diketam) yaitu, tanaman yang menghasilkan biji-bijian yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama (dan pohon kurma yang tinggi-tinggi) yaitu yang batangnya tinggi-tinggi. Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa “Al-basiqat” adalah tinggi-tinggi (yang mempunyai mayang yang bersusun-susun) yaitu bertingkat-tingkat (untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami)) yaitu makhluk (dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati) yaitu tanah yang tandus. Setelah Allah menurunkan air hujan padanya, maka tanah itu menjadi subur dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang subur, berbunga dan hal lainnya yang keindahannya memukau pandangan mata, padahal sebelum itu tanah tersebut tidak ada tumbuhannya. Maka setelah hujan diturunkan kepadanya, menjadi subur dan hijau karena tumbuh-tumbuhannya. Demikianlah perumpamaan hari kebangkitan setelah mati, dan demikianlah Allah menghidupkan orang-orang yang mati. Pemandangan ini merupakan sebagian dari kekuasaan Allah SWT, bahkan lebih besar daripada apa yang diingkari oleh orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan. sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia) (Surah Ghafir: 57) dan (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (33)) (Surah Al-Ahqaf)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Qaf ayat 11: Allah menjelaskan bahwasanya Ia menumbuhkan buah-buahan ini melalui pepohonan agar menjadikan Rizki bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya, dan hujan ini turunkan dari langit yang satu negeri tercurahi dengan hujan, yang kemudian keluar padanya buah-buahan, tumbuh-tumbuhan. Allah mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dari bumi tandus, dengan itu pula Allah mampu mengeluarkan jasad dari kuburnya untuk di hisab dan dibalas.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dihidupkan-Nya bumi setelah matinya terdapat dalil bahwa Allah mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati untuk diberi-Nya balasan.
Lalu mengapa kamu mengingkarinya?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Qaf Ayat 11
Itu semua kami ciptakan sebagai rezeki bagi hamba-hamba kami, dan kami ingatkan bahwa kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, yakni kami hidupkan tanah yang tandus yang tidak terdapat padanya tumbuh-tumbuhan sehingga menjadi tanah yang subur dan dapat menumbuhkan bermacam-macam tanaman yang indah. Seperti itulah, kekuasaan Allah menghidupkan sesuatu yang mati, terjadinya kebangkitan manusia dari kuburnya. 12. Setelah Allah menceritakan tentang pendustaan orang-orang musyrik terhadap rasulullah, kelompok ayat-ayat ini menguraikan sikap serupa yang pernah dilakukan oleh umat para nabi terdahulu. Sebelum mereka, kaum nuh, penduduk rass, yakni kaum nabi syu'aib yang dihancurkan dengan gempa sehingga tertimbun dalam sumur mereka, dan samud, yakni kaum nabi saleh yang dibinasakan setelah menyembelih unta yang dianugerahkan kepada mereka sebagai bukti kekuasaan kami, telah mendustakan rasul-rasul, .
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai isi dan arti surat Qaf ayat 11 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.