Surat Muhammad Ayat 34
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَهُمْ
Arab-Latin: Innallażīna kafarụ wa ṣaddụ 'an sabīlillāhi ṡumma mātụ wa hum kuffārun fa lay yagfirallāhu lahum
Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat Muhammad Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat variasi penjabaran dari berbagai pakar tafsir terkait makna surat Muhammad ayat 34, sebagiannya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesunggguhnya orang-orang yang mengingkari bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya, menghalang-halangi manusia dari agama Allah, kemudian mati di atasnya, Allah tidak akan mengampuni mereka, Allah akan mengazab mereka atas kekafiran mereka dan mempermalukan mereka di hadapan umat manusia.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
34. Orang-orang kafir yang menghalangi orang lain dari agama Islam dan meninggal dalam keadaan tersebut, maka Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. Sesungguhnya orang yang kafir terhadap Allah, memalingkan diri mereka dan memalingkan orang lain dari agama Allah kemudian mereka meninggal dalam kekufuran mereka sebelum bertobat, sekali-kali Allah tidak akan memaafkan dosa-dosa mereka dengan menutupinya, akan tetapi Allah akan membalas mereka karenanya dan memasukkan mereka ke dalam Neraka, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Allah dan rasul-Nya, juga orang-orang yang menghalangi orang lain untuk masuk Islam, kemudian mereka mati dalam kekafiran maka Allah tidak akan mengampuni dosa mereka. Mereka akan diazab sebab kemusyrikan mereka. Ayat ini turun untuk orang-orang yang tidak konsisten (ashhabul qalib) atau beberapa orang yang berperang dalam perang Badar. Mereka mengumumkan bahwa mereka telah membunuh orang musyrik pada perang tersebut
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dan menghalang-halangi dari jalan Allah, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, Allah tidak akan memberi ampunan bagi mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
34. Ayat ini dan ayat lain yang terdapat dalam surat al baqarah: 217 “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,” adalah sebagai pembatas kemutlakan semua nash tentang gugurnya amalan karena kekufuran. Yakni, gugurnya amal karena kekufuran dibatasi dengan kematian orang bersangkutan dalam kekufuran.
Dalam ayat ini Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir,” terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, dan Hari Akhir, “dan menghalangi” manusia “dari jalan Allah,” dengan cara mendorong mereka agar tidak menerima kebenaran dan diajak kepada kebatilan serta dihias-hiasi, “ kemudian mereka mati dalam keadaan kafir,” sebelum bertaubat, “maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka,” tidak dengan syafaat atau lainnya, karena Allah telah memastikan azab atas mereka. Mereka telah kehilangan pahala dan Allah telah mewajibkan mereka untuk kekal di dalam neraka, serta rahmat dari Allah Yang Maha Menyayangi dan Maha Mengampuni telah ditutup untuk mereka.
Makna tersirat dari ayat ini adalah bahwa jika mereka bertaubat dari kekufuran sebelum ajal menjelang, maka Allah akan mengampuni dan merahmati mereka, serta memasukkanm mereka kedalam surga, meski mereka menghabiskan usia dalam kekufuran dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah serta melakukan berbagai kemaksiatan. Mahasuci Allah yang membukakan pintu-pintu rahmat untuk para hambaNya dan tidak menutupnya dari seorang pun selama yang bersangkutan masih hidup dan masih mungkin bertaubat. Mahasuci Allah Yang Mahasabar yang tidak menyegerakan siksaan bagi mereka yang durhaka, Allah justru mengampuni mereka dan memberi mereka rizki seolah-olah mereka tidak pernah mendurhakaiNya padahal Allah Kuasa untuk segera menyiksa mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 32-35
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah, menentang dan memusuhi rasul, serta menolak dari keimanan setelah jalan petunjuk jelas baginya, bahkan sikap mereka itu sama sekali tidak merugikan Allah sedikit pun, dan sesungguhnya hanya akan memberikan mudharat kepada dirinya sendirim dan dia akan kecewa pada hari kemudian. Dan Allah akan menghapuskan amal-amalnya dan tidak memberikan pahala atas apa yang telah dia lakukan bahkan tidak ada sedikitpun kebaikan, karena dia murtad. bahkan Dia menghapus semuanya. Sebagaimana amal kebaikan, amal keburukan juga bisa lenyap.
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman agar taat kepadaNya dan taat kepada rasulNya, karena hal ini akan membawa mereka kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan Allah melarang mereka murtad dimana itu dapat menghapuskan semua amal. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu) yaitu dengan murtad. Oleh karena itu Allah berfirman sesudahnya (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang, (manusia) dari jalan Allah, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka (34)) sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya) (Surah An-Nisa: 48)
Kemudian Allah berfirman kepada hamba-hambaNya yang beriman: (Janganlah kamu lemah) yaitu janganlah bersikap lemah dalam menghadapi musuh (dan minta damai) yaitu memilih gencatan senjata, perdamaian, di antara kalian dan orang-orang kafir yang memusuhi kalian, padahal kalian kuat, jumlah kalian banyak dan senjata kalian lengkap. Oleh karena itu Allah berfirman: (Janganlah kamu lemah dan minta damai, padahal kamulah yang di atas) yaitu dalam keadaan kalian di atas musuh kalian. Adapun jika keadaan orang-orang kafir memiliki kekuatan yang lebih besar dan lebih banyak daripada orang-orang muslim, sedangkan iman orang-orang muslim memandang bahwa mengadakan gencatan senjata mengandung kemaslahatan , maka dia boleh melakukan itu. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW ketika orang-orang kafir Quraisy melarangnya memasuki Makkah. Dan mereka mengajak Rasulullah SAW untuk berdamai dan menghentikan peperangan di antara mereka selama sepuluh tahun. Maka Rasulullah SAW menyetujuinya.
Firman Allah (dan Allah (pun) beserta kamu) Ini mengandung berita gembira yang besar, berupa pertolongan dan kemenangan atas musuh (dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu) yaitu tidak akan menghapuskan, menggugurkan, dan menghilangkannya, bahkan Dia akan memenuhi pahalanya tanpa menguranginya sedikit pun
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Muhammad ayat 34: Ketahuilah bahwa mereka yang kafir kepada Allah dan ingkar terhadapa ayat-ayat-Nya serta mendustakan Rasul-Nya ﷺ, dan memalingkan selain mereka dari keimanan kepada Allah dan tauhid; Kemudian tidak bertaubat dari hal itu, tidak juga berislam dan kemudian mati, maka mereka adalah orang kafir; Mereka adalah orang-orang yang tidak diampuni atas dosa-dosa mereka. Dan Allah haramkan bagi mereka, tempat kembali mereka neraka selamanya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Ayat ini dan ayat yang disebutkan dalam surah Al Baqarah: 217, yaitu, “Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” Terdapat dua muqayyid (pembatas) terhadap semua nash yang mutlak yang menyebutkan batalnya amal karena kafir, yaitu jika mati di atas kekafiran.
Kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, dan hari Akhir.
Dengan membuat manusia benci kepada kebenaran, mengajak kepada yang batil serta menghias kebatilan itu.
Yakni belum sempat bertobat darinya.
Baik dengan perantaraan syafaat maupun selainnya. Hal itu, karena mereka sudah mesti mendapatkan hukuman dan kehilangan pahala, wajib kekal di neraka serta telah ditutup dari rahmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala Yang Maha Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Mafhum ayat ini menunjukkan, bahwa jika mereka bertobat sebelum matinya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan mengampuni dan merahmati mereka serta memasukkan mereka ke surga meskipun sebelumnya mereka menghabiskan umurnya di atas kekafiran, menghalangi manusia dari jalan-Nya dan mengerjakan larangan-Nya. Maka Mahasuci Allah yang membukakan pintu rahmat kepada hamba-hamba-Nya dan tidak menutupnya dari seorang pun selama ia masih hidup dan bisa bertobat. Mahasuci Allah Yang Mahasantun yang tidak segera menyiksa orang-orang yang berbuat maksiat, bahkan memaafkan dan memberi rezeki padahal Dia berkuasa penuh atas mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Muhammad Ayat 34
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yang mengingkari keesaan Allah dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka Allah tidak akan mengampuni mereka. Allah tidak akan menghapus dosa mereka bahkan Allah akan menghukum mereka dan memperlihatkan keburukan mereka di hadapan para saksi kelak di hari kiamat. 35. Maka janganlah kamu lemah dan takut bertempur melawan orang musyrik dan mengajak damai untuk mencari dalih menghindari pepe-rangan karena kamulah yang lebih unggul yakni lebih mulia dari mereka karena kebenaran yang kamu miliki dan kamu perjuangkan, dan Allah pun bersama kamu. Dia yang akan membela dan memenangkan kamu dan dia tidak akan berbuat aniaya kepadamu dengan mengurangi pahala segala amalmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari para pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Muhammad ayat 34 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.